Thursday, March 14, 2019

Dengan Bertobat Ada Keselamatan (4)


                         (Yesaya 30:1-17)
Menjakau Jiwa Ke Dalam Keluarga Kristus (Efesus 2:19-22)
Allah tidak mengkehendaki satupun orang binasa dan menjadi kemauan Tuhan Yesus agar setiap orang mendapatkan pengampunan-NYA. Setiap orang tidak terkecualikan, bukan hanya tertutup bagi bangsa Yahudi saja tetapi bagi seluruh bangsa di dunia. Oleh karena itu kasih ALLAH menjadi rahasia bagi orang Yahudi sehingga mereka tetap saja menolak penebusan dosa melalui Putra Tunggal Bapa, tapi bagi kita yang percaya kepada-NYA rahasia besar ini menjadi anugerah terbesar.
Anugerah terbesar bagi kita didapatkan oleh pengorbanan Tuhan Yesus memberikan akibat yagn luar biasa yaitu: Pertama; bahwa kita akan dipersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi (Ef 1:9-10). Kedua,  bahwa kita dimasukkan sebagai orang dari segala bangsa ke dalam janji mengenai hidup dan keselamatan (Ef 3:6; Rom 16:25-26; 2Tim 1:1). Ketiga; Allah berkehendak menciptakan "dalam Kristus Yesus" (Ef 3:6) sebuah umat yang baru bagi diri-Nya (Ef 1:4-6; 2:16; 4:4,16; Mat 16:18; Kol 1:24-28; 1Pet 2:9-10).
Salib Tuhan Yesus membuka jalan masuk kepada Allah Bapa oleh Kuasa Roh Kudus (Ef 2:13; Rm 5:1-2). Maka kita memiliki kebebasan dan berhak untuk menghampiri Bapa sorgawi. Kita memiliki keyakinan akan diterima, dikasihi dan disambut oleh Bapa Sorgawi. Dan kita diberi kemampuan untuk berdoa dan berseru kepada Allah sesuai dengan maksud dan kehendak-Nya (Yoh 14:16-17; 16:13-14; Rm 8:15-16,26-27).
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita diselamatkan dan mendapat kemuliaan surgawi melalui persatuan dengan Kristus (Kol 1:26-27; Ef 2:13-22; 3:3-6). Maka Kristus merupakan jaminan mutlak untuk kita memperoleh Sorga. Jadi di saat kita Memiliki Kristus berarti kita memiliki hidup dan sebaliknya bila kita meninggalkan Kristus maka kita telah kehilangan Anugerah keselamatan (Rm 8:11; Ef 1:13-14; 1Yoh 5:11-12).
Tuhan Yesus menugaskan kita untuk menyampaikan kabar baik ini kepada semua orang (Yoh 20:21-22). Maka sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan telah mendapatkan keselamatan sudah selayaknya kita giat untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus agar pengorbanan-NYA tidak menjadi sia-sia. Tuhan Yesus mengutus kita sebagai saksi dari penyertaan-NYA, bagaimana Tuhan menolong, menopang dan melindungi kita (Kis 1:8). Tuhan Yesus akan menyertai kita dengan tanda-tanda mujizat-NYA agar orang menjadi percaya kepada pemberitaan Injil serta masuk dalam lingkungan keluarga ALLAH (Mar 16:17-18).
Tempat terbaik dalam hidup kita adalah dalam lingkungan keluarga ALLAH, karena ada kehadiran Tuhan dalam setiap sisi kehidupan. Dengan penyertaan Tuhan maka ada banyak kebaikkan bagi kita yang masuk dalam lingkungan keluarga ALLAH, yaitu; Pertama; mendapatkan perlindungan Tuhan (Maz 91:1-2). Tuhan menawarkan keamanan bagi anak-anak-NYA, yaitu kita yang menyerahkan diri pada kehendak dan perlindungan Tuhan yang setiap hari berusaha untuk hidup di hadapan-NYA. Makin banyak kita tinggal di dalam Kristus dan firman-Nya  makin melimpahlah sejahtera dan makin besar kelepasan kita pada saat-saat bahaya (Mzm 17:8; Mat 23:37; Yoh 15:1-11).
Kedua; mendapatkan penyertaan Tuhan (Kis 18:9b-10). Terkadang ada perasaan takut di hati kita karena melihat tekanan kehidupan sebagai orang Kristen, tetapi janganlah kita takut karena Allah setia, seperti kepada Elia (1Raj 19:4) dan Yeremia (Yer 15:15),  dalam situasi mencekam Allah akan menjumpai orang kudus-Nya dan membesarkan hati. Janji kehadiran-Nya (Kis 18:10) sudah cukup untuk membebaskan kita dari ketakutan serta memberikan kepastian dan damai yang diperlukan untuk melaksanakan kehendak Allah (Kis 18:10-11).
Ketiga; mendapatkan kemurahan ALLAH (Maz 27:4). Allah sendiri memanggil kita pada tujuan untuk: "mencari wajah-Nya" (Maz 27:8). Kita yang melaksanakan hal ini, pasti akan berusaha untuk tinggal di hadirat-Nya yang kudus.  Kita akan diberikan keyakinan teguh bahwa pencobaan apa pun yang menimpa, Tuhan tidak akan meninggalkan kita (Maz 27:9-10), maka tidak ada alasan untuk putus asa; ada kemurahan Allah yang selalu tersedia bagi kita yang percaya kepada-NYA (Maz 27:13-14).
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  24 Februari 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah kita menjaga pertobatan kita dengan membawa jiwa masuk dalam pertobatan dan pengenalan akan ALLAH yang benar. Marilah banyak kita membawa jiwa kepada lingkungan keluarga ALLAH di mana ada penyertaan Allah dalam hidup kita.

