Thursday, March 14, 2019

Dengan Bertobat Ada Keselamatan (1)


                         (Yesaya 30:1-17)
Jangan Memberontak
Dalam setiap situasi yang sulit, masalah yang berat dan keadaan yang mendesak, seringkali ketegangan memuat kita harus mengambil keputusan cepat. Tetapi sekalipun dalam situasi bahaya hendaknya kita selalu ingat akan Tuhan. Janganlah kita mengandalkan kekuatan dan kepandaian kita sendiri. Marilah kita terlebih dahulu mencari kehendak Tuhan sehingga kita dapat bertindak dengan tepat dan tidak menambah masalah semakin berat atau semakin bertambah banyak karena mengambil keputusan yang salah.
Belajar dari bangsa Israel. Dalam situasi genting dimana perlu mengambil keputusan cepat untuk mengatasi ketegangan mereka tidak mencari Tuhan dan kehendaknya. Sayangnya mereka justru lebih menaruh harap kepada bangsa Mesir daripada kepada Allah. Mesir dianggap pintar, berpengalaman, piawai dalam mengatur strategi, dan paling berkuasa saat itu. Diyakini bahwa dengan kekuasaannya, bangsa Mesir dapat melindungi mereka dari serangan musuh Israel. Apakah harapan itu terpenuhi? Ternyata Allah mematahkan harapan mereka. Melalui Yesaya, Tuhan mengingatkan bahwa Mesir adalah bangsa yang tidak mengenal Tuhan, bebal, dan pendusta (Yes 30:8-10).
Tindakan para pemimpin Israel yang memihak Mesir dan melawan Asyur adalah pemberontakan terhadap Tuhan (Yes 30:1). Sepuluh tahun sebelumnya dengan perantaraan Nabi Yesaya, Tuhan telah menasihati Israel agar tidak memihak Mesir (Yes 20). Akan tetapi dalam nas ini mereka kembali melakukannya. Israel pergi ke Mesir untuk mengadakan perjanjian tanpa menanyakan kehendak Tuhan (Yes 20:2). Mereka berlindung kepada Mesir dan mengharapkan pertolongan dari Firaun, raja Mesir. Tuhan mengingatkan bahwa Firaun akan mengecewakan mereka, dan perlindungan yang diharapkan dari Mesir akan gagal total (Yes 20:3).
Hanya kepada Tuhanlah seharusnya bangsa Israel berharap penuh. Kesetiaan dan kemahakuasaan Tuhan telah terbukti benar dan berdaulat. Perbuatan Israel yang mengandalkan Mesir akhirnya bukan mendapat keuntungan ataupun pertolongan, melainkan mengalami penghinaan (Yes 20:5) karena kekuatan Mesir itu bagaikan "Rahab yang menganggur" (Yes 30:7). Inilah contoh dan bentuk dari pemberontakan kepada Tuhan yang berakibat fatal.
Bagaimanakah sikap dan perbuatan memberontak kepada Tuhan itu? bangsa atau orang disebut memberontak apabila sesudah memperoleh anugerah, mendapatkan janji pengharapan, dan mengalami hal yang terbaik bersama Tuhan, tetapi berpaling dari-Nya dan menaruh pengharapan yang lain. Sikap inilah yang sering dilakukan oleh Israel. Tuhan telah menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya, tetapi mereka sering menjadi anak-anak pemberontak!
Kepada para nabi mereka berkata, "Tutup mulut! Jangan berkata-kata kepada kami tentang yang benar, tetapi beritahukan yang ingin kami dengar" (Yes 30:9-11). Akibat mengikuti kehendak sendiri, Israel akan mengalami kehancuran secara mendadak, para musuh akan mengejar dan mengalahkan mereka (Yes 30:12-17). Betapa mengerikan jika kita memberontak kepada Tuhan. Pemberontakan tidak harus selalu terwujud dalam acungan tinju menatap Tuhan, tetapi bisa juga seperti Israel ini dalam bentuk mengesampingkan Tuhan dan mencari pertolongan kepada pihak lain.
Sebagai peringatan yaitu jangan kita melupakan Tuhan. Dalam keadaan terjepit dan terancam sekalipun tetap fokus kepada Tuhan sumber pertolongan. Betapa sering manusia mengalihkan perhatiannya pada kekuatan sendiri atau orang lain dan Tuhan diabaikan! Hal ini tentu saja mendukakan hati Allah. Bagaimana supaya kita dapat terhindar dari dosa Israel tersebut? Pertama; percaya penuh dan arahkan hati  kepada pimpinan Tuhan. Tuhan saja harapan satu-satunya yang takkan pernah luntur dan yang menghasilkan rasa damai di hati. Kedua,  tetap beriman bahwa kita akan melihat bagaimana Allah akan bertindak, mengatasi setiap masalah dalam kehidupan. Setiap campur tangan ALLAH akan senantiasa memberikan kebaikkan dalam hidup kita. ketiga; Evaluasi diri bagaimana sikap kita terhadap firman Tuhan. Apakah kerinduan membaca, merenungkan dan menyimpan dalam hati, menaati firman terus ada di dalam hati kita ?
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral:  3 Februari 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Marilah kita selalu belajar untuk tetap fokus kepada ALLAH dalam segala keadaan, baik atau tidak keadaan bukanlah hal yang utama karena yang utama dan pertama seharus kita percaya pada pimpinan Tuhan.

Winner Voice
Mengarahkan mata hati untuk selalu tertuju kepada Tuhan akan menjaga hidup dari celaka.    

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, (Yesaya 30:15)
1.      Aku tidak enggan untuk bertobat dan tinggal diam dalam hadirat Tuhan
2.      Aku percaya keselamatan hanya ada di dalam Tuhan saja. 
Aku akan tinggal tenang dan percaya Tuhan karena disanalah aku mendapatkan kekuatan. Aminnn.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...