Saturday, January 26, 2013

BERTOBATLAH

Kisah Para Rasul 20:21

“Bertobatlah, sebab kerajaan Allah sudah dekat” inilah seruan Tuhan Yesus pertama kali. (Matius 4:17) yang kemudian menjadi tema pelayanan Tuhan YESUS secara konsisten di kumandangkan-Nya, dan tetap berlaku bagi manusia pada jaman sekarang ini.
Pertobatan adalah tanda yang nyata atas orang yang mengasihi ALLAH, karena pertobatan akan membuat orang memiliki hati dan pikiran baru berkaitan dengan Allah, sesama dan diri sendiri. Jika pertobatan terjadi dalam hidup kita, maka kita akan mendapatkan kepastian akan hidup kekal serta memuliakan Tuhan dengan menjadi berkat bagi sesama.
Pertobatan adalah mengakui dosa seperti yang contohkan dalam perumpamaan anak yang hilang (Luk 15:21; bd, Maz 38:19). Selanjutnya dengan segenap hati meninggalkan kejahatan dan kembali kepada Allah (Kis 26:18) sehingga terjadi perubahan dalam pola pikir kita yang terarah kepada kebenaran sejati. (Mat 12:41).
Bertobat itu penting dan menjadi keharusan bagi kita karena merupakan perintah ALLAH (Kis 17:30), sebab tanpa pertobatan maka tidak ada pengampunan (Kis 3:19) dan artinya menjadi kebinasaan selamanya (Luk 13:3-5). Orang yang menolak untuk bertobat sebenarnya sedang menjerat diri sendiri (Maz 9:17) pada dosa yang membuatnya menerima hukuman kekal. (Yoh 12:48). Marilah kita mengindahkan pertobatan seperti yang di katakan oleh Rasul Paulus (Kis 17:30; 26:19-20), Rasul Yohanes (Matius 3:1-10), bahkan oleh Tuhan Yesus sendiri. (Mat 4:17; Wah 2:3).
Ada kesalahan persepsi yang mengatakan bahwa pertobatan dilakukan pada saat di gereja dan di waktu-waktu tertentu saja. Sebenarnya pertobatan membutuhkan kesadaran tinggi yang membuat kita mengerti akan kebenaran dan membenci dosa (Ayub 42:5-6), sehingga pertobatan dapat dikerjakan dimanapun dan kapanpun. Yunus bertobat di perut ikan (Yun 2:1-10), saudara-saudara Yusuf bertobatdi negeri Mesir (Kej 50:17-18) dan pemungut cukai bertobat di Bait Allah. (Lukas 18:13). Yosia bertobat saat mendengar Firman Tuhan (2Raj 22:11) dan Raja Daud bertobat saat di tegur oleh nabi Natan (2 Sam 12:10-16).
Bertobatlah kalah kita benar-benar mengasihi Allah yang mendekatkan kita pada Kerajaan Allah. Dan inilah yang sanggup membuat dunia dan sorga bersorak penuh sukacita yaitu bila ada anak manusia yang bertobat. (Luk 15:7-10). Bagi kita yang hidup dalam dunia yang penuh dengan dosa pertobatan akan membawa pengampunan sejati (Yes 55:7) karena oleh pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib membuat pertobatan kita tidak sia-sia dan oleh darah-Nya kita telah di sucikan dari segala dosa – dosa kita.
Pertobatan sejati akan membuka kemurahan Tuhan (Kis 3:19-20). Ada keselamatan dan kelegaan dari Tuhan kita Yesus Kristus karena kita tidak mungkin hidup dengan kekuatan sendiri untuk mencapai kekekalan sorgawi. Kita membutuhkan Kristus yaitu Penyelamat yang menjadi perantara kita dengan Bapa di Sorga. Inilah mengapa kita harus bertobat karena Allah rindu kita menyatu dengan-Nya di sorga mulia, dan itu menuntut kesucian hidup yang hanya dapat diperoleh dengan bertobat dalam pengampunan oleh kasih Tuhan Yesus Kristus. Amin
Tuhan YESUS memberkati.

Pesan Pastoral : 27 Januari 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Bertobatlah, karena Kerajaan Allah sudah dekat merupakan tema yang tetap “up to date” bahkan setelah dikumandangkan lebih dari 2000 tahun lalu. Karena itu sadarilah keadaan kita sekarang dan ambilah keputusan untuk bertobat saat ini juga.

