Friday, November 30, 2018

KESEMPURAAN DENGAN KRISTUS (3)


Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, (Ibrani 5:7-9)
Pengalaman Taman Getsemani
Taman Getsemani adalah pengalaman Yesus Kristus sebagai manusia ya terlukiskan sebagai peristiwa sangat tragis, betapa ketakutan sangat mencekam sehingga peluh yang keluar berupa darah. Itu adalah pengalaman tentang belajar dan pengalaman tentang keterbatasan. Perendahan diri Yesus Kristus sebagai manusia ini (Flp 2:7) merupakan saat belajar untuk taat total seperti seharusnya manusia yang lain. Melalui pengalaman taman Getsemani Yesus Kristus dilengkapi dimana saat hidup di dalam daging tetapi melakukan ketaatan penuh.
Masa penderitaan Yesus Kristus ketika di taman Getsemani  (Ibr 5:7,8), melukiskan penderitaan dengan memakai istilah doa, permohonan, ratap tangis dan keluhan. Musuh yang dihadapi Yesus Kristus adalah maut-baik secara jasmani maupun secara rohani karena kedudukan BELIAU sebagai pemikul dosa, sebab ketika itu Dia menanggung seluruh murka Allah yang seharusnya diterima oleh orang-orang berdosa. Permohonan-Nya akan kelepasan dikabulkan sepenuhnya melalui Kebangkitan bersamaan dengan pemberitaan bahwa maut telah dikalahkan. Melalui pengalaman ini Kristus mengenal ketaatan karena Ia tidak mungkin mengenalnya melalui cara yang lain. Secara harfiah, Dia telah belajar dari hal-hal yang diderita-Nya (Ibr 5:8)
Setelah memenuhi syarat secara sempurna untuk menduduki jabatan selaku imam besar. Kristus menyediakan keselamatan yang abadi (soteria aioniou; Ibr 5:9), yang aspek-aspek abadinya dihubungkan dengan imamat Melkisedek. Berbeda dengan Harun, Melkisedek merupakan imam Allah yang abadi, sebuah pokok yang dibahas secara lengkap di pasal .
Taman Getsemani juga menunjuk kepada kehebatan doa Yesus Kristus. Doa Yesus "didengarkan" bukan dalam pengertian bahwa Allah menyingkirkan semua hal yang berhubungan dengan kematian, tetapi dalam pengertian bahwa Ia menerima pertolongan Allah untuk mengalami segala penderitaan yang sudah ditetapkan bagi-Nya. Dalam pengertian manusiawi maka dipahami bahwa, Doa Yesus tidak dikabulkan karena tidak diselamatkan dari kematian. Bagi kita yang memahami maka kita tahu sebab justru untuk itulah Yesus Kristus telah datang yaitu untuk menyelamatkan manusia dari dosa melalui pengorbanan di atas kayu salib, (Yoh 12:27). Tetapi Tuhan Yesus diselamatkan dari kekuasaan Maut, dan BELIAU bangkit dari kematian (Kis 2:24), sehingga kematianNya oleh Allah dirubah menjadi peninggian yang mulia, (Yoh 12:27; Yoh 13:31; Yoh 17:5; Flp 2:9-11; Ibr 2:9).
Adakalanya kita juga menghadapi berbagai pencobaan dan doa kita yang sungguh-sungguh tampaknya tidak didengar. Pada saat-saat semacam itu, kita harus ingat bahwa Yesus telah diuji dengan cara yang sama dan bahwa Allah akan memberikan kasih karunia yang cukup kepada kita untuk mengalami penderitaan yang diizinkan-Nya dalam kehidupan kita. Penting untuk tetap mengerjakan kesalehan (Yun: eulabeis) yang mengandung rasa hormat dan ketaatan, sehingga searti dengan sungguh-sungguh menjalankan agama, sikap keagamaan yang mendalam. Doa Yesus waktu maut mendekat dijiwai seluruhnya oleh ketaatan kepada kehendak Bapa di Sorga, (Mat 26:39,42). Itulah sebabnya Ia didengar dan doaNya dikabulkan. Keselamatan abadi yang diperoleh melalui penderitaan Yesus (Ibr 5:8) tersedia hanya bagi yang taat kepada-Nya melalui iman. Iman yang menyelamatkan adalah iman dalam ketaatan penuh (Yoh 8:31; Rm 1:5; 16:26; Yak 2:17-26).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 14 April 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Marilah kita membangun kesadaran bahwa tidak semua jawaban doa adalah seperti yang kita harapkan, tetapi sekalipun kebalikan dari harapan; kita harus tetap taat dalam menjalaninya sebagai penundukan diri dihadapan Tuhan.
.

Winner Voice
Kalaupun kita pernah menderita tetaplah percaya Yesus telah mengalami penderitaan yang lebih hebat sekalipun ada kuasa dari dirinya untuk melepaskan diri.

Pengakuan Iman
Aku mau bersungguh-sungguh taat kepada Allah sekalipun doa dan perhonan yang kunaikkan tidak terwujud seperti yang aku harapan. Aku tetap percaya bahwa Allah sanggup menyelamatkan tetapi aku akan tetap taat kepada Nya sekalipun harus menghadapi derita, sampai pada akhirnya ALLAH sendiri yang akan menentukan waktu untuk menyelamatkan aku. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...