Friday, November 25, 2016

HIDUP YANG PENUH PENGHARAPAN (5)



Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.  Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1Tesalonika 5:8-9)

Sadar Untuk Beroleh Keselamatan

Prajurit pada masa lalu menggunakan baju dan pelindung kepala yang terbuat dari besi yang di sebut dengan ketopong.  Kedua kelengkapan perang ini wajib sebagai bagian dari perlindungan dan pertahanan agar terhindar dari luka berat oleh senjata lawan. Ketopong sendiri adalah sama seperti helm pada pengendara motor, sehingga bila terjadi kecelakaan akan memberikan perlindungan maksimal pada kepala dan terhindar dari cidera berat yang dapat berakibat pada kematian.
Dalam dunia yang penuh dengan peperangan rohani diperlukan  iman, kasih dan pengharapan keselamatan kepada TUHAN YESUS KRISTUS (1Kor 13:13). Hal Penting untuk mengenakan setiap alat keselamatan adalah “sikap diri dan pengetahuan” akan pentingnya alat tersebut untuk di gunakan. Sikap diri dan pengetahuan akan membangun kesadaran rohani yang membuat orang akan dengan sukarela mengenakan iman, kasih dan pengharapan sehingga tidak mudah jatuh dalam berbagai pencobaan yang dilancarkan oleh kuasa gelap.
Kesadaran (NIV - self controlled) memiliki arti harfiah (Yun: nepho)  "sama sekali tidak terpengaruh anggur" atau "dalam keadaan sadar". Secara kiasan mengandung arti "kesiagaan," "penguasaan diri," yaitu sadar secara rohani dan menguasai diri seperti halnya seseorang yang tidak minum anggur yang mengandung alkohol.  Kesadaran rohani akan membuat seseorang akan senantiasa menggunakan iman, kasih dan pengharapannya dalam perilaku sehari-hari. Kesadaran rohani hanya kepada Tuhan Yesus melalui pengenalan yang benar akan Firman Tuhan sehingga tidak terombang-ambing oleh angin pengajaran dunia ini. (Ef 4:11-15)
Kata-kata "berjaga-jaga dan sadar" (1Tes 5:6) bertentangan dengan kata-kata dalam ayat berikut "mereka yang mabuk, mabuk waktu malam" (1Tes 5:7). Demikianlah pertentangan Kesadaran diri (nepho) dengan kemabukan.  Maka orang yang tidak menyadari dirinya sendiri sehingga membahayakan jiwanya adalah seperti orang yang mabuk, yang secara rohani mereka tidak mau berjaga-jaga dan sadar akan datangnya pencobaan sehingga jatuh dalam dosa. Orang yang mabuk rohani pada akhirnya tidak akan menyadari akan kedatangan Tuhan Yesus diakhir jaman (Mat 24:48-51).
Kata Berjaga-jaga sendiri (Yun: gregoreo) berarti "tetap sadar dan waspada". Konteks (1Tes 5:4-9) menunjukkan bahwa Paulus tidak menasihati para pembacanya agar "berjaga-jaga" untuk "hari Tuhan" (1Tes 5:2), tetapi sebaliknya untuk bersiap secara rohani supaya luput dari murka pada hari itu, (1Tes 2:11-12; Luk 21:34-36).  Jadi kesadaran harus di kerjakan sepanjang waktu dalam masa hidup kita jika kita ingin luput dari murka Allah (1Tes 5:3).  Kita harus berjaga dan sadar secara rohani untuk terus hidup dalam iman, kasih, dan pengharapan keselamatan (1Tes 5:8-9;  Luk 21:36;  Ef 6:11). Karena yang setia akan terlindung dari murka Allah (1Tes 5:2) kita tidak perlu takut hari Tuhan, tetapi kesadaran kita tetap menantikan kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang. (1Tes 1:10).  
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral : 30  Oktober 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita membangun kesadaran untuk selalu mengenakan iman, kasih dan pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus dalam tindakan kita sehari-hari.

