Monday, July 30, 2012

MELAYANI DALAM KEBENARAN


Markus 10:35-45

Anak-anak Zebedius yaitu Yakobus dan Yohanes meminta suatu kedudukan yang khusus kepada Tuhan dengan mengatakan bahwa mereka menghendaki dapat duduk di sebelah kiri dan kanan Tuhan Yesus. Mereka tentunya telah  menyaksikan betapa luar biasa cara Tuhan Yesus bekerja, dapat melakukan apa saja dengan dasyat. Tapi mereka tidak menyadari bahwa yang dilakukan Tuhan Yesus yang bersifat rohani sedangkan yang dimintakan bersifat duniawi yaitu sebuah kedudukan, jabatan atau martabat manusiawi.
Tetapi tetap saja kita membutuhkan TUHAN YESUS disaat kita melayani dan bersama TUHAN YESUS pasti sesuatu yang luar biasa akan terjadi, tetapi kita juga harus menyadari bahwa pelayanan harus dalam kebenaran sehingga menghasilkan karya yang luar biasa yang  bekenan di hati TUHAN. Ada tiga hal yang dapat menjadi tolok ukur yaitu,:
1.      Kebenaran dalam pelayanan diawali dari motivasi. (Markus 10:35-45). Janganlah motivasi kita melayani  sama seperti orang dunia dalam bekerja, tetapi harus ada sesuatu yang kudus yang tetap kita pertahankan. Orang yang bekerja dapat termotivasi dengan penghasilan yang baik atau uang, tetapi untuk melayani Tuhan jangan sampai uang menjadi dasar motivasi atau tujuan (Kisah 8:20). Ketenaran dan kemasyuran diri boleh kita kejar saat bekerja tetapi tidak dalam melayani Tuhan (Galatia 5:26). Motivasi kita melayani Tuhan adalah kerelaan untuk berkorban (Filipi 2:5:7).
2.      Kebenaran dalam pelayanan terletak pada kerinduan melayani dan berdoa. (Markus 10:38). Kita harus mengerti bahwa kerinduan kita dalam melayani adalah untuk memuaskan keinginan dan  menyenangkan hati TUHAN YESUS bukan untuk kepentingan diri sendiri (Yakubus 4:3). Sehingga dalam berdoa kita, yang benar adalah meminta sesuatu yang ada kaitannya dengan Tuhan dan bagi kemuliaan-Nya (Mazmur 67:2-3). Sebagai pelayan Tuhan kita tidak boleh egois dengan diri sendiri dan berharap keberhasilan pelayanan dapat memasyurkan nama kita sendiri tetapi sebaliknya seperti yang dinyatakan oleh Yohanes pembabtis bahwa TUHAN YESUS harus semakin bertambah dan kita semakin berkurang.
3.      Kebenaran dalam melayani selalu berbicara sebuah keteladanan dalam bertindak (Markus 10:43-45). Ayat-ayat diatas jelas mengajarkan keteladanan yang ditunjukkan TUHAN YESUS sendiri yaitu kerendahan hati yang dimiliki-Nya (ayat 45), demikian jika kita ingin menjadi seorang pemimpin maka haruslah kita memberikan teladan sebagai seorang hamba  yang dapat bekerja dengan baik. (ayat 44). Bila kita ingin menjadi besar,  haruslah kita juga seperti TUHAN YESUS yang rendah hati. (ayat 43), dengan demikian di saat kita telah menjadi seorang yang sukses dalam bidang apapun juga, maka kita tetap sadar bahwa kita adalah pelayan Tuhan yang tidak sombong dan tetap rendah hati.
TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Wednesday, July 25, 2012

