Ratapan 3:21-26
Kadangkala Allah
mengijinkan penderitaan kita harus kita alami karena hasil dari pemberontakan
terhadap-Nya supaya kita kembali melaksanakan pekerjaan yang bermanfaat dan
menguduskan kehidupan kita. Karena itu bila mengalami penderitaan sebaiknya
melakukan introspeksi diri terlebih dulu dan bila ada dosa sudah seharusnya
kita meminta pengampunan dengan mengaku dosa terlebih dahulu, sehingga
pemulihkan dapat cepat dirasakan. Dalam hal ini Allah sumber segala kebaikkan
memberikan rahmad-Nya kepada orang yang bertobat.
Allah ingin agar kita
tahu bahwa masih ada harapan dimasa-masa sukar. Supaya kita terlepas dari rasa
kuatir yang menekan dan kembali mendapatkan damai sejahtera-Nya. Marilah memperhatikan beberapa hal berkaitan dengan
hal ini, yaitu:
1.
Allah MahaKasih, kasih-Nya tidak pernah
berakhir selalu baru setiap hari. (Rat 3:22-23). Bila Allah murka dan
mengijinkan kita menderita, hal ini juga untuk kebaikkan kita agar kita dididik
dan tidak dihukum bersama-sama dunia. (1Kor 11:32).
2.
Kemarahan Allah karena pelanggaran kita
bersifat sementara. Allah tidak pernah menolak kita sebagai umat yang dikuduskan-Nya,
Allah memiliki rencana kekal untuk hidup kita sebagai imamat yang rajani. (1Pet
2:5;9)
3.
Allah itu MahaBaik, kebaikkan-Nya selalu
tersedia melimpah bagi setiap orang yang dengan rendah hati mau mengaku dosa
dan menyesali kesalahan serta berbalik kepada-Nya. Allah selalu menantikan kita
untuk mendekat kepada-Nya dalam hubungan yang lebih erat sebagaimana Bapa dan
Anak. (Rat 3:24-26; Rom 8:15; Gal 4:6)
4.
Pada saat umat Tuhan menderita karena
kesalahannya, pada dasarnya Allah ingin secepatnya menunjukkan belas kasih-Nya.
Bila tujuan dan maksud dari penderitaan itu telah menyadarkan seseorang maka
Allah tidak akan menunda-nunda kasih setianya dalam menolong kita keluar segera
dari penderitaan dan mengalami damai sejahteranya kembali. (Rat 3:25-26)
5.
Allah tidak senang menghukum kita
sekalipun itu karena dosa-dosa yang kita lakukan. Allah menghukum karena harus
memelihara ketertiban moral di dunia ini.
Sekalipun terhadap orang fasik Allah tidak menginginkan kematiannya
dalam kefasikkan, Allah tetap memberikan kesempatan agar setiap orang meninggalkan dosa-dosanya
dan kembali pada persekutuan dengan diri-Nya. (Yeh 18:23,32; 1Tim 2:4)
6.
Kasih Allah sangat mendalam kepada kita,
bahkan Allah akan “sedih” dan “menderita” bila melihat orang berdosa harus mati
karena dosanya. Belas kasih Allah seperti Bapa kepada anak-anak-Nya (Yer 31:9)
yang tidak mau melepaskan umatnya yang tidak patuh dan Allah sangat “sedih”
bila terpaksa harus menghukum. (Hos 11:8)
Allah menghendaki
supaya tidak ada seorangpun binasa. Penundaan kedatangan Tuhan Yesus Kristus
juga berkaitan dengan pemberitaan Injil Kerajaan ke seluruh dunia (Mat 24:14),
supaya setiap orang mendengarkan Injil dan diselamatkan. (1Tim 2:4). Hal ini
tidak berarti bahwa semua orang akan selamat dan masuk Sorga, karena jikalau
seorang menolak kasih karunia Allah dan rahmad keselamatan, maka orang tersebut
tetap saja tidak selamat. (2 Pet 3:9).
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 26 Januari 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah
“SADAR” dengan selalu selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Karena rahmad Tuhan kita
diselamatkan, hal ini menguntungkan kita
sekaligus menjadi tanggungjawab pribadi supaya kita menjaga hidup yang berkenan
kepada-Nya sampai akhir.
Winner Voice
Rahmad Tuhanlah yang membuat kita selamat dan bukan
karena perbuatan hebat.