Winner Voice
Kenyakinan kita pada pertobatan dalam di lihat saat kita bersaksi tentang kebaikkan Tuhan dalam hidup kita.    

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
(Efesus 2:19-20)
1.      Dalam pertobatanku, aku menjadi kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga ALLAH.
2.      Aku bukanlah orang asing atau pendatang lagi saat Tuhan Yesus telah memanggil dan memilih aku menjadi anak-anak Allah.
Aku adalah anggota keluarga ALLAH, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para Nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru

Dengan Bertobat Ada Keselamatan (3)


                          (Yesaya 30:1-17)
Tugas Pertobatan (2Timotius 4:1-5)
Ketika Tuhan Yesus datang ke dua kali maka semua orang akan menghadapi tahta penghakiman, bagi yang tidak percaya kepada-NYA langsung dalam penghukuman kekal di neraka, tetapi bagi setiap orang percaya baik yang hidup maupun yang sudah mati, akan menghadapi penghakiman Kristus tetapi bukan penghakiman mengenai dosa melainkan untuk evaluasi terhadap penatalayanan kita. Apakah kita akan menerima mahkota kebenaran atau tidak, tergantung pada bagaimana cara hidup kita sebagai pengikut Kristus di dunia ini.
Hak dan kemampuan untuk menghakimi semua orang hanya dimiliki oleh Allah, dan Kristus dengan jelas mengakui bahwa dirinya memiliki hak dan kemampuan tersebut (Mat 7:21,22; Yoh 5:25-30). Tuhan Yesus memberikan pernyataan adanya sanksi terhadap penugasan tersebut saat kedatangan-NYA untuk kedua kalinya. Allah Bapa dan Kristus merupakan saksi-saksi ilahi, sehingga kedatangan Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya merupakan perangsang yang sangat penting agar kita tetap setia.
Setidaknya ada sembilan perintah penting untuk menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus. Lima perintah pendek dan tepat untuk menunjukkan kesetiaan kita pertama (2Tim 4:2) dan empat perintah kedua yang sesuai dengan perintah pertama (2Tim 4:5), dimana semuanya merangkum seluruh tugas pelayanan:
Lima perintah pertama kepada kita kepada orang lain (2Tim 4:2) adalah;
1.    Beritakanlah Firman. Inilah tugas pokok yang penting yaitu menyampaikan memberitakan kabar baik sebagaimana dilakukan sendiri oleh Paulus (1Kor 15:1-11) dan Yesus Kristus (Luk 5:1; 8:11,21).
2.    Siap sedia. Kita harus senantiasa siaga baik ketika suasana memungkinkan maupun tidak, tetap harus menyampaikan firman, oleh karena itu harus senantiasa kita melengkapi diri dengan kebenaran Firman Tuhan setiap hari.
3.    Nyatakan apa yang Salah. Kita harus bisa menegur orang sesuai dengan Firman Tuhan (2Tim 3:16), yaitu dengan menyakinkan (Tit 1:9), menegur secara pribadi dengan memberikan nasihat (2Tim 2:15). Bahkan dengan tegoran yang keras (1Tim 5:20). Yang paling utama perlu diperhatikan adalah semua di dasarkan pada Firman Tuhan.
4.    Tegorlah (Mat 12:16; Mrk 8:30; 10:48, Luk 9:21). Dalam hal ini kita menilai dan meminta tanggung jawab. Intinya adalah untuk menuntut ganti rugi manakala kesalahan ditunjukkan berulang kali.  
5.    Nasihatilah. Lebih diartikan untuk memberi penghiburan. Ini merupakan suatu yang mendesak dan serius di dalam setiap situasi hidup, dan hal itu dimungkinkan karena kehadiran sang Penghibur (Roh Kudus), dengan segala kesabaran dan pengajaran jangan hanya dihubungkan dengan perintah. Mengajar dengan sabar merupakan dasar paling kokoh untuk mencapai keberhasilan pelayanan (2Tim 2:25).
Empat perintah kedua bagi kita untuk diri sendiri (2Tim 4:5) adalah;  
1.    Kuasailah dirimu dalam segala hal. Secara harfiah yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang memabukkan. Ditekankan dalam soal berjaga-jaga dan waspada. Misalkan; "berjaga-jaga dan sadar" (1Tes 5:6); "kuasailah dirimu dan jadilah tenang" (1Ptr 4:7); "sadarlah dan berjaga-jagalah" (1Ptr 5:8).
2.    Sabarlah menderita. Ungkapan ini menyiratkan kita untuk membentuk keteguhan hati misalkan; "ikutlah menderita" (2Tim 1:8; 2:3); "menderita" (2Tim 2:9).
3.    Lakukanlah pekerjaan pemberita Injil. (Kis 21:8; Ef 4:11; 1Kor 12:28 ) apapun profesi  pekerjaan kita, harus diingat bahwa ada pekerjaan sebagai pemberita Injil yang melekat pada setiap orang percaya, dan ini merupakan amanat uhan Yesus (Mat 28:18-20).
4.    Tunaikanlah tugas pelayananmu. Kerinduan setiap orang percaya adalah mencapai garis akhir dan menyelesaikan tugas pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus. Sedangkan inti perintah pelayanan adalah untuk mengajar dan memberitakan Injil yang telah diberikan  Tuhan (Kis 20:24).
Desakan untuk mempertahankan kesetiaan dan pengajaran yang benar menjadi makin diperlukan mengingat adanya bahaya kemurtadan di dalam gereja (2Tim 4:3,4). Sekarang orang hanya ingin mendengarkan hal-hal yang memuaskan keinginan berdosa mereka saja (30:9-11; 2Tim 4:9; Yer 5:30,31). Orang tidak boleh meninggalkan satu-satunya landasan hidup yaitu Alkitab, maka pengharapan dan perilaku kita akan dibangun di atas batu yang kuat, bukan pasir, yaitu; dongeng (1Tim 4:7; 2Ptr 1:16)
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  17 Februari 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Semakin mendesak kebutuhan akan pengajaran yang benar, oleh karena itu jemaat harus membangun kerinduan untuk mendengar Firman Tuhan.