Winner Voice
Bertobat artinya berbalik kepada Allah dan tidak berkeinginan untuk menengok dosa lagi.

Friday, January 18, 2013

TAKUT AKAN TUHAN


Ulangan 6:12

Takut akan Tuhan bukan sekedar doktrin Alkitabiah semata tetapi jelas memiliki implikasi langsung pada kehidupan orang – orang percaya, karena itu penting untuk memahami apa yang dimaksudkannya.
Orang percaya harus sadar sepenuhnya untuk memahami keberadaan Tuhan (Ams 2:5), maka sebenarnya sedang berhadapan dengan kemuliaan, kekudusan, keadilan dan kebenaran-Nya yang secara mutlak memiliki kekuasaan atas kehidupan di dunia ini. (Fil 2:12). Seharusnya dalam diri kita akan secara otomatis muncul kekaguman dan penghormatan yang dalam. (Maz 33:8-9).
Takut akan Tuhan yang sejati akan membuat orang percaya akan menaruh iman dan kepercayaan untuk mendapatkan keselamatan hanya dari pada-Nya saja. (Kel 14;31; Maz 115:11). Sebaliknya bagi orang percaya akan diliputi kesadaran bahwa Allah akan marah terhadap dosa dan berkuasa untuk menghukum setiap orang yang melanggar hokum-hukum-Nya dengan adil baik dengan segera atau nanti dalam kekekalan. (Maz 76:8-9; Ul 9:19; Ibr 10:31).
 Hal penting untuk diperhatian sebagai orang percaya adalah pertama bahwa kita harus sungguh-sungguh takut akan Tuhan dengan hidup taat kepada perintah-perintah-Nya dan dengan tegas menolak untuk melakukan dosa (Ul 20:20). Bahkan lebih lanjut kita harus suka dengan perintah Tuhan (Maz 112:1) serta mengikuti ketetapan-ketetapan-Nya ( Maz 119:63; Pkh 12:13), segera kita akan menjauhkan diri dari segala macam kejahatan. (Ams 16:6)
Takut akan Tuhan mempunyai dampak pada penyucian diri dalam kebenaran Firman Allah (Yoh 17;17). Hal ini dimungkinkan selain kemudian kita menjadi pribadi yang mencintai kebenaran Firman, demikian pula menjadi orang yang membenci dosa dan menjauhkan diri dari kejahatan. (Ams 3:7; 8:13; 16;6). Efektifitas perilaku kita akan saja terjaga, sebagaimana dalam pembicaraan akan lebih hati-hati dan dapat menahan diri dalam setiap pembicaraan. (Ams 10;19; Pkh 5;2, 6-7), kita akan memiliki ketahanan moral yang baik serta hati nurani yang semakin dimurnikan.
Takut akan Tuhan akan mendorong kita untuk menyembah dan memuliakan Allah secara tepat dengan segenap hati, sepenuh jiwa dan tubuh kita. (Maz 22:24; 26) dan inilah yang akan terjadi pada segenap mahluk pada akhir jaman akan menyembah Allah yang benar. (Why 14:6-7).
Allah menyediakan pahala bagi kita yang takut akan DIA (Ams 22:4), akan diberikan perlindungan dari kematian kekal (Ams 14:26-27), persediaan kebutuhan sehari-hari ( Maz 34;10; 111;5) dan umur panjang (Ams 10;27) serta kebahagiaan sejati atas apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. (Pkh 8:12-13).
Orang Tua harus mengajarkan hal ini kepada anak-anak, dengan membina anak-anak mereka untuk membenci kejahatan dan mencintai perintah Tuhan yang kudus (Ul 4:10; 6:1-2, 6-9). Ini merupakan langkah awal yang baik agar anak-anak hidup dalam prinsip-prinsip hikmat Allah yang murni. (Ams 1:1-6), sebagaimana Firman Tuhan mangatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. (Maz 111:10; Ams 1;7; 9:10).
Tuhan YESUS memberkati.

Pesan Pastoral : 20 Januari 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Bukan sekedar pengertian saja tetapi baiklah kita mengambil sikap yang benar untuk Takut akan Tuhan karena inilah awal dimana kita dapat menjadi pribadi yang berkenan di hati ALLAH yang akan dikuduskan-NYA. Amin !

