Cukuplah Kasih
Karunia Allah (2Korintus 12:9-10)
Kasih
karunia merupakan suatu daya / kekuatan sorgawi yang menyatakan kehadiran,
kemurahan, dan kuasa Allah dan diberikan kepada orang yang percaya kepada-NYA.
Kasih karunia akan jelas nyata bagi orang yang beriman dan setia, lebih khusus
lagi bagi yang mengalami kelemahan atau kesukaran karena Injil (Fili 4:13)
Kebanyakan
orang tak ingin kelemahannya diketahui. Tetapi sebagai seorang rasul yang pelayanannya luar
biasa Paulus tidaklah demikian. Beliau
justru menceritakan bagaimana ia memohon kepada Tuhan agar mengambil yang
disebutnya duri di dalam daging. Ada banyak tafsiran tentang duri di dalam
daging ini. Yang umum di pahami adalah adanya penyakit yang dialami oleh Paulus
dan itu cukup mengganggu kehidupan Paulus. Rasul Paulus sudah tiga kali
berseru-seru kepada Tuhan, berdoa dan memohon supaya utusan iblis itu
disingkirkan oleh Tuhan agar ia bebas untuk memberitakan penglihatan dan
penyataan yang diterimanya dari Tuhan itu (2 Kor 12 : 8). Tetapi apa jawab
Tuhan kepada Paulus?. Tetapi jawab Tuhan kepadaku : “Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahan lah kuasa-Ku menjadi sempurna”.
(2 Kor 12 :9a.). Dapat dibayangkan bahwa seorang rasul besar yang dipakai Tuhan begitu
luar biasa, bahkan sapu tangannya saja bisa menyembuhkan orang sakit (Kis 19:12),
justru tidak disembuhkan Tuhan. Bukankah ini bisa menyebabkan orang menyangka
Paulus kurang iman, atau mengalami hukuman Tuhan karena dosanya?
Paulus
menerima penglihatan dan penyataan dari Tuhan. Supaya Rasul Paulus tidak
meninggikan diri atas penglihatan dan penyataan yang luar biasa itu, maka ada
satu sakit penyakit yang Tuhan ijinkan terjadi kepada Rasul Paulus, yaitu :
” ada satu duri didalam dagingku” (2 Kor 12 :7) dimana pada saat itu
diyakini oleh Rasul Paulus, duri atau sakit penyakit itu adalah “utusan iblis”,
untuk menggocohnya.
Kita
perlu bersyukur, Paulus menceritakan pergumulannya serta bagaimana jawaban
Tuhan yang ia terima dengan penuh iman. Dari hal ini kita bisa belajar untuk memahami
bagaimana penyertaan Tuhan tak terbatas pada hal-hal jasmani saja. Dan kita dapat
belajar bahwa sekalipun ada “duri dalam daging”, yaitu hal-hal yang dapat
berupa masalah hidup, penderitaan, pergumulan, dan kelemahan-kelemahan pribadi, kita tetap dapat bertahan dan teguh beriman
kepada Tuhan. Kita juga tahu bahwa kuasa Tuhan justru mengalir deras dan
dinyatakan sempurna saat kita dalam kelemahan (Yoh 9:3).
Bahkan hamba-Nya yang luar biasa seperti Rasul Paulus pun mengalaminya. Kelemahan,
masalah, dan penderitaan bukan berarti Tuhan tidak lagi beserta kita, atau
bahwa Tuhan tidak bisa melindungi atau menolong kita. Namun, semua itu justru
alat Tuhan untuk menyatakan kemuliaan dan rencana-Nya yang lebih hebat dalam
hidup kita!
Semakin
besar kelemahan dan pencobaan hidup kita maka semakin besar kasih karunia Tuhan
Yesus yang akan diberikan Allah agar terlaksana kehendak-Nya. Jadi tujuan utama
kasih karunia bagi kita adalah untuk agenda Tuhan terlaksana dalam diri kita
dan bukan berdasarkan keinginan manusiawi kita. Apa yang dikaruniakan Allah
akan selalu cukup bagi kita untuk menjalankan kehidupan sehari-hari,
melayani-Nya, dan memikul penderitaan dan lain-lain (1Kor 10:13).
Selama kita mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus, maka Kristus akan
mengaruniakan kekuatan dan penghiburan sejati.
Kita
harus bangga terhadap nilai rohani dalam kelemahan kita, karena dengan demikian
kuasa Tuhan Yesus semakin kuat bekerja dan diam dalam diri kita sementara kita menjalani
kehidupan sementara di dunia ini. Dalam kasih karunia inilah maka tubuh, jiwa
dan roh kita terpelihara sempurna sampai saatnya menuju ke Sorga mulia (1Tes
5:23).
Seringkali
masalah hidup, penderitaan, pergumulan, dan kelemahan menimpa kita orang-orang percaya,
tetapi tetaplah bersyukur dan berharap kepada kuasa Allah yang memberi kekuatan. Masalah dan semua halangan
hidup Tuhan ijinkan untuk dialami agar kita dapat melihat kuasa Tuhan yang
sempurna didalam kelemahan-kelemahan kita. “Sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna”. Sehingga melalui kehidupan sehari-hari atau dalam
penglihatan rohani atau dalam penyataan akan kuasa Tuhan yang sempurna, harus menjadikan kita semakin dewasa dan dapat
bersaksi akan kuasa Tuhan Yesus yang luar biasa.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral: 19 Mei 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu
dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Janganlah kita mengandalkan kekuatan sendiri
tetapi marilah kita menjadi kuat oleh kasih karunia Allah, dengan demikian kita
siap menghadapi keadaan hidup apapun juga dan tetap beriman dan tidak menjadi
kecewa kepada Tuhan.
Winner Voice
Kasih karunia
Tuhan membuat iman kita tergantung oleh keadaan apapun.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah
kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya
kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena
itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam
kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika
aku lemah, maka aku kuat. (2Korintus 12:9-10)
1. Kasih karunia Tuhan
Yesus cukup bagi hidupku.
2. Aku tetap bersyukur
dalam kelemahan ku karena aku percaya kuasa Tuhan semakin sempurna dalam ku.
3. Atas apapun yang aku
hadapi aku tetap bersyukur atas kasih karunia Tuhan yang memberikan kekuatan
dalamku. amin
No comments:
Post a Comment