Sebab inilah
kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir
zaman." (Yohanes 6:40)
“Mengerjakan
Kehendak Allah”
Selama
kita tetap mempertahankan diri sebagai manusia duniawi dan terikat dengan
keinginan daging maka tidak mungkin untuk mengerti hal rohani. Hanya seseorang
yang memiliki Roh Kudus dalam hatinya dan bersedia untuk menuruti-NYA yang
mampu mengerti kebenaran rohani.
Tuhan
Yesus dengan keras telah menegur atas kedangkalan hidup orang banyak yang
orientasinya hanya perut. Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengarahkan hidup kepada
hal-hal yang esensial, yaitu hal-hal yang diperkenan Allah. Adalah kehendak
Allah supaya manusia percaya hanya kepada Tuhan Yesus (Yoh 6:29), sebagai
satu-satu-Nya utusan yang dimeteraikan Allah untuk memberikan hidup kekal (Yoh
6:27). Namun, sayangnya banyak orang menunjukkan orientasi hidup kepada hal-hal
lahiriah yang bersifat sementara. Orang hanya menuntut tanda “roti manna”
seperti yang Musa berikan kepada nenek moyang mereka di padang gurun, seperti
hidup yang yang “gampang” / tidak mau susah-susah dan harus ada setiap hari
tanpa harus berupaya untuk mendapatkannya (Yoh 6:30-31).
Tuhan
Yesus mengingatkan kita bahwa Allah Bapalah sumber “manna” (berkat) itu bukan
Musa (Yoh 6:32). Kini Allah Bapa mengutus Tuhan Yesus sebagai roti yang dapat
mengenyangkan untuk hidup kekal (Yoh 6:33). Tidak dulu tidak pula sekarang
banyak orang tidak mampu memahami makna rohani yang Tuhan Yesus ajarkan (Yoh
6:34). Hanya oleh anugerah Allah manusia berdosa dapat menyadari kebutuhan
hidup mereka yang terdalam, yaitu hidup Allah sendiri. Hanya orang-orang yang
Allah Bapa berikan kepada Yesus yang akan merespons Dia dan menerima-Nya dalam
hati mereka (Yoh 6:37) sehingga mereka dipuaskan selama-lamanya (Yoh 6:35).
Kristus
adalah Roti Hidup yang diberikan Allah Bapa. Melalui ketaatan-Nya melaksanakan
kehendak Bapa, setiap orang yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan hidup
kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh 6:39-40).
Kegagalan
untuk menyadari hal rohani dan yang kekal di dalam dan melalui hal jasmani juga
sering kita alami. Hanya dengan lebih dekat kepada Yesus dan menempatkan Dia
berdaulat atas segala aspek hidup kita, kita semakin mampu menghayati
hadirat-Nya di dalam semua aspek hidup kita yang sementara. Karena itu penting
sekali untuk mengerti hubungan di antara kehendak Bapa dengan tanggung jawab
manusia. Hal-hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah:
1.
Pertama, bukan kehendak Allah bahwa
seorang beriman jatuh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah
dari Allah; juga bukan kehendak-Nya jikalau ada orang binasa (2Pet 3:9) atau
gagal datang kepada kebenaran sehingga tidak mendapatkan keselamatan (1Tim 2:4).
Janganlah kita sebagai jemaat mengganti iman kepada Kristus dengan iman kepada
upacara-upacara legalistik dari hukum Taurat (Gal 1:6-7; 5:3). Hal ini sudah
membuat kita berada di luar kasih karunia. Hidup di luar kasih karunia berarti
terasing dari Kristus (Yoh 15:4-6) dan meninggalkan prinsip kasih karunia Allah
yang membawa hidup dan keselamatan.
2.
Akan tetapi, ada perbedaan besar di
antara kehendak Allah yang sempurna dengan kehendak-Nya yang mengizinkan. ALLAH
tidak meniadakan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan percaya sekalipun
itu berarti kehendak-Nya yang sempurna tidak tercapai
3.
Keinginan Allah bahwa semua orang
beriman akan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh 17:12), hal ini bukan berarti
membebaskan diri dari tanggung jawab untuk menaati dan mendengarkan suara-Nya
serta mengikuti-Nya (Yoh 10:27; 14:21).
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral:
22 April 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Kita harus mulai belajar mengarahkan fokus hidup kepada
yang rohani tanpa meninggalkan tanggungjawab sebagai manusia. Saat sudah dekat
dengan kedatangan Tuhan Yesus maka baiklah kita semakin giat untuk melakukan
kehendak ALLAH.
Winner Voice
Ketika
kenyang secara jasmani seharusnya kita semakin rindu dikenyangkan oleh firman
dan hadirat Allah.
Pengakuan Iman
Aku rindu setiap hari melakukan kehendak Allah Bapa,
Aku rindu supaya setiap orang dapat mengenal
Tuhan Yesus dan yang percaya kepada-Nya agar
beroleh hidup yang kekal.
Aku rindu supaya aku dibangkitkan Allah
pada akhir zaman dan mendapatkan “upah” yaitu kehidupan yang mulia di dalam
Sorga (Yohanes 6:40)