Tuesday, March 31, 2020

YESUS DATANG ADA DAMAI SEJAHTERA (4)


(DANIEL 10:18-19)
Kedamaian Dari Sang Raja Damai 

Dalam Perjanjian Lama “Raja Damai” (Ibr: śar-šālôm) berarti:  seseorang yang menghapus segala unsur yang mengganggu kedamaian; dan seseorang yang mengukuhkan kedamaian”. Gelar ini terletak di bagian akhir tetapi bukan artinya sebutan ini tidak penting, justu sebaliknya, sebutan “Raja Damai” adalah puncak dari seluruh gelar Tuhan Yesus (Yes 9:5).  Sebenarnya bahwa Yesus Kristus Sang Raja Damai akan menganugerahkan kedamaian bagi bangsa-bangsa (Yes 9:3-4,6). Pertama bahwa Raja Damai akan meniadakan penjajahan (ayat 3). Penjajahan digambarkan melalui tiga kata: kuk, gandar, dan tongkat. Semua ini menyiratkan tekanan, pembatasan, dan penindasan.
Raja Damai akan meniadakan peperangan (ayat 4) dan penjajahan. Sang Raja Damai tidak hanya menentang bangsa-bangsa yang kuat yang ingin menjajah bangsa lain, tetapi juga melarang semua jenis peperangan, oleh sebab itu setiap sepatu tentara dan pakaian perang tidak akan diperlukan lagi. Hampir setiap negara memiliki dan terus mengembangkan pertahanan, senjata-senjata militer diperbanyak dan latihan militer terus digalakkan. Bahkan senjata-senjata kimia dan nuklir pun disiagakan. Di mata bangsa dunia kedamaian hanya bisa dicapai melalui peperangan.   
Raja Damai juga akan memerintah dalam keadilan dan kebenaran (ayat 6) sehingga kedamaian akan kokoh. Tidak dicapai dengan kekuatan militer karena Tuhan Yesus tidak akan menggunakan kekerasan sama sekali. Kedamaian tercipta karena akan didasarkan pada keadilan dan kebenaran (Yes 32:17: Bandingkan pemerintahan Raja Daud dan Salomo).
Sekarang di masa Perjanjian Baru ketika Yesus telah lahir, Natal tetap berbicara tentang kedamaian: secara vertikal (orang berdosa dengan Allah) dan horizontal (sesama manusia). Tuhan Yesus inginkan kedamaian bagi seluruh bumi, yang bisa dicapai apabila ada keharmonisan antara sorga dan bumi (Luk 2:14). Ketika orang sadar diri sebagai ciptaan dan  Allah sebagai Pencipta, maka keharmonisan akan didapatkan manusia di muka bumi. Orang harus memberikan kemuliaan kepada Allah sehingga kedamaianpun akan dicurahkan. Kedamaian hidup akan terjadi bila ada pemulihan hubungan antara Allah dan manusia - antara surga dan bumi, Tuhan Yesus telah membuka jalan ini dengan lahir bagi dunia.   
Kedamaian antar manusia terjadi bila orang meneladani Sang Raja Damai Yesus Kristus. Seperti Yesus, orang tidak boleh mengeksploitasi kekuatan dan kekuasaan (Yes 9:5) Teladan Yesus sebagai Hamba Allah yang harus menderita (Yes 52:13-53:12), rela menanggung penderitaan demi kedamaian, Tuhan Yesus bersedia menanggung kehinaan, kesalahpahaman, kesalahan bahkan dosa kita demi kedamaian.
Bagaimana sekarang ? Sudahkah kita didamaikan dengan Allah yang kudus dan sudahkah kita meneladani Tuhan Yesus ?.  Fakta hari ini kita hidup di dunia yang kacau dan rusak akibat dosa tapi situasi apa pun akan bisa kita terima dengan ucapan syukur. Kita akan dapat menerima apa pun dalam hidup ini bila menyerahkan diri kepada Raja Damai; dengan terus berdoa, berserah kepada Tuhan, hidup benar serta mengucap syukur. Seperti yang dialami oleh Yusuf (Mat 1:18-25), Tuhan punya cara untuk menenangkan kita yang sudah berdamai dengan Allah Bapa dan berdamai dengan sesame. Kita akan beroleh istirahat, dan Tuhan yang akan memberikan kebaikan dalam hidup kita.
Orang yang sudah berdamai dengan Allah & sesama, pasti sudah dipulihkan dari manusia lama serta menjadi ciptaan baru, orang yang demikian menjadi dewasa rohaninya. Tanpa kepahitan ataupun sakit hati, orang akan mendapatkan damai sejahtera sejati dari Allah Bapa. Kesimpulannya adalah kita harus memiliki kelegaan hati agar Raja Damai; Tuhan Yesus terus bertakhta dalam hidup kita, maka akan selalu ada kedamaian sejati dalam hidup ini.
Tuhan Yesus memberati.

