Friday, January 13, 2017

ANUGERAH SEGALA BERKAT ROHANI (4)



ANUGERAH SEGALA BERKAT ROHANI (4)

Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, (Efesus 1:18-19)

Mata Hatimu

Orang Kristen memerlukan kuasa Allah dalam diri mereka agar dapat bertumbuh dalam kasih karunia dan memperoleh kemenangan atas Iblis dan dosa. Orang Kristen akan bersaksi secara efektif mengenai Kristus serta memperoleh keselamatan terakhir bila menyandarkan diri pada kuasa ALLAH (1Pet 1:5). Kuasa ALLAH merupakan suatu kegiatan, manifestasi, dan kekuatan Roh Kudus yang bekerja dalam orang Kristen yang setia. Kuasa dan Roh Kudus yang sama telah membangkitkan Tuhan Yesus Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan-Nya di sebelah kanan Allah Bapa (Ef 1:20; Rom 8:11-16,26-27; Gal 5:22-25).
Untuk memahami hal kuasa ALLAH tidak bisa orang mengandalkan persepsinya yang di dasarkan pada apa yang dilihat, didengar dan dirasa. Kekuasaan ALLAH diluar batas kemampuan manusia berfikir, sehingga diperlukan hal lain untuk memahami kekuasaan ALLAH yaitu dengan iman. Orang yang beriman akan mengandalkan mata hatinya dan bukan matanya lahiriahnya saja.
Mata hatimu (Hati secara harafiah  = jantung) di sini dianggap sebagai pusat dan pangkal perasaan, pikiran dan kelakuan manusia. Pandangan ini sudah terdapat dalam Perjanjian Lama, (Kej 8:21; 1Sa 16:7; Maz 17:3; 44:22; Yer 11:20; Maz 51:12,19; Yer 4:4; 31:31-33; Yeh 36:26; Ula 4:29; Maz 105:3; 119:2,20; 1Ra 3:9; Hos 2:16; dll), dan juga dalam Perjanjian Baru. Hal-hal pokok yang patut di pahami adalah:
1.      Allah mengenal hati kita, (Luk 16:15; Kis 1:24; Rom 8:27)  dan sebaliknya kita perlu mengasihi Allah dengan segenap hati, (Mrk 12:29-30).
2.      Allah mengutus Roh Kudus ke dalam hati orang beriman (Rom 5:5; 2Ko 1:22; Gal 4:6) demikian juga Kristus juga diam dalam hati (Efe 3:17).
3.      Allah hanya berurusan dengan Orang yang hatinya tulus (Kis 2:46; 2Ko 11:3; Efe 6:5; Kol 3:22), yang lurus hatinya  (Kis 8:21), dan yang suci hatinya (Mat 5:8; Yak 4:8). Hati orang yang demikian akan terbuka luas bagi kehadiran dan pengaruh Allah.
4.      Allah menghargai orang-orang Kristen yang sehati dan sejiwa terhadap saudara seiman (Kis 4:32).
Sebagai contoh Bapak Ayub, dalam kesukaran yang besar berdoa untuk melihat Sang Penebus (Ayub 19:27); dan kerinduan itu terpenuhi di saat Ayub tidak sekedar “berlogika” tapi disaat mata hatinya terang. Firman dan kehadiran Allah membawa suatu penyataan yang lebih besar tentang sifat dan jalan Allah bagi Ayub. Melalui pengalaman pribadi ini, Ayub diubah oleh suatu kesadaran akan pengampunan, kepercayaan yang dibaharui akan kebaikan Allah dan pengalaman yang menenteramkan hati akan kasih Allah (Ayub 42:5).
Seperti Bapak Ayub demikian juga Tuhan akan menerima pertanyaan kita yang tulus ketika kita mengalami kesulitan atau penderitaan yang tidak bisa dijelaskan. Allah sabar dengan kita umat-Nya dan menaruh simpati terhadap kelemahan-kelemahan, salah pengertian, dan bahkan kemarahan kita (Ibr 4:15). Seperti halnya dengan Ayub, apabila kita tahan menderita, Allah akan menyatakan kehadiran-Nya dan menyampaikan perhatian-Nya kepada kita.

Pesan Pastoral : 27  Nofember 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita pertajam mata hati ini supaya kita dapat memahami kebaikkan-kebaikkan ALLAH. Bila kita memiliki mata hati yang terang oleh Firman maka kita dapat melihat terang ALLAH di dalam kegelapan dunia ini. 

Winner Voice
Hanya dengan mata hati yang terang kita dapat melihat berkat rohani di balik kegelapan masalah.

