Menikmati
Kerja Keras (Pengkotbah 3:12-13)
Allah ingin agar kita menikmati pekerjaan, apakah itu
mungkin? karena banyak orang justru menghindari pekerjaan dan memilih untuk
bermalas-malasan saja. Allah melalui Firman-Nya, memberikan cara untuk kita
dapat menikmati pekerjaan, hal ini penting karena tanpa bekerja maka orang
dapat tertimpa kemiskinan. Marilah kita perhatikan Alkitab yang berbicara tentang
menikmati kerja keras.
Pertama,
miliki pemikiran yang positif. Apapun jenis pekerjaan sekalipun melelahkan
badan dan pikiran, tetapi semua jerih lelah ada untungnya (Ams 14:23). Karena
dengan kerja
keras, kebutuhan materi kita akan tercukupi. Memang, Allah berjanji untuk
memenuhi kebutuhan orang-orang yang beribadat kepada-Nya dengan tulus. (Mat 6:31, 32) tetapi, Allah tetap ingin kita
melakukan tanggung jawab kita, yaitu mencari nafkah dengan rajin dan jujur (2 Tes 3:10). Maka, dengan bekerja keras,
sebenarnya kita sedang memenuhi tanggung jawab sebagai manusia dewasa.
Bekerja keras juga dapat meningkatkan harga diri (self
esteem). Karena ketika sudah bekerja keras dengan tekun, walau kadang bosan
atau kesulitan, kita akan puas setelah menyelesaikan pekerjaan itu. Tidak
menjadi orang yang “gampangan”. (Ams 26:14) Itulah alasannya, kerja keras
menghasilkan kepuasan yang mendalam. Sekalipun hasilnya tidak dihargai oleh
orang lain, tapi akan tetap ada sukacita saat selesai bekerja seharian.
Kedua,
bekerjalah sebaik-baiknya. Orang yang
sangat ahli dalam bidang tertentu akan mendapatkan pujian (Ams 22:29). Demikian
juga senang rasanya melihat seorang wanita yang rajin bekerja dengan tangannya (Ams 31:13). Tentu saja, untuk menjadi ahli
perlu proses pembelajaran jadi tidak bisa otomatis, banyak orang tidak
menikmati pekerjaa annya; karena memang tidak mau berusaha lebih keras bekerja.
Sebenarnya, kita bisa menyukai pekerjaan apa pun asalkan mau berusaha jadi
terampil dan tidak bekerja asal-asalan.
Ketiga,
marilah berbuat lebih dari yang diminta (Mat 5:41). Sebenarnya daripada sekadar bekerja marilah cari cara untuk
berbuat lebih banyak, lebih bagus,
lebih rapi, lebih cepat, lebih baik dan semua yang lebih positif bahkan
sampai ke hal-hal kecil. Sebenarnya
kitalah yang menentukan tindakan dan hasil yang lebih baik,
sehingga ini menimbulkan kepuasan tersendiri. Hendaknya itu dikerjakan dengan
suka hati dan jangan karena keterpaksaan (Fil 14; Ams 12:24), karena orang yang bekerja
asal-asalan akan ada perasaan dipaksa bekerja (diperbudak), karena selalu
merasa harus melakukan keinginan orang lain. Sebaliknya, orang yang memilih untuk
berbuat lebih akan tetap merasa bebas karena tidak merasa dipaksa sama sekali.
Keempat,
pikirkanlah manfaat pekerjaan untuk orang lain. Jangan hanya pikirkan berapa banyak uang yang
dihasilkan, tetapi juga pikirkan manfaatnya bagi orang lain? Hasil kerja sebenarnya
akan memuaskan kalau kita sadar bahwa itu berguna bagi banyak orang (Kis 20:35). Pelanggan dan majikan kita pasti
mendapat manfaat. Tapi, selain mereka, ada lagi yang mendapat manfaat dari kerja
keras kita, misalnya keluarga kita (1Tim 5:8) dan orang lain yang kekurangan (Ef 4:28). Orang tua yang bekerja keras akan
menjadi teladan dalam kerajinan.
Kelima, menjadi
pribadi yang seimbang. Bekerja keras itu bagus tetapi perlu ingat, bahwa hidup bukan hanya untuk
kerja. Memang, kita harusnya rajin bekerja (Ams 13:4) tetapi bukan “gila kerja”. (Pngk 4:6). Orang yang gila kerja akan susah
menikmati hasil pekerjanya karena waktu dan tenaganya akan terkuras.
Pekerjaannya pun jadi sia-sia, seperti ”mengejar angin”. Kita memang harus
bekerja sebaik mungkin, tetapi itu untuk memastikan hal-hal yang lebih penting
(Fil 1:10). Kita perlu mempertimbangkan hal
penting seperti keluarga dan teman-teman serta orang –orang di sekitar kita.
Dan ada hal yang lebih penting yaitu kegiatan-kegiatan rohani, misalnya berdoa,
membaca Alkitab dan merenungkannya, beribadah dan lain-lain yang berhubungan
dengan Allah. Kalau kita hidup seimbang maka akan bisa lebih dapay menikmati pekerjaan dan
hasilnya.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral: 7 Juli 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Marilah kita
rajin bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan berguna
bagi orang banyak. Tuhan Yesus mengasihi orang yang tekun beribadah dan tetap
rajin dalam bekerja.
Winner Voice
Beribadah tidak
akan menghalangi orang untuk rajin bekerja, sebaliknya orang malas justru
menghambat pekerjaan Tuhan.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Aku tahu
bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati
kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan
menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian
Allah. (Pengkotbah 13:12-13)
1. Aku
percaya Tuhan memberikan kekuatan dan kesehatan supaya aku dapat bekerja dan
menghasilkan.
2. Aku mau
berjerih lelah bekerja agar tercukupi makan, minum dan menikmati kesenangan
dalam hidup.
Aku
mau bekerja keras agar mendapatkan yang lebih baik dalam hidup yaitu hubungan
yang semakin intim dengan Tuhan
No comments:
Post a Comment