Pesan Pastoral: 29 Desember 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah kita senantiasa merendahkan diri dihadapan Tuhan dan menyerahkan diri tunduk pada perintah Tuhan sehingga damai sejahtera Kristus ada dalam hidup kita dan kita mendapatkan ketenangan.


Winner Voice
Kita perlu kedamaian sejati yang hanya didapat saat kita berdamai dengan Allah dan sesama.

PENGAKUAN IMAN :
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera b di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14)
  1. Aku menerima Yesus Kristus sebagai Raja di atas segala raja yang memerintah atas seluruh hidupku.
  2. Aku akan terus berusaha kuat untuk menjadi orang yang berkenan dihadapan Raja Damai yaitu Yesus Kritus Tuhan.
  3. Aku percaya kepada Tuhan Yesus yang senantiasa memberikan akan ketenangan dan damai sejahtera sejati.  Amin.

YESUS DATANG ADA DAMAI SEJAHTERA (3)


(DANIEL 10:18-19)
Saluran Damai Sejahtera
Setiap  manusia ingin mengalami hidup yang damai dan sejahera. Bahkan setiap orang memiliki pemahaman dan ukuran nya sendiri  tentang hal ini karena ada orang yang memahami berdasarkan pada status sosial, kekayaan, ketenangan dan nama baik, bahkan ada yang berdasarkan gelar pendidikan dan lain-lain.  Karena itu kita akan menemukan orang -  orang berambisi di bidang-bidang: sosial politik, ekonomi, pendidikan  dll., bahkan sampai  menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Hal ini terjadi karena salah memahami hakikat  damai sejahtera dalam hidup ini.
Damai sejahtera sejati adalah kewajiban sekaligus hak yang dimiliki oleh orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya. Damai sejahtera adalah  suatu akibat  atau buah dari relasi dengan TUHAN, yang maha kasih”.   Kata aslinya dalam bahasa Yunani "eirene" (Ibr: shalom) yang merupakan ekspresi dari kepenuhan, kesempurnaan atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun tekanan dari luar. Kata eirene menegaskan kekuatan keteraturan yang berlawanan dengan kekacaubalauan.
Damai sejahtera yang sejati bukan menunjuk pada tempat yang nyaman atau kondisi yang tanpa masalah, tetapi lebih pada hati kita. Kalau hati ini tenang maka hidup kita bisa tenang meskipun kondisi sekitar kita tidak tenang. Lalu bagaimana kita bisa memiliki hidup dalam damai sejahtera?
Pertama; Damai sejahtera sejati bersumber dari Tuhan Yesus Kristus. Mungkin dunia bisa menawarkan keadaan tenang tetapi tidak bisa memberi hati yang tenang. Dunia hanya dapat memberikan rasa damai yang semu. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menawarkan damai yang sesungguhnya agar kita menikmatinya (ayat 27). Damai sejahtera yang Yesus tawarkan adalah damai sejahtera yang bersumber dari hati yang tenang sehingga situasi atau kondisi di luar tidak berpengaruh pada ketenangan jiwa kita.
