Friday, March 1, 2019

KAWAN SEKERJA ALLAH (5)


Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (2Korintus 4:16-17)
Hidup Positif Dalam Pengharapan
2Korintus 4:16-5:10
Ada banyak faktor yang bisa membuat kita kehilangan sikap hidup positif, misalnya penderitaan yang berkepanjangan, usaha yang tidak kunjung berhasil, tekanan dan beban hidup yang semakin berat, dan sebagainya. Semua situasi itu berpotensi membuat setiap orang menjadi lemah, putus asa dan kehilangan gairah dalam hidup. Tidak mudah memang untuk melihat penderitaan dengan harapan: rasanya lebih mudah memahami “habis hujan maka banjir datang” dari pada “habis hujan muncul pelangi”. Tetapi marilah tetap belajar melihat sisi positif dari setiap peristiwa, seperti yang di katakan rasul Paulus bahwa meski tubuhnya menjadi lemah karena penderitaan yang dia alami tetapi kehidupan rohaninya diperbarui dan diperkuat oleh kuasa Allah (2Kor 4:16).
Justru di dalam penderitaan kita dapat mengalami banyak berkat rohani. Marilah kita belajar mengandalkan kekuatan rohani ini dan bukan kekuatan jasmani inilah sikap hidup positf. Kita semakin memusatkan perhatian kepada harapan surgawi, bukan pada keduniawian (Rm 5:1). Roh Kudus sudah menjadi jaminan kita menanti penggenapan janji kekekalan (2Kor 5:5, 2Kor 1:22). Roh Kudus menolong kita agar di dalam penderitaan mengalami latihan dan penguatan iman. Kita akan rela menanggung penderitaan (2Kor 5:6), agar berkenan di hadapan Kristus supaya akhirnya menerima apa yang patut bagi kita (2Kor 5:9-10). Kita menerima kuasa oleh ROH KUDUS (Rm 5:5) supaya kita belajar hidup positif dan melayani dengan iman dan bukan dalam penglihatan. Kita harus tahu bahwa surga adalah tujuan akhir dan bukan dunia yang menuju kebinasaan ini (Rm 5:8).
Pemikiran kita harus tetap terarah pada pengharapan kekal (2Kor 4:18), yakni tempat kediaman di surga, yang disediakan Allah untuk menggantikan tempat kediaman di bumi (2Kor 5:1). Walau tubuh ini menderita, kita tetap berharap akan tubuh kebangkitan (2Kor 5:2), yakni tubuh kemuliaan yang akan diterima pada hari kedatangan Kristus (2Kor 5:3). Itulah rancangan Allah bagi manusia (2Kor 5:5). Dan penggenapan rancangan itulah yang secara serius kita imani dan harapkan.
Pengalaman hidup kita juga harus didasarkan pada perspektif kekekalan ini. Meski kini harus mengalami penderitaan, kita tetap rela menanggungnya karena hidup dalam perspektif Sorga akan memampukan kita menjalani kehidupan dengan tabah dan hati-hati. Kita tahu bahwa akan tiba saatnya Tuhan datang dan mengenapi janji-Nya. Secara manusiawi kita memang lemah, tetapi secara rohani dengan penyertaan ALLAH kita akan kuat (2Kor 5:16-17). Sekalipun fisik makin menurun, baik karena usia maupun penderitaan yang terus menerus, namun semangat hidup tetap menyala-nyala, karena kita sangat yakin bahwa di balik semua penderitaan ini kelak tersedia kemuliaan dari Tuhan (2Kor 5:17). Semangat dan harapan demikian harus tetap dipegang karena merupakan harapan yang benar dalam Kristus (Rom 5:2).
Marilah kita mulai hidup positif dalam pengharapan, pertama-tama fokus pada hal-hal yang rohani. Dalam hidup ini, mungkin ada masalah yang kompleks. Semua masalah itu berpotensi untuk menguras pikiran, waktu dan energi kita. Akibatnya secara fisik pastilah akan berpengaruh negatif terhadap hidup kita, tetapi tetap percaya pada kebaikkan Tuhan (2 Kor 4:16).
Kedua mari kita arahkan diri pada kekekalan. Di sekitar kita banyak hal yang  membuat kita menjadi tawar hati. Jangan terperangkap dengan keadaan yang ada tetapi arahkan pandangan pada kekekalan karena itulah tujuan hidup kita di dunia ini. (2 Kor 4:18). Seberat bagaimana pun masalah yang ada hari ini, ingatlah bahwa sifat masalah itu sementara dan pasti akan berlalu atau berakhir.
Akhirnya yang ketiga; lakukanlah hal-hal yang mendatangkan kemuliaan. Tidak ada kemuliaan tanpa salib. Artinya tanpa penderitaan, maka mustahil kita akan mendapatkan kemuliaan. Itulah sebabnya sekalipun sekarang ini kita mengalami beragam penderitaan, tetap semangat untuk mengikut dan melayani Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 30 September 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Tetaplah memiliki sikap hidup yang positif sekalipun kita masih mengalami hidup yang berat karena masalah dan tantangan hidup yang berat. Percaya pada kebaikkan Tuhan yang membuat hidup kita indah pada waktu-NYA. Amin


Winner Voice
Sikap hidup positif dapat mengubah keadaan dunia yang negatif.

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (2Korintus 4:16-17)
1.     Aku akan fokus pada yang rohani sehingga terbentuk manusia batiniah yang kuat dan siap menghadapi kenyataan hidup.
2.     Aku percaya bahwa penderitaan dunia adalah ringan dan sementara, aku akan tetap bertahan untuk terus melatih iman agar tangguh mengadapi cobaan.
3.     Aku percaya bila tetap bertahan dalam iman percaya kepada Kristus maka sorga mulia tersedia bagi ku. Amin ....

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...