Friday, March 1, 2019

KEBERANIAN MENGHADAP ALLAH (4)


Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. (1Yohanes 2:28-29)
Menghadap Tuhan Di hari Kedatangan-NYA
Pembacaan Alkitab: 1Yohanes 2:28-3:10
Perubahan status menjadi anak-anak Allah sama sekali bukan karena kebaikan, kesetiaan, kemampuan, kesalehan, dan kelebihan kita, semuanya merupakan kasih karunia. Orang  berdosa sebenarnya tak layak menerima kasih Tuhan yang sedemikian besar, namun dalam ketidaklayakkan itulah Allah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Apakah perubahan status ini pun mengubah kasih kita kepada Tuhan, dulu mengasihi dunia dan diri sendiri kini mengasihi Dia? Bisa ya bisa juga tidak! Ada yang sungguh-sungguh berubah mengasihi Dia, namun ada juga yang tidak menunjukkan perubahan apapun: tetap egois dan egosentris, sering berdusta, suka memfitnah, foya-foya, tidak suka firman Tuhan, tidak berlaku adil, tetap kompromi dengan dosa. Mengapa demikian? perubahan status yang hanya melekat kepada pemberian dan berkat tidak akan mengubah hidup kita. Sebaliknya perubahan status yang dialami karena Allah sendiri yang telah menganugerahkan kasih-Nya akan mengubah hidup. Status menjadi anak Allah jauh melebihi berkat-berkat lain, maka dalam hidup kita sekali-kali tak akan kembali melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya, karena tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Yesus Kristus yang telah mati bagi kita. Marilah kita memahami Firman Tuhan ini;
“sekarang, anak-anakku,”  ini istilah yang menunjukkan adanya hubungan kasih sayang. Pengakuan sebagai anak-anak Allah membutuhkan bukti dari hidup seorang Kristen, sungguhkah kita hidup untuk mengasihi Allah yang terwujud konkrit dalam kasih kepada sesama. Di dalam diri kita harus terpancar kebenaran dan kasih Allah karena kita berasal dari Allah. Sebagai anak-NYA kita diperintahkan supaya jangan berbuat dosa lagi (1Yoh 2:1). (Bentuk waktu aoris) "supaya kita sama sekali tidak berdosa” bukan dimaksudkan "supaya kita tidak terus-menerus tinggal dalam dosa”. Ini target hidup kita, walaupun hal ini tidak mungkin terlaksana secara sempurna sebelum kita melihat Kristus (1Yoh 3:2). Puji syukur kita mempunyai Yesus Kristus – Sang Pengantara (Yoh 14:16,26; 15:26; 16:7) yang adil dan benar (Ibr 7:26) yang membela perkara kita terhadap Iblis, yang selalu mendakwa kita (Why 12:10) dihadapan Bapa di Sorga.
“tinggallah”, ini adalah perintah untuk tetap menaati perintah-perintah Kristus (1Yoh 3:24). Percaya akan kepastian kedatangan Kristus kembali seharusnya mendorong kita untuk lebih tekun dalam menaati perinah ALLAH, sehingga nantinya memperoleh keberanian percaya dan tidak usah malu -  ada keberanian (Yun: Parresia) artinya kebebasan dalam berbicara atau kesiapan untuk mengatakan sesuatu. Pada hari kedatangan Kristus, kita harus mampu memberikan pertanggungjawaban tanpa ragu-ragu tentang apa yang telah kita lakukan. Kita  tidak perlu sembunyi karena malu terhadap Kristus seperti orang bersalah. (Mat 24:3,27,37; 1Kor 15:23, 1Tes 2:19; 3:13; 5:23: Yak 5:7,8).
“Ia menyatakan”. Sejauh Kristus adalah hidup kita maka sebenarnya saat inipun kita sudah "mencapai" penggenapan kesatuan dengan Kristus (Kol 3:4). Ketika Kristus datang kedua kali dan menyatakan diri-NYA (Yun: phaneroo) (2Tes 2:8; 2Kor 5:10; 1Tim 6:14; 2Tim 4:1,8; 1Ptr 5:4; 1Yoh 2:28; 3:2) kita akan bersama dengan Beliau secara langsung dalam kemuliaan (Rm 8:18; 2Kor 3:18). Inilah aspek "masa depan" dari ajaran eskatologi.
“Keberanian percaya”  artinya kepercayaan oleh iman kita kepada Yesus Kristus adalah kepercayaan “tunggal” hanya kepada-Nya dan tidak boleh di campur dengan kepercayaan atau pengharapan dari pihak lain manapun. Yesus Kristus adalah subyek sekaligus obyek dari iman kita satu-satunya. Terlepas dari iman kepada Kristus kita tidak dapat menghampiri Allah, karena Yesus Kristus adalah jalan masuk satu-satunya kita sampai kepada Bapa di Sorga (Ef 3:12). Pengharapan dan sukacita kita satu-satunya untuk bermegah adalah jiwa-jiwa yang akan dipersembahkannya kepada Kristus (2Kor 1:14; 11:2, Flp 2:16; 1Tes 2:20).
“Hari kedatangan-Nya” , inilah saat yang sangat penting dalam hidup setiap orang percaya. Kedatangan (Yun: Parousia) berarti "kehadiran" atau "kedatangan," tetapi kemudian menjadi istilah teknis yang mengacu kepada kunjungan seorang raja atau pejabat. Perjanjian Baru menyatakan kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Raja dan Hakim (1Tes 2:19; 3:13; 4:15; 2Tes 2:1; Yak 5:7,8; 2Ptr 1:16; 1Yoh 2:28).
TUHAN YESUS MEMBERKATI


Pesan Pastoral: 25 November 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini.? marilah kita menunjukkan karakter yang baik selaras dengan kasih ALLAH yang luar biasa telah mengangkat kita menjadi anak-anak NYA. Mari kita tunjukkan dengan mengasihi keluarga, teman dan orang-orang yang di sekitar kita.

Winner Voice
Percaya pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan mempercayainya akan membuat kita semakin giat melayani Tuhan.  

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. (1Yohanes 2:28-29)
1.      Sebagai anak ALLAh maka aku akan tetap tinggal di dalam Kristus yaitu dengan setia melakukan perintah-perintah-NYA.
2.      Aku bersyukur mendapatkan pengampunan sehingga tidak usah malu untuk menghadap Tuhan Yesus saat kedatangan-NYA.
3.      Berbuat kebenaran akan menjadi fokus perilaku hidupku sehari-hari. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...