Kedua; Damai sejahtera sejati dari Tuhan Yesus Kristus itu kekal. Damai sejahtera dari Allah tidak akan berubah oleh ruang dan waktu (ayat 27a).  Inilah yang membedakan damai sejahtera Allah dengan damai yang ditawarkan dunia ini (ayat 27c). Seringkali kita memilih dikuasai situasi dan kondisi yang tidak bisa kita kontrol maka akibatnya hati kita cemas dan kuatir. Tetapi seharusnya damai sejahtera Allah yang menguasai hidup kita, sehingga tidak ada satu situasi atau kondisi yang membuat kita tidak bisa tenang.
Damai Sejahtera itu  bersumber pada Allah,  yang meliputi segala aspek kehidupan.     Dengan  demikian  bisa kita katakan bahwa  damai sejahtera yang sejati tak lain dan tak bukan adalah  kekuatan untuk merasa tenang ketika berada di dalam badai kehidupan. Ia tidak digoyahkan oleh keragu-raguan, ketakutan, kekuatiran, meskipun berada dalam  pergumulan hidup yang berat  oleh iman adanya penyertaan  Allah.
Implikasi dari kebenaran di atas ialah jika kita tidak merasakan damai sejahtera dalam hidup ini maka ada tiga alasannya: Pertama, kita memang belum memiliki damai sejahtera yang sesungguhnya (Yoh 14:27); Kedua, kita belum mengalami kelahiran baru yang hanya dapat diterima dengan percaya kepada Kristus (Yoh 3:3-5; 2 Kor 5:17); Ketiga, kita sekalipun sudah diselamatkan tetapi tidak merasakan damai sejahtera bisa jadi ada dosa-dosa yang belum dibereskan (Yes 59:2) dan firman Tuhan kurang menguasai hati kita (Yer 29:11).
Yesus Kristus Sang Raja Damai tidak hanya membawa damai sejahtera, tetapi juga mengaruniakannya kepada kita yang percaya kepadaNya (Mar 5:34; Luk 7:50; Yoh 14:27; 20:19,21,26). Selanjutnya kita adalah saluran yang membawa damai sejahtera kepada dunia ini (Luk 10:5; Kis 10:36). Kita dituntut untuk menghilangkan segala kedengkian, amarah, dan dendam dan harus mengubahnya menjadi persekutuan kasih, sukacita dan damai (Ef 4:3-6). Kita tidak hanya berusaha menjauhkan perselisihan, pertengkaran ataupun pertentangan, tetapi juga perlu hidup rukun dan harmonis sebagai sesama anggota tubuh Kristus (Rm 14:19; 1 Kor 14:33). Kedamaian yang memancar dari persekutuan damai dampaknya pastilah tak terhingga, lebih lagi, kita dikenali sebagai anak-anak Allah apabila kita membawa damai dimanapun kita berada. Kristus berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5:9).

Pesan Pastoral: 1 Desember 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Kita adalah saluran damai sejahtera Allah bagi dunia oleh sebab itu tidak boleh lelah kita terus mewartakan kabar damai ini kepada semua orang, melalui perkataan kita bahkan lebih lagi melalui perilaku hidup kita.


Winner Voice
Hidup berdamai dengan semua pihak menunjukkan bahwa kita benar-benar anak Allah.

PENGAKUAN IMAN :
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu."  (Yohanes 14:27)
  1. Aku menerima damai sejahtera yang berasal dari Allah yang membuat hidupku lebih tenang.
  2. Aku mau hidup berdamai dengan semua pihak agar Allah berkenan dengan hidupku.
  3. Aku mau membawa damai sejahtera bagi banyak orang agar aku layak di sebut sebagai anak Allah.

YESUS DATANG ADA DAMAI SEJAHTERA (2)


(DANIEL 10:18-19)

