(Mazmur
27:1-14)
TUHAN Menyambut Kita
Ironi dalam kehidupan Daud sebagai raja besar harus
menghadapi masalah keluarga yang berat. Mertuanya Raja Saul tidak menyukainya
dan hanya memanfaatkan Daud saja (1Sam 16:17-18), tetapi bahaya harus dihadapi
Daud bila dekat dengan Saul yang jelas ingin membunuhnya (1Sam 18:11; 20:33).
Daud dikhianati oleh Absalon anaknya sendiri, Daud dikudeta sehingga harus
melarikan diri keluar dari kota Yerusalem (2Sam 15). Tetapi jauh sebelum itu
Daud juga mengalami penolakan dari kedua orang tuanya sehingga harus
mengembalakan domba yang hanya 2-3 ekor dipadang sendirian (1Sam 17:28). Ini
situasi yang berbahaya oleh sebab itu tidak heran Daud harus berhadapan dengan
singa atau beruang sekalipun usianya saat itu masih sangat muda (1Sam 17:34).
Tetapi setiap peristiwa bahaya yang mengancamnya Tuhan senantiasa memberi
kekuatan dan pertolongan. Daud nyakin bahwa sekalipun orang-orang terdekat
meninggalkannya, bahkan orang tuanyapun menolak dia, tetapi Tuhan tetap
mengasihi bahkan menyambutnya.
Allah sering membandingkan kasih-Nya kepada kita
dengan kasih orang tua kepada anaknya. Ketika orang Israel merasa ditinggalkan
Allah di tengah masa pengasingan, mereka mengeluh, “Tuhan telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku”. Namun
Allah berkata, “Dapatkah seorang
perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari
kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau”
(Yes. 49:14-15). Kita bisa merasa tertekan atau kecewa, ketika merasa diabaikan
oleh keluarga, teman atau lingkungan. Akan tetapi, Allah tidak pernah meninggalkan
kita dan selalu menerima kita. Allah tetap akan menyambut kita yang datang
kapadaNya meskipun orang-orang meninggalkan kita.
Seringkali kita berpikir bahwa ketika
kita dalam masalah atau tekanan hidup yang berat (kesulitan ekonomi,
menderita sakit-penyakit) saat itu Tuhan menjauh dari kita. Harus di
ketakui bahwa Tuhan bukanlah manusia
yang hanya menerima kita saat kita
jaya, sukses atau kaya. Sangat berbeda dengan orang atau “teman” yang bisa saja
pergi bila semua yang kita miliki sudah hilang. Apalagi bila kita sedang dalam
masalah berat, biasa bila semua orang akan menghindari, meninggalkan dan
melupakan kita begitu saja. Tetapi Tuhan bukanlah demikian, Tuhan akan tetap
menerima kita apapun keadaan kita, asal mau mencari “wajah-NYA” (Mzm 27:8). Bahkan sekalipun orang tua
meninggalkan kita , tetap saja Tuhan akan menyambut kita. Jangan sekali pun
kita meragukan kasih Tuhan! KasihNya tidak terbatas. Karena itu
jangan kita kecewakan Tuhan!
Bila kita melihat peristiwa-peristiwa di
zaman ini, sungguh sudah sangat keterlaluan karena kasih manusia sudah menjadi
dingin (Kej 6:11-12). Ada ibu yang tega membuang atau bahkan membunuh bayinya
sendiri, orangtua melupakan anaknya dan sebaliknya; dunia benar benar telah
rusak (Mat 24:12). Namun kita patut bersyukur karena kita memiliki ALLAH yang
sanggup memberikan jaminan dalam hidup kita, (Yes 49:23c). Seperti matahari
yang selalu terbit di pagi hari, bersinar dengan terangnya memberi kehangatan
kepada semua mahluk di muka bumi ini, terlebih lagi kasih Tuhan tidak akan
berkesudahan (Wah 21:23; 22:5).
Dengan penuh kelembutan, Tuhan selalu
mengulurkan tangan-NYA menyambut kita. Jika sampai saat ini kita belum
memperoleh jawaban doa bahkan masalah mungkin semakin bertambah besar, jangan kecewa dan menyerah kepada keadaaan
yang terlihat karena Tuhan adalah setia dan janjiNya adalah “ya dan amin”.
Terus kuatkan dan teguhkan hati kita untuk datang kepada Tuhan, dalam doa dan
pengenalan Firman Tuhan. Kita perlu berjalan dalam kebenaran dan iman (Mzm
25:5).Yang menjadi persoalannya adalah kita seringkali tidak sabar dalam
menanti-nantikan janji pertolongan Tuhan itu. Kita seringkali berusaha
mengatasi setiap persoalan yang ada dengan kekuatan sendiri, sehingga ketika
gagal menyelesaikan masalah dan timbul rasa frustrasi yang akhirnya justru kita
menyalahkan Tuhan. Hal ini terjadi karena fokus kita hanya tertuju pada
keinginan hati kita sendiri dan maunya Tuhan mengikuti cara
kita. Kita tidak mau mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup
kita. Perlu kita ketahui bahwa Tuhan tidak bisa dikendalikan oleh apapun
dan oleh siapapun, Dia adalah Tuhan yang berdaulat penuh atas hidup kita yang
tidak pernah ingkar terhadap janji-janjiNya, apalagi sampai melupakan umat
tebusanNya (Yes 42:3). Jadi janganlah kita berbalik dari pada-NYA. Marilah kita
datang kepada Tuhan karena Beliau bersedia untuk menyambut kita.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral:
27 Januari 2019
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam segala hal. Selalu ingat bahwa Tuhan tetap sedia menerima kita
sekalipun kita berdosa, sementara orang lain mungkin akan menolak kita
sekalipun kita hanya melakukan kesalahan kecil, oleh sebab itu ingatlah akan
Tuhan setiap hari.
Winner Voice
Ingat Tuhan itu baik, jangan lupakan Dia sekalipun
keadaan tidak seperti harapan.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku,
namun TUHAN menyambut aku. (Mazmur 27:10)
1. Aku
percaya kasih Tuhan sangat besar bagi ku, lebih besar dari apapun juga
2. Saat aku
berdosa aku percaya Tuhan tetap menerima aku bila aku segera bertobat dan
berbalik kepada-NYA
3. Aku akan
menantikan Tuhan dengan menjaga diri dari dosa dan hidup dalam kekudusan. Aminnn.
No comments:
Post a Comment