Friday, March 23, 2012

MENJADI DEWASA


1 Korintus 13:11-12

Tanpa terkecuali kita semua harus bertumbuh menjadi dewasa, baik secara jasmani maupun secara rohani. Sifat kanak-kanak adalah sesuatu yang belum sempurna dan tidak dapat dijadikan sebagai patokkan, panduan atau suatu yang dapat dipertangungjawabkan. Karena itu kita harus meninggalkan sifat kekanak-kanakan dan menjadi lebih dewasa seiring dengan berjalannya waktu.
Kita perlu kedewasaan pribadi karena dalam kedewasaan kita dalam menunjukkan kepedulian hidup kepada semua orang, dan dalam kemandirian inilah kasih kita semakin maksimal. Ada beberapa hal yang menjadi pokok pikiran dalam mewujudkan kedewasaan secara rohani yaitu:
Yang pertama, kedewasaan tampak dari bagaimana seseorang menguasai perkataannya, karena itu penting untuk memikirkan bagaimana seharusnya berkata-kata, karena baiklah kita mempunyai perkataan yang kudus (Zef 3:9).
Seorang yang dewasa tidak suka kepada gossip, mereka akan membatasi dirinya dengan perkataan yang sia-sia yang dapat menyakitkan orang lain. Orang yang bersih perkataannya adalah orang yang bebas dari sumpah serapah (Maz 10:7). Sumpah serapah tidak diperlukan sebab orang yang bersih perkataannya akan berkata berdasarkan fakta kebenaran (Ams 13:3), sehingga perkataannya bebas dari tipuan dan dusta (Maz 109:2).
Kedua adalah bagaimana berfikir secara dewasa yaitu berfikir seperti Tuhan Yesus berfikir (1Kor 2:16). Marilah kita berfikir secara positif (Fil 4:8) yaitu memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Pola berfikir kita haruslah luas (1Raj 4:9) sehingga dapat menimbang persoalan dengan lebih bijaksana.
Yang terakhir untuk menjadi  dewasa adalah merasakan kedewasaan dan bukan sekedar imajinasi atau keinginan semata. Membutuhkan perjuangan untuk memiliki perasaan yang terdapat didalam Tuhan Yesus Kristus (Filipi 2:5). Dibutuhkan kebersamaan dengan semua  orang percaya untuk seia sekata dan seperasaan dalam mengasihi saudara-saudara. Ciptakan pribadi kita sebagai  seorang penyayang yang rendah hati. Jangan sampai oleh karena derma yang kita berikan justru membuah orang lain kehilangan harga dirinya, misalkan dengan atraktif kita menyumbangkan sebagian harta tapi dengan mempertontonkannya kepada kalayak ramai.
Kita harus dapat merasakan beban orang lain (Ibrani 4:15) sehingga dengan sepenuh hati bersedia menolong orang yang membutuhkan pertolongan, tetapi kita juga harus dapat menjaga perasaan orang yang hendak kita tolong, jangan sampai membuat mereka menjadi rendah diri karena dianggap tidak mampu, cacat atau miskin, dan janganlah kita memandang rendah saudara-saudara yang lemah dalam kelemahan mereka tetapi kita harus dapat memberikan pertolongan dengan tulus dan berharap hanya BAPA di Sorga saja yang melihat perbuatan baik kita.
Marilah kita terus berusaha bertumbuh dalam rohani yang dewasa di dalam TUHAN.
Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...