“Damai Sejahtera Sejati Dalam Kristus Yesus
Di akhir jaman semacam ini kita melihat betapa rasa damai sukar untuk didapatkan, pada jaman sekarang ini orang lebih mudah marah dan menimbulkan pertengkaran. Bahkan setiap hari kita selalu mendengar kabar-kabar yang buruk dan sering kali menimbulkan kekuatiran dan kecemasan. Oleh sebab itu setiap orang sebenarnya membutuhkan Tuhan Yesus yang berkuasa atas rasa damai karena Beliau adalah Raja Damai (Yes 9:5-6)
Dua kali Tuhan Yesus berbicara tentang damai sejahtera yang sejati yaitu pertama sesaat setelah perjamuan terakhir bersama murid-murid-NYA (Yoh. 14). Tuhan Yesus menyiapkan murid-murid-NYA untuk menghadapi peristiwa-peristiwa dahsyat yang segera terjadi: kematian, kebangkitan Yesus dan kedatangan Roh Kudus. Yesus menyatakan bahwa damai sejahtera yang diberikan-Nya tidak seperti yang diberikan dunia ini dan dengan hal ini Yesus ingin agar kita juga tetap mengalami damai sejahtera sekalipun kesulitan mendera mereka.
Kedua, Saat Tuhan Yesus bangkit menemui murid-murid-NYA yang ketakutan, Beliau menyapa dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh. 20:19). Pada saat itulah Yesus mengajak untuk kembali mempercayai apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita semua. Sebenarnya dengan mempercayai Yesus kita menerima kepastian tentang damai sejahtera sejati.
Kita harus melewati berbagai proses hidup ini, suka atau tidak suka. Tetapi untuk bisa menjalani hidup dengan penuh damai sejahtera meskipun dalam proses yang menyakitkan sekalipun maka kita perlu melakukan dan mengingat beberapa hal, yaitu:
1.      Dekat dengan Tuhan Yesus dalam hidup kita.
Bila Tuhan dekat maka kita bisa merasakan damai karena kita memiliki kepastian mendapatkan pertolongan saat kita letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28-29). Kita tidak perlu kuatir dalam segala hal karena kita dapat menyampaikan permohonan dalam doa dengan ucapan syukur karena Allah sendiri yang memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (Fil 4:6-7). Kita perlu dekat-dekat Yesus dalam setiap aspek kehidupan, Sebab Allah ingin kita menjadi anak-NYA. yang tak bisa hidup tanpa Bapanya. Kita dapat hidup dalam anugerah Allah melalui Yesus Kristus yang datang dari pengakuan dosa kita yang paling dalam. (Mzm 51:1-2).
2.      Berserah kepada Tuhan Yesus saja.
Marilah belajar berserah pada kehendak Tuhan Yesus karena kita tahu Allah memiliki kehendak yang terbaik. Contoh dari apa yang dilakukan Yesus ditaman Getsemani, sekalipun berat untuk menjalani salib tetapi tetap menyerahkan kehendak Allah yang boleh terjadi. (Mar 14:36). Keindahan dari sikap berserah sepenuh kepada Tuhan adalah masalah dan persoalan hidup kita ditangan Tuhan maka tangan kita akan bebas dan istirahat di hadirat Allah dan membebaskan kita. Dan dalam berserah kepada Tuhan, kita akan membangun manusia rohani kita  dan  semakin beriman kepada Allah.
3.      Percaya sepenuh kepada Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus sendiri mengatakan supaya kita jangan kuatir. semua yang kita butuhkan baik makanan, minuman dan semua yang harus dipakai Bapa di Sorga sudah mengetahui dan telah menyediakan bagi kita (Mat 6:31-32). Kita tinggal memintanya dalam nama Tuhan Yesus Kristus (Yoh 14:13-14, 16, 23-24). Allah Bapa tahu apapun yang kita perlu, karena itu tidak perlu kita merasa tertekan atau kuatir karena Allah dapat di percaya untuk menolong kita (Mat 6:34).

Setiap hari kita harus membangun iman kita untuk mempercayai Tuhan Yesus sebagai Raja Damai yang mendatangkan damai sejahtera dalam hidup kita.  Sangat mungkin kita saat ini sedang mengalami masa-masa yang sukar, hidup dalam persoalan yang berat dan kesukaran hidup yang membuat kita hilang sukacita, kita perlu Tuhan setiap hari karena Beliau tahu apa yang kita butuhkan. Terus kita berdoa dan mengucap syukur untuk mendapatkan damai sejahtera Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 1 Desember 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Kita harus mendapatkan damai sejahtera sejati untuk menghindari rasa stress yang berat. Terus berdoa mohon penyertaan Tuhan Yesus dalam kuasa ROH KUDUS bagi kita. Tuhan akan memberikan kekuatan baru untuk menjaga hati dan, pikiran kita dengan damai sejahtera Allah.