Winner Voice
Iman, kasih dan pengharapan kepada Tuhan Yesus adalah standar keselamatan rohani.

Pengakuan Iman

Kami  adalah orang-orang siang dan kami sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.  Karena Allah tidak menetapkan kami untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Tuhan Yesus Kristus. (1Tesalonika 5:8-9)

HIDUP YANG PENUH PENGHARAPAN (4)



Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, (Efesus 3:20).

Jauh Lebih Banyak.

Tidak ada satupun penghalang bagi orang percaya untuk berkomunikasi dengan Allah BAPA yang berkuasa baik di bumi maupun di surga (Ef 3:14-15). Sikap optimis ini menunjukkan bahwa kebergantungan kita kepada Allah BAPA bukanlah formalitas tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan orang percaya.
Orang percaya dapat menyampaikan harapan apapun kepada Allah Bapa di surga dengan berdoa. Doa kita yang penting pertama-tama adalah untuk mendapatkan kekuatan dan peneguhan Roh Allah (Ef 3:16-17). Kehadiran Roh Allah / Roh Kudus dalam hidup seseorang tidak hanya bukti kepastian atas keselamatan, tetapi juga memberikan kesanggupan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan sebagai orang Kristen. Selajutnya berdoa supaya memperoleh pemahaman dan pengenalan terhadap kasih Tuhan Yesus Kristus (Ef 3:18). Fakta hidup membuktikan bahwa besar kasih Tuhan Yesus Kristus dan melampaui segala pengetahuan (Yoh 15:13),  karena itu kita harus berusaha memahami betapa lebar, panjang, dalam dan tinggi kasih Beliau.  Kita juga dapat berdoa untuk mengalami kepenuhan Allah, yang ukuran kepenuhan itu  adalah Allah sendiri (Ef 3:19). Standar yang benar dalam hal ini adalah Yesus Kritus sendiri.
Hidup yang penuh pengharapan adalah ketika ALLAH berkenan mendengar seruan doa kita. Pada kenyataannya ALLAH akan melakukan bagi kita bukan saja lebih dari apa yang kita minta di dalam doa, tetapi bahkan juga melebihi apa yang dapat kita pikirkan. Janji ini tergantung dan ditentukan oleh tingkat kehadiran, kuasa, dan kasih karunia Roh Kudus yang bekerja di dalam hidup kita (Ef 1:19; 3:16-19; Yes 65:24; Yoh 15:7; Fil 2:13). Dapat juga di katakan bahwa ALLAH akan melakukan lebih banyak dari pada yang dapat kita doakan.
Rahasia doa yang terjawab ialah tetap tinggal di dalam Kristus. Dengan tetap tinggal dalam Kristus maka kita dapat berharap kepada-NYA. Makin dekat kita hidup dengan Kristus melalui merenungkan dan mempelajari Alkitab, makin selaras doa-doa kita dengan sifat dan ajaran Kristus, sehingga doa kita akan lebih efektif.
Orang yang tinggal di dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus (Yoh 15:4) sehingga orang percaya dapat berbuah banyak (Yoh 15:5).  Sebagaimana Kristus ada dalam diri orang percaya membuat doa dalam jalur keberhasilan,  (Yoh 15:7) dan mendapatkan sukacita penuh di dalam Tuhan (Yoh 15:11). Sebaliknya dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah ketidakmampuan untuk berbuah (Yoh 15:4-5) dan dibuang dari Kristus dan mengalami kebinasaan (Yoh 15:2,6).
Dalam hal pengharapan orang percaya atas keselamatan ada prinsip dasar yang menentukan; yaitu bahwa orang percaya  harus memiliki hubungan yang bersifat dinamis dan progresif berdasarkan keputusan atau pengalaman di masa lalu dimana TUHAN YESUS hidup dalam diri kita. (Kol 3:4; 1Yoh 5:11-13).  Hal ini timbul ketika seseorang memiliki kerinduan yang terus menerus untuk semakin dekat dan melekat kepada TUHAN YESUS Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 23  Oktober 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Doa adalah jawaban dalam setiap pengharapan oleh sebab itu marilah kita lebih tekun dan giat dalam berdoa kepada Tuhan Yesus.