Winner Voice
Awal kepandaian manusia karena belajar, tetapi permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.

Thursday, January 10, 2013

PERSEKUTUAN KASIH DENGAN ALLAH

Matius 22:37-38

Allah ingin dan telah mengambil inisiatif untuk membawa kita kepada persekutuan kasih yang intim dengan-Nya. Hal ini karena manusia tidak mungkin dapat dengan usahanya sendiri menjangkau Allah. Karena itu Allah membuatnya supaya kita dapat bersekutu dalam kasih-Nya, dan inilah seharusnya yang menjadi tujuan hidup kita. Orang-orang Kristen pasti akan mengejar pengenalan pribadi serta menyembah Allah dan mengasihi-Nya secara tulus.
Jika kita memang rindu Allah menyatakan diri – Nya maka kita harus mengasihi-Nya, dan hal ini membutuhkan usaha yang keras karena tidak mudah untuk menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah.
Di kehidupan ini, segala sesuatu bergantung pada kasih kita pada Allah. Bahkan saat menghadapi persoalan hidup yang berat dan kita rasanya tidak lagi sanggup menghadapi, maka penting rasanya ada pihak yang dapat menjadi tempat kita menggantungkan harapan, yaitu pihak yang dapat menjadi pembela saat tantangan kehidupan semakin sukar untuk dikendalikan. Disinilah peran Allah sangat besar untuk mengubah keadaan yang buruk menjadi kebaikkan (Roma 8:37-39). Dalam persekutuan kasih inilah Allah hendak menyatakan dirinya dan kita mengalami kuasa-Nya yang mengubahkan keadaan kita. (Yoh 14:21).
Persekutuan kasih kita dengan Allah yang patut di pahami yaitu: bahwa Allah mengasihi kita dengan kasih yang abadi sehingga kita juga dituntut untuk memberikan kasih secara abadi. (Ulangan 30:6), tidak bisa kita membangun persekutuan kasih dengan Allah hanya untuk sementara saja dengan alasan : karena kita membutuhkan pertolongan-Nya saja, tetapi kita harus sadar bahwa kita berhubungan dengan pribadi-Nya dan bukan hanya kuasa-Nya saja. Bila kita dapat membangun persekutuan kasih dengan Allah secara abadi, sebenarnya demikian pula Allah sudah mengasihi kita dengan kasih yang abadi (Yer 31:3) dan Allah yang telah memanggil serta memilih kita dari antara banyak bangsa ini sebenarnya telah menyediakan kemuliaan kekal pula. (1 Petrus 5:10).
Hal lain yang patut kita pahami dalam membangun persekutuan kasih dengan Allah adalah bahwa Allah tidak ingin diduakan. Allah tidak ingin ada yang menandinginya, sehingga tidak boleh ada satupun “ilah” lain di hadapan Allah. (Matius 6:24)
Sekalipun saat ini tidak lagi ada orang yang secara terang-terangan menyembah ilah, tetapi tanpa disadari banyak orang telah memiliki banyak ilah, karena segala sesuatu yang dianggap lebih penting, lebih berkuasa dan lebih banyak mengambil bagian penting dalam hati kita maka itu dapat disebut dengan ilah akhir jaman. Hal ini bisa ditampakkan dengan hobby yang lebih penting dari ibadah, pekerjaan yang lebih penting dari pada keluarga, penampilan yang lebih penting dari pada hati nurani dll.
Sebaiknya hal ini dipahami; bahwa berkat yang telah Allah berikan tidak boleh menggeser keberadaan-Nya dalam hati kita (Ulangan 6:11-15) atau sebaliknya bahwa kekuatiran dan ketakutan kita juga tidak boleh menggeser keberadaan Allah dalam hati kita. Jadi apapun yang terjadi dalam hidup ini suka atau duka, kaya atau miskin dsb, maka semuanya itu tidak boleh membuat kita menjauh dari persekutuan kasih kita dengan Allah. Amin
Tuhan Yesus Memberkati.