Winner Voice
Mendengarkan yang benar dengan benar-benar mendengarkan akan mengubah perilaku menjadi semakin benar.    

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: (2Timotius 4:1)
1.      Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi semua orang, maka aku akan setia sampai akhir
2.      Demi pernyataan Kristus dan demi Kerajaan-NYA, aku akan setia sampai akhir.
Aku akan menjaga hidup dengan mengerjakan kebenaran Firman dengan setia sampai akhir.  Aminnn.

Dengan Bertobat Ada Keselamatan (2)


                           (Yesaya 30:1-17)
Jangan Hanya Mau Dengar Apa Yang Mau di Dengar
Seperti jaman Nabi Yesaya demikian juga jaman modern ini, orang tidak dapat tahan mendengar firman yang mengecam gaya hidup berdosa. Orang “bosan” mendengar tentang Allah dan kekudusan, sebaliknya orang ingin mendengar cerita-cerita yang memberi semangat, menyenangkan hati dan tidak menyinggung perasaan.
Rasul Paulus menyatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan banyak orang menolak para pemberita Injil yang menyampaikan kebenaran dan lebih memilih orang yang memberitakan hal-hal yang hanya ingin dengar saja. Mereka akan menuntut khotbah-khotbah yang menyenangkan dan memuji diri mereka, yang tidak menyingkapkan dosa dan kedunawian, tetapi sebaliknya meyakinkan mereka akan keamanan mereka dan kasih Allah kepada mereka sekalipun mereka tetap berdosa.
Yesaya harus menuliskan pada sebuah loh batu, yang akan menjadi catatan untuk semua orang bahwa Allah tidak senang dengan orang Yehuda yang menolak ajaran TUHAN, sebaliknya orang hanya ingin mendengarkan hal-hal yang disukai saja.  Jaman modern juga sama dimana ada permintaan agar para pemimpin rohani memperlembut khotbah sesuai dengan keinginan dan kesukaan umat itu. Tidak mengkhotbahkan doktrin-doktrin Firman Allah (Yes 30:11), orang sekarang tidak ingin mendengar lagi mengenai Allah yang ada dalam Kitab Suci, tetapi hanya mengenai Allah dengan kasih yang tidak adil, yang tidak akan benar-benar mengganggu mereka ketika mereka berusaha mewujudkan rancangan-rancangan dan keinginan-keinginan mereka (Yes 30:13).
Allah melalui nabi-nabi-Nya telah memperingatkan kita untuk kembali kepada-Nya; yaitu untuk bertobat, dan tinggal diam atau percaya kepada-Nya dengan yakin, karena dengan demikian Tuhan akan melepaskan kita dari kuk dosa; inilah ajaran yang sehat. Namun sebaliknya seringkali orang justru mengandalkan cara-cara duniawi, seperti bangsa Israel yang mengandalkan kekuatan pasukan berkuda Mesir seolah-olah kuda-kuda itu pasti lebih menjamin kemenangan mereka daripada tangan Tuhan semesta alam yang perkasa. Pada waktu kesukaran datang, karena telah kehilangan perkenan Allah akibatnya tidak akan mampu bertahan akibat dari mengandalkan diri sendiri atau mengandalkan orang lain dan bukan Tuhan sendiri.
Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang tidak mau mengasihi ajaran sehat, namun ketika akhir zaman makin dekat, keadaan akan makin parah (2Tim 3:1-5; 1Tim 4:1);  
