Saturday, November 9, 2019


Iman dan Perspektif “Imanuel" (Yesaya 7:14-16).
Nubuat adalah rencana / rancangan detail Allah tentang masa depan yang telah diberitahukan lebih dahulu kepada manusia. Tapi tampaknya model nubuat sebagai rancangan detail masa depan tak berlaku untuk Yesaya 7:14 yang dikutip oleh Matius 1:23. Tertulis, “Anak” itu akan diberi nama "Imanuel". Tapi di penggenapannya diberikan nama "Yesus", sesuai dengan perintah Allah yang disampaikan dengan perantaraan malaikat (Luk. 1:31).
Sebenarnya ketika kita membaca Alkitab, di saat yang bersamaan Alkitab membaca diri kita. Hal ini dapat menjelaskan fungsi pertama dari nubuat, yaitu manafsir / menyingkapkan identitas diri pembaca / penafsir Alkitab.(Ibr. 4:12)  Oleh sebab itu Firman Allah akan meneliti dan memilah perasaan dan pikiran para pembacanya.
Sebagai contoh: Ketika mendengar pengakuan Yesus, bahwa diri-Nya adalah penggenapan nubuat Yesaya tentang “Mesias” maka orang Nasaret menolak Yesus dan secara otomatis Kitab Suci membaca dan memilah identitas diri para pembacanya. Nazaret adalah lingkungan dimana keluarga Yesus tinggal tapi tidak punya relasi dengan Allah, sehingga mereka tak bisa mengenali Yesus, sebagai "Imanuel," Allah yang hadir. Simon Petrus, seorang nelayan sederhana bisa memberikan pengakuan tentang Yesus (Mat 16:16),  Keterbatasan pengetahuan Kitab Suci, tidak menghalangi Simon untuk mengenali Yesus sebagai "Imanuel," Allah yang hadir bersama kita.
Karena itu Matius mengubah teks Kitab Suci yang dikutipnya. Di Yesaya 7:14 tertulis "ia," yaitu perempuan muda itu, akan memberi nama "Imanuel" kepada anaknya. Tapi di Mat. 1:23 tertulis, "mereka" akan menamakan Dia "Imanuel." Kata "ia" diganti dengan kata "mereka." "Mereka" adalah para pembaca Kitab Suci, yang bisa mengenali Yesus sebagai Allah yang hadir bersama kita. Pengenalan yang bukan berasal dari kehebatan menafsir Kitab Suci, tapi berasal dari relasi erat dengan Bapa di sorga, sehingga Bapa menyingkapkan kebenaran-Nya. Walaupun dunia mengenal nama anak ini "Yesus," kita akan mengenali-Nya sebagai "Imanuel," Allah yang hadir bersama kita karena kita memiliki iman.
Iman kepada Yesus, sang "Imanuel," diberikan sebagai anugerah oleh Bapa yang di sorga. Tapi hal ini tidak menghilangkan usaha manusia untuk mengerti Kitab Suci. Setiap pembacaan Kitab Suci yang serius, akan memperkaya pengenalan tentang Yesus Kristus. Keimanan juga memberikan perspektif / sudut pandang baru tentang Yesus Kristus. Kata "penglihatan" bisa ditafsir sebagai "perspektif sorgawi," sejarah dunia dilihat dari sudut pandang sorgawi. Sebelum dan sesudah penglihatan diberikan, fakta sejarah dunia tetap sama. Tapi penglihatan mengubah cara pandang tentang sejarah (Yes 1:1).
Kita yang telah mengenal Yesus sebagai "Mesias, Anak Allah yang hidup." Misteri yang tersembunyi selama ber-abad-abad, bahkan masih tersembunyi bagi orang lain. Melihat dalam perspektif sorgawi, yang bisa memperkaya pengenalannya tentang Yesus Kristus. Dilihat dari sudut pandang dunia, kelahiran Yesus adalah sejarah yang memalukan. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang sorgawi, sejarah kelahiran Yesus adalah peristiwa yang terhormat.
Yesus sebagai Imanuel mengajar kita bila ada disituasi yang sulit/memalukan Allah dapat menolong kita dan menjadikan kita terhormat. Kotbah pertama Yesus di Injil Matius adalah ucapan bahagia kepada orang yang "miskin di hadapan Allah","berdukacita", "lemah lembut" / powerless, "lapar dan haus." Dia juga bisa berkata di Mat. 11:28, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Cara pandang sorgawi, untuk melihat penderitaan dan situasi yang memalukan, sebagai cara Allah untuk membuat kemuliaan-Nya makin bersinar terang di tengah kegelapan, cara Allah untuk membuat kehadiran-Nya makin terasa, sehingga kita semua bisa makin mengenal Yesus sebagai "Imanuel, "Allah yang hadir bersama kita."
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral:  15 September 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Menyadari Imanuel yang artinya ALLAH berserta kita perlu bagi kita untuk beriman sepenuh kepada Yesus Kristus dan milikilah cara pandang Sorga.
Winner Voice
cara pandang sorga membuat kita bernilai tinggi di dalam dunia yang rendah.

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14-15)
1.      aku bersyukur telah mempercayai Yesus sebagai tanda penyertaan Allah yang ajaib mengampuni dosa.
2.      Aku bersyukur mendapatkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebagai tanda keimanan yang benar.

3.      Aku percaya Allah sanggup mengangkat hidupku sekalipun hina dalam pandangan manusia tetapi tetap mulia dalam pandangan Allah. 

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...