Winner Voice
Menyerahkan diri kepada kehendak ALLAH adalah keputusan yang paling tepat.

PENGAKUAN IMAN :
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5)
  1. Aku mau dekat dan semakin dekat dengan Tuhan Yesus dalam hidup ini, yang dapat memberikan rasa damai sejahtera.
  2. Aku hanya mau berserah kepada Tuhan Yesus saja, yang sanggup memberikan kekuatan dalam hidup ku
  3. Aku hanya mau percaya kepada Tuhan Yesus yang dapat menghapus rasa kuatirku. amin

YESUS DATANG ADA DAMAI SEJAHTERA (1)


(DANIEL 10:18-19)

“Doa yang Menghadirkan Tuhan
Daniel adalah tokoh yang dicatat Alkitab sebagai orang yang diberkati Tuhan. Hal ini karena cara hidupnya yang taat kepada kehendak Tuhan. Daniel adalah orang yang memiliki wawasan luas, bijaksana dan dipenuhi hikmat Tuhan. Ketaatannya digambarkan dengan kebiasaannya berdoa 3 kali sehari dengan menghadap ke Yerusalem (Daniel 6:12).
Ketaaatan itulah yang dipandang oleh Tuhan, sehingga beragam mujizat kerap dialaminya. Doa-doa Daniel selalu dihubungkan dengan peristiwa khusus di dalam sejarah Israel ketika di dalam pembuangan. Jawaban-jawaban Tuhan terhadap doa Daniel memberikan pencerahan yang membuka tabir mengenai masa depan Israel, dan bahkan mengenai akhir jaman (Daniel 12).
Pergumulan Daniel bagi bangsanya benar-benar serius. Selain berdoa, ia juga pantang makanan yang sedap serta tidak berurap (ayat 10:2-3). Kesungguhan Daniel pun diperhatikan Tuhan. Tuhan berkenan menemui Daniel melalui suatu penglihatan akan utusan-Nya (ayat 10:4-6). Uniknya, hanya Daniel yang dapat melihat, sementara orang-orang di sekitar dia hanya merasakan ketakutan yang besar (ayat 10:7). Mungkinkah itu terjadi karena mereka tidak memelihara kekudusan seperti yang Daniel lakukan?
Lalu bagaimana dengan Daniel yang mendapat penglihatan itu? Lebih dari rasa takut, Daniel lemah lunglai dan pucat pasi (ayat 10:8). Ia tak tahan mengalami penampakan kemuliaan itu (theophany). Ia jatuh pingsan (ayat 10:9). Walau memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, Daniel tetap tidak tahan menghadapi kedahsyatan kemuliaan utusan Tuhan itu. Daniel, yang memelihara kekudusan dalam standar yang tinggi, masih perlu dikuatkan dan ditopang oleh utusan Ilahi itu.
Kita tentu senang juga mendengarkan pengalaman-pengalaman ajaib orang tertentu dan ada rasa kagum. Sementara mendengar, mungkin kita berharap bahwa kita pun diberi kesempatan untuk mengalami pengalaman ajaib itu. Tetapi pengalaman ajaib bersama Tuhan dan kemuliaan ilahi hanya sanggup dialami oleh orang-orang yang menjaga kekudusan. Besar dan dahsyatnya kemuliaan yang siap kita alami sebanding dengan kualifikasi kekudusan hidup, kedewasaan iman, dan kesungguhan ketaatan kita sehari-hari. Jika kita ingin mendapatkan pengalaman puncak kemuliaan Tuhan dalam hidup ini, latihlah tubuh dan roh kita dalam penyangkalan diri, ketaatan, serta kekudusan dalam seluruh aspek hidup keseharian kita.
Daniel pasal 10 dituliskan bahwa Nabi Daniel berkabung dan berpuasa selama tiga minggu, lalu mengapa harus 21 hari? Apa makna doa dan puasa Daniel itu?
Pertama adanya kesungguhan hati. Daniel menyikapi penglihatan akan kesukaran besar yang dianggapnya sangat berat dan besar. Daniel dipenuhi kegentaran luar biasa karena penglihatan-penglihatan yang diterimanya. Ini bukan doa basa-basi, tetapi doa karena melihat suatu ancaman yang besar di depan mata. Ini menunjukkan kesungguhan dan intensitas dari sebuah doa dan puasa.
Kedua adanya  peperangan rohani. Doa adalah peperangan rohani (Dan 10:13-14), dan bukan sekedar ritual. Ketika kita berdoa, terjadilah peperangan rohani yang dahsyat. Jawaban Tuhan tertahan hingga 21 hari. Karena ia yang membawa jawaban itu dihadang oleh raja-raja Persia, yang diketahui sebagai simbol-simbol kekuatan yang melawan Tuhan. Ketika Mikhael datang untuk menolong memerangi musuh-musuh di alam roh ini, barulah doa-doa Daniel terjawab.
Ketiga adanya ketekunan dan usaha keras (Dan 10:12). Sadar sedang berada dalam medan peperangan maka diperlukan ketekunan dan usaha yang sungguh-sungguh. Bila saja Daniel berhenti berdoa dan berpuasa pada hari yang ke-15, ke-17 atau bahkan ke-20 mungkin jawaban doa itu tidak akan pernah datang. Itu sebabnya Alkitab mengajar kita untuk bertekun di dalam doa.
Mari kita belajar berdoa dan puasa yang merupakan komponen penting dalam kehidupan kerohanian kita. Sebab hal itu dapat menjadi senjata rohani yang kita kenakan untuk mengerti tentang penyertaan Tuhan, marilah kita merendahkan diri dihadapan-Nya, maka Tuhan akan hadir dan memberikan damai sejahteranya. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 1 Desember 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah terus kita belajar menghadirkan Allah dalam hidup ini karena di sanalah kita akan mendapatkan pengalaman ajaib bersama Tuhan yang mendatangkan damai sejahtera. Latih diri untuk berdoa dan berpuasa dengan sungguh-sungguh serta belajar menyangkal diri untuk meningkatkan kualitas rohani kita.

