Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan
bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami. (2Korintus 4:16-17)
Hidup
Positif Dalam Pengharapan
2Korintus 4:16-5:10
Ada banyak faktor yang bisa membuat kita kehilangan sikap hidup positif, misalnya penderitaan
yang berkepanjangan, usaha yang tidak kunjung berhasil, tekanan dan beban hidup
yang semakin berat, dan sebagainya. Semua situasi itu berpotensi membuat setiap
orang menjadi lemah, putus asa dan kehilangan gairah dalam hidup. Tidak mudah memang untuk melihat penderitaan
dengan harapan: rasanya lebih mudah memahami “habis hujan maka banjir datang”
dari pada “habis hujan muncul pelangi”. Tetapi marilah tetap belajar melihat
sisi positif dari setiap peristiwa, seperti yang di katakan rasul Paulus bahwa
meski tubuhnya menjadi lemah karena penderitaan yang dia alami tetapi kehidupan
rohaninya diperbarui dan diperkuat oleh kuasa Allah (2Kor 4:16).
Justru di dalam penderitaan kita dapat mengalami
banyak berkat rohani. Marilah kita belajar mengandalkan kekuatan rohani ini dan
bukan kekuatan jasmani inilah sikap hidup positf. Kita semakin memusatkan
perhatian kepada harapan surgawi, bukan pada keduniawian (Rm 5:1). Roh Kudus sudah
menjadi jaminan kita menanti penggenapan janji kekekalan (2Kor 5:5, 2Kor 1:22).
Roh Kudus menolong kita agar di dalam penderitaan mengalami latihan dan
penguatan iman. Kita akan rela menanggung penderitaan (2Kor 5:6), agar berkenan
di hadapan Kristus supaya akhirnya menerima apa yang patut bagi kita (2Kor
5:9-10). Kita menerima kuasa oleh ROH KUDUS (Rm 5:5) supaya kita belajar hidup positif
dan melayani dengan iman dan bukan dalam penglihatan. Kita harus tahu bahwa
surga adalah tujuan akhir dan bukan dunia yang menuju kebinasaan ini (Rm 5:8).
Pemikiran kita harus tetap terarah pada pengharapan kekal
(2Kor 4:18), yakni tempat kediaman di surga, yang disediakan Allah untuk
menggantikan tempat kediaman di bumi (2Kor 5:1). Walau tubuh ini menderita, kita
tetap berharap akan tubuh kebangkitan (2Kor 5:2), yakni tubuh kemuliaan yang
akan diterima pada hari kedatangan Kristus (2Kor 5:3). Itulah rancangan Allah
bagi manusia (2Kor 5:5). Dan penggenapan rancangan itulah yang secara serius
kita imani dan harapkan.
Pengalaman hidup kita juga harus didasarkan pada perspektif
kekekalan ini. Meski kini harus mengalami penderitaan, kita tetap rela
menanggungnya karena hidup dalam perspektif Sorga akan memampukan kita
menjalani kehidupan dengan tabah dan hati-hati. Kita tahu bahwa akan tiba
saatnya Tuhan datang dan mengenapi janji-Nya. Secara manusiawi kita memang
lemah, tetapi secara rohani dengan penyertaan ALLAH kita akan kuat (2Kor
5:16-17). Sekalipun fisik makin menurun, baik karena usia maupun penderitaan
yang terus menerus, namun semangat hidup tetap menyala-nyala, karena kita sangat
yakin bahwa di balik semua penderitaan ini kelak tersedia kemuliaan dari Tuhan
(2Kor 5:17). Semangat dan harapan demikian harus tetap dipegang karena
merupakan harapan yang benar dalam Kristus (Rom 5:2).
Marilah kita mulai hidup positif dalam pengharapan,
pertama-tama fokus pada hal-hal yang rohani. Dalam hidup ini, mungkin ada masalah yang kompleks. Semua masalah itu berpotensi untuk menguras
pikiran, waktu dan energi kita. Akibatnya secara fisik pastilah akan
berpengaruh negatif terhadap hidup kita, tetapi
tetap percaya pada kebaikkan Tuhan (2 Kor 4:16).
Kedua
mari kita arahkan diri pada kekekalan. Di sekitar kita banyak hal yang membuat kita
menjadi tawar hati. Jangan terperangkap dengan keadaan yang ada tetapi arahkan
pandangan pada kekekalan karena itulah tujuan hidup kita di dunia ini. (2 Kor 4:18). Seberat bagaimana
pun masalah yang ada hari ini, ingatlah bahwa sifat masalah itu sementara dan
pasti akan berlalu atau berakhir.
Akhirnya
yang ketiga; lakukanlah hal-hal yang mendatangkan kemuliaan. Tidak ada kemuliaan
tanpa salib. Artinya tanpa penderitaan, maka mustahil kita akan mendapatkan
kemuliaan. Itulah sebabnya sekalipun sekarang ini kita mengalami beragam
penderitaan, tetap semangat untuk
mengikut dan melayani Tuhan.
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
30 September
2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Tetaplah memiliki sikap hidup yang positif sekalipun
kita masih mengalami hidup yang berat karena masalah dan tantangan hidup yang
berat. Percaya pada kebaikkan Tuhan yang membuat hidup kita indah pada
waktu-NYA. Amin
Winner Voice
Sikap hidup
positif dapat mengubah keadaan dunia yang negatif.
Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab itu kami
tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan
yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (2Korintus
4:16-17)
1.
Aku
akan fokus pada yang rohani sehingga terbentuk manusia batiniah yang kuat dan
siap menghadapi kenyataan hidup.
2.
Aku
percaya bahwa penderitaan dunia adalah ringan dan sementara, aku akan tetap
bertahan untuk terus melatih iman agar tangguh mengadapi cobaan.
3.
Aku
percaya bila tetap bertahan dalam iman percaya kepada Kristus maka sorga mulia
tersedia bagi ku. Amin ....
No comments:
Post a Comment