Saturday, November 9, 2019

TUHAN DI PIHAK-ku (3) (Mazmur 118)


Konsistensi Dalam Bersyukur (Mazmur 136:1-4)
Masihkah kita konsisten untuk bersyukur kepada Tuhan? Mungkin kita tidak menyadari bahwa sudah cukup lama tidak mengucap syukur lagi kepada Tuhan. Atau kita merasa bahwa segala apa yang kita perbuat adalah hasil dari usaha dan kerja keras sendiri, jadi untuk apa kita bersyukur kepada Tuhan? Sebaliknya mungkin ada yang berkata bahwa sudah sekian lama juga berdoa dan berharap kepada Tuhan, tetapi tidak juga menerima jawaban atas segala masalah, jadi untuk apalagi berharap dan bersyukur ?
Tuhan menginginkan kita konsisten untuk mengucap syukur, apapun kondisi dan masalah yang kita hadapi, entah itu baik ataupun buruk, (1Tes 5:18). Mulailah bersyukur dengan apa yang masih kita miliki saat ini. Bersyukur kalau kita masih bisa makan dan minum walaupun sangat sederhana. Kalaupun kita diberkati dengan harta kekayaan, tetaplah ucapkan syukur kepada Tuhan oleh karena semuanya itu ada karena kasih karunia-NYA. Mengucap syukur juga jika kita belum menemukan pasangan hidup yang sesuai karena percaya bahwa Tuhan tahu yang terbaik bagi kita. sebenarnya ucapan syukur bukan hanya ketika kita mendapat berkat saja tetapi di dalam segala keadaan,  bahkan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun kita harus tetap mengucap syukur kepada Allah (Maz 118:28).
Setiap hari setidaknya ada 3 hal yang membuat kita konsisten bersyukur
1. Karena maut telah ditelan dalam kemenangan (1 Kor 15:54-55).
Kita patut bersyukur karena sebagai orang Kristen, kita memegang kebenaran akan kebangkitan dan hidup benar dalam hubungannya dengan aspek persekutuan kekal dengan Tuhan. Kita percaya bahwa orang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan dalam keadaan tidak binasa dengan tubuh kemuliaan (1Kor 15:51-53). Bahwa kuasa maut telah dilenyapkan oleh kebangkitan Yesus Kristus dan kita menerima kuasa kebangkitan-NYA itu (1Kor 15:54-56). Kita yang gigih untuk tetap beriman kepada Tuhan Yesus tidak akan sia-sia (1Kor 15:57-58).
2. Karena ada Roh TUHAN yang menolong. (Zak 4:6-10)
Zerubabel – Bupati Yehuda dan Yosua – Imam Besar menghadapi masalah yang sangat besar seperti yang di gambarkan dengan “suatu gunung yang besar”: Karena ternyata bahwa orang-orang Samaria menolak ikut dalam pembangunan Bait Allah dan tidak adanya sokongan moril karena sikap bangsa Yehuda yang acuh tak acuh, dan lagi tidak ada uang / dana untuk pembangunan Bait Allah. tetapi luar biasa dengan pertolongan Tuhan tepat pada tahun 516 SM pembangunan Bait Suci diselesaikan.
Bagaimana kita bisa dengan teguh dan tegar walau ada tantangan hidup setinggi gunung dan sedalam lembah? Tentu bukan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, pengalaman pribadi ataupun keterampilan-keterampilan yang dilatih semata-mata, tetapi dengan sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Dan karena Allah di pihak kita maka kita tidak perlu takut terhadap tantangan besar karena Allah Maha Besar sanggup membawa kita kepada kemenangan. Dan yang pasti Allah telah memberikan ROH KUDUS untuk menjadi penolong yang menyertai kita.
3. Karena TUHAN bersedia hadir dalam gereja-NYA.
Waktu Bait ALLAH selesai maka Tuhan hadir dan Raja Salomo menyampaikan doa ucapan syukur. Sebenarnya Bait ALLAH sama seperti gereja bukan saja menjadi tempat bertemunya orang-orang beriman untuk beribadah bersama tetapi lebih lagi Allah rindu agar gereja-NYA (Tubuh/ hidup kita, rumah tangga dan komunitas orang percaya dapat menjadi:
A.    Rumah Doa (2Tawarikh 6:20:23)  dimana Tuhan bersedia mengabulkan seruan doa. Yang penting adalah hiduplah dalam kebenaran, karena orang benar akan memiliki kerajaan Sorga, dimana Tuhan bertahta sehingga dengan kuasa-NYA tidak ada suatupun yang mustahil
B.     Rumah Kesembuhan (2Tawarikh 6:24-28-33). Kesembuhan dalam segala bidang, tidak hanya karena tubuh yang sakit saja, tetapi juga bisnis yang “sakit” atau keluarga yang “sakit”, maka ketika Tuhan hadir dalam hidup kita ada  kesembuhan yang dapat kita terima.
C.    Rumah Mujizat (2Tawarikh 6:34-42). Ketika kita bersyukur akan kehadiran Allah dalam hidup sebenarnya hidup kita menjadi rumah mujizat di mana kuasa Tuhan sangat leluasa bekerja memberikan kebaikkan hidup.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral:  11 Agustus 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal.  Apapun masalah dalam hidup ini tetaplah bersyukur, karena dengan bersyukur akan mengubah keadaan hati lebih baik dari pada bersungut-sungut, sehingga kita akan memiliki semangat hidup yang positif.  

Winner Voice
Konsistensi dalam bersyukur membuktikan seseorang dalam kedewasaan rohani yang baik, sebaliknya orang yang suka bersungut-sungut akan membuktikan masih kanak-kanak.


   Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. ". (Mazmur 136:1)
1.      Apakah kepentingan kita untuk bersyukur kepada ALLAH?
2.      Apakah ada perubahan yang dalam diri bila kita terus bersyukur?
3. Orang yang suka bersyukur adalah orang yang dewasa rohani, coba jelaskan mengapa? Amin.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...