Winner Voice
Janganlah berdoa dan puasa karena tuntutan agama, tetapi lakukan dengan kesungguhan hati untuk menghadirkan Tuhan dalam hidup ini.

PENGAKUAN IMAN :
Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan, dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan." (Daniel 10:18-19)
  1. Aku percaya kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kekuatan kepadaku
  2. Aku percaya kepada Tuhan yang telah mengasihiku dan membuatku hidup sejahtera.
  3. Aku percaya kepada Tuhan Yesus yang memberikan Firman agar aku menjadi pribadi yang semakin kuat.

Tuesday, March 24, 2020

MANUSIA BATINIAH (4)


2 Korintus 4:16-18)
“Melatih Manusia Batiniah Dengan Doa Puasa

Yesaya 58:1-12 menjelaskan tentang doa puasa, membandingkan antara doa puasa yang benar dengan doa puasa yang tidak benar. Doa puasa dilakukan dengan tujuan untuk melatih manusia batiniah kepada Tuhan. Kita berpuasa dengan tujuan memusatkan pikiran dan konsentrasi kepada Tuhan, jadi bukan persoalan makan. Jika berpuasa tapi pikiran kita tidak berpusat kepada Tuhan sama saja tidak berpuasa, jadi berpuasa seharusnya murni bernilai rohani sehingga akan memaksimalkan kerohanian kita. Dapat diumpamakan doa itu seperti pisau dan berpuasa adalah pengasahnya agar pisau menjadi tajam. Bagaimana doa puasa yang benar itu ?
Pertama, berpuasa dengan tetap fokus kepada Tuhan dan tidak bertujuan untuk keuntungan pribadi (Yes 58:3). Seringkali saat kita puasa tapi masih terlalu sibuk terhadap hal-hal duniawi. Hal-hal inilah yang menjadikan doa puasa kita terasa tumpul dan tidak berguna. Berdoa dan puasa yang benar adalah menyediakan waktu, hati, pikiran terbaik untuk fokus tertuju kepada Tuhan. Janganlah pula kita saat berpuasa tapi masih menekan orang yang bekerja pada kita.
Kedua, berpuasa dengan menjaga ketenangan dan kedamaian. Hindarilah pertengkaran jangan berbantah-bantahan, berkelahi dan berbuat semena-mena kepada orang lain (Yes 58:4). Seringkali memang saat berpuasa emosi akan meningkat selaras dengan perut yang lapar, tetapi disitulah inti dari berpuasa justru untuk menekan manusia jasmani kita dan meningkatkan manusia batiniah kita.
Ketiga, jangan berpuasa sebagai syarat agamawi atau formalitas saja (Yes 58:5). Orang yang berpuasa tanpa kesungguhan hati untuk mendekat kepada Tuhan pada dasarnya sedang menyombongkan diri dengan perbuatan agamawi, supaya dinilai orang sebagai orang baik atau orang yang taat. Perbuatan demikian justru mencuri kemuliaan Tuhan.
Keempat, berpuasa dengan tujuan memerdekakan sesama (Yes 58:6). Melepaskan beban hidup orang yang tertindas, memberikan penghiburan kepada orang yang berkesusahan. Tidak berbuat anarkis / jahat kepada sesama. 