Pengakuan Iman
Tuhan menjadikan mata hatiku terang, agar aku mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan - MU: Karena betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan Allah bagi orang-orang kudus,dan betapa hebat kuasa-MU bagi kami yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Mu ya Tuhan. Amin (Efesus 1:18-19)

ANUGERAH SEGALA BERKAT ROHANI (3)



"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga”. (Efesus 1:3)

Mendapatkan Berkat Rohani

Orang Kristen patut memuji Allah atas segala berkat yang telah di berikan, khususnya berkat rohani. Berkat-berkat rohani ( Ef 1:3) adalah semua karunia yang dijanjikan oleh Allah kepada manusia melalui Kristus (Kis 3:25) dan karunia-karunia Kristus kepada para murid-Nya (Mrk 14:22; Luk 24:50).
Perjanjian Lama, berkat (Ibr: berakha) sering dihubungkan dengan karunia benda, biasanya berupa materi (Ul 11:26; Ams 10:22; 28:20; Yes 19:24) dan bertolak belakang atau dipertentangkan dengan kutukan (Kej 27:12; Ul 11:26-28; 23:5; 28:2; 33:23). Orang yang taat dan setia kepada ALLAH akan di berkati dan sebaliknya orang yang memberontak kepada ALLAH akan mendapatkan kutuk.
Perjanjian Batu, berkat (Yun: eulogia) dipakai dalam maksud yang lebih rohani dan seringkali berkaitan dengan maksud tindakkan (Yak 3:10). Berkat Rohani sebagai karunia rohani yg didatangkan oleh Firman ALLAH atau Injil (Rom 15:29; Ef 1:3) dan karunia material pada umumnya (Ibr 6:7; 12:17; 2Kor 9:5).
Berkat adalah karunia Tuhan yg membawa kebaikan dalam hidup manusia. Lebih kusus berkat rohani yang ada dalam sorga, yaitu Firman ALLAH, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Banyak orang tidak menyadari betapa penting berkat rohani yang telah di karuniakan kepada manusia, karena manusia seringkali lebih mementingkan berkat yang bersifat materi, seperti harta dan kemewahan hidup.
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, sayangnya dalam hidup sehari-hari hanya pemenuhan kebutuhan tubuh / jasmani saja yang menjadi perhatian. Manusia dalam kecemasannya, bekerja siang malam hanya supaya dapat makan, minum dan apa yang dapat mereka pakai, sedangkan hal-hal yang demikian telah ALLAH Bapa sediakan (Mat 6:25- 34).
Sebagian orang yang telah merasa berkecukupan, akan lebih memusingkan pemenuhan kebutuhan jiwa, yaitu semua yang berkaitan dengan pikiran , perasaan dan kehendak pribadi. Mereka mengejar pendidikan terbaik sekalipun harus membayar mahal untuk itu, mereka menjaga perasaan tetap baik dengan mencari hiburan dan rekreasi. Mereka juga terus mengejar kehendaknya tetap terjaga, dengan upaya keras mengejar cita-cita, harapan dan keinginan yang terpendam, sedangkan semuanya itu telah terjamin bagi orang yang mengasihi Tuhan. (Mzm 37:7; Yer 9:11; Amz 23:18).
Semua nya itu tidak salah karena manusia memang harus bekerja keras untuk kehidupannya dan ini sebagai hasil dari dosa oleh karena ketidaktaatan manusia (Kej 3:19). Tetapi kalau kita mau menaruh prioritas yang benar yaitu mendahulukan pemenuhan kebutuhan rohani maka kita akan mendapat berkat dan menghindarkan diri dari bencana / kutuk (Mat 6:33; 19:29;  Maz 37:4).  Jika kita menganggap yang rohani lebih penting maka kita akan lebih serius lagi dalam membaca Firman Tuhan yang memberikan tuntunan kehidupan (Maz 119:105; 2Pet 1:19). Kalau yang rohani menjadi fokus hidup kita akan giat mencari Tuhan Yesus dan bersedia untuk melayani – NYA. Kita akan tekun dalam doa dan ucapan syukur karena nama Yesus yang penuh kuasa itu. (Mrk 6:14; Fil 4:6; Kol 4:2; 1Tim2:1). Jika rohani menjadi fokus hidup maka kita akan peka dengan ROH KUDUS yang menyertai, menolong di saat kita bermasalah dan menghibur disaat kita berduka. (Yoh 14:26; 16:13).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 20  Nofember 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita tetapkan prioritas hidup dengan benar, mulailah dari yang rohani ke jiwa dan kemudian baru yang jasmani. Biarkan Tuhan yang utama dan selebihnya ada bonus kehidupan.

