(Ulangan 29:9; 1 Raja-raja 2:3)
Menjadi
Pelaku
Firman? Harus itu (Yakobus 1:22-26)
Rasanya akan menjadi sia-sia saja bila
kita
datang ke gereja, baca firman Tuhan bahkan sampai hafal
banyak ayat, datang ke setiap ibadah dan persekutuan, tetapi tidak pernah melakukan sabda Firman
Tuhan, karena tidak akan pernah diberkati. Karena jika kita mau diberkati Tuhan; maka jangan hanya tahu Firman tapi harus jadi pelaku firman Tuhan.
Jika hanya mendengar saja dan tidak mau melakukannya, maka adalah seumpama
seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana
rupanya (ay 23-24). Kalau kita cuma sekedar datang ke gereja dan
dengar firman Tuhan, dan tidak melakukan, apa yang firman Tuhan katakan, itu sama seperti melihat cermin. Sebenarnya Firman Tuhan dapat menjadi cermin diri kita
yang terbaik karena setiap kali dengar Firman Tuhan, kita akan mendapatkan gambaran yang baik bahkan lebih baik dari pada
kenyataan hidup yang mungkin sedang kita alami.
Kita perlu mengukur seberapa jauh
kita sudah melakukan firman Tuhan. Tuhan mau kita bukan hanya jadi pendengar,
tapi jadi pelaku firman Tuhan yang artinya kita
menjadi orang yang bijaksana (Mat
7:24-27). Orang yang mendengar
firman Tuhan dan melakukannya itu digambarkan seperti membangun suatu rumah di atas batu karang yang teguh. Sehingga kalaupun ada badai maka rumah itu akan tetap tegak berdiri dan
tidak menjadi rubuh. Sebaliknya orang bodoh bila tidak melakukan Firman Tuhan
karena seperti orang yang membangun rumah di atas pasir yang dengan gelombang
air kecil akan menghancurkan pondasi dan akibatnya akan merubuhkan rumah
tersebut. Dan kita punya batu karang yang teguh, yaitu Yesus Kristus Tuhan yaitu Firman itu sendiri (Yoh 1:1).
Memang benar orang yang mendirikan rumah di atas pasir itu bodoh,
kita tentu harus mendirikan rumah di atas batu keras sebagai pondasi. Pada waktu matahari sedang begitu terang, semua rumah itu tampak
baik-baik saja, entah yang dibangun di atas pasir maupun di atas batu karang.
Tapi semuanya itu baru akan teruji kalau ada hujan dan banjir datang untuk menghantam fondasi. Banjir juga berbicara mengenai banjir berkat yang menguji
hidup kita. Ada orang-orang Kristen yang waktu susah, ada
tekanan dan banyak masalah, justru iman mereka ternyata begitu kuat. Tapi
begitu diberkati berlimpah-limpah malah tidak tahan uji terhadap ujian
keberhasilan. Begitu banyak orang justru tidak tahan uji ketika sampai di
puncak keberhasilan. Mari, bangun fondasi di atas batu karang dengan menjadi
pelaku firman.
Salah satu tolok ukur pelaku firman adalan
dengan menjaga perkataan (Yak 1:26). Perkataan harus dijaga supaya perjalanan kita berhasil. Pelayanan, rumah tangga, usaha, bila di isi dengan bersungut-sungut, mengumpat dan mengeluh selalu, maka tidak akan
diberkati oleh Tuhan. Tetapi waktu kita mengucap syukur, itu satu bagian dari menjadi pelaku firman Tuhan. (1Tes 5:18).
Ada gambaran sederhana mengenai sikap setelah
mendengarkan firman Tuhan (Mat 21:28-31). Mungkin awalnya kita enggan untuk melakukan Firman Tuhan tapi coba
paksakan diri kita untuk tetap konsisten melakukan Firman Tuhan dan lihat
bagaimana selanjutnya. Tuhan telah mengingatkan kita, jadilah seperti anak kedua. Mungkin kita katakan, “Tuhan, saya tidak mau”. Tapi kemudian
kita menyesal dan sekarang kita bilang; “Tuhan
saya mau”. Mungkin dulu tidak ada damai sejahtera, dulu tidak mau
mengampuni, tidak mau mengembalikan persepuluhan, tidak mau memberikan
persembahan dengan sukacita dan sukarela, tapi sekarang kita mau dan melakukannya. Itulah yang digambarkan Tuhan bahwa kita sedang mendirikan rumah di atas batu karang. Walaupun ada banjir,
tetapi rumah
itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Fondasinya tetap kuat dan
rumahnya tetap berdiri.
Mari komitmen pada Tuhan untuk menjadi pelaku firman Tuhan. Yang
paling penting, adalah kita mau melakukan firman Tuhan. Kita perlu selalu berdoa, “Tuhan tolong, saya mau melakukan firman Tuhan, ada banyak yang belum
saya lakukan.” Waktu kita setiap hari sedikit demi sedikit
lakukan dengan hati penuh pergumulan, maka sebenarnya kita juga sedang
menabung sedikit demi sedikit rumah rohani. Yang penting kita mau lakukan dan Tuhan pasti berkenan
kepada kita yang melakukan Firman Tuhan.
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral: 20 Oktober 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu
dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Hendaklah kita
melakukan Firman Tuhan secepat mungkin saat firman itu jelas untuk kita, dan
lihat bagaimana TUhan berkerja memberkati kita, orang yang melakukan
kehendakNya. .
Winner Voice
Dasar dari kita percaya sungguh adalah saat kita
melakukan apa yang telah di Firmankan Tuhan.
No comments:
Post a Comment