Saturday, November 9, 2019

Imanuel (4) (Yesaya 8:5-10)


Fakta Nama Imanuel (Yohanes 1:16-17).
Allah kita bukan Allah yang jauh tetapi Allah yang begitu dekat dengan kita. Dia adalah Imanuel, Allah yang senantiasa hadir dalam hidup kita. Allah kita bukan Allah yang pasif hanya sebagai penonton tetapi Allah kita sangat aktif berinisiatif untuk terus bekerja. Allah kita bukan hanya Allah yang mengawasi atau melihat dari jauh tanpa bisa berbuat apa-apa. Allah kita hadir dan ikut campur tangan dalam setiap aspek hidup kita. Kehadiran Allah kita sebagai Allah Imanuel sangatlah indah dan memiliki makna yang dalam dalam hidup kita.
Nama Imanuel muncul pertama kali dalam Yesaya 7:14 ketika rakyat dan raja Yehuda menghadapi krisis dan ancaman yang besar. Situasinya bangsa Yehuda sedang menghadapi ancaman dari dua kerajaan yang berkolaborasi menyerang mereka yaitu kerajaan Israel dan Syria. Raja dan rakyat yang mendengarnya menjadi 'ketakutan dan gemetar karena pasukan musuh telah masuk ke wilayah sekutunya yaitu Israel untuk menggalang kekuatan dan siap menyerang mereka. Ahaz sendiri sebagai raja Yehuda menunjukkan ketidakpercayaannya kepada Tuhan bahkan dia tidak mau meminta tanda pada Tuhan. Di tengah situasi inilah, Tuhan berfirman melalui Yesaya : "Sekarang, TUHAN sendiri akan memberi tanda kepadamu: Seorang gadis yang mengandung akan melahirkan seorang putra yang dinamakannya Imanuel."(Yes7:14; 8:8). Ada tiga realitas atau fakta yang terkait dengan nama Imanuel bagi kita orang percaya yang hidup di dunia ini:
Fakta pertama: Allah yang Maha Kuasa adalah Allah yang Maha Hadir. Allah kita bukanlah Allah yang hanya mau berdiam di sorga dan tidak mau hadir di tengah dunia ciptaan-Nya. Allah kita terus terlibat dan hadir dalam dunia ini walaupun manusia mencoba untuk mengingkari kehadiran Allah dan menolak keberadaan-Nya, tidak ada kuasa apapun atau teori apapun yang bisa menggeser ke Maha Hadiran Allah.
Fakta kedua: Manusia seringkali tidak menyadari kehadiran Allah. Kehidupan yang rutin dijalani tanpa adanya kesadaran akan kehadiran Allah adalah suatu hal yang berbahaya. Jika kehadiran Allah seolah-olah hanya pada saat berdoa, saat teduh, Praise and Worship atau hanya saat kita berada di gereja, hal ini merupakan pembatasan kehadiran Allah dengan pikiran sendiri dan ketidakpercayaan. Sebenarnya walaupun dalam kejatuhan hidup atau dosa, Allah tetap hadir dan dekat dengan kita serta mau menyatakan rahmat-Nya bagi kita.
Fakta ketiga: Kehadiran Allah tidak tergantung pada usaha dan kebaikan kita. Kehadiran Allah dalam kehidupan kita karena kedaulatan kuasa-Nya yang tak terbatas dan terutama karena kasih karunia-Nya. Dia yang bersemayam di tempat yang Maha Tinggi mau datang dan hadir bagi kita yang berdosa. (Yes 57:15)
Lalu apa maknanya Allah Imanuel bagi kita?  Kesadaran terhadap kehadiran Allah membuat kita memiliki jaminan penyertaan untuk berani menghadapi situasi apapun dalam hidup kita. Allah tidak akan membiarkan, meninggalkan atau menelantarkan kita. Imanuel berarti suatu kata “pengharapan”. Tidak peduli situasi apapun yang menyusahkan yang sedang kita hadap Allah tetap akan menyertai kita.
Kesadaran akan kehadiran Alah akan membuat kita berani menghadapi tantangan hidup. Tuhan mengetahui segala kelemahan dan keterbatasan kita, sebab itu Allah sendiri berinisiatif untuk menolong dan memimpin kita. Ada tersedia kekuatan bagi kita menghadapi setiap peperangan rohani, godaan dan cobaan. Kesadaran akan kehadiran Allah berarti kita memiliki sumber tidak terbatas, sumber yang menopang dan menyokong kehidupan kita. Kasih setia Tuhan dan anugerah Tuhan. Berkat rohani yang Tuhan berikan itu menjadi bagian kita sama seperti berkat jasmani. Kesadaran akan kehadiran Allah itu seharusnya membuat kita hidup bersukacita. Masalah bisa muncul setiap saat dan problem bisa silih berganti tapi kita tidak pernah kehilangan harapan. Tuhanlah yang menjadi pengharapan dan kekuatan serta sumber sukacita kita.
Allah kita bukanlah Allah yang jauh. Saat kita jauh Tuhan bukan menjauh, justru Tuhan yang sudah dekat itu akan semakin mendekati kita. Imanuel adalah Allah yang hadir di setiap tarikan nafas kita, di setiap langkah yang kita ambil, di setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun-tahun yang kita jalani. Dia hadir dan ada saat bahkan kita tidak menyadarinya. Mari, kita terus hidup dengan suatu kesadaran “Imanuel” Tuhan beserta kita saat ini dan di sini.

Imanuel adalah kepenuhan akan janji Allah pada umatNya yaitu keselamatan. Janji keselamatan di dalam Imanuel itu adalah pemenuhan segala janji Allah akan dunia ini tapi jauh sebelum kedatangan Imanuel janji itu sudah berlaku sejak dunia ini dijadikan.
Ahas bebas untuk memilih tidak medengarkan Allah, tetapi ingat bukan berarti Allah melupakan dia tapi Allah tetap mengontrol seluruh ciptaanNya termasuk Ahas yang telah mendukakan Allah. Kitapun terkadang dan mungkin mewarisi sifat Ahas yaitu memberontak terhadap Tuhan, tapi Tuhan tetap setia mengawasi dan memelihara kita. Maka bagi kita yang setia dan taat, ingat Tuhan selalu memperhatikan kita.
Kita berada dalam kasih karunia Tuhan, karena seluruh kepenuhan Kristus telah dilimpahkanNya dalam kasih karuia dan kebenaran, maka kita yang percaya kiranya selalu berada dalam kasih karunia Kristus dan didalam kebenaranNya yaitu Firman Allah.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral:  15 September 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Kesadaran akan kehadiran Allah akan membuat kita semakin kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan dan Tuhan senantiasa memberikan jaminan kemenangan asal kita tekun dan tidak putus asa.

Winner Voice
Kesadaran akan kehadiran Allah akan semakin membuat kita bersukacita dalam hidup ini.

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kkasih karunia demi kasih karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yohanes 1:16-17)
1.      Aku mau membangun kesadaran diri akan kehadiran Tuhan sehingga aku berkominten kuat untuk menolak dosa.
2.      Aku percaya akan kehadiran Allah dalam hidupku yang memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup.

3.      Aku bersukacita atas kehadiran Allah dalam hidupku yang memberikan kasih karunia dan kebenaran oleh Yesus Kristus. amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...