Amos 9:11-15
Daud sangat ingin selalu dekat dengan Tabut
Perjanjian yang saat itu merupakan lambang dari kehadiran ALLAH di
tengah-tengah umat-Nya. Ketika itulah Daud membangun sebuah pondok sederhana
dan membawa Tabut Perjanjian ke Sion sekalipun kemah perjanjian ada di Gibeon,
karena Daud ingin senantiasa dapat memuji dan memuliakan TUHAN. Hal ini
menimbulkan konfrontasi diantara orang Lewi yang menjaga kemah perjanjian
sehingga pada awal pengambilan Tabut Perjanjian yang diangkut menggunakan
pedati mengakibatkan kematian Uza oleh kemarahan TUHAN. (2Sam 6:7), tetapi
setelah dengan cara yang benar memperlakukan Tabut Perjanjian seperti yang
dikehendak oleh Tuhan yaitu oleh kaum Lewi dan diiringi oleh pujian maka Tabut
Perjanjian dapat dibawa ke Sion, kota Daud.
Ada hal penting dari perjalanan Tabut Perjanjian ini
ke Sion, karena ALLAH juga telah menentukan untuk membangun kembali pondok Daud,
oleh karena itu gereja yang dapat meresponi dengan baik maka akan terjadi
pemulihan besar-besaran.
Saat pertama imam Uza mati karena ada kesalahan
dalam membawa dan kaum Lewi tidak ingin ikut membawa ke Pondok Daud di Sion,
hal ini menunjukkan kesiapan terhadap perubahan. Kita tidak boleh terjebak
terhadap rutinitas liturgis yang kemudian melupakan bahwa ibadah adalah
sebenarnya untuk memuaskan TUHAN dan bukan untuk memuaskan keinginan manusia.
Selanjutnya harus ada dinamika dan hasrat yang kuat untuk menyenangkan hati
TUHAN, hal ini bisa kita lakukan bila ibadah kita kerjakan dengan pola yang TUHAN
kehendaki saja.
Perlu orang yang sangat mencintai Tuhan yang punya
inisiatif mencari perkenan TUHAN seperti Daud. Allah mencari hati manusia yang
merindukan kehadiran-Nya. Pondok Daud
sangat sederhana dan tidak ada benda lain hanya Tabut ALLAH saja, hal ini
menunjukkan bahwa ALLAH tidak peduli bahwa tempatnya sederhana tetapi yang
penting adalah bahwa ALLAH menjadi focus yang utama dan tidak ada yang lain.
Gunung Sion adalah tempat yang tinggi, hal ini dapat
diartikan bahwa hanya ALLAH saja yang layak ditinggikan, dipuji dan dimuliakan.
Tidak ada seorangpun yang boleh mencuri kemuliaan TUHAN. (Maz 115:1).
Ketika kita dapat membangun kembali pondok Daud
yaitu pujian dan penyembahan yang berkenan dihatinya, sesuatu yang besar pasti
terjadi yaitu : adanya penuaian jiwa-jiwa (Am 9:12) dan berkumpulnya para penuai jiwa-jiwa (Am 9:13).
Saat pujian dan penyembahan di lakukan dengan tepat
maka pencurahan Roh Kudus akan sangat terasa dengan kuasa mujizat yang terjadi
yaitu pemulihan jasmani dan rohani (Am 9:14) dan terjadi multiplikasi jemaat
dan gereja serta berkat-berkat materi yang dicurahkan dimana jemaat tidak saja
dapat menikmati berkat tetapi dengan segera merelakan dirinya menjadi saluran
berkat bagi orang lain. (Am 9:14)
Dan akhirnya perlindungan TUHAN yang sempurna bagi
orang-orang yang dicintai-Nya yang tahu menyenangkan hati TUHAN. (Am 9:15).
Marilah kita segera memberikan respon dalam
perubahan dalam pujian dan penyembahan yang menyenangkan hati TUHAN yaitu
dengan kembali mendirikan pondok Daud.
Tuhan Yesus memberkati.