Friday, January 4, 2013

3T0 (SANTO)


1 Petrus 1:2

3TO (Santo) akan menjadi thema gereja kita pada tahun 2013, dimana kita secara pribadi masing masing dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, dan Orang yang beriman kepada Yesus Kristus dalam perjanjian baru disebut “SANTO” (Yun: Hagios) atau “orang-orang kudus” (Kis 26:10; Roma 1:7; 1Kor 1:2; Why 13:7; 19:8). Pengertian dasar istilah orang kudus ini adalah pemisahan dari dosa dan di khususnya bagi Allah, dengan kata lain “orang yang dipisahkan untuk Allah atau orang suci Allah”. Hal ini berarti dipimpin dan dikuduskan oleh Roh Kudus. (Roma 8:14; 1Kor 6:11; 2Tes 2:13; 1Pet 1:2) dan berpaling dari dunia untuk mengikut Yesus (Yoh 17:15-17).
Istilah orang-orang kudus ini bukan artinya manusia sempurna yang tidak dapat berbuat dosa lagi (1Yoh 1:2:1), melainkan adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh darah Kristus dan berusaha keras untuk menyesuaikan hidupnya dalam jalan kebenaran Allah (Efesus 5:3) dan yang dituntut untuk memiliki kesucian batiniah sebagai umat Kristus Yesus. (1kor 1:30).
Orang Kristen pada masa sekarang ini oleh kasih karunia Allah yang diberikan kepada mereka, telah mati bersama Kristus dan dilepaskan dari kuasa dosa (Roma 6:18); oleh karena itu kita tidak perlu dan tidak harus berbuat dosa, tetapi dapat menemukan kemenangan yang memadai dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Dalam diri orang Kristen harus ada tuntutan untuk memiliki kebenaran etis dari tabiat tak bercacat yang di tampakkan dalam kemurnian, ketaatan dan keadaan tidak bersalah (Flp 2:14-15; Kol 1:22; 1Tes 2:10; Luk 1:6).
Bersama Roh Kudus kita mampu untuk tidak berbuat dosa (1Yoh 2:1; 3:6), sekalipun kita tidak pernah mencapai tingkatan di mana kita bebas daripencobaan dan kemungkinan untuk berbuat dosa lagi. Pengudusan adalah kehendak dan inisiatif Allah kepada orang percaya, dan ini merupakan tuntutan kepada orang yang percaya kepada Yesus Kristus. (Ibrani 12:14). Pengudusan ini dapat diperoleh melalui iman (Kis 26:18); persatuan dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Yoh 15:4-10; Roma 6:1-11; 1Kor 1:30), oleh darah Kristus (1Yoh 1:7-9), oleh Firman Allah (Yoh 17:17) dan oleh pekerjaan pembaharuan dan pengudusan ROH KUDUS dalam hati (Yer 31:31-34; Roma 8:13; 1Kor 6:11; Fil 2:12-13; 2 Tes 2:13).
Umat Allah perlu memberikan respon yang benar dalam menanggapi panggilan ALLAH berkaitan dengan kekudusan ini, (Fil 2:12-13). Oleh karena itu sebagai warga gereja perlu mempersiapkan diri dalam pemahaman yang benar. Untuk mencapai tujuan maka thema gereja di bagi dalam berbagai sub Thema yang sekiranya dapat menuntun langkah pencapaian tujuan bersama. Sup thema itu adalah :
1. Kasihilah Tuhan Allah mu (Mat 22:37); 2. Tidak bercacat dan kudus (1Tes 3:13; Fil 1:10); 3. Mati bagi dosa (Roma 6:2); 4. Kemenangan yang mengalahkan dunia (1Yoh5:4); 5. Tetap Taat dan dipenuhi ROH KUDUS (Roma 8:14; Ef 5:18); 6. Menjadi Hamba kebenaran - Menuruti segala perintah-Nya (Roma 6:19; 1Yoh 3:22); 7. Tunduk pada disiplin Allah (Ibrani 12:5-11); 8. Tuhan membebaskan kita dari ikatan dan kuasa dosa (Roma 6:1-11); 9. Kasih yang timbul dari hati nurani yang murni (1Tim 1:5); 10. Persekutuan dengan orang percaya (Ef 4:15-16). 11. Menyempurnakan Kekudusan (2Kor 7:1); 12. Serupa dengan gambaran Kristus (2Kor 3:18).
Kita berharap agar thema gereja ini membawa kita menjadi pribadi yang lebih berkenan dihadirat Allah, yaitu pribadi yang mendapatkan pengudusan oleh karena kasih yang besar Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Tuhan Yesus memberkati

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...