TUHAN DI PIHAK-ku (Mazmur 118)
Lebih Baik Berlindung
Pada TUHAN
Ada banyak fenomena menarik dalam
Alkitab salah satunya Mazmur 118. Kitab Mazmur ada di tengah Alkitab kita dan
di tengah kitab Mazmur adalah pasal 118 yang juga merupakan pasal
yang persis di tengah Alkitab. Keunikan
pada Mazmur 118, yaitu: pertama sebelum Mazmur 118, Mazmur 117 adalah pasal
terpendek pada Alkitab, sedangkan setelah Mazmur 118, Mazmur 119 adalah
pasal terpanjang pada Alkitab. Kedua; ada 594 pasal sebelum dan sesudah
Mazmur 118. Ketiga; kalau seluruh pasal dijumlahkan (di luar Mazmur 118) 594 + 594 = 1188 pasal. Ke empat;
angka 1188 atau Mazmur 118:8 juga merupakan ayat yang terletak di
tengah-tengah Alkitab, yang berbunyi:
"Lebih baik berlindung pada TUHAN
dari pada percaya kepada manusia." Ini adalah ayat yang sangat
penting !!!!
Mazmur 118 merupakan pujian kemenangan yang sarat
dengan sukacita rohani yang berkualitas. Saat itu raja keturunan Daud (Hizkia) berada
dalam keadaan bahaya, lalu dilepaskan oleh Allah untuk kemudian dipulihkan
kedudukannya sebagai raja. Menurut sumber-sumber Yahudi, mazmur ini diucapkan
bersahutan pada hari raya Pondok Daun.
Pemazmur mengajak Israel (ay 2), pemimpin rohani (ay 3),
semua umat yang takut akan Tuhan (ay 4) untuk memuji Tuhan. Dari kesaksian yang
dipakainya dan undangan yang ia berikan, tampak bahwa ia pernah mengalami
kesulitan besar (ay 5-9). Istilah-istilah yang pemazmur gunakan adalah istilah
militer (ay 10-12). Pertolongan dari Tuhan yang disampaikan adalah sebagai situasi
peperangan yang pada akhirnya Tuhan melepaskannya. Keluputan yang pemazmur
terima dari Tuhan juga merupakan kemenangan orang percaya (ay 13-18). Dari sini
dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa pemazmur sebagai orang yang berpengaruh
luas sehingga dapat menggerakkan seluruh umat dan para pemimpin rohani untuk
menyembah Allah adalah seorang raja. Ia pernah terlibat dalam peperangan
dahsyat dan mengalami kemenangan dalam kekuatan Tuhan (ay 14-15).
Inti kebenaran teologis yang dialami oleh orang
percaya terdapat dalam Mzm 118:22-23 dimana kuat kuasa Allah memakai hal-hal
yang disepelekan dan dipandang rendah oleh manusia. Allah telah mengalahkan
kuasa-kuasa yang dipandang luar biasa oleh dunia ini. Melalui cara demikianlah
keselamatan atas umat manusia digenapi (ay 24-25). Sangat tepat bila Mazmur 188
ini berhubungan langsung dengan Tuhan Yesus Kristus; berbicara tentang Pribadi
Kristus dan karya penyelamatan-Nya (Mat 21:42). Melalui hal-hal yang orang
anggap kalah dan hina yaitu salib, Kristus telah menjadi pemenang atas maut dan
menjadikan kita pemenang-pemenang di dalam Dia. Kristus, Sang Pahlawan itu,
kini memimpin kita orang percaya untuk menjadi umat pujian bagi Allah.
Tuhan Yesus memberikan kasih setia-Nya yang abadi bagi
umat-Nya. Kata-kata ini mungkin yang terakhir dinyanyikan Yesus dan para murid
sebelum pergi ke Taman Getsemani di mana Beliau ditangkap dan menuju
kematian-Nya (Mat 26:30; Mrk 14:26). Nyanyian ini juga akan dinyanyikan sebelum
kedatangan Kristus kembali pada akhir zaman ( Mzm 118:26; Mat 23:39). Ketika
membaca Mazmur 118 ini, coba renungkan apa yang kira-kira dipikirkan Kristus
ketika menyanyikan lagu ini untuk terakhir kalinya bagi kita.
Orang Kristen di zaman ini pun tidak lepas dari
berbagai ancaman. Seringkali menjadi pihak yang dirugikan atau ingin
dijatuhkan, tetapi, itu tidak berarti bahwa orang Kristen tidak mampu
menghadapinya. Pakailah pola penyelesaian mazmur 118, yaitu mengikutsertakan
Allah setiap saat dalam langkah kehidupan kita.
Tuhanlah yang membawa kita pada kelegaan (Mzm 118:5-21). Tuhan ada di pihak kita dan
akan semakin memperteguh iman dan pengharapan kita untuk hanya mengandalkan-NYA
dan bukan manusia, betapa pun kuatnya tantangan hidup (Mzm 118:8-10) dan
ditolak dengan hebat bahkan sampai jatuh (Mzm 118:13), percaya kita tidak akan
sampai jatuh tergeletak, apalagi sampai mengalami kematian. Allah memberi
kekuatan sehingga kita dapat menang mengatasi segala tekanan kehidupan.
Belajar dari Mazmur 118 Pertama; Tuhanlah pelaku utama
dalam setiap peristiwa kehidupan umat manusia. Kedua; pengalaman ditolong dan
mengalami kasih Allah akan mendorong kita untuk menyaksikan keajaiban perbuatan
Allah yang lebih dasyat lagi. Ketiga; hidup yang kita miliki semata-mata adalah
anugerah Tuhan (Mzm 118:18). Keyakinan ini merupakan ungkapan terlengkap yang
menyatakan bahwa dari awal hingga akhir nanti hanya pada Tuhan saja seluruh
kehidupan kita bergantung.
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral: 28 Juli 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Hanya didalam
Tuhan saja kita aman, mari kita terus menaruh iman dan pengharapan atas
pertolongan hanya kepada Allah saja.
Winner Voice
Karena Allah beserta kita maka akhir
dari segala kekerasan bukanlah bencana bagi kita, tetapi turut serta dalam
pemuliaan-Nya.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Lebih
baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. (Mazmur 118:8)
1. Aku
percaya bahwa TUHAN itu baik selamanya.
2. Aku
berlindung hanya kepada TUHAN dari dulu sampai selama-lamanya.
Aku
percaya bahwa tangan Tuhan sangup menolong untuk aku tetap menang.
No comments:
Post a Comment