Friday, November 30, 2018

KESEMPURAAN DENGAN KRISTUS (5)


Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yohanes 6:40)
“Mengerjakan Kehendak Allah”
Selama kita tetap mempertahankan diri sebagai manusia duniawi dan terikat dengan keinginan daging maka tidak mungkin untuk mengerti hal rohani. Hanya seseorang yang memiliki Roh Kudus dalam hatinya dan bersedia untuk menuruti-NYA yang mampu mengerti kebenaran rohani.
Tuhan Yesus dengan keras telah menegur atas kedangkalan hidup orang banyak yang orientasinya hanya perut. Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengarahkan hidup kepada hal-hal yang esensial, yaitu hal-hal yang diperkenan Allah. Adalah kehendak Allah supaya manusia percaya hanya kepada Tuhan Yesus (Yoh 6:29), sebagai satu-satu-Nya utusan yang dimeteraikan Allah untuk memberikan hidup kekal (Yoh 6:27). Namun, sayangnya banyak orang menunjukkan orientasi hidup kepada hal-hal lahiriah yang bersifat sementara. Orang hanya menuntut tanda “roti manna” seperti yang Musa berikan kepada nenek moyang mereka di padang gurun, seperti hidup yang yang “gampang” / tidak mau susah-susah dan harus ada setiap hari tanpa harus berupaya untuk mendapatkannya (Yoh 6:30-31).
Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa Allah Bapalah sumber “manna” (berkat) itu bukan Musa (Yoh 6:32). Kini Allah Bapa mengutus Tuhan Yesus sebagai roti yang dapat mengenyangkan untuk hidup kekal (Yoh 6:33). Tidak dulu tidak pula sekarang banyak orang tidak mampu memahami makna rohani yang Tuhan Yesus ajarkan (Yoh 6:34). Hanya oleh anugerah Allah manusia berdosa dapat menyadari kebutuhan hidup mereka yang terdalam, yaitu hidup Allah sendiri. Hanya orang-orang yang Allah Bapa berikan kepada Yesus yang akan merespons Dia dan menerima-Nya dalam hati mereka (Yoh 6:37) sehingga mereka dipuaskan selama-lamanya (Yoh 6:35).
Kristus adalah Roti Hidup yang diberikan Allah Bapa. Melalui ketaatan-Nya melaksanakan kehendak Bapa, setiap orang yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan hidup kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh 6:39-40).
Kegagalan untuk menyadari hal rohani dan yang kekal di dalam dan melalui hal jasmani juga sering kita alami. Hanya dengan lebih dekat kepada Yesus dan menempatkan Dia berdaulat atas segala aspek hidup kita, kita semakin mampu menghayati hadirat-Nya di dalam semua aspek hidup kita yang sementara. Karena itu penting sekali untuk mengerti hubungan di antara kehendak Bapa dengan tanggung jawab manusia. Hal-hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah:
1.         Pertama, bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah; juga bukan kehendak-Nya jikalau ada orang binasa (2Pet 3:9) atau gagal datang kepada kebenaran sehingga tidak mendapatkan keselamatan (1Tim 2:4). Janganlah kita sebagai jemaat mengganti iman kepada Kristus dengan iman kepada upacara-upacara legalistik dari hukum Taurat (Gal 1:6-7; 5:3). Hal ini sudah membuat kita berada di luar kasih karunia. Hidup di luar kasih karunia berarti terasing dari Kristus (Yoh 15:4-6) dan meninggalkan prinsip kasih karunia Allah yang membawa hidup dan keselamatan.
2.         Akan tetapi, ada perbedaan besar di antara kehendak Allah yang sempurna dengan kehendak-Nya yang mengizinkan. ALLAH tidak meniadakan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan percaya sekalipun itu berarti kehendak-Nya yang sempurna tidak tercapai
3.         Keinginan Allah bahwa semua orang beriman akan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh 17:12), hal ini bukan berarti membebaskan diri dari tanggung jawab untuk menaati dan mendengarkan suara-Nya serta mengikuti-Nya (Yoh 10:27; 14:21).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 22 April 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Kita harus mulai belajar mengarahkan fokus hidup kepada yang rohani tanpa meninggalkan tanggungjawab sebagai manusia. Saat sudah dekat dengan kedatangan Tuhan Yesus maka baiklah kita semakin giat untuk melakukan kehendak ALLAH.  

Winner Voice
Ketika kenyang secara jasmani seharusnya kita semakin rindu dikenyangkan oleh firman dan hadirat Allah.

Pengakuan Iman
Aku rindu setiap hari  melakukan  kehendak Allah Bapa,
Aku rindu supaya setiap orang dapat mengenal Tuhan Yesus dan yang percaya kepada-Nya agar  beroleh hidup yang kekal.
Aku rindu supaya aku dibangkitkan Allah pada akhir zaman dan mendapatkan “upah” yaitu kehidupan yang mulia di dalam Sorga (Yohanes 6:40)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...