MELAYANI DALAM KEDEWASAAN ROHANI


Kisah Para Rasul 20:27-38

Kita harus bertumbuh secara rohani dan menjadi dewasa dalam Tuhan. Jadi tidaklah cukup kita hanya percaya saja kepada Tuhan Yesus dan menjadikan Dia sebagai Juru selamat, tetapi ada tanggungjawab yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang mengikuti Tuhan sehingga pertumbuhan Rohaninya dapat berjalan seiring dengan waktu yang berjalan.
Kedewasaan rohani kita ditandai dengan sikap rohani yang tidak mudah terpengaruh oleh berbagai pengajaran yang bertentangan dengan Alkitab. Orang yang gampang berubah dalam imannya tidak dapat melayani Tuhan (Ibrani 11:6). Hanya orang yang dewasa rohani yang berkenan di hati Allah.
Minimal ada dua hal yang patut dipahami untuk menjadi pribadi yang dewasa agar berkenan dihati Allah untuk melayaninya yaitu :
1.       Kedewasaan Rohani dapat dilihat pada seseorang yang mau menggantikan kepalsuan dengan kebenaran. (Kis 20:30). Orang yang dewasa rohaninya akan mengenal kebenaran dari Alkitab dan terus berpegang pada keberanan itu, sehingga bila dipertemukan dengan sesuatu yang palsu maka segera saja dapat mengerti dan menjauhi, karena segala sesuatu diluar kebenaran Alkitab adalah palsu dan dusta. (BIlangan 23:19)
Kedewasaan Rohani segera menyadari bila ada cobaan dari setan karena dia adalah bapak pendusta (Yohanes 8:43-47). Kita juga harus mewaspadai orang-orang tertentu, karena banyak orang yang diluar kebenaran , bahkan ada juga yang beranggapan adanya “durta putih” atau “dusta untuk kebaikkan” yang semuanya itu juga mengindikasikan bahwa manusia juga pendusta (Mazmur 116:11). Bahkan lebih lagi kita juga harus waspada dengan diri sendiri karena seringkali yang kit dengar atau kita lihat dapat juga mendustai kita. (Mazmur 119:96; 2Korintus 5:7).
2.       Kedewasaan rohani dapat terjadi bila hidup kita sejalan dengan Firman Tuhan. Allah menghendakki kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus dipenuhi dengan Firman Tuhan (Yohanes 8:31-35), yang artinya adalah bahwa kita secara total menerima 100% otoritas Alkitab (2Timotius 3:16) tanpa ada sedikitpun keraguan tetapi percaya sepenuhnya. Orang yang dipenuhi Firman Tuhan juga akan memberikan waktu bagi Tuhan secara pribadi.
Alkitab atau Firman Allah ini harus dibaca oleh setiap orang percaya sebagai disiplin rohani. (Nehemia 8:9; Tes 5:27). Dengan tekun dan konsisten kita harus pula merenungkan Firman Allah (Mazmur 1:2) dimana kita terus melatih  pola pikir untuk tetap selaras dengan kebenaran sehingga tindakkan yang kita lakukan tidak  menyimpang kekiri atau ke kanan, seperti orang yang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran sesat.
3.       Kedewasaan rohani juga tampak dari tindakkan iman oleh karena Firman Kebenaran. Kita harus berani untuk memperkatakan Firman Kebenaran ini (Yosua 1:8). Ada banyak orang percaya yang hanya berhenti dengan menaruh Firman di dalam hati dan berharap akan terjadi sesuatu yang luar biasa. Hal ini tidak cukup karena jelas Firman harus didengar agar menumbuhkan iman, yaitu iman yang dapat menghasilkan sesuatu yang belum kelihatan. Setelah kita memperkatakannya baiklah dengan iman percaya itu kita segera bertindak sesuai dengan Firman yang kita nyakini. *(Matius 7:24). Tanpa tindakkan iman tidak akan berfungsi dengan baik. Kita perlu melangkah dengan iman dan biarkan Tuhan turut campur tangan dalam penyempurnaan hasilnya.
Akhirnya yang patut kita ketahui adalah sebagai orang yang melayani TUHAN kiranya kita tetap bertekun untuk mendewasakan diri kita secara rohani, sehingga kita adalah pribadi yang siap dipakai oleh TUHAN dan bukan seperti anak-anak yang masih bergantung terus kepada mujizat-Nya untuk memenuhi kebutuhan jasmani saja.
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tuesday, July 17, 2012

MELAYANI DENGAN YANG TERBAIK



Roma 12:3-8

Saat kita melihat alam semesta, ada suatu kekaguman yang besar dalam hati karena luar biasa dan sangat indah dipandang. Hal ini menyadarkan kita bahwa Alam ciptaan Tuhan telah memberikan yang terbaik yaitu menyatakan kebesaran Allah (Mazmur 19:2).
Manusia yang diciptakan segambar dengan Allah seharusnya melebihi alam semesta dan makhluk apapun dalam menyatakan kebesaran Tuhan. Oleh karena itu dalam melayani Tuhan patutlah kita memberikan yang berbaik kepada Tuhan. Apapun hambatannya manusia harus mampu memberikan yang terbaik karena Allah berhak mendapatkannya. Bagaimanakah kita dapat memberi yang terbaik kepada Tuhan ? Jika kita rela bekerja lebih keras dari orang lain dan lebih sungguh-sungguh dari orang lain. (1Korintus 15:10)
Ada dua hal besar yang dapat menjadi tolok ukur bagi kita, apakah kita telah memberikan yang terbaik bagi Tuhan; yaitu :
1.      Sadarilah karunia yang kita miliki dan lakukanlah dengan sukacita (Roma 12:6)
Allah rindu, kita fokus pada talenta yang Tuhan berikan dan mengembangkannya semaksimal mungkin (Efesus 5:17), janganlah kita merepotkan diri dengan sesuatu yang bukan menjadi talenta kita (Roma 12:3). Kita harus berani mencoba talenta yang Tuhan berikan, jangan ragu-ragu tapi lakukan dengan iman yang tertuju kepada Tuhan, maka Tuhan akan terus meperlengkapi, sehingga kita semakin peka dalam menggunakannya (Galatia 6:4).
Teruslah kita kembangkan  karunia atau talenta yang Tuhan berikan, sehingga semakin berdaya guna bagi kemuliaan nama Tuhan (Filipi 1:9; 2Timotius 1:6)
2.      Sadarilah bahwa yang kita lakukan sekarang merupakan persiapan untuk melayani Tuhan di surga.
Sekalipun kita telah lama melayani tetapi janganlah kita merasa jemu dan lemah, tetapi kita seharusnya semakin semangat dan giat dalam melayani TUHAN (Galatia 6:9) karena Tuhan sangat menghargai “konsistensi” atau keajekkan kita dalam melayani-Nya.
Mari kita pergunakan waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. (Galatia 6:10). Sama seperti waktu demikian juga kesempatan tidak pernah datang dua kali, bila ada kesempatan sekarang untuk kita melayani adalah bijaksana bila kita melakukannya dengan member yang terbaik yang dapat kita kerjakan.
Jangan biarkan masa lalu menjadi penghambat kita untuk melayani Tuhan, tetapi biarlah masa lalu memacu kita lebih bersemangat melayani dan semakin mengembangkan karunia yang telah Tuhan berikan. (Ulangan 11:2; Galatia 3:4).
Tuhan Yesus Memberkati.

