Friday, March 1, 2019

KAWAN SEKERJA ALLAH (2)


Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. (1 Timotius 4:7b-8)
Pelayanan & Ibadah
Ternyata ibadah sangat menentukan keberhasilan selama hidup di bumi ini. Meskipun kita membutuhkan sandang, pangan dan papan, penting untuk kita melayani Tuhan dengan beribadah sebab mencakup keselamatan kekal serta memberikan kekuatan saat menghadapi pergumulan dan goncangan hidup yang akan terjadi nanti menjelang akhir jaman (Ibr. 12:26).
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang orang upahan di kebun anggur yang tertulis dalam Injil Matius 20:1-16. Melalui perumpamaan ini kita memperoleh pembelajaran mengenai pelayanan dan ibadah:
1.      Jangan menunda waktu untuk melayani Tuhan dan beribadah (Mat. 20:1-6)
Ada lima kali kesempatan diberikan untuk bekerja dalam kebun anggur tersebut. Anehnya, pasar sebagai tempat penuh aktivitas/kegiatan berjual beli ditemukan kelompok pengangguran bahkan sepanjang hari. Ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut adalah pemalas yang suka menunda-nunda kesempatan.
Rasul Paulus mengatakan orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik adalah orang bebal/bodoh (Ef. 5:15-17). Kepada pemalas dinasihatkan supaya belajar kepada semut yang bijak sekalipun tidak ada pemimpin, dia rajin mengumpulkan makanan (Ams. 6:6-8). Pemazmur juga menasihatkan agar kita menghitung hari-hari agar kita beroleh hati yang bijaksana (Mzm. 90:12). Marilah kita memanfaatkan waktu yang masih Tuhan karuniakan dalam perpanjangan umur ini untuk setia melayani-Nya.
2.      Berkomitmen untuk melayani Tuhan dan beribadah. (Mat 20:2)
Terjadi kesepakatan antara tuan rumah dan pekerja-pekerja mengenai upah sedinar sehari untuk bekerja di kebun anggurnya. Dalam dunia bisnis, komitmen untuk menaati kesepakatan atau kontrak yang dibuat sangatlah diperlukan; jika kesepakatan ini dilanggar pasti ada sanksi atau denda. Hal ini untuk menghindari orang malas dan yang suka gonta-ganti pekerjaan. Demikian pula dalam pekerjaan rohani, pelayanan memerlukan komitmen dan tanggung jawab agar bertindak semaunya sendiri atau asal asalan. Misal: bila seseorang terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, haruslah jelas komitmen awal sebelum melayani; jika tidak, ada kemungkinan besar orang tersebut kembali pada kehidupan lama dan tidak mau melayani lagi.
Di zaman Taurat, seorang yang ingin menjadi imam (yang melayani) harus menaati peraturan dengan berkurban: Lembu jantan muda sebagai kurban penebus dosa (Kel. 29:14), Domba jantan I sebagai kurban penyerahan (ay. 15-18), Domba jantan II sebagai kurban tahbisan (ay. 19-22). Namun di era Perjanjian Baru, kurban-kurban tersebut sudah digenapi di dalam kurban Kristus (Ibr. 10:14). Juga kesepakatan upah bekerja dalam kebun anggur bernilai satu dinar (berbentuk logam emas bergambar kaisar Romawi seberat ± 4,25 gram) sehari. Dinar dipakai sebagai sarana pembayaran dalam perdagangan.
Ternyata upah sedinar sehari cukup tinggi bagi seorang pekerja; jangan lupa orang yang melayani Tuhan juga mendapat upah (Mat 19:29),  hendaknya kita tetap setia dan tidak mundur dari pelayanan apa pun yang terjadi sesuai dengan janji/komitmen kita kepada Tuhan.
3.      Melayani dan beribadah dengan sukacita dan tidak iri hati (Mat 11-15)
Pekerja-pekerja yang bekerja lebih awal bersungut-sungut kepada tuan rumah karena upah mereka disamakan dengan upah pekerja yang masuk terakhir. Apa jawab si tuan rumah? Iri hatikah (your eye evil = matamu menjadi jahat) engkau karena aku murah hati? Waspada, dosa iri hati termasuk salah satu perbuatan daging yang menyebabkan kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Gal. 5:19-21). Terbukti pekerja yang bersungut-sungut dan iri hati bekerja berdasarkan upah bukan karena kemurahan/kasih karunia. Ingat, Tuhan mengaruniakan segala sesuatu termasuk keselamatan bukan karena kita baik tetapi semata-mata karena anugerah-Nya (Ef. 2:8). Orang yang melayani Tuhan tetapi dengan iri hati atau bersungut-sungut melihat orang lain diberkati berakibat orang tersebut tertinggal alias tidak masuk dalam Kerajaan Surga. Sebaliknya, hendaknya kita melayani bagaikan hamba tidak ber-guna yang hanya melakukan apa yang harus kita lakukan (Luk. 17:10).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 9 September 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Mari kita Tekun beribadah, mendengarkan Firman dan mempraktikkannya sebagai bentuk melayani Tuhan dengan komitmen tinggi tanpa menunda-nunda waktu, tidak bersungut-sungut dan tidak iri hati.  Amin.


Winner Voice
Allah akan melimpahkan upah berkat-Nya baik di bumi ini maupun untuk kehidupan kekal bagi orang yang beribadah dan melayani-NYA

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. (1 Timotius 4:7b-8)
1.     Aku berjanji akan melatih diri untuk setia dan tekun dalam beribadah.
2.     Aku percaya akan janji ALLAH, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
3.     Aku berjanji akan melayani Tuhan dengan apa yang dapat aku lakukan sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan. amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...