Tak Perlu Takut
Bermula dari raja Ahas yang menolak suatu tanda dari
Tuhan dimana hal ini sebenarnya dapat menguatkan rasa percaya kepada ALLAH yang
Maha Kuasa sehingga ada kelepasan dari kesesakkan yang menimpa bangsa Israel (Yes
7), ALLAH menetapkan tanda lain yang kurang lebih sama di pasal (Yes 8). Istri Nabi
Yesaya melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Maher-Syalal
Hasy-Bas, yang berarti "Perampasan yang Tangkas atau Perampokan yang
Cepat" (terjemahan BIS). Kita mungkin tidak akan pernah berpikir untuk
memberikan nama anak kita seperti itu. Yesaya taat kepada Tuhan untuk
menjadikan anaknya semacam tanda bahwa dalam waktu sembilan bulan setelah anak
itu lahir (yang dianggap normal sampai seorang anak tahu memanggil
"Bapak" atau "Ibu"), Asyur akan menghancurkan Samaria serta
Israel. Janji ini bahkan lebih cepat daripada janji 2 tahun dalam pasal Yes 7.
Sayang sekali bahwa raja Ahas memang sudah tidak
memerlukan tanda lagi. Dia orang yang dungu dengan menutup diri sekalipun
ketakutan tapi tidak mau berharap kepada Tuhan dan tidak bisa lagi mendengarkan
suara Allah. Allah sudah memberikan sebuah pilihan: biarkanlah air Syiloah
mengalir lamban. Artinya, biarkanlah keadaan seperti apa adanya, percayalah
kepada Allah saja. Namun, Ahas memilih untuk meminta tolong kepada Asyur, daripada
kepada Allah.
Peristiwa ini seharusnya mengajarkan kepada kita agar
takut kepada satu-satunya yang harus ditakuti, yaitu ALLAH sendiri. Allah
adalah satu-satunya ancaman yang perlu diperhitungkan oleh Yehuda. Namun
demikian, Allah juga adalah satu-satunya sumber keselamatan.
Di jaman ini semua orang hidup dalam ancaman dan
kejahatan sehingga seringkali menimbulkan banyak kekuatiran, dan ini sangat
tidak sehat secara mentalitas. Kondisi ini membuat sebagian orang mencoba untuk
mendapatkan ketenangan jiwa dengan mencari kekebalan dari kuasa- kuasa jahat
seperti jimat, rajah dan banyak benda-benda “magis” lainnya. Sebagian orang lainnya
mencoba mendapatkan kekayaan dari dukun-dukun atau orang-orang
"pintar". Sebenarnya hal-hal tersebut merupakan manifestasi ketakutan
manusia terhadap hal-hal yang tidak bisa dikendalikannya.
Jika kita merasakan ketakutan oleh sebab apapun juga,
ingatlah bahwa Allah harus lebih kita takuti daripada apa pun juga.
Berpeganglah pada firman-Nya dalam mengambil keputusan! Lebih baik mencari
apakah yang menjadi kehendak Tuhan dulu, jangan mengambil keputusan sebelum
kita berdoa dan mencari pertolongan TUHAN.
Damsyik dan Samaria menjadi ancaman bagi Yehuda, sebab
Yehuda telah menolak ajakan mereka untuk bergabung melawan Asyur. Ayat #/TB Yes
8:1-4* adalah pesan simbolis Allah melalui tindakan Yesaya. Pesan itu ditulis
pada batu tulis besar agar dapat disimak dengan jelas. Tulisan di atasnya yang
juga menjadi nama anak Yesaya menegaskan bahwa ancaman mereka hanya sekejap dan
segera berlalu. Mengapa? Karena sebelum anak itu dapat berbicara, Aram dan
Samaria telah ditaklukkan.
Pengharapan sia-sia. Berharap kepada manusia adalah
sia-sia. Tindakan Yehuda berlindung pada Asyur dari ancaman Israel dan Aram,
disamakan dengan menolak aliran sungai Allah yang memberi keselamatan.
Akibatnya, Asyur malah akan menjadi gelombang yang menenggelamkan Yehuda (ayat
#/TB Yes 8:5-8*). Memang, bergantung dan berharap kepada Allah memerlukan iman.
Dan ini biasanya dianggap orang lebih sulit dibandingkan berharap kepada
sesuatu yang terlihat seperti kepada kekuatan militer (Asyur) atau kekuatan
gaib (roh-roh). Sebenarnya beriman kepada Allah tidaklah sulit, sebab kita
hanya perlu memperhitungkan secara serius semua pesan-pesan-Nya yang
"besar," nyata dan gamblang itu!
Renungkan: Ketika kita mengalami berbagai masalah dan
tekanan hidup, kemanakah kita mencari petunjuk dan pertolongan? Kepada manusia,
kepada orang mati, kepada Allah (ayat #/TB Yes 8:13,14,20*)?.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral: 25 Agustus 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Sebagai orang yang nyakin bahwa ada Tuhan di pihak
kita maka sudah seharusnya kita memiliki hati yang melekat kepada Tuhan,
mengenal Tuhan dan percaya kepada-Nya saja, maka bila kita kita menghadapi
masalah hidup kita dapat berseru kepada Tuhan yang memberikan kelegaan.
Winner Voice
Tuhan adalah tempat perlindungan
yang teguh bagi yang percaya kepada-NYA.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
"Sungguh,
hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya,
sebab ia mengenal nama-Ku. (Mazmur 91:14)
1. Aku
sangat merindukan Tuhan dan mengenal-NYA lebih dalam lagi.
2. Sungguh
kerindukanku adalah untuk lebih dekat kepada Tuhan setiap hari.
Aku
akan berusaha keras menjaga nama Tuhan dihormati dalam masa hidupku
No comments:
Post a Comment