Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas
gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji,
baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. (1 Timotius 4:7b-8)
Pelayanan
& Ibadah
Ternyata ibadah sangat menentukan keberhasilan selama
hidup di bumi ini. Meskipun kita membutuhkan sandang, pangan dan papan, penting
untuk kita melayani Tuhan dengan beribadah sebab mencakup keselamatan kekal
serta memberikan kekuatan saat menghadapi pergumulan dan goncangan hidup yang
akan terjadi nanti menjelang akhir jaman (Ibr. 12:26).
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang orang
upahan di kebun anggur yang tertulis dalam Injil Matius 20:1-16. Melalui
perumpamaan ini kita memperoleh pembelajaran mengenai pelayanan dan ibadah:
1.
Jangan menunda waktu untuk melayani Tuhan dan beribadah (Mat. 20:1-6)
Ada lima kali kesempatan diberikan untuk bekerja dalam
kebun anggur tersebut. Anehnya, pasar sebagai tempat penuh aktivitas/kegiatan
berjual beli ditemukan kelompok pengangguran bahkan sepanjang hari. Ini
menunjukkan bahwa kelompok tersebut adalah pemalas yang suka menunda-nunda
kesempatan.
Rasul Paulus mengatakan orang yang tidak memanfaatkan
waktu dengan baik adalah orang bebal/bodoh (Ef. 5:15-17). Kepada pemalas
dinasihatkan supaya belajar kepada semut yang bijak sekalipun tidak ada
pemimpin, dia rajin mengumpulkan makanan (Ams. 6:6-8). Pemazmur juga
menasihatkan agar kita menghitung hari-hari agar kita beroleh hati yang
bijaksana (Mzm. 90:12). Marilah kita memanfaatkan waktu yang masih Tuhan
karuniakan dalam perpanjangan umur ini untuk setia melayani-Nya.
2.
Berkomitmen untuk melayani Tuhan dan beribadah. (Mat 20:2)
Terjadi kesepakatan antara tuan rumah dan
pekerja-pekerja mengenai upah sedinar sehari untuk bekerja di kebun
anggurnya. Dalam dunia bisnis, komitmen untuk menaati kesepakatan atau kontrak
yang dibuat sangatlah diperlukan; jika kesepakatan ini dilanggar pasti ada
sanksi atau denda. Hal ini untuk menghindari orang malas dan yang suka gonta-ganti
pekerjaan. Demikian pula dalam pekerjaan rohani, pelayanan memerlukan komitmen
dan tanggung jawab agar bertindak semaunya sendiri atau asal asalan. Misal:
bila seseorang terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, haruslah jelas komitmen
awal sebelum melayani; jika tidak, ada kemungkinan besar orang tersebut kembali
pada kehidupan lama dan tidak mau melayani lagi.
Di zaman Taurat, seorang yang ingin menjadi imam (yang
melayani) harus menaati peraturan dengan berkurban: Lembu jantan muda sebagai
kurban penebus dosa (Kel. 29:14), Domba jantan I sebagai kurban penyerahan (ay.
15-18), Domba jantan II sebagai kurban tahbisan (ay. 19-22). Namun di era
Perjanjian Baru, kurban-kurban tersebut sudah digenapi di dalam kurban Kristus
(Ibr. 10:14). Juga kesepakatan upah bekerja dalam kebun anggur bernilai satu
dinar (berbentuk logam emas bergambar kaisar Romawi seberat ± 4,25 gram)
sehari. Dinar dipakai sebagai sarana pembayaran dalam perdagangan.
Ternyata upah sedinar sehari cukup tinggi bagi seorang
pekerja; jangan lupa orang yang melayani Tuhan juga mendapat upah (Mat 19:29), hendaknya kita tetap setia dan tidak mundur
dari pelayanan apa pun yang terjadi sesuai dengan janji/komitmen kita kepada
Tuhan.
3.
Melayani dan beribadah dengan sukacita dan tidak iri hati (Mat 11-15)
Pekerja-pekerja yang bekerja lebih awal
bersungut-sungut kepada tuan rumah karena upah mereka disamakan dengan upah
pekerja yang masuk terakhir. Apa jawab si tuan rumah? Iri hatikah (your eye
evil = matamu menjadi jahat) engkau karena aku murah hati? Waspada, dosa iri
hati termasuk salah satu perbuatan daging yang menyebabkan kita tidak mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah (Gal. 5:19-21). Terbukti pekerja yang
bersungut-sungut dan iri hati bekerja berdasarkan upah bukan karena
kemurahan/kasih karunia. Ingat, Tuhan mengaruniakan segala sesuatu termasuk
keselamatan bukan karena kita baik tetapi semata-mata karena anugerah-Nya (Ef.
2:8). Orang yang melayani Tuhan tetapi dengan iri hati atau bersungut-sungut
melihat orang lain diberkati berakibat orang tersebut tertinggal alias tidak
masuk dalam Kerajaan Surga. Sebaliknya, hendaknya kita melayani bagaikan hamba
tidak ber-guna yang hanya melakukan apa yang harus kita lakukan (Luk. 17:10).
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral:
9
September 2018
Marilah kita
menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH
dalam hidup ini. Mari
kita Tekun
beribadah, mendengarkan Firman dan mempraktikkannya sebagai bentuk melayani
Tuhan dengan komitmen tinggi tanpa menunda-nunda waktu, tidak bersungut-sungut dan
tidak iri hati. Amin.
Winner Voice
Allah akan
melimpahkan upah berkat-Nya baik di bumi ini maupun untuk kehidupan kekal bagi
orang yang beribadah dan melayani-NYA
Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Latihlah
dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna
dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk
hidup yang akan datang. (1 Timotius 4:7b-8)
1.
Aku
berjanji akan melatih diri untuk setia dan tekun dalam beribadah.
2.
Aku
percaya akan janji ALLAH, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan
datang.
3.
Aku
berjanji akan melayani Tuhan dengan apa yang dapat aku lakukan sesuai dengan
talenta yang Tuhan berikan. amin
No comments:
Post a Comment