Winner Voice
ALLAH akan melakukan lebih banyak dari pada yang dapat kita doakan.

Pengakuan Iman

Aku Percaya bahwa ALLAH  dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang aku doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam diriku. Amin.

HIDUP YANG PENUH PENGHARAPAN (3)



Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1:12)

Berbahagialah Yang Bertahan Dalam Pencobaan

Orang Kristen adalah pribadi yang optimis dalam menatap masa depan, yang sekalipun harus menghadapi tantangan hidup tetap ada rasa percaya yang kuat atas kesetiaan ALLAH. Orang Kristen adalah orang yang percaya kepada janji ALLAH seperti yang tertulis dalam ALKITAB sehingga bila menghadapi pencobaan akan lebih tenang karena mengetahui bahwa setiap pencobaan tidak akan melampaui kekuatannya dan setiap pencobaan selalu memiliki jalan keluarnya (1Kor 10:13).
Tetapi orang Kristen tidak boleh menjadi sombong dan tetap rendah hati sehingga tidak jatuh / gagal dalam pencobaan. Tetap berdoa seperti yang Tuhan Yesus ajarkan dalam doa “Bapa Kami” .... “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” (Mat 6:13a). Kita harus waspada dan tetap berdoa agar tidak jatuh / gagal dalam pencobaan karena sebenarnya “daging” kita ini lemah (Mat 26:41; Mrk 14:38; Luk 22:28,40).  Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! (1Kor 10:12) sebagai contoh adalah orang yang ingin kaya akan jatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan (1Tim 6:9).
Keinginan daging / keinginan manusiawi yang seringkali membuat orang jatuh / gagal dalam pencobaan. Justru pencobaan yang sukar adalah pencobaan yang berhubungan dengan keinginan pribadi, terlebih jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti kejahatan, kemalangan orang lain, luka dan kebuasan manusia (1Kor 10:6) tetapi dalam segala hal kita menginginkan suatu hidup yang baik (Ibr 13:18).
Janganlah kita menjadi penyembah-penyembah berhala (1Kor 10:7), Yaitu sesuatu yang di puja dan di rasa sangat penting melebihi diri sendiri. Contoh; ada orang yang lebih memuja dan mementingkan uang dari pada diri sendiri sehingga menghamba terhadap uang / mamon (Mat 6:24; Luk 16:13). Firman Tuhan Mengatakan “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka”. (1Tim 6:10).
Keinginan daging lain yang membuat orang seringkali jatuh dalam pencobaan adalah dosa seksual. Firman Tuhan mengatakan; “Janganlah kita melakukan percabulan” (1Kor 10:8), dan oleh karena setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Mat 5:28) karena itu marilah kita “stop pornografi”.
Semua pencobaan bukanlah dari ALLAH (Yak 1:13) tetapi dari “si jahat” dan ALLAH pasti akan menyertai dan menolong kita saat pencobaan datang bila kita menuruti  perintah- NYA dan tekun menanti kedatangan TUHAN YESUS (Why 3:10).
Tuhan Yesus memberkati.


Pesan Pastoral : 16  Oktober 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Tetap optimis dan percaya kepada TUHAN Yesus hadapi setiap pencobaan, sebab inilah cara ALLAH untuk meningkatkan kualitas hidup kita menjadi lebih baik lagi.

Winner Voice
Setiap pencobaan selalu ada jalan keluar, jadilah pribadi yang optimis karena Tuhan beserta kita.

