Setelah Keselamatan
Sulit memiliki
konsep positif tentang hukuman dalam zaman ini. Menyandingkan Yesaya 34 dan 35
akan menolong kita memahami bahwa hukuman dan pembayaran terhadap hutang dosa,
tidak dapat dipisahkan, demikian juga pembaruan dari pemulihan tidak dapat
dipisahkan. Karena Allah dan hukum-hukum-Nya kudus demikian juga maha besar
kasih-Nya, kedua hal ini akan selalu berjalan seiring.
Membaca ulang
setiap peristiwa sejarah yang dijalani bangsa Israel di hadapan Allah, akan
membawa kepada kita dua pemikiran dasar yaitu: pertama, Israel adalah bangsa
yang bebal dan tegar tekuk, cenderung bandel dan tak tahu berterima kasih. Kedua;
bahwa Allah Abraham, Ishak dan Yakub adalah Allah Maha Pengasih dan Setiawan.
Kasih dan kesetiaan Allah itulah yang selalu memberikan pengharapan kepada umat-NYA,
yaitu pengharapan akan keselamatan, bahwa Allah selalu berpihak pada mereka.
"Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan …
menyelamatkan kamu". (Yes 35:3-4)
Keselamatan dari
Allah adalah keselamatan dalam jangkauan yang sangat luas, bahkan sampai pada kekekalan.
Jangkauan keselamatan yang Allah janjikan pada umat-Nya merupakan ungkapan
kerinduan jiwa terdalam dari semua umat Allah (Yes 35:5-9). Ada kesembuhan,
pemulihan hubungan, perubahan alam, kedamaian, pembaruan kondisi hidup. Janji
yang tidak dibatasi lingkup jasmani dan rohani, melainkan janji yang berdimensi
kekal menembus batas-batas keberadaan manusia. Dan keselamatan kekal itu
hanyalah berlaku bagi orang-orang yang berjalan, hidup dan diselamatkan oleh
Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus
mengatakan "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberikan kelegaan kepadamu" (Mat 11:28). Undangan Yesus yang begitu
manis ditujukan kepada semua orang yang "letih lesu dan berbeban
berat" oleh persoalan hidup serta beban dosa mereka sendiri. Dengan datang
kepada Yesus, menjadi hamba-Nya serta menaati petunjuk-Nya, maka Ia akan
membebaskan saudara dari semua beban yang tidak dapat diatasi dan memberikan
perhentian, kedamaian, dan Roh Kudus-Nya untuk menuntun saudara dalam kehidupan
ini. Segala pencobaan dan persoalan hidup saudara dapat ditanggung dengan
bantuan dan kasih karunia-Nya (Ibr 4:16).
Karena Kristus dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita (Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian
menghampiri takhta sorgawi, karena mengetahui bahwa doa dan permohonan kita
diterima dan diinginkan oleh Bapa di sorga (Ibr 10:19-20). Tempat itu disebut
"takhta kasih karunia" karena dari takhta itu mengalir kasih, pertolongan,
kemurahan, pengampunan, kuasa rohani, pencurahan Roh Kudus, karunia-karunia
rohani, buah roh, dan semua yang kita perlukan dari Allah. Salah satu berkat
terbesar dari keselamatan ialah bahwa Kristus kini merupakan Imam Besar kita
yang membuka jalan langsung ke hadapan Allah Bapa sehingga kita selalu dapat
meminta bantuan yang kita perlukan.
Hukuman atas
dosa berakibat fatal (Yes 35:1), tetapi Allah yang menghukum adalah juga Allah
sumber kehidupan yang menerbitkan dan mengembalikan segala sesuatu menjadi baru
dan indah. Kengerian akan diganti dengan kesukaan, kebinasaan akan ditaklukkan
oleh kehidupan baru. Sukacita seperti apa akan terjadi? Pertama, sukacita yang
mencelikkan mata yang buta dan menguatkan lutut yang gemetar (Yes 35:5-6a).
Artinya sukacita karena terbukanya "mata" kita untuk melihat Tuhan
sebagai penolong. Kedua, sukacita yang menyebabkan mata air di padang gurun
memancarkan air segar dan tanah kersang (kering tidak subur) menjadi sumber-sumber
air (Yes 35:6b-7). Kiasan ini ingin menekankan pembaruan yang ajaib dan dahsyat
jauh melebihi kuasa pemerintahan ketika hukuman dijatuhkan. Ketiga, sukacita
yang menghantarkan orang-orang yang diselamatkan Allah memasuki "Jalan kudus"
(tempat suci) (Yes 35:8-9). Keempat, sukacita yang abadi (Yes 35:10). Sukacita
dari Allah ini memberi kekuatan bagi kita untuk dapat berdoa di tengah
kesulitan.
Banyak hal yang
dapat menyebabkan kita kehilangan sukacita, seperti: kesedihan, perasaan
tertolak, kehilangan orang yang dikasihi, marah, iri hati, kebencian, dendam,
permusuhan, dll. Bagaimana cara mengatasi hal ini? Pertama, tetap percaya pada janji
pembelaan Tuhan. Tuhan tidak meninggalkan kita sendiri sebab dengan iman
seseorang dibenarkan (Luk 18:7-8). Kedua, tetaplah setia melakukan firman
Tuhan, meski sendiri saja sebab pada waktu-Nya pasti Tuhan akan membela kita.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral: 24 Februari 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Ada sukacita besar bagi kita yang telah di tebus oleh
pengorbangan Tuhan Yesus, oleh sebab itu marilah kita merespon kebaikkan Tuhan
dengan semakin semangat ikut dan beribadah kepada – NYA saja.
Winner Voice
Hidup
baru dalam anugerah Tuhan berkualitas menaklukkan segala masalah hidup betapa
pun sulitnya.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati:
"Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan
pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan
kamu!" (Yesaya 35:4)
1. Aku
kuatkan hati dan tidak menjadi takut karena Tuhan ada srlalu besertaku.
2. Bila aku
dalam bahaya, aku percaya Tuhan sendiri akan datang dan menyelamatkanku.
3. Aku
menantikan kedatangan Tuhan yang akan memberikan ganjaran yang membuatku sangat
bersukacita.
No comments:
Post a Comment