5 Perintah
Positif
Dalam 1 Korintus 16:13‑14,
Paulus memberikan 5 perintah terakhirnya kepada jemaat Korintus. Mereka harus
berjaga‑jaga, berdiri dengan teguh dalam iman, bersikap sebagai laki‑laki,
tetap kuat, serta melakukan segala sesuatu di dalam kasih. Lima perintah
positif agar kita siap sedia menghadapi kehidupan ini sebagai orang Kristen dan
tetap menjadi pemenang sejati. Dunia yang berat semacam ini tidak bisa di hadapi dengan cara-cara biasa, oleh sebab itu
perlu cara luar biasa agar kita menang menghadapi tantangan kehidupan.
Perintah Pertama:
Berjaga‑jagalah
berjaga-jaga dapat diartikan
dengan; “berhati‑hati, bangun, waspada. (bdn 1 Tes 5:10; kata “tidur” menunjukkan
kematian) sering dipakai sebagai petunjuk akan kesadaran rohani orang Kristen,
serta sebagai kebalikan dari keacuhan rohani. Seringkali orang tidak peduli
dengan kondisi rohani dan moral tidak baik yang berpengaruh pada keadaan
jasmani. Hal itu tampak manakala orang menjadi mabuk pada Meja perjamuan Tuhan
(1 Kor 11:21). Orang mengijinkan ide dan kebiasaan penyembahan berhala kehidupan
serta melenyapkan kesetiaan kepada Allah dan persekutuan. Orang mengganti
Firman Allah dengan hikmat manusia (1:18‑2:16); orang terpecah ke dalam
beberapa golongan (1Kor 1:10‑17, 3:9), melakukan tindakan asusila (1Kor 5:1‑13),
bertengkar dan saling menggugat (1Kor 6:1‑8), berselisih mengenai berbagai
pendapat mengenai perkawinan, perceraian, dan hidup melajang (1 Kor 7:1‑40),
menganggap dirinya ramah (1Kor 10:1‑13) tetapi tidak pedulikan kepentingan orang lain (1 Kor 10:23‑33), salah
dalam memahami dan mempergunakan karunia rohani (1 Kor 10:12‑14), dan orang tidak
lagi mengasihi, serta melakukan segala sesuatunya tanpa kasih (1 Kor 13:1‑6).
Hal penting untuk
berjaga‑jaga adalah terhadap si Jahat (1 Pet 5:8,9). Kita harus dapat memahami
strategi Setan yang, walaupun secara halus dan perlahan tetapi pasti, pada
dasarnya menyerang kita dalam tiga hal berikut: “keinginan daging, keinginan
mata dan keangkuhan hidup” (1 Yoh 2:16).
Diperlukan kedewasaan
rohani. Berbeda dengan anak-anak, orang dewasa akan lebih mantap, lebih kuat cara
berdirinya. Sehingga dalam hal kerohanian seharunya orang dewasa tidak gampang
di ombang-ambing oleh angin pengajaran, imannya sudah kokoh. Ketika doa dan belum
dijawab tidak akan mudah putus asa dan kuat dalam menghadapi pergumulan. Tidak
mudah terpengaruh sama orang-orang untuk mencari hal-hal yang instant dan lain-lain.
Orang dewasa tidak akan mudah berpindah kenyakinan dan ikut-ikutan.
Perintah ketiga: Bersikaplah
sebagai laki-laki!
Bersikaplah sebagai
laki-laki artinya sikap “tegas” khususnya untuk berkata “Tidak” pada dosa atau tidak
kompromi dengan dosa. Bukannya kita tidak bisa melakukan dosa, tetapi tidak mau
untuk melakukan dosa!
Perintah ke empat: tetaplah
kuat!
Perlu latihan untuk
menjadi kuat, demikian juga iman kita. Tuhan melatih iman kita melalui masalah,
karena itu belajar melihat masalah dari sisi positif. Kita sedang diproses
ketika menghadapi masalah, melalui air mata dan masalah yang berat, sebenarnya
Tuhan sedang membentuk kita. Otot rohani kita perlu di latih agar kita menjadi
tambah kuat iman.
Perintah ke lima: lakukanlah
segala pekerjaanmu dalam kasih.
“Lakukan pekerjaanmu
seperti beramal” artinya jika kita melakukan segala sesuatu atas dasar kasih,
janganlah kita menuntut balasan. Kita sering gagal mengasihi karena sering
menuntut balik, bahkan terhadap pasangan kita. Sebenarnya ketika kita menuntut
balas, sebenarnya kita tidak sungguh-sungguh mengasihi. Mari kita belajar untuk
memberi dan sungguh-sungguh memberi, karena Tuhan yang akan balas semuanya
kepada kita. Di dasari dengan hati yang penuh kasih. Biarlah lewat apa yang
kita lakukan semuanya menggambarkan kemuliaan Tuhan dan kemenangan ada pada
kita sebagai orang yang mengasihi Tuhan.
Tuhan Yesus
Memberkati.
Pesan Pastoral: 9 Juni 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu
dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah kita mengerjakan lima perintah positif
yang diajarkan oleh rasul Paulus, tetap tepat untuk dikerjakan, marilah kita berjaga‑jaga, berdiri
dengan teguh dalam iman, bersikap sebagai laki‑laki, tetap kuat, serta
melakukan segala sesuatu di dalam kasih
Winner Voice
Orang yang hebat
adalah orang yang dapat menyelesaikan masalah tanpa melanggar perintah dan
aturan.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai
laki-laki! Dan tetap kuat! Lakukanlah
segala pekerjaanmu dalam kasih! (1Korintus 16:13-14)
1. Aku mau
berjaga-jaga agar tidak tergoda oleh setang dan tetap berdiri teguh dalam iman.
2. Aku akan
bersikap tegas untuk “Say No to Sins” ku katakan tidak pada dosa.
3. Aku tidak
lari dari masalah karena Tuhan bersertaku untuk memberikan kemenangan. Amin
No comments:
Post a Comment