yaitu
Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita. (Roma 4:25)
Dibenarkan Karena Iman
(Roma 4:16-25)
Salah
satu pengajaran penting iman Kristen adalah konsep dibenarkan oleh iman. Ini
membuat Kristen unik di antara agama-agama. Semua agama menegaskan pentingnya
berbuat baik, melakukan amal, dan mematuhi hukum untuk mendapatkan keselamatan
karena konsep "dibenarkan oleh perbuatan". Alkitab saja yang
mengajarkan "dibenarkan karena iman". Konsep dibenarkan oleh iman
sudah muncul di Perjanjian Lama dan mendasari kehidupan orang beriman. Abraham
adalah orang yang dibenarkan karena iman. Ia percaya kepada janji Allah tentang
memiliki keturunan yang akan menjadi bangsa yang besar. Abraham percaya dan
Tuhan menyatakan dia sebagai orang yang benar (Kej 15:6).
Abraham
merupakan gambaran yang tepat untuk memahami dan menjawab apa yang dimaksud
dengan iman?. Allah menjanjikan Abraham
keturunan dan ia akan menjadi bapak banyak bangsa (Rm 4:17), dan respons
Abraham terhadap janji itu adalah “percaya”. Padahal sudah berusia tua dimana kondisi
dirinya dan istrinya tidak memungkinkan lagi (Rm 4:18-19) mendapatkan anak. Tetapi
Abraham tetap percaya bahwa Allah dapat menciptakan sesuatu dari yang tidak
mungkin, yakni menghadirkan anak dari pria uzur dan wanita mandul. Ia percaya
bahwa dengan kuasa-Nya, Allah akan mewujudkan janji-Nya (Rm 4:20-21) dan
menembus keterbatasan fisik dirinya serta istrinya. Iman seperti inilah yang
diperhitungkan Allah sebagai kebenaran (Rm 4:22).
Semakin
jelas bagi kita bahwa dasar pembenaran Abraham adalah iman, bukan karena
melakukan sunat atau Taurat. Jika Taurat yang mendasari keselamatan manusia,
maka keselamatan yang diterima tergantung pada kemampuan manusia melakukan
Taurat (Gal 3:11; . Padahal tak seorang pun dapat melakukan Taurat secara
sempurna, yang memungkinkan ia diselamatkan. Lalu apakah pembenaran oleh kasih
karunia itu melalui iman berlaku hanya untuk Abraham? Tidak. Penggenapan janji
dalam Kejadian 17:4-5 bukan hanya berlaku bagi keturunan Abraham melalui Ishak,
tetapi juga bagi semua orang karena peranan Abraham sebagai bapak bagi orang
percaya (Kej 17:16).
Pengalaman
Abraham dapat menjadi pelajaran bagi kita dijaman modern. Allah meminta iman
yang sama, kita harus paham bahwa tidak ada kemampuan apapun untuk berbuat
apa-apa agar layak di hadirat Allah. Maka kita harus percaya pada Tuhan Yesus Kristus
yang oleh Allah, telah menjadikan diri-Nya sebagai jalan bagi manusia menuju
Allah (Kej 17:23-25; Yoh 14:6; 10:9; Ibr 10:20; Kis 4:12;). Jalan keselamatan
yang dari Allah tak pernah dapat dicapai melalui per-buatan baik melainkan
hanya oleh anugerah melalui iman.
Taurat sebenanrnya
telah mengajarkan konsep pembenaran oleh karena iman. Umat Israel diminta untuk
melakukan ritual persembahan kurban untuk pengampunan dosa mereka. Inti ritual
itu bukan pada ketaatan tetapi kepada kepercayaan bahwa inilah cara Tuhan untuk
mengampuni umat-Nya. Inilah iman percaya yang membenarkan hidup kita.
Saat
Habakuk bergumul dengan Allah mengenai bangsa jahat, yaitu Kasdim, yang Tuhan
pakai untuk menghakimi umat Tuhan, Tuhan menjanjikan keadilan-Nya akan
dinyatakan, musuh yang jahat pasti dihukum. Umat Tuhan harus tetap percaya
karena melalui percaya itu mereka diselamatkan (Hab 2:4; Yeh 18:9; Rm 1:17).
Konsep
dibenarkan oleh iman mencapai puncaknya di Perjanjian Baru. Tidak seorang pun
yang mampu hidup benar di hadapan Tuhan (Rm 3:10; Mzm 14:1-3) karena semua
manusia sudah berbuat dosa (Rm 3:23; 1:28-31; Pkh 7:20). Status mereka adalah
orang berdosa atau terhukum. Namun Kristus sudah mati bagi orang berdosa maka kita
yang percaya Tuhan Yesus itu sudah diampuni dosanya (1Yoh 1:8-9). Kita menjadi
orang yang dibenarkan. Secara legal, kebenaran Tuhan Yesus Kristus sudah
diberlakukan kepada kita. Kita bukan lagi orang berdosa, tetapi orang benar.
Status
baru ini memberi kepastian bagi kita yang sudah diselamatkan dan Tuhan menjamin
keselamatanNya itu (Rm 5:9-10). Saat kita gagal atau jatuh, tetapi berani
mengakui dan meminta pengampunan-Nya lagi serta selanjutnya menjalani hidup di
dalam ketaatan akan firman-Nya. Maka senantiasa ada pembenaran hidup bagi kita.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Pesan Pastoral:
28 Oktober 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini.? Pembenaran
yang Allah berikan melalui pengorbanan Kristus seharusnya membuat kita semakin
giat dalam perbuatan baik dan semakin menjadi pribadi yang berkenan kepada-NYA.
Winner Voice
Kebenaran Tuhan telah menutupi segala
keburukan perilaku hidup kita di masa lalu, sekarang mari kita ciptakan
perilaku baik bagi masa depan.
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
Kata-kata
ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk
Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk
kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada
Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu
Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita.yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan
dibangkitkan karena pembenaran kita. (Roma 4:23-25)
1.
Aku percaya telah diperhitungan
benar karena percaya kepada Allah.
2.
Aku percaya kepada kebangkitan
Yesus Kristus dari antara orang mati merupakan pembenaran hidup kekal.
3.
Aku percaya bila Kristus telah
dibangkitkan maka aku juga akan dibangkitkan ketika Yesus datang ke dua kali
nanti. AMIN...
No comments:
Post a Comment