Saturday, July 6, 2019

KUAT OLEH KASIH KARUNIA (3) (2 Timotius 2:1-13)


Cukuplah Kasih Karunia Allah (2Korintus 12:9-10)

Kasih karunia merupakan suatu daya / kekuatan sorgawi yang menyatakan kehadiran, kemurahan, dan kuasa Allah dan diberikan kepada orang yang percaya kepada-NYA. Kasih karunia akan jelas nyata bagi orang yang beriman dan setia, lebih khusus lagi bagi yang mengalami kelemahan atau kesukaran karena Injil (Fili 4:13)
Kebanyakan orang tak ingin kelemahannya diketahui. Tetapi  sebagai seorang rasul yang pelayanannya luar biasa Paulus tidaklah demikian.  Beliau justru menceritakan bagaimana ia memohon kepada Tuhan agar mengambil yang disebutnya duri di dalam daging. Ada banyak tafsiran tentang duri di dalam daging ini. Yang umum di pahami adalah adanya penyakit yang dialami oleh Paulus dan itu cukup mengganggu kehidupan Paulus. Rasul Paulus sudah tiga kali berseru-seru kepada Tuhan, berdoa dan memohon supaya utusan iblis itu disingkirkan oleh Tuhan agar ia bebas untuk memberitakan penglihatan dan penyataan yang diterimanya dari Tuhan itu (2 Kor 12 : 8). Tetapi apa jawab Tuhan kepada Paulus?. Tetapi jawab Tuhan kepadaku : “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahan lah kuasa-Ku menjadi sempurna”. (2 Kor 12 :9a.). Dapat dibayangkan bahwa  seorang rasul besar yang dipakai Tuhan begitu luar biasa, bahkan sapu tangannya saja bisa menyembuhkan orang sakit (Kis 19:12), justru tidak disembuhkan Tuhan. Bukankah ini bisa menyebabkan orang menyangka Paulus kurang iman, atau mengalami hukuman Tuhan karena dosanya?
Paulus menerima penglihatan dan penyataan dari Tuhan. Supaya Rasul Paulus tidak meninggikan diri atas penglihatan dan penyataan yang luar biasa itu, maka ada satu sakit penyakit yang Tuhan ijinkan terjadi kepada Rasul Paulus, yaitu : ” ada satu duri didalam dagingku” (2 Kor 12 :7) dimana pada saat itu diyakini oleh Rasul Paulus, duri atau sakit penyakit itu adalah “utusan iblis”, untuk menggocohnya.
Kita perlu bersyukur, Paulus menceritakan pergumulannya serta bagaimana jawaban Tuhan yang ia terima dengan penuh iman. Dari hal ini kita bisa belajar untuk memahami bagaimana penyertaan Tuhan tak terbatas pada hal-hal jasmani saja. Dan kita dapat belajar bahwa sekalipun ada “duri dalam daging”, yaitu hal-hal yang dapat berupa masalah hidup, penderitaan, pergumulan, dan  kelemahan-kelemahan pribadi,  kita tetap dapat bertahan dan teguh beriman kepada Tuhan. Kita juga tahu bahwa kuasa Tuhan justru mengalir deras dan dinyatakan sempurna saat kita dalam kelemahan (Yoh 9:3). Bahkan hamba-Nya yang luar biasa seperti Rasul Paulus pun mengalaminya. Kelemahan, masalah, dan penderitaan bukan berarti Tuhan tidak lagi beserta kita, atau bahwa Tuhan tidak bisa melindungi atau menolong kita. Namun, semua itu justru alat Tuhan untuk menyatakan kemuliaan dan rencana-Nya yang lebih hebat dalam hidup kita!
Semakin besar kelemahan dan pencobaan hidup kita maka semakin besar kasih karunia Tuhan Yesus yang akan diberikan Allah agar terlaksana kehendak-Nya. Jadi tujuan utama kasih karunia bagi kita adalah untuk agenda Tuhan terlaksana dalam diri kita dan bukan berdasarkan keinginan manusiawi kita. Apa yang dikaruniakan Allah akan selalu cukup bagi kita untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, melayani-Nya, dan memikul penderitaan dan lain-lain (1Kor 10:13). Selama kita mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus, maka Kristus akan mengaruniakan kekuatan dan penghiburan sejati.
Kita harus bangga terhadap nilai rohani dalam kelemahan kita, karena dengan demikian kuasa Tuhan Yesus semakin kuat bekerja dan diam dalam diri kita sementara kita menjalani kehidupan sementara di dunia ini. Dalam kasih karunia inilah maka tubuh, jiwa dan roh kita terpelihara sempurna sampai saatnya menuju ke Sorga mulia (1Tes 5:23).
Seringkali masalah hidup, penderitaan, pergumulan, dan  kelemahan menimpa kita orang-orang percaya, tetapi tetaplah bersyukur  dan berharap kepada kuasa Allah yang  memberi kekuatan.  Masalah dan semua halangan hidup Tuhan ijinkan untuk dialami agar kita dapat melihat kuasa Tuhan yang sempurna didalam kelemahan-kelemahan kita.  “Sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”. Sehingga melalui kehidupan sehari-hari atau dalam penglihatan rohani atau dalam penyataan akan kuasa Tuhan yang sempurna,  harus menjadikan kita semakin dewasa dan dapat bersaksi akan kuasa Tuhan Yesus yang luar biasa.
Tuhan Yesus Memberkati.


Pesan Pastoral:  19 Mei 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal.  Janganlah kita mengandalkan kekuatan sendiri tetapi marilah kita menjadi kuat oleh kasih karunia Allah, dengan demikian kita siap menghadapi keadaan hidup apapun juga dan tetap beriman dan tidak menjadi kecewa kepada Tuhan.

Winner Voice
Kasih karunia Tuhan membuat iman kita tergantung oleh keadaan apapun.


   Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2Korintus 12:9-10)
1.      Kasih karunia Tuhan Yesus cukup bagi hidupku.
2.      Aku tetap bersyukur dalam kelemahan ku karena aku percaya kuasa Tuhan semakin sempurna dalam ku.
3.      Atas apapun yang aku hadapi aku tetap bersyukur atas kasih karunia Tuhan yang memberikan kekuatan dalamku. amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...