Saturday, April 20, 2019

SUKACITA ORANG YANG DITEBUS (3) (Yesaya 35:1-10)


Bersyukurlah Umat Yang Ditebus Tuhan.
(Mazmur 107:1-3)

Kebaikan Tuhan sungguh luar biasa dalam segalanya. Kebaikan Tuhan telah dinyatakan di segala tempat dan segala situasi kepada orang yang percaya kepada-NYA. Kebaikan Tuhan dirasakan oleh mereka dari segala penjuru mata angin. Semua orang yang hidup di bawah kuasa yang menyesakkan; di padang belantara; yang tersesat dan yang dalam kegelapan, bahkan yang mendekati kematian sekalipun; tetapi bila orang tersebut berbalik dan berdoa maka kebaikan Tuhan akan dinyatakan untuk mendapatkan pertolongan yang luar biasa. Kebaikan Tuhan berkuasa mengatasi permasalahan yang kita hadapi. Lebih dari itu, kebaikan Tuhan juga menolong kita untuk tidak terus tenggelam dalam kehidupan dosa dan kejahatan.
Kita sudah seharusnya mengucap syukur atas pertolongan Tuhan yang membebaskan umat-NYA. Dari Mazmur 107 yang ditulis dari masa paska pembuangan baggsa Israel, kita dapat belajar untuk mengingat kembali belas kasih Tuhan yang memulangkan umat dari pembuangan Babel kembali ke Yudea (Mzm 107:2-3). Pemazmur mengungkapkan kondisi bangsa Israel dan pertolongan Tuhan melalui beberapa ilustrasi sejarah yang sangat jelas (Mzm 107:4-9,10-16,17-22,23-32). Pemazmur mempunyai misi khusus yaitu mengajak orang Israel untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur menyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan seharusnya dilakukan bukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus karena telah ditebus Allah dari kuasa yang menyesakkan, dikenyangkan oleh kasih karunia Tuhan, dan dibebaskan-Nya dari belenggu.
Inti Mazmur 107 ini adalah ucapan syukur atas kasih setia Tuhan yang dinyatakan kepada umat-Nya terus-menerus betapapun berdosanya mereka itu dan yang sebenarnya tidaklah layak menerima belas kasih Allah. Hal ini karena adanya jiwa pemberontakan. Orang seringkali tidak sadar akan kebaikkan Tuhan sekalipun orang tersebut seperti berada dalam padang gurun kehidupan. Tetapi karena kasih setia Tuhan saja kita tetap dituntun untuk mencapai kebaikkan-NYA (Mzm 107:4-9; 15). Selanjutnya, karena dosa membuat orang tertawan, sehingga tidak dapat menjadi penurut Allah, tetapi sekali lagi karena besar kasih karunia Allah membebaskan kita dari belenggu dosa (Mzm 107:10-16). Akhirnya,  kita tidak layak mendapatkan kasih karunia karena kebodohan kita sendiri yang mengakibatkan penderitaan hidup, dan sekali lagi karena kasih setia Tuhanlah yang memulihkan kita (Mzm 107:17-22).
Mazmur 107 ini menasihati kita sebagai orang yang ditebus untuk bersyukur dan memuji Tuhan karena kelepasan dari situasi yang parah dan berbahaya. Empat hal untuk menggambarkkan bahwa Allah menanggapi kesulitan-kesulitan ekstrem, manakala kita mau berdoa. Hal ekstrim itu adalah digambarkan dengan lapar dan dahaga (Mzm 107:4-9), perhambaan (Mzm 107:10-16), sakit parah hingga nyaris meninggal (Mzm 107:17-22), dan bahaya badai (Mzm 107:23-32). Hal  ini tetap relevan bagi semua orang percaya yang di dalam kesesakan dan penderitaan untuk berseru kepada Tuhan. Membangun iman dan mendorong kita selama saat-saat kita memerlukan campur tangan Allah secara khusus di dalam kehidupan kita.
Pengalaman lain yang juga umum diderita banyak orang adalah berbagai penderitaan batin dan fisik seperti pengalaman tertekan, terhukum, terpenjara (Mzm 106:10-16) sebagai akibat dosa. Demikian juga penderitaan seperti pengembaraan tanpa arah, perasaan terbuang, hidup dalam gelap, pengalaman riil yang melukiskan tekanan hidup dalam dosa. Segelap apa pun hidup ini akibat perbuatan dosa, keselamatan dari Allah akan melepaskan kita bila kita mau berdoa (Mzm 106:13).
Betapa mulia kasih setia Tuhan dibandingkan dengan keberdosaan, pemberontakan, dan kebodohan kita. Sudah seharusnya membuat kita mawas diri. Senantiasa kita dapat menaikkan ucapan syukur karena kasih setia Tuhan yang terus menopang hidup kita. Walaupun kita sama sekali tidak layak ditolong.  Kedepan seharusnya rasa syukur kita berbentuk kehidupan yang berkomitmen, yaitu kita lebih setia, lebih taat, dan lebih berserah mengikut Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  17 Maret 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Janganlah lupa kita untuk  senantiasa berdoa kepada Tuhan Yesus mengungkapkan betapa kita sungguh bersyukur akan setiap kebaikan yang selalu Tuhan nyatakan dalam hidup ini.
.
Winner Voice
Kasih setia Tuhan jauh melampaui kebebalan kita karena Dia benar-benar ingin mengubah kita menjadi lebih baik daripada apa yang dapat kita pikirkan.  
   

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.  Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,  yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan. (Mazmur 107:1-3)
1.      Aku akan selalu bersyukur kepada Tuhan sebab Tuhan itu Baik.
2.      Aku mau selalu bersyukur kepada Tuhan selamanya karena kasih setia-NYA.
3.      Aku mau selalu bersyukur kepada Tuhan sebab aku telah di tebus-NYA untuk menjadi umat kepunyaan Allah. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...