(Ulangan 29:9; 1 Raja-raja 2:3)
Hidup Bermisikan
Tuhan (Yesaya 6:8)
Setiap orang memiliki misi untuk dikerjakan dalam masa hidupnya. Misi pribadi yang membuat seseorang bergairah untuk
melakukan sesuatu sehingga dia merasakan hidup yang berarti ketika mengejar
hasil yang diharapkan mendapatkan keberhasilan dan sebaliknya akan merasakan
frustasi bila misi hidupnya tidak tercapai. Tetapi yang
utama dalam hidup sebenarnya bukan misi pribadi yang diutamakan tetapi misi
Tuhan dalam hidup pribadi orang. Karena dengan menyadari adanya misi Tuhan
dalam hidup pribadi kitalah yang akan membuat kita benar-benar merasakan
kepuasan hidup dan tidak perlu merasa frustasi ketika ada kegagalan dialami
karena semuanya akan dikembalikan kepada Tuhan.
Belajar dari hidup Nabi Yesaya yang sebenarnya telah biasa untuk
melayani Tuhan, tetapi kemudian mengalami perubahan hidup ketika dia hidup
dalam misi Tuhan. Hidup bermisikan Tuhan adalah kehidupan yang didedikasikan
untuk menyatakan kasih dan kuasa Tuhan agar orang datang kepada kembali kepada
Sang Pencipta, yang dalam hidup modern ini adalah supaya orang datang kembali
kepada Tuhan. Bagaimanakah kita dapat hidup bermisikan Tuhan di dunia ini ?
Pertama, milikilah kerinduan melihat Tuhan Yesus dimuliakan (Yes 6:1-4).
Harus dibangun kesadaran bahwa tujuan hidup bukan untuk mencari kemuliaan bagi
diri sendiri yang sebenarnya tujuan semacam ini akan membentuk pribadi yang sombong
dan egosentris. Pribadi yang demikian akan rentan terhadap kegagalan, yang
dapat menimbulkan konflik social dan rasa frustasi karena kegagalan. Kita harus
memahami bahwa untuk selama-lamanya kemuliaan itu hanyalah bagi Tuhan (Rm
11:36), dan kita harus selalu merendahkan diri dan tidak boleh sombong.
Jelasnya bahwa kesombongan akar awal dari kegagalan.
Selanjutnya kita harus bisa menangkap isi hati Tuhan, dimana hati Tuhan
berisikan kasih yang besar kepada semua orang (Yoh 3:16; 2Pet 3:9). Hati Tuhan
sangat mengasihi seisi dunia ini karena itu bersedia untuk mati tergantung di
kayu salib untuk menanggung dosa seluruh dunia, dan mendamaikannya dengan Bapa
yang di Sorga. Supaya kita yang percaya mendapatkan hidup yang kekal. Allah
tidak menghendaki satupun orang binasa melainkan kerinduannya agar manusai
berbalik dan bertobat agar mendapatkan hidup kekal juga. Oleh karena itu bila
kita bisa memahami isi hati Tuhan maka sudah seharusnya kita mulai memenangkan
jiwa bagi Tuhan.
Kita juga dapat menangkap isi Tuhan dengan konsisten dalam pujian dan
pengenalan akan Firman Tuhan. Hal ini seringkali dilupakan orang karena
dianggap bahwa pujian dan Firman sekedar bagian dari ibadah minggu saja,
sehingga mereka akan memuji Tuhan dan mendengarkan firman dalam satu paket
hanya dalam dua jam saja sudah dirasakan cukup. Seharusnya kalau kita menyadari
bahwa pujian dan Firman Tuhan akan membuat kita semakin dekat dengan Tuhan maka
sudah seharusnya ini dilakukan sesering mungkin, setiap hari dan dilakukan
dengan sungguh-sungguh.
Kedua agar hidup kita dapat bermisikan Tuhan adalah dengan mengalami
pembaharuan kehidupan (Yesaya 6:5-7). Kita harusnya menyadari akan kondiri
hidup kita demikian juga dosa-dosa yang kita perbuat (ay 5), kesadaran
diperlukan agar dengan segera kita dapat berbalik dan bertobat, kembali kepada
Allah yang memberikan pengampunan. Selanjutnya kita meminta jamaahan Tuhan yang
dapat mengubahkan hidup kita (ay 6-7). Hanya dengan kuasa Tuhan kita dapat
berubah seratus delapan puluh derajat menjadi orang yang sama sekali berbeda.
Menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan
dan melakukan kehendaknya, sehingga kita hidup dapat menjadi kesaksian
bagi banyak orang.
Ketiga, hidup bermisikan Tuhan dapat dilakukan bila hidup kita serahkan
sepenuhnya kepada Tuhan (Yes 6:8). Hal ini diperlukan agar kita dapat
menanggapi dengan tepat panggilan Tuhan; dimana Tuhan sendiri yang akan
memberitahukan tentang beban misi apa yang kita harus kerjakan, maka kita perlu
kepekaan untuk mendengarkan suara Tuhan. Oleh karena itu kita perlu dengan rela
hati menyerahkan diri kepada Tuhan dan biarkan Tuhan bekerja dalam diri kita
dan mengubah hidup kita menjadi alat kepunyaan-Nya sendiri. Marilah kita hidup
bukan sekedar hidup tetapi kita hidup dalam misi Tuhan. Marilah kita tidak
sekedar mengejar keingin pribadi yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa, dan
hidup dalam kesia-siaan, tapi hendaknya kita hidup bermisikan Tuhan dalam dunia
ini. amin
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral: 13 Oktober 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu
dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah kita
menaruh misi ilahi dari Tuhan Yesus menjadi tujuan hidup kita, sehingga kita
menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah, yang siap menolong dan membuat
hidup kita penuh arti positif.
Winner Voice
Orang yang hidup bermisikan Tuhan selalu hidup dalam
jalan kebenaran Allah.
No comments:
Post a Comment