Monday, March 11, 2013

TIDAK UNTUK BERDOSA LAGI


Roma 6:1-2

Ada anggapan yang salah terhadap orang percaya bahwa kita boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena ada kasih karunia Allah dalam Kristus yang akan menghapus dosa kembali. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran dasar kasih karunia yang mana orang Kristen sejati yang dibabtiskan dalam Kristus telah pula mati terhadap dosa, dengan demikian maka kita telah berpindah dari alam dosa kepada hidup bersama Kristus.
Karena orang Kristen sejati akan memisahkan diri secara mutlak terhadap dosa dan tidak akan terus hidup dalamnya, sehingga jika ada yang tetap saja hidup dalam dosa sebenarnya mereka bukanlah Kristen sejati. (1Yoh 3:4-10). Dalam hal ini mustahil rasanya seseorang dapat menjadi hamba Tuhan sekaligus hamba dosa (Roma 6:11-13,16-18), karena itu sebuah pilihan yang tetap, jika seseorang justru memilih untuk berbuat dosa maka pada dasarnya mereka sedang menyerahkan diri untuk di perhamba dosa dan akhirnya akan mendapatkan hukuman kekal (Roma 6:16,23).
Apakah dosa itu ? yang pertama menggunakan kata “harmartia” artinya “meleset / tidak tetap sasaran” yaitu pelanggaran atau perbuatan salah atau berdosa kepada Allah (Yoh 9:41).
Kedua; “Adikia” artinya kejahatan, kelaliman, atau ketidakadilan (Roma 1:18; 1Yoh 5:17). “Adikia” dilukiskan sebagai kekurangan kasih karena semua penanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi (Mat 22:37-40; Luk 10:27-37). Kata Adikia ini juga dapat berarti kuasa pribadi yang dapat memperbudak atau menipu. (Rom 5:12; Ibr 3:13).
Kata ketiga adalah “Anomia” artinya kedurhakaan, pelanggaran hokum dan menentang hukum Allah (Roma 6:19; 1Yoh 3:4). Dan kata terakhir adalah “Apistia” yang berarti ketidakpercayaan atau ketidaksetiaan (Roma 3:3; Ibr 3:12)
Dari hal di atas maka dapat dikatakan bahwa dosa pada hakekatnya adalah sifat memintingkan diri sendiri, yaitu keinginanterhadapat hal-hal dan kesenangan untuk diri sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah. Sikap yang demikian akan mengakibatkan kekejaman kepada oragn lain dan memberontak terhadap hukum-hukum Allah. Akhirnya dosa menjadikan seseorang menolak untuk tunduk kepada Allah dan keberanan Firman. (Roma 1:18-25; 8:7). Akibat dosa maka seseorang menjadi musuh Allah (Roma 5:10; 8:7; Kol 1:21), dan ketidaktaatan kepada otoritas Allah (Roma 11:32; Ef 2:2; 5;6).
Dosa juga mengakibatkan penentangan semua yang baik yang ada dalam diri manusia yang berakibatkan kerusakan moral. Dosa juga membuat orang senang melakukan ketidakadilan dan menyenangi tindakan jahat orang lain (Roma 1:21-32; Kej 6:5. Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak manusia. (Roma 3:9; 6:12; Gal 3:22).
Kita harus berhati-hati dalam hidup ini terhadap dosa karena dosa berakar dari keinginan manusia (Yak 1:14; 4:1-2; 1Pet 2:11). Dosa manusia sangat jahat sekalipun muncul pertama dari Manusia pertama Adam dan Hawa tetapi berakibat pada seluruh keturunan manusia di muka bumi ini yang berujung pada hukuman kematian kekal. Dosa hanya dapat dikalahkan dengan kekuatan iman kepada Kristus dan semua karya penebusan-Nya. (Gl 3:13; EF $:20-24; 1Yoh 1:9; Why 1:5).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 10 Maret 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Ingatlah saudara bahwa kita telah ditebus oleh darah Kristus yang mahal di kayu salib maka jauhilah dosa dan jangan mempermainkan Tuhan dengan sikap yang mencobainya.

Winner Voice
Damai sejahtera Kristus menyertai kita oleh karena kita mendekat kepadanya dan menjauhi dosa.

