Thursday, March 14, 2019

AMAN DALAM PERLINDUNGAN TUHAN (4)


                          (Mazmur 27:1-14)
TUHAN Menyambut Kita
Ironi dalam kehidupan Daud sebagai raja besar harus menghadapi masalah keluarga yang berat. Mertuanya Raja Saul tidak menyukainya dan hanya memanfaatkan Daud saja (1Sam 16:17-18), tetapi bahaya harus dihadapi Daud bila dekat dengan Saul yang jelas ingin membunuhnya (1Sam 18:11; 20:33). Daud dikhianati oleh Absalon anaknya sendiri, Daud dikudeta sehingga harus melarikan diri keluar dari kota Yerusalem (2Sam 15). Tetapi jauh sebelum itu Daud juga mengalami penolakan dari kedua orang tuanya sehingga harus mengembalakan domba yang hanya 2-3 ekor dipadang sendirian (1Sam 17:28). Ini situasi yang berbahaya oleh sebab itu tidak heran Daud harus berhadapan dengan singa atau beruang sekalipun usianya saat itu masih sangat muda (1Sam 17:34). Tetapi setiap peristiwa bahaya yang mengancamnya Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan pertolongan. Daud nyakin bahwa sekalipun orang-orang terdekat meninggalkannya, bahkan orang tuanyapun menolak dia, tetapi Tuhan tetap mengasihi bahkan menyambutnya.
Allah sering membandingkan kasih-Nya kepada kita dengan kasih orang tua kepada anaknya. Ketika orang Israel merasa ditinggalkan Allah di tengah masa pengasingan, mereka mengeluh, “Tuhan telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku”. Namun Allah berkata, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau” (Yes. 49:14-15). Kita bisa merasa tertekan atau kecewa, ketika merasa diabaikan oleh keluarga, teman atau lingkungan. Akan tetapi, Allah tidak pernah meninggalkan kita dan selalu menerima kita. Allah tetap akan menyambut kita yang datang kapadaNya meskipun orang-orang meninggalkan kita.
Seringkali kita berpikir bahwa ketika kita dalam masalah atau tekanan hidup yang berat  (kesulitan ekonomi, menderita sakit-penyakit)  saat itu Tuhan menjauh dari kita. Harus di ketakui bahwa Tuhan bukanlah manusia  yang  hanya menerima kita saat kita jaya, sukses atau kaya. Sangat berbeda dengan orang atau “teman” yang bisa saja pergi bila semua yang kita miliki sudah hilang. Apalagi bila kita sedang dalam masalah berat, biasa bila semua orang akan menghindari, meninggalkan dan melupakan kita begitu saja. Tetapi Tuhan bukanlah demikian, Tuhan akan tetap menerima kita apapun keadaan kita, asal mau mencari “wajah-NYA”  (Mzm 27:8). Bahkan sekalipun orang tua meninggalkan kita , tetap saja Tuhan akan menyambut kita. Jangan sekali pun kita meragukan kasih Tuhan!  KasihNya tidak terbatas.  Karena itu jangan kita kecewakan Tuhan!
Bila kita melihat peristiwa-peristiwa di zaman ini, sungguh sudah sangat keterlaluan karena kasih manusia sudah menjadi dingin (Kej 6:11-12). Ada ibu yang tega membuang atau bahkan membunuh bayinya sendiri, orangtua melupakan anaknya dan sebaliknya; dunia benar benar telah rusak (Mat 24:12). Namun kita patut bersyukur karena kita memiliki ALLAH yang sanggup memberikan jaminan dalam hidup kita, (Yes 49:23c). Seperti matahari yang selalu terbit di pagi hari, bersinar dengan terangnya memberi kehangatan kepada semua mahluk di muka bumi ini, terlebih lagi kasih Tuhan tidak akan berkesudahan (Wah 21:23; 22:5).
Dengan penuh kelembutan, Tuhan selalu mengulurkan tangan-NYA menyambut kita. Jika sampai saat ini kita belum memperoleh jawaban doa bahkan masalah mungkin semakin bertambah besar,  jangan kecewa dan menyerah kepada keadaaan yang terlihat karena Tuhan adalah setia dan janjiNya adalah “ya dan amin”. Terus kuatkan dan teguhkan hati kita untuk datang kepada Tuhan, dalam doa dan pengenalan Firman Tuhan. Kita perlu berjalan dalam kebenaran dan iman (Mzm 25:5).Yang menjadi persoalannya adalah kita seringkali tidak sabar dalam menanti-nantikan janji pertolongan Tuhan itu. Kita seringkali berusaha mengatasi setiap persoalan yang ada dengan kekuatan sendiri, sehingga ketika gagal menyelesaikan masalah dan timbul rasa frustrasi yang akhirnya justru kita menyalahkan Tuhan. Hal ini terjadi karena fokus kita hanya tertuju pada keinginan hati kita sendiri dan  maunya Tuhan mengikuti  cara  kita.  Kita tidak mau mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita.  Perlu kita ketahui bahwa Tuhan tidak bisa dikendalikan oleh apapun dan oleh siapapun, Dia adalah Tuhan yang berdaulat penuh atas hidup kita yang tidak pernah ingkar terhadap janji-janjiNya, apalagi sampai melupakan umat tebusanNya (Yes 42:3). Jadi janganlah kita berbalik dari pada-NYA. Marilah kita datang kepada Tuhan karena Beliau bersedia untuk menyambut kita.
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral: 27 Januari 2019
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam segala hal. Selalu ingat bahwa Tuhan tetap sedia menerima kita sekalipun kita berdosa, sementara orang lain mungkin akan menolak kita sekalipun kita hanya melakukan kesalahan kecil, oleh sebab itu ingatlah akan Tuhan setiap hari.

Winner Voice
Ingat Tuhan itu baik, jangan lupakan Dia sekalipun keadaan tidak seperti harapan.  

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. (Mazmur 27:10)
1.      Aku percaya kasih Tuhan sangat besar bagi ku, lebih besar dari apapun juga
2.      Saat aku berdosa aku percaya Tuhan tetap menerima aku bila aku segera bertobat dan berbalik kepada-NYA
3.      Aku akan menantikan Tuhan dengan menjaga diri dari dosa dan hidup dalam kekudusan.   Aminnn.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...