A.  "Orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat" (2Tim 4:3). Banyak orang akan mengaku dirinya Kristen, berkumpul di gereja, tampaknya menghormati Allah, tetapi tidak akan menerima perintah Firman Tuhan (Alkitab) untuk memisahkan diri dari dosa, cinta dunia, kebencian dan ketidakadilan (2Tim 3:5; Rm 1:16).
B.   "Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran" (2Tim 4:4). Penyampaian Firman Allah oleh hamba Allah tidak akan diterima oleh banyak orang dalam gereja. Mereka yang berpaling dari kebenaran akan menginginkan pemberitaan yang menuntut kurang dari Injil sejati (2Tim 2:18; 3:7-8; 1Tim 6:5; Tit 1:14). Mereka tidak akan menerima Firman Allah tentang pertobatan, dosa, hukuman, dan perlunya hidup kudus dan terpisah dari dunia (2Tim 3:15-17; Yer 5:31; Yeh 33:32).
C.   "Mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinga" (2Tim 4:3). Mereka tidak akan mencari gembala menurut standar tinggi  Firman Allah (2Tim 1:13-14; 1Tim 3:1-10), tetapi akan mencari orang yang sesuai dengan keinginan duniawi mereka. Mereka akan memilih pengkhotbah yang pandai berpidato, mampu menghibur, dan berita yang akan menyakinkan mereka bahwa mereka dapat tetap menjadi Kristen sementara hidup menurut tabiat dosa (Rm 8:4-13; 2Pet 2:1-22).
D.  Roh Kudus mengingatkan semua yang tetap setia kepada Allah dan tunduk kepada Firman-Nya untuk menantikan penganiayaan dan penderitaan karena kebenaran (2Tim 3:10-12; Mat 5:10-12). Selanjutnya, mereka harus memisahkan diri dari kelompok, gereja dan lembaga yang menyangkal kuasa Allah dalam keselamatan dan yang menyampaikan Injil yang berkompromi dengan dunia. (2Tim 3:5; 1Tim 4:1-2; 2Pet 2:1; Yud 1:3; Wahy 2:24)
Kita harus selalu setia kepada Firman Tuhan dan hamba Allah yang memberitakan Injil dengan benar. Setelah melakukan ini, kita dapat yakin tentang persekutuan yang intim dengan Kristus (Why 3:20-22) dan menerima kesegaran rohani dari Tuhan (Kis 3:19-20).
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  10 Februari 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah belajar untuk dapat mendengarkan sesuatu yang lebih bermanfaat dan baik daripada sekedar mendengar apa yang di sukai saja. Mulailah untuk mendengarkan Firman Tuhan yang bernilai kekekalan. Tuhan Yesus memberkati kita.

Winner Voice
Telinga adalah jendela jiwa, pastikan kita mendengar yang baik agar orang melihat kebaikkan dan kesehatan jiwa kita.    

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Maka sekarang, pergilah, tulislah itu di depan mata mereka di suatu loh, dan cantumkanlah di suatu kitab, supaya itu menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya. (Yesaya 30:8)
1.      Aku menerima Alkitab sebagai perjanjian abadi Allah yang penuh kasih.
2.      Aku menerima setiap kebenaran Firman Allah tanpa memilah untuk kepentingan diri sendiri.
Aku menerima Firman Allah sebagai panduan kehidupan yang memberikan jaminan hidup yang kekal. Aminnn.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...