Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah
melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan
mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya
kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:29-31)
“Beriman dan Bersikap Kritis”
Kadang kala iman dihubungkan dengan
sikap “nrimo” dan tidak rasional. Beriman
dipahami sebagai sikap menerima apa saja atas nama Tuhan yang sering kita kenal
dengan sebutan “takdir”. Bersikap kritis atau bertanya tentang logika dianggap
sebagai sikap tidak percaya. Iman tak pernah statis, tetapi dinamis.
Pertumbuhan iman sejalan dengan pertumbuhan pengenalan orang akan Tuhan.
Tercatat paling tidak ada dua murid
Yesus yang mengambil sikap hati-hati dan kritis. Pertama, Natanael
mempertanyakan apakah mungkin muncul sesuatu yang baik dari Nazaret. Ia
meragukan Yesus dari Nazaret sebagai Mesias (Yoh 1:45-46). Kedua, Tomas bahkan bersikap
skeptis dengan pernyataannya: sebelum melihat dan meraba sendiri lubang paku
dan tusukan tombak di tubuh Yesus yang sudah bangkit itu (Yoh 20:25b). Marahkah
Yesus terhadap pertanyaan dan sikap kritis Natanael dan Tomas? Tidak. Justru
sebaliknya, Natanael dipuji-Nya sebagai orang Israel sejati (Yoh 1:47). Bahkan
Tomas dizinkan-Nya meraba luka-luka di tubuh-Nya. Tomas juga ditantang Yesus untuk
menanggalkan ketidakpercayaannya itu dan sebaliknya percaya dan tetap hidup dalam
iman (Yoh 20:27).
Dalam kisah Tomas diperlihatkan pada
kita bahwa Yesus memberi perhatian juga pada orang yang kritis dan hanya mau
berdiri di atas fakta atau realitas. Ia membuat diri-Nya nyata dengan
membiarkan Tomas berhadapan dan bersentuhan dengan Dia. Tomas adalah murid yang
tidak mudah mempercayai kesaksian atau pendapat orang lain. Tak heran bila ia
juga tidak mudah mempercayai cerita murid-murid lain bahwa mereka telah melihat
Tuhan (Yoh 11:16, 25). Tomas ingin membuktikan sendiri, ini adalah salah satu
sikap kritis.
Tuhan Yesus tidak marah menghadapi sikap
Tomas, Yesus malah berkenan menyatakan diri kepada Tomas. Melihat bahwa Tomas
hanya mau percaya kalau membuktikan sendiri maka Yesus menawarkan kesempatan
pada Tomas untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh-Nya yang berlubang. Pembuktian
itu membuat mulut Tomas mengakui kekuasaan Tuhan Yesus. Tomas bertelut dan segera
membuat pengakuan iman, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 11:28). inilah sikap
seorang beriman.
Tomas menjadi orang pertama yang secara
tegas dan jelas mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Berarti ia mengaku
bahwa Yesus bukan dewa, tuan tanah, ataupun kaisar. Yesus adalah Tuhan Allah
yang berkuasa atas hidup dan mati, atas langit dan bumi, atas segala sesuatu.
Para “tuhan” di dunia ini bukanlah Tuhan sesungguhnya sebab mereka bukan Allah
dan mereka tidak setara dengan Yesus. Dari kondisi ragu yang sangat kritis,
Tomas melangkah maju menjadi pencetus pengakuan iman yang sedemikian penting
dan bagian ini menjadi puncak dari kisah-kisah pengakuan terhadap Yesus.
Ucapan Yesus: "Karena engkau telah melihat
Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya." (Yoh
20:29) ditujukan kepada semua orang. Kita tidak mungkin lagi bersikap seperti
Tomas, meminta pada Yesus untuk melihat dan meraba lubang di tangan dan kaki
serta lambung-Nya untuk membuktikan kebangkitan-Nya. Ada banyak tanda yang
diperbuat oleh Yesus sebagai bukti bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup selamana. Yesus tidak meminta tiap orang untuk beriman tanpa sikap kritis
melainkan Ia mendorong setiap orang untuk menguji kebenaran kesaksian para penulis injil.
Seperti halnya Tomas, iman kita pun bisa
mandek. Kekecewaan, kesedihan, keraguan bisa membuat orang berhenti bertumbuh,
bahkan tidak yakin akan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tetapi, Tuhan yang
memulai iman akan menuntun kita terus agar dewasa rohani (Fil 1:6; Ibr 12:2).
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
1 Juli 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Marilah kita semakin dewasa dalam rohani kita,
belajarlah beriman dengan sungguh-sungguh membuktikan Tuhan dan bukan sekedar
menerima informasi saja.
Winner Voice
Beriman
bukan berarti meninggalkan pikiran sehat
Pengakuan Iman
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah
melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan
mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya
kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:29-31)
Aku percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan
Juruselamat yang telah mati dan bangkit menebus dosa-dosa-ku.
Aku percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesiar, Anak
Allah dan oleh iman aku memperoleh hidup dalam nama-NYA
Aku percaya bahwa kuasa dan mujizat Tuhan Yesus
tetap ada dan terjadi sampai akhir jaman. Amin....
No comments:
Post a Comment