(2
Korintus 4:16-18)
“Tanda
Kedewasaan Rohani”
Kronologi manusia semuanya sama, dari bayi,
anak-anak, pemuda, dewasa dan menua. Diharapkan usia akan berbanding lurus
dengan sifat dan sikap hidup dari kanak-kanak menjadi dewasa yang matang (1Kor
13:11). Demikian juga kerohanian kita, seharus bergerak dari duniawi kepada kedewasaan
rohani.
Yang dimaksud kedewasaan rohani adalah sebuah
keadaan rohani yang ditandai dengan; karakter dan kepribadian yang sudah
dewasa. Orangnya dapat mengendalikan emosi dengan baik. Memiliki hubungan dengan Tuhan yang karib dan dengan sesama secara
harmonis. Dan siap melayani Tuhan dengan sepenuh hati, karena melayani Tuhan
dan sesama adalah tanda dari kematangan rohani yang memang dalam faktanya,
tanpa pelayanan, pembaharuan rohani tidak mungkin terjadi!
Setidaknya ada enam tanda kedewasaan rohani yang
dapat menjadi evaluasi bagi kita yaitu;
1.
Kedewasaan rohani seseorang dapat dilihat dari pola pikirnya, karena
semua perubahan sikap pada dasarnya diawali dari kemampuan seseorang dalam
mempertimbangkan sesuatu, berfikir secara jernih dan tidak ada niatan untuk
berbuat jahat (dosa) baik yang disadari ataupun tidak (Rom 12:3). Sebenarnya
jika pola pikir kita sudah sejalan dengan Alkitab, maka otomatis akan tumbuh kedewasaan
rohani. Oleh sebab itu kita harus mendisiplinkan pemikiran kita agar selalu
selaras dengan Alkitab, sehingga hanya yang benar sesuai Firman Tuhan, yang
mulia dan adil, suci/ kudus. Selanjutnya yang manis yaitu hal-hal yang
menyenangkan, yang sedap di dengar. Tindakan kebajikan yaitu hal-hal yang baik berkaitan dengan
moralitas dan patut dipuji. Itu semua ada dalam pikiran kita dan bukan
sebaliknya. (Fil 4:8)
2.
Kedewasaan rohani akan segera terlihat dari isi perkataan yang kita
ucapkan (Yak 1:26). Jika kita terus-terusan mengucapkan kata-kata negatif dan
sembrono, maka rohani kita tidak akan bertumbuh. Ingat, bahwa hidup atau mati itu
dikuasai oleh lidah (perkataan) kita dan siapa yang ”menggemakannya” akan makan
”buahnya”! (Ams. 18:21) Orang yang sudah
dewasa rohani hanya akan mengucapkan kata-kata yang membangun dan menghidupkan
semangat, seperti pujian, dukungan dan penghiburan.
3.
Kedewasaan rohani akan terlihat dari setiap tindakan (Yak 2:26). Kadar
kedewasaan kita akan segera tampak dari bagimana kita bertindak atau bekerja,
karena orang yang dewasa rohani pasti memiliki sikap bertanggung jawab yang
tinggi, bekerja tidak asal-asalan dan menjaga kualitas hasil. Contoh; Nuh
bekerja dengan penuh tanggung jawab menyelesaikan bahtera sebagaimana diperintahkan
oleh Tuhan (Ibr 11:7 ), dan Kornelius yang senantiasa berdoa dan berbuat baik
kepada mereka yang membutuhkan ( Kis.10:1-2 ). Orang yang dewasa rohani tidak
malas atau hidup pasif, tetapi senang
bekerja keras dan selalu berbuat baik.
4.
Kedewasaan rohani tampak dari sikap hidup sehari-hari. Pertama adalah sikap
bertangung jawab untuk mengembangkan talenta yang dipercayakan (Mat 25:14-30).
Kedua sikap tidak membeda-bedakan orang (Yak. 2 :1-5) atau tidak pilih kasih (Kej.
25 :29-34 ). Dan ketiga adanya sikap rendah hati (Luk. 23 :39-43 ).
5.
Kedewasaan rohani tercermin dari respon kita saat menghadapi hal yang
berat/ pahit seperti penderitaan, sakit
atau pencobaan. Orang dewasa rohaninya akan bereaksi dengan positif dan baik; tidak
marah-marah, ngambek dan tidak protes kepada Tuhan. (Luk. 23 :34). Contoh: Stefanus
(Kis.7:54-60) dan Ayub (Ay 1:13-22).
6.
Terakhir walaupun sukar tapi kedewasaan rohani juga bisa terlihat dari
keinginan-keinginan. Yang dewasa rohani
akan mencari yang rohani dibandingkan dengan perkara-perkara duniawi (Kol. 3
:1-2). Yang rohaninya akan berusaha mencari kehendak Tuhan dan keinginannya disesuaikan
dengan kehendak Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral: 17 November
2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu
dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Mari menjadi orang yang dewasa
rohani, yang akan bersikap, berpikir, bertindak positip sesuai dengan kehendak
Tuhan. Dimulai dengan hidup melayani Tuhan dan sesamanya dengan sukacita.
Winner Voice
Orang yang dewasa rohaninya akan terus berusaha keras
menjadi seperti Kristus.
PENGAKUAN IMAN :
Ketika
aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti
kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi
dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (1 Korintus 13:11)
- Aku akan meninggalkan sifat kanak-kanak karena
aku mau segera menjadi dewasa secara rohani.
- Aku mau membangun manusia batiniah agar
kedewasaan rohani semakin jelas dalam hidup ku.
- Aku mau berkata-kata, merasa, dan berfikir
sebagai orang yang mengenal Allah sesuai dengan Firman Tuhan.
No comments:
Post a Comment