Kisah Para Rasul 20:27-38
Kita harus bertumbuh secara rohani dan menjadi dewasa dalam
Tuhan. Jadi tidaklah cukup kita hanya percaya saja kepada Tuhan Yesus dan
menjadikan Dia sebagai Juru selamat, tetapi ada tanggungjawab yang harus
dikerjakan oleh setiap orang yang mengikuti Tuhan sehingga pertumbuhan
Rohaninya dapat berjalan seiring dengan waktu yang berjalan.
Kedewasaan rohani kita ditandai dengan sikap rohani yang
tidak mudah terpengaruh oleh berbagai pengajaran yang bertentangan dengan
Alkitab. Orang yang gampang berubah dalam imannya tidak dapat melayani Tuhan
(Ibrani 11:6). Hanya orang yang dewasa rohani yang berkenan di hati Allah.
Minimal ada dua hal yang patut dipahami untuk menjadi
pribadi yang dewasa agar berkenan dihati Allah untuk melayaninya yaitu :
1.
Kedewasaan Rohani dapat dilihat pada seseorang
yang mau menggantikan kepalsuan dengan kebenaran. (Kis 20:30). Orang yang
dewasa rohaninya akan mengenal kebenaran dari Alkitab dan terus berpegang pada
keberanan itu, sehingga bila dipertemukan dengan sesuatu yang palsu maka segera
saja dapat mengerti dan menjauhi, karena segala sesuatu diluar kebenaran
Alkitab adalah palsu dan dusta. (BIlangan 23:19)
Kedewasaan Rohani segera menyadari bila ada
cobaan dari setan karena dia adalah bapak pendusta (Yohanes 8:43-47). Kita juga
harus mewaspadai orang-orang tertentu, karena banyak orang yang diluar
kebenaran , bahkan ada juga yang beranggapan adanya “durta putih” atau “dusta
untuk kebaikkan” yang semuanya itu juga mengindikasikan bahwa manusia juga
pendusta (Mazmur 116:11). Bahkan lebih lagi kita juga harus waspada dengan diri
sendiri karena seringkali yang kit dengar atau kita lihat dapat juga mendustai
kita. (Mazmur 119:96; 2Korintus 5:7).
2.
Kedewasaan rohani dapat terjadi bila hidup kita
sejalan dengan Firman Tuhan. Allah menghendakki kita sebagai murid-murid Tuhan
Yesus dipenuhi dengan Firman Tuhan (Yohanes 8:31-35), yang artinya adalah bahwa
kita secara total menerima 100% otoritas Alkitab (2Timotius 3:16) tanpa ada
sedikitpun keraguan tetapi percaya sepenuhnya. Orang yang dipenuhi Firman Tuhan
juga akan memberikan waktu bagi Tuhan secara pribadi.
Alkitab atau Firman Allah ini harus dibaca
oleh setiap orang percaya sebagai disiplin rohani. (Nehemia 8:9; Tes 5:27).
Dengan tekun dan konsisten kita harus pula merenungkan Firman Allah (Mazmur
1:2) dimana kita terus melatih pola
pikir untuk tetap selaras dengan kebenaran sehingga tindakkan yang kita lakukan
tidak menyimpang kekiri atau ke kanan,
seperti orang yang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran sesat.
3.
Kedewasaan rohani juga tampak dari tindakkan
iman oleh karena Firman Kebenaran. Kita harus berani untuk memperkatakan Firman
Kebenaran ini (Yosua 1:8). Ada banyak orang percaya yang hanya berhenti dengan
menaruh Firman di dalam hati dan berharap akan terjadi sesuatu yang luar biasa.
Hal ini tidak cukup karena jelas Firman harus didengar agar menumbuhkan iman,
yaitu iman yang dapat menghasilkan sesuatu yang belum kelihatan. Setelah kita
memperkatakannya baiklah dengan iman percaya itu kita segera bertindak sesuai
dengan Firman yang kita nyakini. *(Matius 7:24). Tanpa tindakkan iman tidak
akan berfungsi dengan baik. Kita perlu melangkah dengan iman dan biarkan Tuhan
turut campur tangan dalam penyempurnaan hasilnya.
Akhirnya yang patut kita ketahui adalah sebagai orang yang
melayani TUHAN kiranya kita tetap bertekun untuk mendewasakan diri kita secara
rohani, sehingga kita adalah pribadi yang siap dipakai oleh TUHAN dan bukan
seperti anak-anak yang masih bergantung terus kepada mujizat-Nya untuk memenuhi
kebutuhan jasmani saja.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
2 comments:
http://www.youtube.com/watch?v=st9RzdpzA8o
http://www.youtube.com/watch?v=5NdLCJFYT2o
Post a Comment