Kelima, berpuasalah dengan berbuat kebaikkan bagi sesama, menolong yang teraniaya, dan mempraktekan kasih kepada semua orang. Justru ketika berpuasa adalah saat yang baik untuk kita berbagi dengan orang yang kurang beruntung, saat yang baik bila ada orang miskin untuk kita memberi sekedar makanan atau pakaian yang dibutuhkan.  (Yes 58:7). Dan jangan kita menyembunyikan diri saat ada saudara datang untuk meminta bantuan.
Ketika berdoa dan puasa selain untuk melatih manusia batiniah kita sebenarnya juga ada banyak berkat yang bisa didapatkan yakni:
1.                  Berdoa dan berpuasa dapat menghadirkan terang TUHAN untuk menerangi jalan hidup kita (Yes 58:8)
2.                  Berdoa dan berpuasa dapat mendatangkan kesembuhan. (Yes 58:8)
3.                  Berdoa dan berpuasa mendatangkan perlindungan. (Yes 58:8)
4.                  Berdoa dan berpuasa akan memulihkan hubungan dengan TUHAN. (Yes 58:9).
5.                  Berdoa dan berpuasa mendatangkan jawaban dan hadirat TUHAN. (Yes 58:9)
6.                  Berdoa dan berpuasa mendatangkan pimpinan dan pemeliharaan TUHAN. (Yes 58:11).
7.                  Berdoa dan berpuasa mendatangkan kesegaran dan kekuatan baru. (Yes 58:11)
8.                  Berdoa dan berpuasa mendatangkan kepuasan. (Yes 58:11).
9.                  Berdoa dan berpuasa akan mendatangkan perubahan atau pembaharuan total (Yes 58:12)
Marilah kita mulai belajar untuk berdoa dan puasa dengan cara yang benar agar manusia batiniah kita semakin kuat. Latihlah menusia batiniah kita dengan doa puasa ini juga melatih kita untuk mematikan kedagingan dan sebenarnya kita juga sedang membangkitkan manusia batiniah untuk siap menghadapi tantangan hidup yang berat dan kita telah memiliki kesiapan untuk menjadi pemenang kehidupan ini.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 24 November 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah kita belajar untuk mendekat kepada Tuhan dalam kerinduan yang dalam untuk mengutama tujuan Tuhan dalam hidup kita, hal ini dapat kita lakukan dengan berdoa dan puasa secara benar.

Winner Voice
Berdoa dan puasa adalah agar kita lebih focus kepada Allah dan bukan kepada materi.

PENGAKUAN IMAN :
TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.  (Yes 58:11)
  1. Terimakasih Tuhan yang senantiasa telah menuntunku melalui masa-masa sukar dan memuaskan hatiku dengan hal yang baik.
  2. Aku percaya kepada Tuhanlah yang senantiasa membaharui kekuatanku.
  3. Dengan pertolongan Tuhan aku percaya hidupku akan indah dan dapat kunikmati dengan baik. Amin.  

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...