Winner Voice
Menetapan prioritas dengan benar akan membuat hidup menjadi efektif

Pengakuan Iman
Terima kasih Tuhan Yesus dan terpujilah nama-Mu karena Kau telah mengaruniakan  segala berkat rohani yang di dalam sorga bagiku. Amin.

ANUGERAH SEGALA BERKAT ROHANI (2)



"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga”. (Markus 13:33-34)

Nasihat Supaya Berjaga-jaga

Dua peringatan penting : “berhati-hati dan berjaga-jagalah”. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya tentang masa depan dimana BELIAU akan pergi dan datang kembali. Tuhan Yesus sendiri dalam berbagai kesempatan dan perumpamaan menyatakan peringatan ini sehingga peringatan “berhati-hati dan berjaga-jagalah” tidak boleh di abaikan dan harus dianggap sangat serius. (Mat 24:43; Mrk 13:34; Luk 12:37; 1Tes 5:6; 1Tes 5:10; Why 3:3; 16:15; Mat 26:40; Mrk 14:37; 12:38; 13:9; 13:23;  13:33; 1Kor 10:12; Flp 3:2; Kol 2:8).
“Berhati-hati dan berjaga-jagalah” atau "waspadalah", merupakan peringatan yang penuh keseriusan dan bukti pentingnya maksud nubuat-nubuat Tuhan Yesus dan bukan sekedar untuk membuka rahasia-rahasia masa depan saja.  Peringatan  “waspadalah”  untuk memberi peringatan akan kesulitan-kesulitan, penganiayaan dan pencobaan  yang pasti dialami semua orang, dan orang Kristen harus tetap waspada untuk menghadapi segala kemungkinan buruk dengan bijaksana, tabah dan tetap memengang iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
“Berhati-hati dan berjaga-jagalah” menunjukkan keadaan waspada yang terus-menerus.  Alasan untuk kesiagaan semacan ini ditekanan pada waktu sekarang ini dan bukannya pada masa yang akan datang ialah karena tidak seorangpun yang mengetahui kapan Tuhan Yesus akan datang untuk menjemput. Tidak ada tanda peringatan, dan kita tidak boleh menganggap bahwa Tuhan Yesus tak mungkin datang hari ini. Dengan kata lain, orang Kristen masa kini harus menghadapi kemungkinan bahwa Tuhan Yesus bisa datang kapanpun (Mat 24:44).
Peringatan Kristus agar kita selalu “Berhati-hati dan berjaga-jagalah” harus dipahami sebagai maksud kepentingan dan situasi yang serius kepada kedatangan-Nya dari sorga untuk mengambil orang kudus sebelum masa kesengsaraan besar.  Tuhan Yesus Kristus selanjutnya datang kembali dengan kuasa dan kemuliaan untuk menghakimi seisi dunia setelah masa kesengsaraan besar (Mat 24:30; Why 19:11-21).
Begitu besar resiko bila tertinggal ketika Tuhan Yesus datang kembali karena akan mengalami sengsara besar dan harus  berhadapan dengan pengadilan ALLAH. Betapa indah bila saatnya tiba dan kita didapati tetap setia sehingga mendapatkan anugerah keselematan sejati dan di kumpulkan dalam reuni bersama orang-orang kudus-NYA di awan-awan. Anugerah segala berkat rohani telah tersedia bagi orang percaya yang tetap “Berhati-hati dan berjaga-jagalah” selama hidupnya sehingga tidak jatuh kedalam dosa / pencobaan.
Setiap pencobaan yang dikerjakan oleh iblis memang harus di hadapi oleh setiap orang  (yak 1:13), tetapi hanya orang yang bertahan dalam pencobaan saja yang layak untuk mendapatkan mahkota kehidupan (Yak 1:12). Marilah kita perhatikan betul-betul setiap langkah hidup ini, karena setiap keputusan langkah hidup yang kita ambil harus dipertanggungjawabkan di hadapan ALLAH. Selama kita berhati-hati dan berjaga-jaga dalam hidup ini kita tidak akan terjerumus untuk hidup dalam dosa, dan di saat Tuhan Yesus datang kita di dapati layak dihadapan-NYA. 
Tuhan Yesus memberkati kita.

Pesan Pastoral : 13  Nofember 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Dalam dunia yang gelap sehingga mudah untuk tersandung dalam berbagai pencobaan, perlu kita terus mengambil sinkap untuk Berhati-hati dan berjaga-jaga dengan demikian kita bisa selamat sampai pada akhir hidup ini. 

Winner Voice
Orang yang senantiasa waspada akan menghindarkannya dari masalah hidup yang tidak perlu. 