Monday, July 9, 2012

MELAYANI DENGAN SEGENAP JIWA


Bilangan 14:20-34


Kita harus tahu dan sadar bahwa dalam setiap pertemuan dalam gereja atau persekutuan doa bersama merupakan sesuatu yang penting bagi orang Kristen, untuk tahu bahwa kita bertemu dengan Allah Maha Kuasa yang kita sembah. Demikian dalam melayani Tuhan dan sesame, kita harus tahu dan sadar bahwa yang kita kerja ini tidak saja berarti bagi kehidupan sekarang tetapi juga bernilai bagi kekekalan. Oleh karena itu pelayanan kepada Tuhan harus kita kerjakan dengan segenap hati, dimana kita mengerjakan pelayanan ini dengan setia dan dengan roh yang menyala-nyala. (Roma 12:11)
Dalam bacaan diatas kita mengenal seorang bernama Kaleb yang secara khusus disebutkan mempunyai jiwa yang lain dari orang semasanya sehingga oleh jiwanya Kaleb telah menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu kita akan belajar lima pelayanan dengan segenap jiwa seperti yang dimiliki Kaleb, yaitu :
1.      Kita harus mengesampingkan kepentingan pribadi. (Filipi 2:4). Tuhan Yesus adalah teladan yang baik yang tidak mementingkan dirinya sendiri sehingga bersedia datang kedunia untuk manusia berdosa bahkan bersedia pula mengambil rupa seorang hamba (Filipi 2:7). Marilah kita juga bersedia melayani dengan mengesampinkan kepentingan diri sendiri sekalipun rasanya seperti sedang “dimanfaatkan” oleh orang lain, tapi biarlah Allah melihat hati kita yang melayani.
2.      Kita hanya pengelola dan bukan pemilik (Mazmur 89:12), kesadaran bahwa kita hanya pengelola akan membuat kita berorientasi hanya kepada kemuliaan ALLAH dan bukan untuk kebanggaan diri sendiri atau hanya sekedar mengejar harta semata (1Timotius 3:3; Ibrani 13:5).
3.      Kita harus fokus pada apa yang kita kerjakan. (Nehemia 6:3). Sebagai pelayan Tuhan kita akan sibuk dengan pelayanan yang diberikannya (1Korintus 15:10), sehingga kita tidak akan mengkritik atau membandingkan pekerjaan pelayanan  orang lain.(Galatia 5:26) Janganlah kita merasa sombong dan berhak untuk mengevaluasi pelayanan orang lain, tetapi biarlah itu menjadi urusan TUHAN saja. (Roma 14:4)
4.      Dasar pelayanan kita hanya Allah dan kuasa-Nya. Kita hanya memerlukan pengakuan dari Tuhan untuk pelayanan dan bukan pada pengakuan manusia (Filipi 2:3; 1Tesalonika 2:6), sehingga jika kita hanya mendasarkan pelayanan kita pada Allah dan kuasa-Nya akan membuat kita merasa aman dan percaya diri (Mazmur 118:6). Tuhan Yesus adalah teladan yang baik dalam melayani karena DIA tidak mencari pujian dan pengakuan orang lain melainkan hanya Bapa-Nya di surge saja. (Yohanes 13:3)
5.      Pelayanan adalah sebuah kehormatan dan bukan beban. Merupakan kesempatan emas dapat melayani TUHAN Yang Maha Kuasa, karena dengan mudah kita memiliki kesempatan baik untuk menyenangkan hati-Nya (1Petrus 5:2). Seharusnyalah kita menjadi sangat bersukacita saat melayani Tuhan dan sesame (Yohanes 12:26), karena kita menyadari bahwa makna perbuatan kita akan sangat diperhitungkan dalam kekekalan dan hanya oleh perkenan TUHAN saja kita dapat melayani Dia seumur hidup kita (Pengkotbah 9:10).
Sudah saatnya kita menjadi pribadi yang dewasa secara rohani, sehingga Allah semakin berkenan kepada apa yang kita lakukan dengan segenap jiwa yaitu; melayani TUHAN seumur hidup kita dengan penuh sukacita.
Tuhan Yesus Memberkati.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...