Friday, April 19, 2019

SUKACITA ORANG YANG DITEBUS (Yesaya 35:1-10)


Setelah Keselamatan
Sulit memiliki konsep positif tentang hukuman dalam zaman ini. Menyandingkan Yesaya 34 dan 35 akan menolong kita memahami bahwa hukuman dan pembayaran terhadap hutang dosa, tidak dapat dipisahkan, demikian juga pembaruan dari pemulihan tidak dapat dipisahkan. Karena Allah dan hukum-hukum-Nya kudus demikian juga maha besar kasih-Nya, kedua hal ini akan selalu berjalan seiring.
Membaca ulang setiap peristiwa sejarah yang dijalani bangsa Israel di hadapan Allah, akan membawa kepada kita dua pemikiran dasar yaitu: pertama, Israel adalah bangsa yang bebal dan tegar tekuk, cenderung bandel dan tak tahu berterima kasih. Kedua; bahwa Allah Abraham, Ishak dan Yakub adalah Allah Maha Pengasih dan Setiawan. Kasih dan kesetiaan Allah itulah yang selalu memberikan pengharapan kepada umat-NYA, yaitu pengharapan akan keselamatan, bahwa Allah selalu berpihak pada mereka. "Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan  …  menyelamatkan kamu". (Yes 35:3-4)
Keselamatan dari Allah adalah keselamatan dalam jangkauan yang sangat luas, bahkan sampai pada kekekalan. Jangkauan keselamatan yang Allah janjikan pada umat-Nya merupakan ungkapan kerinduan jiwa terdalam dari semua umat Allah (Yes 35:5-9). Ada kesembuhan, pemulihan hubungan, perubahan alam, kedamaian, pembaruan kondisi hidup. Janji yang tidak dibatasi lingkup jasmani dan rohani, melainkan janji yang berdimensi kekal menembus batas-batas keberadaan manusia. Dan keselamatan kekal itu hanyalah berlaku bagi orang-orang yang berjalan, hidup dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus mengatakan "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu" (Mat 11:28). Undangan Yesus yang begitu manis ditujukan kepada semua orang yang "letih lesu dan berbeban berat" oleh persoalan hidup serta beban dosa mereka sendiri. Dengan datang kepada Yesus, menjadi hamba-Nya serta menaati petunjuk-Nya, maka Ia akan membebaskan saudara dari semua beban yang tidak dapat diatasi dan memberikan perhentian, kedamaian, dan Roh Kudus-Nya untuk menuntun saudara dalam kehidupan ini. Segala pencobaan dan persoalan hidup saudara dapat ditanggung dengan bantuan dan kasih karunia-Nya (Ibr 4:16).
 Karena Kristus dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta sorgawi, karena mengetahui bahwa doa dan permohonan kita diterima dan diinginkan oleh Bapa di sorga (Ibr 10:19-20). Tempat itu disebut "takhta kasih karunia" karena dari takhta itu mengalir kasih, pertolongan, kemurahan, pengampunan, kuasa rohani, pencurahan Roh Kudus, karunia-karunia rohani, buah roh, dan semua yang kita perlukan dari Allah. Salah satu berkat terbesar dari keselamatan ialah bahwa Kristus kini merupakan Imam Besar kita yang membuka jalan langsung ke hadapan Allah Bapa sehingga kita selalu dapat meminta bantuan yang kita perlukan.
Hukuman atas dosa berakibat fatal (Yes 35:1), tetapi Allah yang menghukum adalah juga Allah sumber kehidupan yang menerbitkan dan mengembalikan segala sesuatu menjadi baru dan indah. Kengerian akan diganti dengan kesukaan, kebinasaan akan ditaklukkan oleh kehidupan baru. Sukacita seperti apa akan terjadi? Pertama, sukacita yang mencelikkan mata yang buta dan menguatkan lutut yang gemetar (Yes 35:5-6a). Artinya sukacita karena terbukanya "mata" kita untuk melihat Tuhan sebagai penolong. Kedua, sukacita yang menyebabkan mata air di padang gurun memancarkan air segar dan tanah kersang (kering tidak subur) menjadi sumber-sumber air (Yes 35:6b-7). Kiasan ini ingin menekankan pembaruan yang ajaib dan dahsyat jauh melebihi kuasa pemerintahan ketika hukuman dijatuhkan. Ketiga, sukacita yang menghantarkan orang-orang yang diselamatkan Allah memasuki "Jalan kudus" (tempat suci) (Yes 35:8-9). Keempat, sukacita yang abadi (Yes 35:10). Sukacita dari Allah ini memberi kekuatan bagi kita untuk dapat berdoa di tengah kesulitan.
Banyak hal yang dapat menyebabkan kita kehilangan sukacita, seperti: kesedihan, perasaan tertolak, kehilangan orang yang dikasihi, marah, iri hati, kebencian, dendam, permusuhan, dll. Bagaimana cara mengatasi hal ini? Pertama, tetap percaya pada janji pembelaan Tuhan. Tuhan tidak meninggalkan kita sendiri sebab dengan iman seseorang dibenarkan (Luk 18:7-8). Kedua, tetaplah setia melakukan firman Tuhan, meski sendiri saja sebab pada waktu-Nya pasti Tuhan akan membela kita.
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  24 Februari 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Ada sukacita besar bagi kita yang telah di tebus oleh pengorbangan Tuhan Yesus, oleh sebab itu marilah kita merespon kebaikkan Tuhan dengan semakin semangat ikut dan beribadah kepada – NYA saja.

Winner Voice
Hidup baru dalam anugerah Tuhan berkualitas menaklukkan segala masalah hidup betapa pun sulitnya.    

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" (Yesaya 35:4)
1.      Aku kuatkan hati dan tidak menjadi takut karena Tuhan ada srlalu besertaku.
2.      Bila aku dalam bahaya, aku percaya Tuhan sendiri akan datang dan menyelamatkanku.
3.      Aku menantikan kedatangan Tuhan yang akan memberikan ganjaran yang membuatku sangat bersukacita.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...