Bersyukurlah Umat Yang Ditebus Tuhan.
(Mazmur 107:1-3)
Kebaikan Tuhan sungguh
luar biasa dalam segalanya. Kebaikan Tuhan telah dinyatakan di segala tempat dan
segala situasi kepada orang yang percaya kepada-NYA. Kebaikan Tuhan dirasakan
oleh mereka dari segala penjuru mata angin. Semua orang yang hidup di bawah
kuasa yang menyesakkan; di padang belantara; yang tersesat dan yang dalam
kegelapan, bahkan yang mendekati kematian sekalipun; tetapi bila orang tersebut
berbalik dan berdoa maka kebaikan Tuhan akan dinyatakan untuk mendapatkan pertolongan
yang luar biasa. Kebaikan Tuhan berkuasa mengatasi permasalahan yang kita
hadapi. Lebih dari itu, kebaikan Tuhan juga menolong kita untuk tidak terus tenggelam
dalam kehidupan dosa dan kejahatan.
Kita sudah seharusnya
mengucap syukur atas pertolongan Tuhan yang membebaskan umat-NYA. Dari Mazmur
107 yang ditulis dari masa paska pembuangan baggsa Israel, kita dapat belajar untuk
mengingat kembali belas kasih Tuhan yang memulangkan umat dari pembuangan Babel
kembali ke Yudea (Mzm 107:2-3). Pemazmur mengungkapkan kondisi bangsa Israel
dan pertolongan Tuhan melalui beberapa ilustrasi sejarah yang sangat jelas (Mzm
107:4-9,10-16,17-22,23-32). Pemazmur mempunyai misi khusus yaitu mengajak orang
Israel untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur menyakini bahwa bersyukur
kepada Tuhan seharusnya dilakukan bukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi
merupakan ungkapan yang tulus karena telah ditebus Allah dari kuasa yang
menyesakkan, dikenyangkan oleh kasih karunia Tuhan, dan dibebaskan-Nya dari
belenggu.
Inti Mazmur 107
ini adalah ucapan syukur atas kasih setia Tuhan yang dinyatakan kepada umat-Nya
terus-menerus betapapun berdosanya mereka itu dan yang sebenarnya tidaklah
layak menerima belas kasih Allah. Hal ini karena adanya jiwa pemberontakan. Orang
seringkali tidak sadar akan kebaikkan Tuhan sekalipun orang tersebut seperti
berada dalam padang gurun kehidupan. Tetapi karena kasih setia Tuhan saja kita
tetap dituntun untuk mencapai kebaikkan-NYA (Mzm 107:4-9; 15). Selanjutnya,
karena dosa membuat orang tertawan, sehingga tidak dapat menjadi penurut Allah,
tetapi sekali lagi karena besar kasih karunia Allah membebaskan kita dari belenggu
dosa (Mzm 107:10-16). Akhirnya, kita
tidak layak mendapatkan kasih karunia karena kebodohan kita sendiri yang
mengakibatkan penderitaan hidup, dan sekali lagi karena kasih setia Tuhanlah
yang memulihkan kita (Mzm 107:17-22).
Mazmur 107 ini
menasihati kita sebagai orang yang ditebus untuk bersyukur dan memuji Tuhan
karena kelepasan dari situasi yang parah dan berbahaya. Empat hal untuk menggambarkkan
bahwa Allah menanggapi kesulitan-kesulitan ekstrem, manakala kita mau berdoa. Hal
ekstrim itu adalah digambarkan dengan lapar dan dahaga (Mzm 107:4-9),
perhambaan (Mzm 107:10-16), sakit parah hingga nyaris meninggal (Mzm
107:17-22), dan bahaya badai (Mzm 107:23-32). Hal ini tetap relevan bagi semua orang percaya
yang di dalam kesesakan dan penderitaan untuk berseru kepada Tuhan. Membangun
iman dan mendorong kita selama saat-saat kita memerlukan campur tangan Allah
secara khusus di dalam kehidupan kita.
Pengalaman lain
yang juga umum diderita banyak orang adalah berbagai penderitaan batin dan
fisik seperti pengalaman tertekan, terhukum, terpenjara (Mzm 106:10-16) sebagai
akibat dosa. Demikian juga penderitaan seperti pengembaraan tanpa arah, perasaan
terbuang, hidup dalam gelap, pengalaman riil yang melukiskan tekanan hidup
dalam dosa. Segelap apa pun hidup ini akibat perbuatan dosa, keselamatan dari
Allah akan melepaskan kita bila kita mau berdoa (Mzm 106:13).
Betapa mulia
kasih setia Tuhan dibandingkan dengan keberdosaan, pemberontakan, dan kebodohan
kita. Sudah seharusnya membuat kita mawas diri. Senantiasa kita dapat menaikkan
ucapan syukur karena kasih setia Tuhan yang terus menopang hidup kita. Walaupun
kita sama sekali tidak layak ditolong. Kedepan seharusnya rasa syukur kita berbentuk
kehidupan yang berkomitmen, yaitu kita lebih setia, lebih taat, dan lebih berserah
mengikut Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral: 17 Maret 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Janganlah lupa kita untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan Yesus
mengungkapkan betapa kita sungguh bersyukur akan setiap kebaikan yang selalu
Tuhan nyatakan dalam hidup ini.
.
Winner Voice
Kasih setia Tuhan jauh melampaui
kebebalan kita karena Dia benar-benar ingin mengubah kita menjadi lebih baik
daripada apa yang dapat kita pikirkan.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus
TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari
timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan. (Mazmur 107:1-3)
1. Aku akan
selalu bersyukur kepada Tuhan sebab Tuhan itu Baik.
2. Aku mau
selalu bersyukur kepada Tuhan selamanya karena kasih setia-NYA.
3. Aku mau
selalu bersyukur kepada Tuhan sebab aku telah di tebus-NYA untuk menjadi umat
kepunyaan Allah. Amin
No comments:
Post a Comment