Friday, March 1, 2019

BERIMAN DENGAN CERDAS (3)


"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:15, 21)
 “Beriman Butuh Ketaatan”
Tuhan menjanjikan berkat kepada orang yang taat menuruti perintah-NYA dan berbuat apa yang berkenan kepada-NYA (1Yoh 3:22). Ketaatan dan perkenanan kepada ALLAH adalah bukti bahwa kita mengasihi Dia. Perlu diingat, TUHAN sudah lebih dulu menyatakan kasih-Nya kepada kita, dengan mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib saat kita masih berdosa. Apa yang menjadi bukti bahwa kita mengasihi Dia? sederhana: kita taat kepada apa yang diperintahkan. Orang yang cinta Tuhan pasti melakukan kehendak-Nya (1 Yoh 2:3-4; 3:22-24, 5:2-3, 2 Yoh 6, 1 Kor 7:19).
Banyaknya masalah hidup disekitar kita teapi disaat itulah merupakan persimpangan dimana kita harus memutuskan; apakah kita akan menyelesaikan masalah dengan perkenan Tuhan dan taat kepada perintah-NYA atau sebaliknya kita menggunakan cara dunia dan mengabaikan keberadaan Tuhan. (Luk 4:26-27) Marilah kita belajar untuk tetap taat dan mengerjakan apa yang menjadi perkenan Tuhan saja.
Janda di Sarfat bukan orang istimewa dan bukan orang Israel. (1Raj 17:7-24). Ketika Nabi Elia datang, janda ini sedang dalam keadaan hampir putus asa. Tetapi Tuhan bisa memakai seorang yang dalam kehidupan terburuk asal bersedia untuk taat. Di dalam penderitaan (kemiskinan) janda di Sarfat harus mengalami ujian iman. Bertemu dengan Nabi Elia tetap menyambut dengan ramah, bahkan ia juga menurut ketika diperintahkan Elia untuk membuat roti baginya meski pada saat itu, ia hanya punya sedikit tepung dan minyak yang hanya cukup untuk membuat sepotong roti kecil (1Raj 17:11-12). Ini adalah langkah iman, ia tak ingin mencari alasan untuk menolak permintaan itu. Dia memberikan semua yang dia punya kepada Elia dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Ia percaya pada perkataan Elia bahwa tepung dan minyak itu tidak akan habis. Janda di Sarfat membuktikan iman dengan ketaatannya (Ibr 11: 1).
Tindakan janda di Sarfat yang memberi seluruh miliknya kepada Elia membuktikan bahwa ia memiliki kasih yang besar kepada Tuhan. (Bdn Mrk 12:43). Tuhan tidak akan meninggalkan orang yang taat kepada-NYA. Di dalam memberi maka kita akan diberi (Luk 6:38; 1Raj 17:15-16). Tetapi Tuhan ingin melihat, apakah kita rela hati dalam memberi ? walaupun apa yang kita punyai mungkin tidak banyak (1 Kor 8:12). Dan perlu diingat bahwa Tuhan tidak pernah berhutang kepada kita. (Ams 19:17).
Tokoh lain Panglima Naaman, seorang pemimpin besar dan sangat dihormati. Dia  terimpartasi oleh iman seorang anak kecil dan pada akhirnya Naaman memilih untuk beriman seperti iman seorang anak kecil ini. Iman Naaman muncul oleh karena mendengar kebenaran yang dikatakan oleh anak kecil itu, bahwa di Israel ada seorang nabi Tuhan yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Iman dapat tumbuh saat firman Tuhan didengar, diresapi dan disimpan di dalam hati. (Rm 10:17). Panglima Naaman menghadap raja dan meyakinkan-NYA atas apa yang percayainya. Ia membawa surat resmi dari raja Aram kepada raja Israel. Ia tidak akan pergi dalam penyamaran, tetapi pergi dalam status dan dengan satu rombongan besar, untuk menghormati untuk nabi.  Ia tidak akan pergi dengan tangan kosong, tetapi membawa dengan emas, perak, dan pakaian. (2 Raj 5)
Tantangan iman bagi Naaman adalah ketika Nabi Elisa tidak menyambut secara layak kepada Naaman dan hanya diperintah untuk membasuh dirinya di sungai Yordan sebanyak tujuh kali. Sulit bagi Naaman untuk taat karena ia seorang panglima dan hanya kepada perintah raja saja ia akan taa. Naaman perlu merendahkan diri dihadapan Tuhan. Namaan perlu tahu bahwa bukan sungai Yordan yang menyembuhkannya, tetapi kesembuhan yang akan ia terima adalah kasih karunia dan kuasa Allah ketika Naaman menaati apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi Elisa. Allah hanya mencari ketaatan dari kehidupan kita. Iman saja tidaklah cukup harus disertai dengan tindakan ketaatan. Allah menghendaki agar kita belajar taat kepada perintah Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 15 Juli 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Mari introspeksi diri; Apa yang membuat kita tidak taat hari-hari ini? Di bagian mana kita tidak taat? Dalam hal apa yang membuat kita tidak taat? Mari kita Ambil komitmen untuk mulai belajar taat terhadap apa yang Tuhan mau. 


Winner Voice
Tuhan mencari orang Kristen yang berkenan kepada-NYA dan mau taat melakukan perintah-NYA  


Pengakuan Iman
Pembacaan Firman:
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:15, 21)
1.      Aku mengasihi TUHAN dan aku mau menuruti segala perintah-NYA.
2.      Aku senantiasa berpegang kepada perintah Tuhan dan mau melakukan dengan taat.
3.      Aku percaya bahwa ALLAH BAPA mengasihi aku dan Tuhan Yesus akan menyatakan diri-NYA kepada ku dan aku akan menerima besar kasih karunia-NYA. Amin....

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...