Saturday, April 20, 2019

SUKACITA ORANG YANG DITEBUS (2) (Yesaya 35:1-10)


Hidup Sebagai Umat Yang Telah Ditebus.
(1Petrus 1:13-21)
Orang pada umumnya mau hidup kudus untuk mendapatkan keselamatan. Itulah sebabnya, mereka berusaha menahan diri dari berbagai keinginan untuk berdosa (seks bebas, kerakusan, dll.), bahkan bisa secara ekstrim mengekang dirinya dari hal-hal yang wajar (pernikahan, makanan sehat, puasa pajang dll.). Tujuan melakukan tindakan pengekangan diri adalah untuk mendapatkan kelepasan dari belenggu kedagingan itu agar memperoleh keselamatan.
Hidup kudus untuk Orang Kristen bukan untuk mendapatkan keselamatan! Karena  keselamatan sudah diberikan sebagai anugerah, asal percaya kepada-Nya. Hidup kudus disadari karena status telah diselamatkan menjadi umat Tuhan yang kudus (1Pet 1:15-16). Umat Tuhan hidup kudus karena mereka telah ditebus dari cara hidup masa lalu yang sia-sia, yaitu hidup dalam penyembahan berhala (1Pet 1:18). Kita harus sadar harga tebusan itu melampaui nilai perak atau emas, yaitu darah anak domba Allah (1Pet 1:19). Tuhan Yesus menyelamatkan kita dari belenggu kedagingan dan hidup sia-sia yang menuju kebinasaan
Jadi, tujuan orang Kristen hidup kudus karena ia tidak mau menyia-nyiakan penebusan Kristus. Kita sudah dibebaskan dari belenggu perbudakan dosa, mengapa sekarang kita mau menyerahkan diri lagi kepada perhambaan dosa itu? Kalau kita masih hidup sembarangan dalam dosa maka sama saja dengan kita menghina dan menyangkali karya Kristus di kayu salib. Hidup kudus bukan pilihan bagi orang Kristen. Hidup kudus adalah cara hidup orang-orang Kristen yang telah mengalami anugerah penebusan Kristus.
Inilah perintah Allah yang mengatakan: "kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Orang Kristen adalah umat tebusan Allah yang telah dilahirkan kembali. Setelah ditebus, kita terpanggil menjadi umat-Nya yang kudus, yang menjaga hidup agar berkenan kepada-Nya, dari hari ke hari menikmati pengudusan-Nya dan semakin serupa dengan Kristus. Ada 2 hal yang dapat kita lakukan untuk hidup berkenan kepada ALLAH;
1.      Layanilah Tuhan (Matius 20:28; 1Kor 7:23) 
Yesus mengajarkan arti melayani sebenarnya yaitu memberi diri untuk kepentingan orang lain. Yesus memberi diri-Nya untuk dianiaya dan dibunuh agar pengampunan dosa boleh terjadi bagi banyak orang. Ini teladan yang Yesus ajarkan agar para murid sadar dari sikap yang keliru selama ini, yaitu berlomba menjadi yang terbesar (Mat 20:20-21,24). Perlu disadari bahwa mengikut Yesus adalah melayani dengan meneladani pelayanan Yesus. Mereka akan menerima cawan penderitaan Yesus (Mat 20:23), yaitu oleh karena Yesus mereka pun akan dibenci, ditolak, bahkan bisa jadi dibunuh. Sebelum bisa melayani ke luar perlu belajar melayani sesama. Omong kosong melayani orang dunia, kalau di gereja kita masih belum beres. Jangan sampai hawa nafsu duniawi menguasai gereja (Mat 20:25) dan bukan Roh Kudus.
2.      Mengusai diri
Penguasaan diri adalah salah satu segi dari wujud hadir dan bekerjanya Roh Allah dalam hidup orang milik Kristus (Gal 5:22-24). Penguasaan diri adalah salah satu tahap dari pematangan iman orang Kristen (2Pet 1:3-8). Jelas kita harus menguasai diri, dan karena itu kita berbeda dari orang kebanyakan yang tidak mengenal Yesus. Bagaimana kita bisa belajar menguasai diri? Pertama, ingat meski semuanya ok, tetapi tidak semuanya berguna. Kedua, meski ok, tetapi kita tidak boleh mengijinkan hasrat dan kebutuhan memperbudak kita.
a.       Mengusai diri dalam hal Sex. seks adalah anugerah Tuhan, pemberian Allah. Seks bukan milik pribadi untuk memuaskan egoisme sebab tubuh kita (seks) sudah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus (1Kor 6:20). Keindahan seks tidak bisa didapat dengan merebutnya dari seseorang. Justru kenikmatan seks dialami saat seseorang melepaskan haknya yaitu memberi diri untuk pasangan hidup-nya (1Kor 9:12,15). Keduanya menikmati kebesaran Tuhan dalam karya penciptaan, dalam persekutuan dengan-Nya (Kej 1:26) dan dalam karya prokreasi (Kej 1:28).  
b.      Mengusai diri dalam hal Makanan. Bagaimana kita menempatkan arti makanan dan bagaimana kita membelanjakan uang untuk makanan, adalah ungkapan dari apa yang kita pandang penting dalam hidup ini. Agar tercegah dari dosa soal makanan ada dua prinsip. Pertama, jangan diperhamba oleh makanan. Ingat makanan adalah untuk menunjang hidup, bukan hidup untuk makan! Kedua, buat prioritas yang benar dalam memilih makanan. Gunakan uang untuk sesuatu yang membangun orang lain dan kerajaan Allah.
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  10 Maret 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Hidup Kristen harus bisa dilihat sebagai kesetiaan mengabdi kepada Kristus, supaya menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya. Maka tetaplah hidup seperti yang ditentukan Tuhan bagi kita dan dalam keadaan seperti waktu kita dipanggil-NYA.

Winner Voice
Kristen adalah orang yang dibebaskan dari dosa, untuk masuk dalam perhambaan kepada Kristus.    

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,  tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,(1Petrus 1:13-15)
1.      Aku siapkan akal budi, bersikap waspada dan menaruh pengharapan atas kasih karunnia dari Tuhan Yesus
2.      Aku hendak hidup sebagai anak-anak yang taat dan tidak menuruti hawa nafsu.
3.      Aku berkomintmen untuk hidup kudus dalam seluruh hidup karena Allah yang memanggilku adalah Allah yang kudus. amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...