Friday, March 1, 2019

SENANTIASA MEMANDANG ALLAH (3)


Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. (3Yohanes 1:11)
Meniru Yang Baik
Hidup manusia akan terus di hadapkan pada baik atau yang buruk/ jahat. Kita harus mengambil keputusan dan keputusan yang diambil haruslah tepat dan baik adanya. Jika kita memilih yang jahat oleh karena tekanan keadaan atau dorongan siapapun maka sejatinya kita tidak akan pernah melihat ALLAH, yang berarti bahwa kita tidak akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan rahmat kasih karunia ALLAH. Oleh sebab itu kita harus belajar membedakan mana yang baik dan yang jahat dan dalam keadaan apapun kita harus tetap memilih yang baik.
Rasul Yohanes mengajarkan supaya kita tidak meniru yang baik dan bukan yang jahat. Perbuatan baik sebenarnya dapat dimengerti saat kita menuruti hati nurani yang murni (Kis 24:16; Ibr 13:18; 1Pet 3:15-16). Selanjutnya kita juga dapat melihat dari perilaku orang-orang di sekitar kita, memang ada orang yang jahat tetapi juga tidak sedikit yang baik, oleh karena itu marilah kita pandai-pandai menilai orang dan memilih untuk meniru yang baik saja.
Dikisahkan adanya konflik antara Diotrefes dengan Rasul Yohanes berkaitan dengan penerimaan para penginjil. Demi membela Injil, Diotrefes mungkin terlalu berhati-hati dalam menerima "orang asing," sehingga utusan Yohanes pun ditolaknya. Tetapi, Diotrefes tidak berhenti sampai di situ. Ia "meleter dan melontarkan kata-kata kasar" terhadap Rasul Yohanes, ia mencegah jemaat menerima para penginjil, bahkan ia mengucilkan anggota jemaat yang menerima mereka (3Yoh 1:10). Semua tindakan ini jelas melanggar hukum kasih. Motivasi Diotrefes tidak lagi murni. Di balik semangat membela Injil tersembunyi egoisme yang haus kekuasaan. Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang hal ini (Mrk 9:33-37; Mat 20:25-28; 23:5-12; 1Pet 5:2-3).
Diotrefes adalah contoh orang jahat (Kakos: "Jelek.") yaitu orang tidak berasal dari ALLAH berarti berasal dari si jahat yaitu iblis.  Seperti Kain yang membunuh adiknya demikianlah Kain menjadi orang jahat karena segala perbuatannya memang jahat (1Yoh 3:12). Orang yang berasal dari si jahat adalah orang yang bercabang lidah atau orang yang tidak bisa di percaya (Mat 5:37). Orang baik bukan hal keramahan saja tetapi melakukan hal yang baik  sebagai kebiasaan hidup. Tindakan Diotrefes ini memperlihatkan kesombongan dan iri hati yang menguasai dirinya. Padahal seorang pemimpin jemaat adalah seorang pelayan, bukan diktator!  Karena Diotrefes menolak untuk menolong maka Rasul Yohanes lalu meminta bantuan Gayus.
Gayus memperlihatkan hidup yang selaras dengan kebenaran, dia bersedia menolong para hamba Tuhan yang sedang dalam perjalanan pelayanan (3Yoh 1:5-6). Ia menjadi sahabat yang baik dan bersedia membuka pintu rumahnya, meski ia tidak mengenal mereka. Pertolongan ini dilakukan bukan hanya dengan menyediakan makanan atau tempat tinggal sementara tetapi juga memberi dukungan moril dan dana supaya hamba Tuhan dapat melaksanakan tugas panggilannya. Dukungan semacam ini jelas merupakan tanggung jawab semua orang yang beriman / orang kristen (3Yoh 1:7), sebagai upaya ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan ( 3Yoh 1:8), atau dengan kata lain: menjadi partner dalam pelayanan.
Memang tidak semua orang perlu menjadi pendeta atau pekerja gereja secara “full time”. Orang yang melayani dengan cara seperti yang dilakukan Gayus juga tidak kalah penting. Kita dapat mendukung orang-orang yang melayani Tuhan secara khusus dengan mendoakan mereka atau mendukung mereka secara finansial, juga menjadi sahabat bagi mereka.
Tokoh lain adalah Demetrius, orang yang melakukan juga perbuatan baik. Kelakuannya menjadi suatu kesaksian bahwa dia hidup dalam kebenaran. Demikian terpujinya hidupnya sehingga semua memberikan kesaksian baik tentang diri Demetrius. Karakter dan kelakuan memang berbicara dan berpengaruh lebih kuat dari sekadar ucapan lisan. Gayus dan Demetrius adalah murid Kristus yang mempraktekkan kebenaran dan kasih Kristus. Kiranya teladan mereka mendorong kita untuk menjadi pelaku kebenaran.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 19 Agustus 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Marilah kita ambil bagian dalam pelayanan dengan apapun yang dapat mendukung pekerjaan Tuhan. Tidak kurang penting adalah pelayanan dengan menjadi pribadi yang baik bagi sesama sehingga nama Tuhan di muliakan dengan melihat apa yang baik kita telah lakukan.


Winner Voice
Kebenaran dan kasih adalah kunci untuk menguji, bukan hanya ajaran sesat, tetapi juga motivasi pelayanan orang Kristen.

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. (3Yohanes 1:11)
1.     Aku bersyukur Tuhan Yesus telah memanggil dan memilih aku menjadi orang percaya yang diselamatkan.
2.     Aku akan meniru yang baik dan tidak yang jahat sehingga ALLAH berkenan kepadaku
3.     Aku percaya saat aku melakukan yang baik maka Allah akan menjadi perlindunganku, penolongku dan penopang hidupku yang ajaib. Amin.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...