Friday, March 1, 2019

KAWAN SEKERJA ALLAH (3)


Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (1Korintus 3:10)
 Dasar dan Bangunan
Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya dasar yang benar untuk orang mendirikan bangunan kehidupan; baik itu membangun keluarga, membangun komunikasi / pergaulan, membangun bisnis dan juga membangun masa depan (Yoh 8:12; 10:9; 14:6; Kis 4:12). Oleh sebab itu kita harus sangat hati-hati dalam meletakkan bahan banguan kehidupan di atas dasar ini, agar akhirnya menjadi bangunan ALLAH  (1Kor 3:9).
Dalam hal mendirikan bangunan ALLAH maka kita tidak bisa menggunakan istilah "tak ada rotan akar pun jadi" karena dengan demikian terkesan akan digunakan bahan-bahan dengan kualitas nomor dua/ tiga atau seterusnya. Seharusnya bila tak ada rotan langkah yang diambil adalah entah cari rotan ke sumber lain atau rekayasakan bahan alternatif yang sebaik rotan, atau bahkan lebih baik, supaya mutu bangunan kehidupan tidak berkurang tapi meningkat.
Pendirian suatu bangunan dalam konteks jemaat Korintus, Paulus menjelaskan bahwa dengan karunia Allah, dirinya telah meletakkan dasar jemaat (1Kor 3:10) yang adalah Kristus (1Kor 3:11). Karena itu, Paulus memperingatkan mereka yang sedang membangun jemaat Korintus (1Kor 16:12) di atas dasar itu untuk berhati-hati: jangan membangun jemaat dengan hal-hal yang tidak tahan uji oleh api (1Kor 16:12). Atau, dengan mengikuti nas sebelumnya, jangan dengan pengajaran dan tindakan jerami yaitu hikmat manusia (1Kor 2:4-5,13), tetapi dengan pemberitaan hikmat Allah. Ketahanan terhadap ujian inilah yang akan menentukan upah seorang pelayan (1Kor 2:14,15). Sebagai penegasan, Paulus juga menyatakan bahwa jemaat setempat di Korintus adalah bait Allah dan Allah akan membinasakan orang yang membinasakan bait-Nya (1Kor 2:16).
Gereja harus dibangun secara konsisten di atas dasar kebenaran Firman Tuhan. Kehidupan rohani jemaat harus meningkat dengan ditunjukkan semakin berani menolak prinsip-prinsip duniawi. Egoisme yang melahirkan arogansi dan perselisihan merupakan tanda dari prinsip duniawi dan merupakan tanda bahwa kontribusi Kristen kepada bangunan kehidupan jemaat yang rapuh. Orang yang keras hati dan keras kepala untuk terus hidup secara duniawi akhirnya akan menghadapi penghakiman. Kita harus lebut hati dengan pikiran yang terbuka oleh Firman sehingga jemaat dapat berfungsi sebagai bangunan Allah, menghadirkan kesaksian Roh akan kasih karunia Allah bagi dunia.
Orang non-Kristen tidak akan dapat merasakan diri sebagai pemilik bangunan rohani dan akhirnya justru akan menjadi perusak bangunan ALLAH (Gal 2:4, 2Ptr 2:1-22). Disadari atau tidak maka mereka akan membinasakan bangunan (Bait) ALLAH  dan akan menderita kerugian (1Kor 3:15). Bait Allah adalah tubuh kita dan bisa juga semua orang percaya sejati di dalam Kristus, ini merupakan manifestasi dari satu bait Allah yang sejati yaitu Gereja.
Seluruh jemaat orang percaya sebagai Bait Allah merupakan tempat kediaman Roh Kudus (1Kor 3:9; 2Kor 6:16; Ef 2:21). Selaku Bait Allah di tengah-tengah lingkungan yang bobrok, umat Allah tidak boleh berpartisipasi dalam kejahatan yang lazim dalam masyarakat.  Jemaat harus berani menolak segala bentuk kebejatan duniawi, maka Bait Allah yaitu tubuh setiap individu harus kudus (1Kor 3:17) karena Allah itu kudus (1Pet 1:14-16).
Orang yang hidup sembrono atau asal-asal saja dalam membangun hidupnya akan menderita kerugian karena tidak memperoleh upah rohani. Dapat digambarkan seperti orang yang keluar dari dalam api, (lebih tepat lagi melalui api). Seperti seseorang yang lari menerobos api menuju tempat aman ketika bangunan mulai runtuh.  Dalam hal ini tidak ada perbedaan di kalangan jemaat Tuhan Yesus Kristus; tetapi mungkin ada perbedaan di kalangan hamba-hamba-Nya (Luk 19:17). Allah sendiri akan membedakan orang dengan pekerjaannya, siapakah yang memiliki kualitas hidup yang baik akan mendapatkan upah bukan saja nanti di Sorga tetapi juga ada kasih karunia Allah selama di dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 16 September 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Mari kita doakan dan gumulkan terus jemaat GBI Bawangan agar terus bertumbuh dan hidup tahan uji sebagai representasi Allah di sekitar kita. Amin.

Winner Voice
Orang yang benar-benar serius untuk membangun kehidupannya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di bandingkan dengan yang asal-asalan.

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (1Korintus 3:10)
1.      Sesuai dengan kasih karunia ALLAH yang ku dapatkan maka aku mau mendasarkan hidup dengan kebenaran Firman Tuhan.  
2.      Aku akan dengan hati-hati menata kehidupan dan tidak melakukan tindakan yang sembrono dan asal-asalan .
3.      Aku berjanji akan senantiasa memperhatikan dan mengelola hidup sebaik-baiknya untuk memuliakan nama Tuhan Yesus. amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...