Pengakuan Iman

Berbahagialah aku yang dapat bertahan dalam pencobaan, sebab apabila aku sudah tahan uji, aku akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi - NYA. (Yakobus 1:12)

HIDUP YANG PENUH PENGHARAPAN (2)



Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1Korintus 10:13)

Kesetiaan ALLAH

Orang yang mengaku Kristen / pengikut Kristus tidak boleh “memaklumkan” dosa dengan alasan bahwa mereka tidak sempurna dan hanyalah manusia biasa saja. Orang Kristen yang telah lahir baru tidak boleh dalam hidupnya terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan (Rom 6:1). Orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya Yesus pada dasarnya tidak perlu jatuh dalam dosa.
Alkitab tegas menyatakan bahwa Allah menyediakan bagi anak-anak-Nya kasih karunia yang memadai untuk mengatasi setiap pencobaan dan melawan kuasa dosa (Why 2:7,17,26). Sebagai anak-anak ALLAH, orang Kristen boleh berharap pada kesetiaan Allah, yaitu bahwa Allah tidak akan mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan setiap pencobaan Allah akan menyediakan jalan keluar agar kita  dapat bertahan bahkan mengalahkan dosa (2Tes 3:3).
Orang Kristen yang menyerah kepada dosa bukanlah karena kasih karunia ALLAH tidak memadai, tetapi karena mereka gagal melawan keinginan berdosa (Rm 8:13-14; Gal 5:16,24; Yak 1:13-15). Sebenarnya ALLAH telah memberikan Kuasa ilahi-Nya kepada kita yang berguna untuk hidup saleh (2Pet 1:3), dan melalui keselamatan oleh Tuhan Yesus Kristus kita dapat hidup layak di hadapan ALLAH serta menjadi pribadi yang berkenan kepada-Nya. (Kol 1:10-11).
Kita dapat menanggung segala pencobaan dan menemukan jalan keluar jika kita benar-benar menginginkannya dan bergantung kepada kesetiaan Allah. Kesetiaan ALLAH telah ditunjukkan dalam kasih karunia-NYA (Ef 2:8-10; Tit 2:11-14), darah Yesus Kristus (Ef 2:13; 1Pet 2:24), Firman Allah (Ef 6:17; 2Tim 3:16-17), kuasa Roh (Tit 3:5-6; 1Pet 1:5) dan doa syafaat Kristus di sorga. (Ef 6:10-18; Ibr 7:25).
Kesetiaan ALLAH berlawanan dengan ketidaktaatan dan ketidakpercayaan. Hal ini   menjadi peringatan bagi semua orang Kristen masa sekarang (1Kor 10:11). Belajar dari sejarah bangsa Israel, orang Kristen janganlah bersungut-sungut terhadap Allah (Bil 14:2,27), mengeraskan hati (Ibr 3:8), memberontak kepada-Nya (Bil 14:2,9), memandang rendah dan menolak untuk percaya kepada Allah (Bil 14:11,23), mencobai ALLAH (Bil 14:22) dengan tidak menaati perintah-Nya (Bil 14:41) dan berbalik meninggalkan Dia (Bil 14:43).
Ketidaktaatan orang Kristen justru akan mendatangkan murka Allah (1Kor 10:5-10; Ibr 3:10,17) yang dapat berupa kematian dan kebinasaan (Bil 14:29,35).  Orang Kristen tidak boleh memiliki hati yang jahat dan murtad dari Allah  (Ibr 3:12). Orang Kristen jangan menyangka “tidak apa-apa jika mereka bermain-main dengan dosa, penyembahan berhala, dan kebejatan.  Orang Kristen harus menyadari adanya hukuman yang menanti bila terus dalam kesenangan duniawi yang berakibat gagal masuk sorga (Ibr 4:11).
Tuhan Yesus memberkati.


Pesan Pastoral :9 Oktober 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Jadilah pribadi yang setia kepada ALLAH dengan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus yang di tunjukkan dengan hidup yang sesuai dengan kehendaknya.

Winner Voice
Kesetiaan ALLAH telah teruji oleh sejarah umat manusia. Siapa setia mendapat kasih karunia-NYA

Pengakuan Iman
Pencobaan-pencobaan yang aku alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan ku. Sebab Allah setia dan karena itu ALLAH tidak akan membiarkan aku dicobai melampaui kekuatanku. Pada waktu aku dicobai Allah akan memberikan kepadaku jalan ke luar, sehingga aku dapat menanggungnya. (1Korintus 10:13)

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...