Friday, March 1, 2019

SENANTIASA MEMANDANG ALLAH (1)


Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; (Mazmur 16:7-9)
 “Realita dan Manifestasi Iman”
Bagi kita iman bukan sesuatu yang abstrak tetapi akan selalu berhubungan dengan realita hidup sehari-hari (Mzm 16). Kita akan memahami realita iman, manifestasi iman, dan peran iman bagi kebahagiaan. Kehidupan ini seringkali tidak bersahabat tetapi dengan iman kita dapat berdoa untuk memohon perlindungan Tuhan (Mzm 16:1) dan dengan iman kita akan mendapatkan kepuasan terhadap ALLAH (Mzm 16:2,5). Apapun yang kita alami kita tetap percaya bahwa ALLAH yang terbaik dan akan selalu menjadi yang terbaik, inilah yang di sebut dengan realita iman.
Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang selalu rindu untuk bersekutu dengan dan berbuat kebaikan kepada orang lain khususnya kepada saudara yang seiman,  (Mzm 16:3) inilah yang disebut dengan manifestasi iman. Karena itu perbedaan antara orang beriman dan yang tidak, dapat diketahui dengan melihat perbuatan dan perkataannya (Mzm 16:4).
Di samping membuat orang puas dengan Allah, iman juga membuat orang puas dengan kehidupannya (Mzm 16:6). Ini tidak berarti bahwa iman membuat orang menjadi cepat puas sehingga tidak ada niat dan kerja keras untuk terus memperbaiki taraf hidupnya. Namun kepuasan ini yang memampukan orang beriman untuk mensyukuri setiap yang dimiliki dan tidak iri hati terhadap apa yang dimiliki orang lain. Iman juga akan menjauhkan kita dari rasa kuatir dan gentar menghadapi masa depan, sebab masa depan terletak dalam genggaman tangan Tuhan dan Ia senantiasa menyertainya (Mzm 16:8,11). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa iman berhubungan erat dengan kesehatan jiwa dan fisik seseorang (Mzm 16:9).
Sebeanarnya ada dua ancaman yang harus dihadapi oleh orang beriman, yaitu ancaman daya tarik ilah-ilah lain (Mzm 16:4) dan ancaman kematian (Mzm 16:10). Kita harus selalu berdoa agar Tuhan melindungi kita dari kedua ancaman tersebut. Pernyataan "Engkaulah Tuhanku" (Mzm 16:2) merupakan pengakuan bahwa Allah ialah "Tuan" dan "Penguasa kehidupan". Kesadaran bahwa memiliki Allah dan bersekutu denganNYA merupakan pengalaman yang luar biasa. Oleh sebab itu kita dengan sukacita menyembah Allah (Mzm 16:3). Sebaliknya kita harus jauhi para penyembah berhala, jangan kita mau menyebut nama allah lain (Mzm 16:4), beribadah, atau bersumpah di dalam namanya. Ketika Allah menjadi kesukaan maka godaan untuk menyembah ilah lain akan kehilangan daya tarik.
Pengalaman bangsa Israel mendapatkan tanah perjanjian menjadi petunjuk bagi warisan lain yang lebih berharga, yaitu persekutuan kekal dengan Allah. Keyakinan kita penuh mengatasi rasa takut karena ancaman kematian (Mzm 16:10). kita percaya bahwa di dalam berbagai situasi hidup, Allah ada di sebelah kanan sebagai pelindung, pemimpin, dan penjamin. Bahkan di malam hari yang gelap (melambangkan ketidakpastian dan maut), Allah menjadikan hati nurani kita sebagai alat yang mengajari hal-hal penting. Maka kita dapat bersukacita (Mzm 16:9) dan tahu bahwa Allah akan memberikan hidup kekal.
Marilah kita belajar menyingkirkan segala macam bentuk allah palsu dari kehidupan ini, maka maut tidak lagi menjadi ancaman yang menakutkan. Keintiman kita dengan ALLAH akan memuat “kegelapan malam” akan dibuat Allah untuk memberi pengajaran yang memurnikan hati nurani kita (Mzm 16:7) dan Allah menjadi jelas dalam penglihatan mata hati kita (Mzm 16:8). Bagi kita yang hidup diakhir jaman hal ini menunjuk kepada kebangkitan Kristus. Memang benar bahwa kebangkitan Kristus tidak saja menyatakan kemenangan Kristus atas maut, tetapi juga dasar bagi kehidupan kekal kita yang tak dapat binasa (Kis 2:25-28; 13:35).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 5 Agustus 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. marilah kita evaluasi realitas dan manifestasi iman kita agar kita tidak mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap kehidupan, sehingga kita dapat menikmati hidup dengna lebih baik karena percaya kepada ALLAH yang menjadi penolong dan tempat perlindungan.


Winner Voice
Beriman kepada ALLAH saja akan membuat hidup lebih tentram

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; (Mazmur 16:7-9)
1.     Aku senantiasa memandang kepada TUHAN, karena IA berdiri di sebelah kananku dan aku tidak akan goyah.
2.     Aku percaya Tuhan selalu besertaku, hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak.
3.     Aku percaya kepada ALLAH, aku memuji ALLAH yang selalu memberikan kesukaan dalam hatiku dan tubuhkupun akan diam dengan tenteram. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...