Friday, August 9, 2019

BEKERJALAH (2) (Hagai 2:5-6)


Menikmati Kerja Keras (Pengkotbah 3:12-13)

Allah ingin agar kita menikmati pekerjaan, apakah itu mungkin? karena banyak orang justru menghindari pekerjaan dan memilih untuk bermalas-malasan saja. Allah melalui Firman-Nya, memberikan cara untuk kita dapat menikmati pekerjaan, hal ini penting karena tanpa bekerja maka orang dapat tertimpa kemiskinan. Marilah kita perhatikan Alkitab yang berbicara tentang menikmati kerja keras.
Pertama, miliki pemikiran yang positif. Apapun jenis pekerjaan sekalipun melelahkan badan dan pikiran, tetapi semua jerih lelah ada untungnya (Ams 14:23). Karena dengan kerja keras, kebutuhan materi kita akan tercukupi. Memang, Allah berjanji untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang beribadat kepada-Nya dengan tulus. (Mat 6:31, 32) tetapi, Allah tetap ingin kita melakukan tanggung jawab kita, yaitu mencari nafkah dengan rajin dan jujur ​(2 Tes 3:10). Maka, dengan bekerja keras, sebenarnya kita sedang memenuhi tanggung jawab sebagai manusia dewasa.
Bekerja keras juga dapat meningkatkan harga diri (self esteem). Karena ketika sudah bekerja keras dengan tekun, walau kadang bosan atau kesulitan, kita akan puas setelah menyelesaikan pekerjaan itu. Tidak menjadi orang yang “gampangan”. (Ams 26:14) Itulah alasannya, kerja keras menghasilkan kepuasan yang mendalam. Sekalipun hasilnya tidak dihargai oleh orang lain, tapi akan tetap ada sukacita saat selesai bekerja seharian.
 Kedua, bekerjalah sebaik-baiknya.  Orang yang sangat ahli dalam bidang tertentu akan mendapatkan pujian (Ams 22:29). Demikian juga senang rasanya melihat seorang wanita yang rajin bekerja dengan tangannya (Ams 31:13). Tentu saja, untuk menjadi ahli perlu proses pembelajaran jadi tidak bisa otomatis, banyak orang tidak menikmati pekerjaa annya; karena memang tidak mau berusaha lebih keras bekerja. Sebenarnya, kita bisa menyukai pekerjaan apa pun asalkan mau berusaha jadi terampil dan tidak bekerja asal-asalan.
Ketiga, marilah berbuat lebih dari yang diminta (Mat 5:41). Sebenarnya daripada  sekadar bekerja marilah cari cara untuk berbuat lebih banyak, lebih bagus, lebih rapi, lebih cepat, lebih baik dan semua yang lebih positif bahkan sampai ke hal-hal kecil. Sebenarnya kitalah yang menentukan tindakan dan hasil yang lebih baik, sehingga ini menimbulkan kepuasan tersendiri. Hendaknya itu dikerjakan dengan suka hati dan jangan karena keterpaksaan (Fil 14; Ams 12:24), karena orang yang bekerja asal-asalan akan ada perasaan dipaksa bekerja (diperbudak), karena selalu merasa harus melakukan keinginan orang lain. Sebaliknya, orang yang memilih untuk berbuat lebih akan tetap merasa bebas karena tidak merasa dipaksa sama sekali.
Keempat, pikirkanlah manfaat pekerjaan untuk orang lain. Jangan hanya pikirkan berapa banyak uang yang dihasilkan, tetapi juga pikirkan manfaatnya bagi orang lain? Hasil kerja sebenarnya akan memuaskan kalau kita sadar bahwa itu berguna bagi banyak orang (Kis 20:35). Pelanggan dan majikan kita pasti mendapat manfaat. Tapi, selain mereka, ada lagi yang mendapat manfaat dari kerja keras kita, misalnya keluarga kita (1Tim 5:8) dan orang lain yang kekurangan (Ef 4:28). Orang tua yang bekerja keras akan menjadi teladan dalam kerajinan.
Kelima, menjadi pribadi yang seimbang. Bekerja keras itu bagus tetapi perlu ingat, bahwa hidup bukan hanya untuk kerja. Memang, kita harusnya rajin bekerja (Ams 13:4) tetapi bukan “gila kerja”. (Pngk 4:6). Orang yang gila kerja akan susah menikmati hasil pekerjanya karena waktu dan tenaganya akan terkuras. Pekerjaannya pun jadi sia-sia, seperti ”mengejar angin”. Kita memang harus bekerja sebaik mungkin, tetapi itu untuk memastikan hal-hal yang lebih penting (Fil 1:10). Kita perlu mempertimbangkan hal penting seperti keluarga dan teman-teman serta orang –orang di sekitar kita. Dan ada hal yang lebih penting yaitu kegiatan-kegiatan rohani, misalnya berdoa, membaca Alkitab dan merenungkannya, beribadah dan lain-lain yang berhubungan dengan Allah. Kalau kita hidup seimbang maka akan  bisa lebih dapay menikmati pekerjaan dan hasilnya.

Tuhan Yesus memberkati.


Pesan Pastoral:  7 Juli 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal.  Marilah kita rajin bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan berguna bagi orang banyak. Tuhan Yesus mengasihi orang yang tekun beribadah dan tetap rajin dalam bekerja.

Winner Voice
Beribadah tidak akan menghalangi orang untuk rajin bekerja, sebaliknya orang malas justru menghambat pekerjaan Tuhan.


   Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. (Pengkotbah 13:12-13)
1.      Aku percaya Tuhan memberikan kekuatan dan kesehatan supaya aku dapat bekerja dan menghasilkan.
2.      Aku mau berjerih lelah bekerja agar tercukupi makan, minum dan menikmati kesenangan dalam hidup.
Aku mau bekerja keras agar mendapatkan yang lebih baik dalam hidup yaitu hubungan yang semakin intim dengan Tuhan

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...