Orang
yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan
orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang
jahat
(Matius
12:35)
Orang
Jahat Mengeluarkan Hal-Hal Jahat
Semua orang tua selalu mengharapkan anaknya menjadi
anak yang baik, oleh karena itu mereka memberikan pendidikan, pembinaan dan
fasilitas yang dapat menunjang tumbuh kembang anak menjadi pribadi yang baik.
Tidak ada juga orang yang bercita-cita untuk menjadi orang jahat, sehingga
kalau kemudian hari orang menjadi baik atau justru menjadi jahat, itu semua adalah
hasil dari proses kehidupan.
Alkitab mengajarkan, “Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya
yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari
perbendaharaannya yang jahat” (Mat 12:35). Perbendaharaan apakah yang kita
miliki ? semua itu hasil dari proses kehidupan, dimana setiap saat kita
mendapatkan informasi, didikan dan lain-lain yang tersimpan dalam hati. Dari
hati akan menjadi modal untuk dipikirkan ketika merespon keadaan dunia (Mat
9:4). Bila respon yang muncul adalah “jahat” maka orang menjadi jahat demikian
pula sebaliknya bila kita respon kita baik / positif maka kita menjadi orang
yang baik. Orang Kristen harus tetap
waspada terhadap orang jahat, karena mereka memang sedang menjadi alat iblis
untuk menjatuhkan orang percaya dalam dosa.
Tuhan Yesus banyak berbenturan dengan orang Farisi
dan Saduki. Dalam penampilan orang Farisi dan Saduki akan tampak sebagai orang
yang baik dan taat pada peraturan Taurat. Tetapi bila di lihat lebih jauh maka
kita akan memahami bagaimana kebaikkan Tuhan Yesus dan betapa jahatnya para
ahli Taurat itu. (Mat 12:34). Sangat
jahat hati orang Farisi dan Saduki sehingga yang muncul adalah rasa dengki dan
kemunafikan, mereka berkeinginan untuk menjebak Yesus supaya dapat dikenakan
tuduhan – tuduhan yang sekiranya dapat membawa Yesus pada penghukuman. Seperti
di saat Tuhan Yesus ditanyakan tentang haruskah membayar pajak kepada Kaisar.
Pertanyaan ini punya nilai politis dan keinginan untuk memecah belah bangsa,
tetapi Tuhan Yesus menjawab dengan sangat tepat dengan mengatakan tentang
kewajiban yang harus ditunaikan baik terhadap pemerintahan dan kepada Allah
juga ada kewajiban yang harus dikerjakan juga dengan taat. (Mat 22: 15-22; Luk
20:20-26; Mrk 12: 13-17).
Ada tanda orang dengan hati yang jahat, yaitu pertama
keinginan menjadi yang terutama / terbesar tanpa usaha dan menimbulkan
pertengkaran untuk memperebutkan posisi
(Luk 9:46-49). Ambisi yang semacam ini sangat berbahaya karena bisa saja
orang kemudian menghalalkan segala cara. Marilah kita belajar untuk menyambut
seorang anak kecil yang tidak memiliki ambisi untuk mengalahkan orang lain
dengan “curang”. Kalau kita ingin menjadi pemimpin baiklah kita menyelidiki
hati sendiri apakah memang kita mau mengabdi dan bukan sekedar egois untuk
mencari keuntungan diri sendiri (Yoh 21: 15-19).
Tanda kedua yang terlihat adalah suka berbohong,
rasanya kalau ndak bohong rasanya ada yang kurang. Hati-hati karena mungkin
orang lain tidak tahu tapi lama-lama pasti ketahuan. Orang yang suka berbohong
adalah orang yang tidak menghormati kehadiran Roh Kudus (Kis 5:3-10). Orang
yang suka berbohong akan membangun “persekongkolan jahat” untuk mencapai
tujuannya akan menggunakan kekuatan uang (Kis 8:20-21). Hal ini sangat di benci
ALLAH karena itu segeralah untuk bertobat (Kis 8:22)
Orang jahat juga terlihat dari perkataan kotor yang
keluar dari mulutnya karena demikian lah
isi hatinya (Ef 4:29). Setiap kata
sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman
(Mat 12:36). kata-kata kita sebaiknya penuh kasih, tidak hambar, sehingga dapat memberi jawaban pada
setiap orang. (Kol 4:6) Sebaiknya perkataan Kristus Tuhan Yesus Memberkati
Pesan Pastoral : 26 Februari 2017
Marilah kita memberi yang terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi
yang “SADAR” rohani. Proses kehidupan
akan membentuk kita menjadi orang yang baik atau sebaliknya menjadi orang yang
jahat, tergantung bagaimana kita merespon setiap segi kehidupan ini. Teladalanilah
Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi pribadi yang baik.
Winner Voice
Kuatkan komitmen menjadi orang baik seperti yang
kita inginkan dan diharapkan orang tua.
Pengakuan Iman
Aku
Orang yang baik, maka akan ku keluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaanku
yang baik untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. amin
(Matius
12:35)