Iman dan Perspektif “Imanuel" (Yesaya 7:14-16).
Nubuat
adalah rencana / rancangan
detail Allah tentang masa depan yang telah diberitahukan lebih dahulu kepada
manusia. Tapi tampaknya model nubuat sebagai rancangan
detail masa depan tak berlaku untuk Yesaya 7:14 yang dikutip oleh Matius 1:23.
Tertulis, “Anak” itu akan diberi nama "Imanuel".
Tapi di penggenapannya diberikan nama "Yesus",
sesuai dengan perintah Allah yang disampaikan dengan perantaraan malaikat (Luk.
1:31).
Sebenarnya ketika kita membaca Alkitab, di saat yang bersamaan Alkitab
membaca diri kita. Hal ini dapat menjelaskan fungsi pertama dari nubuat, yaitu
manafsir / menyingkapkan identitas diri pembaca / penafsir Alkitab.(Ibr. 4:12)
Oleh sebab itu Firman Allah akan meneliti dan memilah perasaan dan
pikiran para pembacanya.
Sebagai contoh: Ketika mendengar pengakuan Yesus, bahwa diri-Nya adalah penggenapan
nubuat Yesaya tentang “Mesias” maka orang Nasaret menolak Yesus dan secara
otomatis Kitab Suci membaca dan memilah identitas diri para pembacanya. Nazaret
adalah lingkungan dimana keluarga Yesus tinggal tapi tidak punya relasi dengan
Allah, sehingga mereka tak bisa mengenali Yesus, sebagai "Imanuel,"
Allah yang hadir. Simon Petrus, seorang nelayan sederhana bisa memberikan
pengakuan tentang Yesus (Mat 16:16),
Keterbatasan pengetahuan Kitab Suci, tidak menghalangi Simon untuk
mengenali Yesus sebagai "Imanuel," Allah yang hadir bersama kita.
Karena itu Matius mengubah teks Kitab Suci yang dikutipnya. Di Yesaya
7:14 tertulis "ia," yaitu perempuan muda itu, akan memberi nama
"Imanuel" kepada anaknya. Tapi di Mat. 1:23 tertulis,
"mereka" akan menamakan Dia "Imanuel." Kata "ia"
diganti dengan kata "mereka." "Mereka" adalah para pembaca
Kitab Suci, yang bisa mengenali Yesus sebagai Allah yang hadir bersama kita.
Pengenalan yang bukan berasal dari kehebatan menafsir Kitab Suci, tapi berasal
dari relasi erat dengan Bapa di sorga, sehingga Bapa menyingkapkan
kebenaran-Nya. Walaupun dunia mengenal nama anak ini "Yesus," kita
akan mengenali-Nya sebagai "Imanuel," Allah yang hadir bersama kita
karena kita memiliki iman.
Iman kepada Yesus, sang "Imanuel," diberikan sebagai anugerah
oleh Bapa yang di sorga. Tapi hal ini tidak menghilangkan usaha manusia untuk
mengerti Kitab Suci. Setiap pembacaan Kitab Suci yang serius, akan memperkaya
pengenalan tentang Yesus Kristus. Keimanan juga memberikan perspektif / sudut
pandang baru tentang Yesus Kristus. Kata "penglihatan" bisa ditafsir
sebagai "perspektif sorgawi," sejarah dunia dilihat dari sudut
pandang sorgawi. Sebelum dan sesudah penglihatan diberikan, fakta sejarah dunia
tetap sama. Tapi penglihatan mengubah cara pandang tentang sejarah (Yes 1:1).
Kita yang telah mengenal Yesus sebagai "Mesias, Anak Allah yang
hidup." Misteri yang tersembunyi selama ber-abad-abad, bahkan masih
tersembunyi bagi orang lain. Melihat dalam perspektif sorgawi, yang bisa
memperkaya pengenalannya tentang Yesus Kristus. Dilihat dari sudut pandang
dunia, kelahiran Yesus adalah sejarah yang memalukan. Tetapi jika dilihat dari
sudut pandang sorgawi, sejarah kelahiran Yesus adalah peristiwa yang terhormat.
Yesus sebagai Imanuel mengajar kita bila ada disituasi yang
sulit/memalukan Allah dapat menolong kita dan menjadikan kita terhormat. Kotbah
pertama Yesus di Injil Matius adalah ucapan bahagia kepada orang yang
"miskin di hadapan Allah","berdukacita", "lemah
lembut" / powerless, "lapar dan haus." Dia juga bisa berkata di
Mat. 11:28, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Cara pandang sorgawi, untuk melihat penderitaan dan situasi yang
memalukan, sebagai cara Allah untuk membuat kemuliaan-Nya makin bersinar terang
di tengah kegelapan, cara Allah untuk membuat kehadiran-Nya makin terasa,
sehingga kita semua bisa makin mengenal Yesus sebagai "Imanuel,
"Allah yang hadir bersama kita."
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral: 15 September 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu
dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Menyadari Imanuel
yang artinya ALLAH berserta kita perlu bagi kita untuk beriman sepenuh kepada
Yesus Kristus dan milikilah cara pandang Sorga.
Winner Voice
cara pandang sorga membuat kita bernilai tinggi di
dalam dunia yang rendah.
Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan
memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya
7:14-15)
1.
aku bersyukur
telah mempercayai Yesus sebagai tanda penyertaan Allah yang ajaib mengampuni
dosa.
2.
Aku bersyukur
mendapatkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebagai tanda keimanan
yang benar.
3.
Aku percaya
Allah sanggup mengangkat hidupku sekalipun hina dalam pandangan manusia tetapi
tetap mulia dalam pandangan Allah.
No comments:
Post a Comment