Tuesday, March 24, 2020


BERUNTUNG MELAKUKAN FIRMAN TUHAN (3)  
(Ulangan 29:9; 1 Raja-raja 2:3)
Menjadi Pelaku Firman? Harus itu  (Yakobus 1:22-26)
Rasanya akan menjadi sia-sia saja bila kita datang ke gereja, baca firman Tuhan bahkan sampai hafal banyak ayat, datang ke setiap ibadah dan persekutuan, tetapi tidak pernah melakukan sabda Firman Tuhan, karena tidak akan pernah diberkati. Karena jika kita mau diberkati Tuhan; maka jangan hanya tahu Firman tapi harus jadi pelaku firman Tuhan.
Jika hanya mendengar saja dan tidak mau melakukannya, maka adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya (ay 23-24). Kalau kita cuma sekedar datang ke gereja dan dengar firman Tuhan, dan tidak melakukan, apa yang firman Tuhan katakan, itu sama seperti melihat cermin. Sebenarnya Firman Tuhan dapat menjadi cermin diri kita yang terbaik karena setiap kali dengar Firman Tuhan, kita akan mendapatkan gambaran yang baik bahkan lebih baik dari pada kenyataan hidup yang mungkin sedang kita alami.
Kita perlu mengukur seberapa jauh kita sudah melakukan firman Tuhan. Tuhan mau kita bukan hanya jadi pendengar, tapi jadi pelaku firman Tuhan yang artinya kita menjadi orang yang bijaksana (Mat 7:24-27). Orang yang mendengar firman Tuhan dan melakukannya itu digambarkan seperti membangun suatu rumah di atas batu karang yang teguh. Sehingga kalaupun ada badai maka rumah itu akan tetap tegak berdiri dan tidak menjadi rubuh. Sebaliknya orang bodoh bila tidak melakukan Firman Tuhan karena seperti orang yang membangun rumah di atas pasir yang dengan gelombang air kecil akan menghancurkan pondasi dan akibatnya akan merubuhkan rumah tersebut. Dan kita punya batu karang yang teguh, yaitu Yesus Kristus Tuhan yaitu Firman itu sendiri (Yoh 1:1).
Memang benar orang yang mendirikan rumah di atas pasir itu bodoh, kita tentu harus mendirikan rumah di atas batu keras sebagai pondasi. Pada waktu matahari sedang begitu terang, semua rumah itu tampak baik-baik saja, entah yang dibangun di atas pasir maupun di atas batu karang. Tapi semuanya itu baru akan teruji kalau ada hujan dan banjir datang untuk menghantam fondasi. Banjir juga berbicara mengenai banjir berkat yang menguji hidup kita. Ada orang-orang Kristen yang waktu susah, ada tekanan dan banyak masalah, justru iman mereka ternyata begitu kuat. Tapi begitu diberkati berlimpah-limpah malah tidak tahan uji terhadap ujian keberhasilan. Begitu banyak orang justru tidak tahan uji ketika sampai di puncak keberhasilan. Mari, bangun fondasi di atas batu karang dengan menjadi pelaku firman.
Salah satu tolok ukur pelaku firman adalan dengan menjaga perkataan (Yak 1:26). Perkataan harus dijaga supaya perjalanan kita berhasil. Pelayanan, rumah tangga, usaha, bila di isi dengan bersungut-sungut, mengumpat dan mengeluh selalu, maka tidak akan diberkati oleh Tuhan. Tetapi waktu kita mengucap syukur, itu satu bagian dari menjadi pelaku firman Tuhan. (1Tes 5:18).
Ada gambaran sederhana mengenai sikap setelah mendengarkan firman Tuhan (Mat 21:28-31). Mungkin awalnya kita enggan untuk melakukan Firman Tuhan tapi coba paksakan diri kita untuk tetap konsisten melakukan Firman Tuhan dan lihat bagaimana selanjutnya. Tuhan telah mengingatkan kita, jadilah seperti anak kedua. Mungkin kita katakan, “Tuhan, saya tidak mau”. Tapi kemudian kita menyesal dan sekarang kita bilang;Tuhan saya mau”. Mungkin dulu tidak ada damai sejahtera, dulu tidak mau mengampuni, tidak mau mengembalikan persepuluhan, tidak mau memberikan persembahan dengan sukacita dan sukarela, tapi sekarang kita mau dan melakukannya. Itulah yang digambarkan Tuhan bahwa kita sedang mendirikan rumah di atas batu karang. Walaupun ada banjir, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Fondasinya tetap kuat dan rumahnya tetap berdiri.
Mari komitmen pada Tuhan untuk menjadi pelaku firman Tuhan. Yang paling penting, adalah kita mau melakukan firman Tuhan. Kita perlu selalu berdoa, “Tuhan tolong, saya mau melakukan firman Tuhan, ada banyak yang belum saya lakukan.Waktu kita setiap hari sedikit demi sedikit lakukan dengan hati penuh pergumulan, maka sebenarnya kita juga sedang menabung sedikit demi sedikit rumah rohani. Yang penting kita mau lakukan dan Tuhan pasti berkenan kepada kita yang melakukan Firman Tuhan.  

Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral:  20 Oktober 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Hendaklah kita melakukan Firman Tuhan secepat mungkin saat firman itu jelas untuk kita, dan lihat bagaimana TUhan berkerja memberkati kita, orang yang melakukan kehendakNya. .

Winner Voice
Dasar dari kita percaya sungguh adalah saat kita melakukan apa yang telah di Firmankan Tuhan.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...