Monday, January 27, 2014

RAHMAD TUHAN SAJA



Ratapan 3:21-26

Kadangkala Allah mengijinkan penderitaan kita harus kita alami karena hasil dari pemberontakan terhadap-Nya supaya kita kembali melaksanakan pekerjaan yang bermanfaat dan menguduskan kehidupan kita. Karena itu bila mengalami penderitaan sebaiknya melakukan introspeksi diri terlebih dulu dan bila ada dosa sudah seharusnya kita meminta pengampunan dengan mengaku dosa terlebih dahulu, sehingga pemulihkan dapat cepat dirasakan. Dalam hal ini Allah sumber segala kebaikkan memberikan rahmad-Nya kepada orang yang bertobat.
Allah ingin agar kita tahu bahwa masih ada harapan dimasa-masa sukar. Supaya kita terlepas dari rasa kuatir yang menekan dan kembali mendapatkan damai sejahtera-Nya. Marilah  memperhatikan beberapa hal berkaitan dengan hal ini, yaitu:
1.      Allah MahaKasih, kasih-Nya tidak pernah berakhir selalu baru setiap hari. (Rat 3:22-23). Bila Allah murka dan mengijinkan kita menderita, hal ini juga untuk kebaikkan kita agar kita dididik dan tidak dihukum bersama-sama dunia. (1Kor 11:32).
2.      Kemarahan Allah karena pelanggaran kita bersifat sementara. Allah tidak pernah menolak kita sebagai umat yang dikuduskan-Nya, Allah memiliki rencana kekal untuk hidup kita sebagai imamat yang rajani. (1Pet 2:5;9)
3.      Allah itu MahaBaik, kebaikkan-Nya selalu tersedia melimpah bagi setiap orang yang dengan rendah hati mau mengaku dosa dan menyesali kesalahan serta berbalik kepada-Nya. Allah selalu menantikan kita untuk mendekat kepada-Nya dalam hubungan yang lebih erat sebagaimana Bapa dan Anak. (Rat 3:24-26; Rom 8:15; Gal 4:6)
4.      Pada saat umat Tuhan menderita karena kesalahannya, pada dasarnya Allah ingin secepatnya menunjukkan belas kasih-Nya. Bila tujuan dan maksud dari penderitaan itu telah menyadarkan seseorang maka Allah tidak akan menunda-nunda kasih setianya dalam menolong kita keluar segera dari penderitaan dan mengalami damai sejahteranya kembali. (Rat 3:25-26)
5.      Allah tidak senang menghukum kita sekalipun itu karena dosa-dosa yang kita lakukan. Allah menghukum karena harus memelihara ketertiban moral di dunia ini.  Sekalipun terhadap orang fasik Allah tidak menginginkan kematiannya dalam kefasikkan, Allah tetap memberikan kesempatan  agar setiap orang meninggalkan dosa-dosanya dan kembali pada persekutuan dengan diri-Nya. (Yeh 18:23,32; 1Tim 2:4)
6.      Kasih Allah sangat mendalam kepada kita, bahkan Allah akan “sedih” dan “menderita” bila melihat orang berdosa harus mati karena dosanya. Belas kasih Allah seperti Bapa kepada anak-anak-Nya (Yer 31:9) yang tidak mau melepaskan umatnya yang tidak patuh dan Allah sangat “sedih” bila terpaksa harus menghukum. (Hos 11:8)
Allah menghendaki supaya tidak ada seorangpun binasa. Penundaan kedatangan Tuhan Yesus Kristus juga berkaitan dengan pemberitaan Injil Kerajaan ke seluruh dunia (Mat 24:14), supaya setiap orang mendengarkan Injil dan diselamatkan. (1Tim 2:4). Hal ini tidak berarti bahwa semua orang akan selamat dan masuk Sorga, karena jikalau seorang menolak kasih karunia Allah dan rahmad keselamatan, maka orang tersebut tetap saja tidak selamat. (2 Pet 3:9).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 26 Januari 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Karena rahmad Tuhan kita diselamatkan, hal ini  menguntungkan kita sekaligus menjadi tanggungjawab pribadi supaya kita menjaga hidup yang berkenan kepada-Nya sampai akhir.

Winner Voice
Rahmad Tuhanlah yang membuat kita selamat dan bukan karena perbuatan hebat.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...