Friday, March 1, 2019

BERKAT PEMBENARAN (3)


Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. (2Korintuss 3:9)
Pembenaran vs Penghukuman
2Korintus 3:7-11
Perjanjian yang lama diakui memiliki kemuliaan (Rm 9:4,5): tetapi Perjanjian yang Baru pasti lebih besar lagi kemuliaannya (Ibr 8:6; 2Kor 9:11-15). Di dalam Perjanjian Lama "keadilan yang kekal" (Dan 9:24) dijanjikan akan menyertai kedatangan Mesias (Yes 51:5-8; 56:1; Yer 23:5,6). Pembenaran (keadilan) tersebut telah digenapi di dalam Kristus (2Kor 5:21; Mat 3:15; Rm 10:4) dan kini dikenakan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya (2Kor 5:21; Rm 3:21-31; 4:1-13).
Orang Yahudi begitu bangga memiliki Perjanjian Lama dengan Hukum Taurat yang tertulis di dalamnya. Mereka sangat memuja-muja tokoh-tokoh Perjanjian Lama dan khususnya Musa dengan Taurat-NYA. Peristiwa ketika menerima dua loh batu bertuliskan sepuluh hukum Taurat,  Musa turun dari Gunung Sinai dengan wajah yang memancarkan kemuliaan setelah menemui Tuhan, wajah Musa sangat bersinar cemerlang. Akibatnya orang Israel tak tahan melihatnya dan ditutup dengan kain. Tetapi lambat laun, cahaya itu memudar dan hilang (2Kor 3:7).
Kisah ini dipakai Paulus untuk membandingkan kemuliaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paulus menyatakan bahwa Perjanjian Lama akan berakhir dengan penghukuman (2Kor 3:7a). Mengapa demikian? Karena Hukum Taurat berisi standar kebenaran yang tidak dapat dipenuhi oleh siapa pun! Dengan demikian, semua orang akan dianggap berdosa! Tetapi Perjanjian Baru adalah pembenaran Allah bagi orang yang berdosa (2Kor 3:9). Mengapa bisa demikian? Karena tuntutan Hukum Taurat telah dipenuhi oleh Tuhan Yesus melalui penumpahan darah-Nya. Betapa besar perbedaan antara penghukuman dan pembenaran! Perjanjian Lama memang memancarkan kemuliaan; namun kemudian kemuliaannya memudar bagai sinar lampu saat fajar merekah (2Kor 3:10-11).
Hukum Taurat ditulis untuk menyadarkan orang akan dosa. Hukum tidak akan pernah dapat menyelamatkan, sebab tidak seorang pun yang memiliki hati nurani yang murni tanpa cela dan yang mampu memenuhi secara sempurna tuntutan Taurat. Tetapi walaupun tak menyelamatkan, kemuliaan Allah tetap tampak ketika diberikan-NYA hukum itu melalui Musa (2Kor 3:7). Hal ini menunjukkan bahwa hukum Taurat adalah sabda Allah yang menyatakan sifat dan kehendak-Nya. Sekarang bagi kita berita Injil menjadi lebih mulia daripada Taurat. Injil terjadi karena Yesus Kristus oleh kasih-Nya telah datang untuk menyelamatkan. Bila kemuliaan Taurat membuat orang tidak tahan di hadapan Allah, Injil justru membuat orang masuk dalam persekutuan dengan Allah (2Kor 3:9). Bila kemuliaan Taurat bersifat sementara maka Injil bersifat kekal (2Kor 3:11).
Sampai sekarang banyak orang masih berpikir bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan berbuat baik. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa keselamatan adalah karena anugerah Allah. Upaya manusia akan untuk selamat akan sia-sia dan menemui jalan buntu. Segala yang dihasilkan orang yang sudah digelapkan oleh dosa akan berakhir pada kegagalan dan hukuman Allah. Tidak percuma kita boleh percaya kepada penebusan Yesus Kristus, maka kita yang sudah menerima anugerah penebusan Allah, perlu memiliki hati yang terbeban untuk mendoakan dan memberitakan jalan keselamatan yang adalah anugerah Allah kepada sesama kita. Begitu banyak hal menjadi masalah bagi kita, namun janganlah kita lupa berdoa dan menyebarkan Injil kepada orang-orang dalam lingkar pergaulan kita.
Jaman sekarangpun banyak seperti orang Yahudi yang tetap berpegang pada prinsip usaha menaati Hukum Taurat. Hati mereka masih terselubung seperti muka Musa yang baru turun dari Sinai (Kel 34:33). Sebenarnya Kristus telah membuka selubung Taurat melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Tetapi dalam pengalaman nyata pelayanan, kita jumpai orang-orang yang tidak mengalami dampak Injil itu. Karena berita keselamatan itu hanya dapat dimengerti dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengarnya, bila mereka menyerah untuk dipimpin oleh Roh Kudus (Kel 34:14-16).
TUHAN YESUS MEMBERKATI


Pesan Pastoral: 21 Oktober 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Hal yang rohani hanya dapat dipahami dan dialami bila orang memohon pertolongan Roh Allah. Kita berdoa agar Roh menyingkapkan hati orang yang kita layani dan mengingatkan mereka akan tanggungjawab meresponi panggilan Tuhan ?
.

Winner Voice
Daya yang besar untuk melayani Tuhan dengan benar lahir dari pengenalan yang jernih akan kemuliaan Injil dan dari persekutuan yang hidup dengan Kristus oleh Roh Kudus..

Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. (2Korintuss 3:9)
1.      Aku telah di selamatkan oleh pengorbanan Tuhan Yesus Kristus
2.      Aku hidup untuk melayani Tuhan dengan apa yang dapat aku kerjakan
3.      Aku percaya bahwa pelayanan yang aku lakukan akan mempimpinku kepada pembenaran Allah.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...