(Yesaya
30:1-17)
Tugas Pertobatan (2Timotius 4:1-5)
Ketika Tuhan Yesus datang ke dua kali
maka semua orang akan menghadapi tahta penghakiman, bagi yang tidak percaya
kepada-NYA langsung dalam penghukuman kekal di neraka, tetapi bagi setiap orang
percaya baik yang hidup maupun yang sudah mati, akan menghadapi penghakiman
Kristus tetapi bukan penghakiman mengenai dosa melainkan untuk evaluasi terhadap
penatalayanan kita. Apakah kita akan menerima mahkota kebenaran atau tidak,
tergantung pada bagaimana cara hidup kita sebagai pengikut Kristus di dunia ini.
Hak dan kemampuan untuk menghakimi semua
orang hanya dimiliki oleh Allah, dan Kristus dengan jelas mengakui bahwa
dirinya memiliki hak dan kemampuan tersebut (Mat 7:21,22; Yoh 5:25-30). Tuhan
Yesus memberikan pernyataan adanya sanksi terhadap penugasan tersebut saat
kedatangan-NYA untuk kedua kalinya. Allah Bapa dan Kristus merupakan
saksi-saksi ilahi, sehingga kedatangan Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya merupakan
perangsang yang sangat penting agar kita tetap setia.
Setidaknya ada sembilan perintah penting
untuk menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus. Lima perintah pendek dan
tepat untuk menunjukkan kesetiaan kita pertama (2Tim 4:2) dan empat perintah
kedua yang sesuai dengan perintah pertama (2Tim 4:5), dimana semuanya merangkum
seluruh tugas pelayanan:
Lima
perintah pertama kepada kita kepada orang lain (2Tim 4:2) adalah;
1.
Beritakanlah
Firman.
Inilah tugas pokok yang penting yaitu menyampaikan memberitakan kabar baik
sebagaimana dilakukan sendiri oleh Paulus (1Kor 15:1-11) dan Yesus Kristus (Luk
5:1; 8:11,21).
2.
Siap sedia. Kita harus senantiasa
siaga baik ketika suasana memungkinkan maupun tidak, tetap harus menyampaikan
firman, oleh karena itu harus senantiasa kita melengkapi diri dengan kebenaran
Firman Tuhan setiap hari.
3.
Nyatakan apa yang
Salah.
Kita harus bisa menegur orang sesuai dengan Firman Tuhan (2Tim 3:16), yaitu
dengan menyakinkan (Tit 1:9), menegur secara pribadi dengan memberikan nasihat (2Tim
2:15). Bahkan dengan tegoran yang keras (1Tim 5:20). Yang paling utama perlu
diperhatikan adalah semua di dasarkan pada Firman Tuhan.
4.
Tegorlah (Mat 12:16; Mrk
8:30; 10:48, Luk 9:21). Dalam hal ini kita menilai dan meminta tanggung jawab. Intinya
adalah untuk menuntut ganti rugi manakala kesalahan ditunjukkan berulang kali.
5.
Nasihatilah. Lebih diartikan
untuk memberi penghiburan. Ini merupakan suatu yang mendesak dan serius di
dalam setiap situasi hidup, dan hal itu dimungkinkan karena kehadiran sang
Penghibur (Roh Kudus), dengan segala kesabaran dan pengajaran jangan hanya
dihubungkan dengan perintah. Mengajar dengan sabar merupakan dasar paling kokoh
untuk mencapai keberhasilan pelayanan (2Tim 2:25).
Empat
perintah kedua bagi kita untuk diri sendiri (2Tim 4:5) adalah;
1.
Kuasailah dirimu
dalam segala hal.
Secara harfiah yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang memabukkan. Ditekankan dalam
soal berjaga-jaga dan waspada. Misalkan; "berjaga-jaga dan sadar"
(1Tes 5:6); "kuasailah dirimu dan jadilah tenang" (1Ptr 4:7);
"sadarlah dan berjaga-jagalah" (1Ptr 5:8).
2.
Sabarlah
menderita.
Ungkapan ini menyiratkan kita untuk membentuk keteguhan hati misalkan;
"ikutlah menderita" (2Tim 1:8; 2:3); "menderita" (2Tim 2:9).
3.
Lakukanlah
pekerjaan pemberita Injil. (Kis 21:8; Ef 4:11; 1Kor 12:28 ) apapun
profesi pekerjaan kita, harus diingat
bahwa ada pekerjaan sebagai pemberita Injil yang melekat pada setiap orang
percaya, dan ini merupakan amanat uhan Yesus (Mat 28:18-20).
4.
Tunaikanlah
tugas pelayananmu.
Kerinduan setiap orang percaya adalah mencapai garis akhir dan menyelesaikan
tugas pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus. Sedangkan inti perintah pelayanan
adalah untuk mengajar dan memberitakan Injil yang telah diberikan Tuhan (Kis 20:24).
Desakan untuk mempertahankan kesetiaan
dan pengajaran yang benar menjadi makin diperlukan mengingat adanya bahaya
kemurtadan di dalam gereja (2Tim 4:3,4). Sekarang orang hanya ingin
mendengarkan hal-hal yang memuaskan keinginan berdosa mereka saja (30:9-11; 2Tim
4:9; Yer 5:30,31). Orang tidak boleh meninggalkan satu-satunya landasan hidup
yaitu Alkitab, maka pengharapan dan perilaku kita akan dibangun di atas batu
yang kuat, bukan pasir, yaitu; dongeng (1Tim 4:7; 2Ptr 1:16)
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral: 17 Februari 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Semakin mendesak kebutuhan akan pengajaran yang benar,
oleh karena itu jemaat harus membangun kerinduan untuk mendengar Firman Tuhan.
Winner Voice
Mendengarkan
yang benar dengan benar-benar mendengarkan akan mengubah perilaku menjadi
semakin benar.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: (2Timotius 4:1)
1. Di
hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi semua orang, maka aku akan
setia sampai akhir
2. Demi
pernyataan Kristus dan demi Kerajaan-NYA, aku akan setia sampai akhir.
Aku
akan menjaga hidup dengan mengerjakan kebenaran Firman dengan setia sampai
akhir. Aminnn.
No comments:
Post a Comment