Pengakuan Iman
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Adalah motto hidup kami menjalani kehidupan yang bertanggungjawab dan dengan mengerjakan tugas pelayanan yang TUHAN percayakan sehingga kami menjadi pribadi yang layak di hadapan-NYA.
 (Markus 13:33-34)

ANUGERAH SEGALA BERKAT ROHANI



Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (Efesus 1:3)

Berkat rohani dalam Kristus

Sudah sepatutnya kita memuji Tuhan yang telah menyatakan kasih Tuhan kepada manusia. Bahwa Tuhan telah mengaruniakan berkat rohani yang besar di dalam nama Yesus Kristus (Ef 1:1), yaitu agar setiap yang percaya kepada Kristus dapat dikuduskan, menjadi anak-anak Allah, menerima pengampunan dosa, dann Tuhan berkenan menyatakan rahasia kehendak – Nya.  Semuanya ini dimateraikan di dalam Roh Kudus.
Disebut berkat rohani, untuk membedakannya dari pemberian Allah yang lain seperti, kekayaan, jabatan, kesembuhan, kesehatan, panjang umur, pengetahuan. Berkat semacam ini juga dapat diberi Allah kepada orang yang tidak percaya; dan orang percaya patut mensyukurinya. (Mat 5:45). Tetapi berkat rohani hanya pada orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Berkat rohani itu disebut “di dalam sorga”, untuk mengatakan bahwa ragam berkat ini semata-mata hanya karunia dari sorga dan bukan berasal dari dunia, bukan karena usaha manusia dan bukan diberikan karena keutamaan manusia sehingga boleh merasa berhak untuk mendapatkannya.  
Di akhir zaman seperti sekarang ini, kita hidup di zaman materialistis di mana semua di ukur dengan materi (barang/uang). Zaman ini juga di sebut sebagai zaman instant, dimana orang tidak menghargai proses kehidupan dan menuntut kecepatan atau kekinian. Adakah pengaruh  zaman ini yaitu materialitis dan instant akan atau telah mempengaruhi hidup kita bahkan telah merubah pokok pujian dan ucapan syukur kita?  Hendaklah kita tetap memiliki pokok pujian dan ucapan syukur kepada ALLAH dan bukan kepada materi atau hal-hal lain.
Karena itu terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberkati kita. Dan kita terpanggil untuk memuji Allah yang sebelumnya sudah memberkati kita dengan berkat rohani. Allah Bapa Tuhan dalam nama Tuhan Yesus Kristus telah memberkati kita melalui segala yang telah dilakukan-Nya, sedangkan kita memuji Beliau dengan kata-kata yang tulus dan keluar dari hati nurani yang murni.  
Allah Bapa adalah satu-satunya Allah yang sejati, bukan allah yang palsu atau khayal. Satu-satunya cara untuk mengenal Dia adalah melalui Yesus Kristus (Yoh 14:6; 1:3; 1:20; 2:6; 3:10; 6:12). Marilah kita membangun hubungan baik, meningkatkan suasana keakrapan dengan Tuhan Yesus Kristus sebelum sungguh-sungguh kita di surga. Panggilan hidup adalah masuk surga, demikian kuasa di dalam kita untuk hidup setiap hari dengan sifat surgawi sehingga tepat karena Allah memelihara kita dengan cara surgawi.
Hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus saja kita berkesempatan menerima semua berkat rohani ini. Hal ini menunjukkan bahwa sumber berkat rohani adalah Allah Bapa sendiri, bukan setan, dan bukan pula manusia, sekalipun Allah sering menggunakan manusia sebagai saluran berkat- berkat Nya. Tanpa meninggalkan berkat jasmani (Mat 6:11, 25-34), tetapi dalam hal ini berkat rohani jauh lebih ditekankan. (1Kor 1:5-7; Ro 15:13; 2Kor 1:5; Ef 2:7; Yak 2:5).
Kita perlu bersikap kristis dalam hal ini termasuk dalam pengajaran-pengajaran yang dilakukan di dalam gereja. Di banyak Gereja jaman akhir ini selalu menekankan berkat jasmani, seperti kesembuhan, kekayaan (Theologia Kemakmuran), sukses, dsb. Tetapi bagi kita harus lebih memperhatikan yang rohani sebagai prioritas. (Mat 5:33)

Pesan Pastoral : 06 Nofember 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita lebih mengejar berkat rohani daripada berkat jasmani, karena selalu yang rohani lebih kekal dan menentramkan hati kita. 

Winner Voice
Hanya orang Kristen yang akan mendapatkan berkat rohani dari Tuhan Yesus Kristus

Pengakuan Iman
Aku terus memuji Allah dan Bapa Tuhan ku Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada ku segala berkat rohani di dalam sorga. (Efesus 1:3)

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...