"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala perintah-Ku. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah
yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya." (Yohanes 14:15, 21)
“Beriman Butuh Ketaatan”
Tuhan menjanjikan berkat kepada orang yang taat menuruti perintah-NYA dan
berbuat apa yang berkenan kepada-NYA (1Yoh 3:22). Ketaatan dan perkenanan kepada
ALLAH adalah bukti bahwa kita mengasihi Dia. Perlu diingat, TUHAN sudah lebih
dulu menyatakan kasih-Nya kepada kita, dengan mengorbankan diri-Nya di atas kayu
salib saat kita masih berdosa. Apa yang menjadi bukti bahwa kita mengasihi Dia?
sederhana: kita taat kepada apa yang diperintahkan. Orang yang cinta Tuhan
pasti melakukan kehendak-Nya (1 Yoh 2:3-4; 3:22-24, 5:2-3, 2 Yoh 6, 1 Kor
7:19).
Banyaknya masalah hidup disekitar kita teapi disaat itulah merupakan
persimpangan dimana kita harus memutuskan; apakah kita akan menyelesaikan
masalah dengan perkenan Tuhan dan taat kepada perintah-NYA atau sebaliknya kita
menggunakan cara dunia dan mengabaikan keberadaan Tuhan. (Luk 4:26-27) Marilah
kita belajar untuk tetap taat dan mengerjakan apa yang menjadi perkenan Tuhan
saja.
Janda di Sarfat bukan orang istimewa dan bukan orang
Israel. (1Raj 17:7-24). Ketika Nabi Elia datang, janda ini sedang dalam keadaan
hampir putus asa. Tetapi Tuhan bisa memakai seorang yang dalam kehidupan terburuk
asal bersedia untuk taat. Di dalam penderitaan (kemiskinan) janda di Sarfat harus
mengalami ujian iman. Bertemu dengan Nabi Elia tetap menyambut dengan ramah, bahkan
ia juga menurut ketika diperintahkan Elia untuk membuat roti baginya meski pada
saat itu, ia hanya punya sedikit tepung dan minyak yang hanya cukup untuk
membuat sepotong roti kecil (1Raj 17:11-12). Ini adalah langkah iman, ia tak
ingin mencari alasan untuk menolak permintaan itu. Dia memberikan semua yang
dia punya kepada Elia dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Ia percaya pada
perkataan Elia bahwa tepung dan minyak itu tidak akan habis. Janda di Sarfat
membuktikan iman dengan ketaatannya (Ibr 11: 1).
Tindakan
janda di Sarfat yang memberi seluruh miliknya kepada Elia membuktikan bahwa ia
memiliki kasih yang besar kepada Tuhan. (Bdn Mrk 12:43). Tuhan tidak akan meninggalkan
orang yang taat kepada-NYA. Di dalam memberi maka kita akan diberi (Luk 6:38; 1Raj 17:15-16). Tetapi Tuhan ingin
melihat, apakah kita rela hati dalam memberi ? walaupun apa yang kita punyai
mungkin tidak banyak (1 Kor 8:12). Dan perlu diingat bahwa Tuhan tidak pernah
berhutang kepada kita. (Ams 19:17).
Tokoh lain Panglima Naaman, seorang pemimpin
besar dan sangat dihormati. Dia terimpartasi oleh iman seorang anak
kecil dan pada akhirnya Naaman memilih untuk beriman seperti iman seorang anak
kecil ini. Iman Naaman muncul oleh karena mendengar kebenaran yang dikatakan oleh anak
kecil itu, bahwa di Israel ada seorang nabi Tuhan yang dapat
menyembuhkan penyakitnya. Iman dapat tumbuh saat firman
Tuhan didengar, diresapi dan disimpan di dalam hati. (Rm 10:17). Panglima Naaman menghadap raja dan meyakinkan-NYA atas apa yang percayainya. Ia membawa surat resmi dari raja Aram kepada raja Israel. Ia tidak akan
pergi dalam penyamaran, tetapi pergi dalam status dan dengan satu rombongan besar, untuk menghormati
untuk nabi. Ia tidak akan pergi dengan
tangan kosong, tetapi membawa dengan emas, perak, dan pakaian. (2 Raj 5)
Tantangan iman bagi Naaman adalah ketika Nabi Elisa
tidak menyambut secara layak kepada Naaman dan hanya diperintah untuk membasuh
dirinya di sungai Yordan sebanyak tujuh kali. Sulit bagi
Naaman untuk taat karena ia seorang panglima dan hanya kepada perintah raja
saja ia akan taa. Naaman perlu merendahkan diri dihadapan Tuhan. Namaan perlu tahu bahwa bukan sungai Yordan yang menyembuhkannya, tetapi
kesembuhan yang akan ia terima adalah kasih karunia dan kuasa Allah ketika
Naaman menaati apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi Elisa. Allah hanya
mencari ketaatan dari kehidupan kita. Iman saja tidaklah cukup harus disertai dengan tindakan
ketaatan. Allah menghendaki agar kita belajar taat kepada perintah Tuhan.
Tuhan
Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
15 Juli 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Mari introspeksi diri; Apa yang
membuat kita tidak taat hari-hari ini? Di bagian mana kita tidak taat?
Dalam hal apa yang membuat kita tidak taat? Mari kita Ambil komitmen untuk mulai belajar
taat terhadap apa yang Tuhan mau.
Winner Voice
Tuhan mencari orang Kristen yang berkenan kepada-NYA dan mau
taat melakukan perintah-NYA
Pengakuan Iman
Pembacaan
Firman:
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala perintah-Ku. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah
yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya." (Yohanes 14:15, 21)
1. Aku
mengasihi TUHAN dan aku mau menuruti segala perintah-NYA.
2. Aku
senantiasa berpegang kepada perintah Tuhan dan mau melakukan dengan taat.
3. Aku
percaya bahwa ALLAH BAPA mengasihi aku dan Tuhan Yesus akan menyatakan diri-NYA
kepada ku dan aku akan menerima besar kasih karunia-NYA. Amin....
No comments:
Post a Comment