(Yesaya
30:1-17)
Jangan Hanya Mau Dengar Apa Yang Mau
di Dengar
Seperti jaman Nabi Yesaya demikian juga
jaman modern ini, orang tidak dapat tahan mendengar firman yang mengecam gaya
hidup berdosa. Orang “bosan” mendengar tentang Allah dan kekudusan, sebaliknya orang
ingin mendengar cerita-cerita yang memberi semangat, menyenangkan hati dan
tidak menyinggung perasaan.
Rasul Paulus menyatakan bahwa pada
hari-hari terakhir akan banyak orang menolak para pemberita Injil yang
menyampaikan kebenaran dan lebih memilih orang yang memberitakan hal-hal yang hanya
ingin dengar saja. Mereka akan menuntut khotbah-khotbah yang menyenangkan dan
memuji diri mereka, yang tidak menyingkapkan dosa dan kedunawian, tetapi
sebaliknya meyakinkan mereka akan keamanan mereka dan kasih Allah kepada mereka
sekalipun mereka tetap berdosa.
Yesaya harus menuliskan pada sebuah loh
batu, yang akan menjadi catatan untuk semua orang bahwa Allah tidak senang dengan
orang Yehuda yang menolak ajaran TUHAN, sebaliknya orang hanya ingin
mendengarkan hal-hal yang disukai saja. Jaman
modern juga sama dimana ada permintaan agar para pemimpin rohani memperlembut
khotbah sesuai dengan keinginan dan kesukaan umat itu. Tidak mengkhotbahkan
doktrin-doktrin Firman Allah (Yes 30:11), orang sekarang tidak ingin mendengar
lagi mengenai Allah yang ada dalam Kitab Suci, tetapi hanya mengenai Allah
dengan kasih yang tidak adil, yang tidak akan benar-benar mengganggu mereka
ketika mereka berusaha mewujudkan rancangan-rancangan dan keinginan-keinginan
mereka (Yes 30:13).
Allah melalui nabi-nabi-Nya telah
memperingatkan kita untuk kembali kepada-Nya; yaitu untuk bertobat, dan
tinggal diam atau percaya kepada-Nya dengan yakin, karena dengan demikian Tuhan
akan melepaskan kita dari kuk dosa; inilah ajaran yang sehat. Namun sebaliknya
seringkali orang justru mengandalkan cara-cara duniawi, seperti bangsa Israel
yang mengandalkan kekuatan pasukan berkuda Mesir seolah-olah kuda-kuda itu
pasti lebih menjamin kemenangan mereka daripada tangan Tuhan semesta alam yang
perkasa. Pada waktu kesukaran datang, karena telah kehilangan perkenan Allah
akibatnya tidak akan mampu bertahan akibat dari mengandalkan diri sendiri atau
mengandalkan orang lain dan bukan Tuhan sendiri.
Sepanjang sejarah gereja selalu ada
orang yang tidak mau mengasihi ajaran sehat, namun ketika akhir zaman makin
dekat, keadaan akan makin parah (2Tim 3:1-5; 1Tim 4:1);
A. "Orang
tidak dapat lagi menerima ajaran sehat" (2Tim 4:3). Banyak orang
akan mengaku dirinya Kristen, berkumpul di gereja, tampaknya menghormati Allah,
tetapi tidak akan menerima perintah Firman Tuhan (Alkitab) untuk memisahkan
diri dari dosa, cinta dunia, kebencian dan ketidakadilan (2Tim 3:5; Rm 1:16).
B.
"Mereka akan memalingkan telinganya dari
kebenaran" (2Tim 4:4). Penyampaian Firman Allah oleh hamba Allah tidak
akan diterima oleh banyak orang dalam gereja. Mereka yang berpaling dari
kebenaran akan menginginkan pemberitaan yang menuntut kurang dari Injil sejati
(2Tim 2:18; 3:7-8; 1Tim 6:5; Tit 1:14). Mereka tidak akan menerima Firman Allah
tentang pertobatan, dosa, hukuman, dan perlunya hidup kudus dan terpisah dari
dunia (2Tim 3:15-17; Yer 5:31; Yeh 33:32).
C.
"Mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinga" (2Tim 4:3). Mereka tidak
akan mencari gembala menurut standar tinggi Firman Allah (2Tim 1:13-14; 1Tim 3:1-10),
tetapi akan mencari orang yang sesuai dengan keinginan duniawi mereka. Mereka
akan memilih pengkhotbah yang pandai berpidato, mampu menghibur, dan berita
yang akan menyakinkan mereka bahwa mereka dapat tetap menjadi Kristen sementara
hidup menurut tabiat dosa (Rm 8:4-13; 2Pet 2:1-22).
D. Roh Kudus
mengingatkan semua yang tetap setia kepada Allah dan tunduk kepada Firman-Nya
untuk menantikan penganiayaan dan penderitaan karena kebenaran (2Tim 3:10-12;
Mat 5:10-12).
Selanjutnya, mereka harus memisahkan diri dari kelompok, gereja dan lembaga
yang menyangkal kuasa Allah dalam keselamatan dan yang menyampaikan Injil yang
berkompromi dengan dunia. (2Tim 3:5; 1Tim 4:1-2; 2Pet 2:1; Yud 1:3; Wahy 2:24)
Kita harus selalu setia kepada Firman
Tuhan dan hamba Allah yang memberitakan Injil dengan benar. Setelah melakukan
ini, kita dapat yakin tentang persekutuan yang intim dengan Kristus (Why
3:20-22) dan menerima kesegaran rohani dari Tuhan (Kis 3:19-20).
Tuhan
Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral: 10 Februari 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Marilah belajar untuk dapat mendengarkan sesuatu yang
lebih bermanfaat dan baik daripada sekedar mendengar apa yang di sukai saja.
Mulailah untuk mendengarkan Firman Tuhan yang bernilai kekekalan. Tuhan Yesus
memberkati kita.
Winner Voice
Telinga
adalah jendela jiwa, pastikan kita mendengar yang baik agar orang melihat
kebaikkan dan kesehatan jiwa kita.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Maka sekarang, pergilah, tulislah itu di depan
mata mereka di suatu loh, dan cantumkanlah di suatu kitab, supaya itu menjadi
kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya. (Yesaya 30:8)
1. Aku
menerima Alkitab sebagai perjanjian abadi Allah yang penuh kasih.
2. Aku
menerima setiap kebenaran Firman Allah tanpa memilah untuk kepentingan diri
sendiri.
Aku
menerima Firman Allah sebagai panduan kehidupan yang memberikan jaminan hidup
yang kekal. Aminnn.
No comments:
Post a Comment