Sunday, March 3, 2013

MATI BAGI DOSA menjadi ORANG KRISTEN SEJATI


Roma 6:2

Roma pasal 6 ini memiliki dasar pikiran utama yang penting untuk dipahami secara mendalam yaitu bahwa kita sebagai orang percaya telah memiliki kesatuan atau manunggal dengan kematian dan kehidupan Kristus, sehingga hal ini menuntut kita memiliki komitmen yang kuat untuk tidak lagi bersentuhan dengan perbuatan dosa atau hidup bagi dosa lagi.
Karena hal diatas maka, jika kita benar-benar adalah orang Kristen sejati, selayaknya dengan penuh kenyakinan bahwa benar kita telah mati bagi dosa dan itu menjadi kenyataan yang harus di perhitungkan dalam seluruh kehidupan ini. Pemahaman apakah yang seharusnya kita mengerti dari mati bagi dosa itu supaya dapat menjadi seorang Kristen sejati. ?
Pertama adalah bahwa orang Kristen sejati telah mati bagi dosa di hadapan Allah. Kita adalah orang yang telah dianggap mati oleh ALLAH yaitu di dalam kematian Kristus di kayu salib dan dibangkitkan kembali dalam kebangkitan-Nya pula. Kita harus mengerti bahwa dengan menerima Kristus maka manusia lama kita telah di matikan supaya tubuh berdosa kita tidak memiliki kuasa lagi sehingga kita tidak lagi menghambakan diri kepada dosa. (Roma 6:5-10)
Istilah “Manusia lama” menunjuk pada kita yang belum diperbaharui, keadaan kita yang lampau yaitu kehidupan yang masih dalam dosa. Manusia lama ini telah disalibkan (dimatikan) bersama Kristus supaya kita dapat memperoleh hidup baru di dalam-Nya. (Roma 6:6 bd Gal 2:20). Istilah “tubuh dosa” menunjuk pada tubuh kita yang dulu di kuasai oleh keinginan-keinginan untuk berbuat dosa, namun yang oleh kuasa ROH KUDUS maka kuasa perbudakan kepada dosa tersebut telah di patahkan. (2Kor 5:17; Ef 4:22; Kol 3:9-10). Sejak bertobat maka orang Kristen sejati tidak boleh membiarkan cara hidup yang lama menguasai hidup dan tubuh lagi.
Kedua, orang Kristen sejati yang mati bagi dosa, maka di saat yang sama dilahirkan kembali oleh ROH KUDUS dan ROH KUDUS memberi kita kuasa untuk melawan dosa (Roma 6:14-18). Setiap hari kita akan terus berjuang untuk dapat mati bagi dosa yatu dengan mematikan perbuatan - perbuatan buruk yang biasa dahulu kita lakukan (Roma 8:13), serta menjalankan hidup baru di dalam ketaatan mutlak kepada Allah BAPA. (Roma 6:1-14, 18, 22).
Ketiga, mati bagi dosa dan menjadi orang Kristen sejati harus menerima babtisan air seperti yang di perintahkan oleh TUHAN YESUS KRISTUS. Babtisan air adalah pernyataan iman dan proklamasi dari kemerdekaan diri terhadap dosa yang mengikat selama ini. Inilah saat di mana kita menyatakan diri menolak melakukan dosa dan menyerahkan diri untuk hidup bagi Kristus, (Roma 6:3-5).
Babtisan air harus disertai dengan pernyataan iman yang sejati sehingga memberikan kekuatan rohani yang menyatakan penolakan kita terhadap dosa dan komitment kuat terhadap Kristus yang menghasilkan kasih karunia yang limpah dan kehidupan kekal. (Roma 6:4-5).
Sebagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati, demikian pula kita yang memiliki iman yang menyelamatkan, hidup dalam Kristus serta menjadi orang Kristen sejati.
Tuhan YESUS memberkati.

Pesan Pastoral : 3 Maret 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan, teruslah kobarkan semangat melawan kuasa dosa, janganlah lengah dan jatuh dalam pencobaan, tetapi kuat di dalam TUHAN yang akan terus memberikan peringatan supaya kita tetap menjadi orang Kristen sejati yang mentaati KRISTUS.

Winner Voice
Kuat di dalam Tuhan yang memampukan kita tetap menolak perbuatan dosa.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...