Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam
iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2)
“Capai”-an
Kesempurnaan
Beratnya menjalani hidup sebagai orang Kristen
ibarat ikut perlombaan maraton. Tujuan yang hendak dicapai adalah garis akhir
yang tidak tampak oleh mata. Dalam perlombaan hidup ini perlu iman percaya dan
mustahil untuk berhasil bila masih ada beban dan dosa (Ibr 12:1). Beban yang bisa
merintangi adalah kekuatiran dan keinginan-keinginan duniawi (Mat 13:22). Sedangkan
dosanya adalah ketidakpercayaan kepada Tuhan Yesus. Karena itu, kita harus
fokus pada Tuhan Yesus yang akan memampukan kita untuk menang dalam perjuangan
hidup, dan memberikan teladan dalam ketekunan iman kepada orang lain (Ibr
12:2-3).
Dalam perjuangan hidup maka iman memang
merupakan bagian dari pertumbuhan rohani menuju kesempurnaan, yaitu menjadi serupa
dengan Kristus (Rm 8:29). Oleh karena itu, kita harus melihat setiap kesulitan,
tantangan, dan cobaan iblis sebagai alat Allah untuk mendisiplin, melatih dan
mendidik kita kuat secara rohani. Setiap penderitaan yang berat apapun adalah
tanda atau bukti bahwa Allah menganggap kita anak-anak-NYA yang dikasihi (Ibr
12:5-8). Dalam kemahatahuan ALLAH, IA telah memberikan yang terbaik bagi
orang-orang yang dikasihi-Nya, lebih daripada yang bisa kita mengerti pada saat
ini (Ibr 12:10-11).
Penderitaan dan kesulitan hidup yang
Tuhan izinkan terjadi pada kita sebagai tanda bahwa Tuhan mengasihi kita dan
memberikan kemampuan untuk melewati semuanya itu dengan berhasil. ALLAH ingin
menumbuhkan iman kita agar mampu menjadi saksi Injil-Nya bagi semua orang.
Konsentrasi, pikiran-pikiran, dan
perspektif yang benar harus kita dimiliki untuk meraih hasil akhir yang
sempurna. Seperti orang yang ingin meraih juara maka harus konsentrasi dalam latihan,
dan mempunyai perspektif yang benar terhadap pelatih dan program pelatihannya.
Kehidupan Kristen adalah perlombaan jangka panjang karena berlaku seumur hidup
karena itu daya tahan iman kita adalah penting. Kehidupan kristen tidak boleh dikerjakan
dengan sembarangan, tetapi sebuah kehidupan yang mempunyai tujuan mewujudkan
panggilan Tuhan di dunia, sekalipun harus menghadapi rintangan dan tantangan.
Karena tidak mungkin mengendalikan secara penuh faktor dari luar, maka Kristen
harus mengendalikan dirinya sendiri terlebih dulu; yaitu dengan menanggalkan
dosa dan bertekun dalam perlombaan hidup.
Jadi ada dua tindakan yang harus terjadi
sekaligus dalam hidup orang Kristen, yaitu:
1. pertama
mempunyai tujuan yang sama agar dapat mencapai garis finis yang telah
ditentukan Tuhan yaitu Sorga mulia. Dalam hidup ini selalu akan ada dosa yang
merintangi dan melemahkan. tetapi dengan ketekunan dan taat kepada perintah
Tuhan akan memampukan kita untuk bertahan. Kita harus berfokus kepada Tuhan
Yesus Kristus, karena itulah tujuan hidup orang Kristen (Fil 3:8). Tuhan Yesus
adalah teladan, yang telah berjuang di dalam ‘perlombaan-Nya’ dan telah
dimuliakan.
2. Orang
Kristen harus selalu mengisi pikirannya dengan penderitaan yang pernah dialami
oleh Yesus Kristus. Hal ini agar menyadarkan kita bahwa penderitaan bukan
alasan untuk menyerah. Karena perjuangan dalam melawan dosa belum apa-apa bila
dibandingkan dengan Yesus Kristus. Karena itu orang Kristen pun harus mempunyai
perspektif yang benar dalam memandang penderitaan-penderitaan yang dialaminya (Ibr
12:5-6).
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral:
22 April 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Marilah bertekun dalam iman,
berjuanglah dalam kekudusan, dan berbuatlah kebaikan sampai akhir hidup kita.
.
Winner Voice
Kekuatan konsentrasi, pikiran-pikiran,
dan perspektif yang benar akan memampukan kita untuk memanifestasikan kekuatan dinamika
iman.
Pengakuan Iman
Dalam hidup ku
aku akan melakukan dengan mata yang tetap tertuju kepada Yesus.
Tuhan Yesuslah
yang memimpinku dalam iman dan membawa imanku kepada kesempurnaan.
Aku akan
mengabaikan penghinaan dari orang lain dan lebih tekun memikul salibku ganti
sukacita sampai nanti aku menerima kesempurnaan hidup dalam Sorga mulia. Amin (Ibrani
12:2)
No comments:
Post a Comment