Friday, March 1, 2019

BERIMAN DENGAN CERDAS (1)


Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,  tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:29-31)
 “Beriman dan Bersikap Kritis”
Kadang kala iman dihubungkan dengan sikap “nrimo” dan  tidak rasional. Beriman dipahami sebagai sikap menerima apa saja atas nama Tuhan yang sering kita kenal dengan sebutan “takdir”. Bersikap kritis atau bertanya tentang logika dianggap sebagai sikap tidak percaya. Iman tak pernah statis, tetapi dinamis. Pertumbuhan iman sejalan dengan pertumbuhan pengenalan orang akan Tuhan.
Tercatat paling tidak ada dua murid Yesus yang mengambil sikap hati-hati dan kritis. Pertama, Natanael mempertanyakan apakah mungkin muncul sesuatu yang baik dari Nazaret. Ia meragukan Yesus dari Nazaret sebagai Mesias (Yoh 1:45-46). Kedua, Tomas bahkan bersikap skeptis dengan pernyataannya: sebelum melihat dan meraba sendiri lubang paku dan tusukan tombak di tubuh Yesus yang sudah bangkit itu (Yoh 20:25b). Marahkah Yesus terhadap pertanyaan dan sikap kritis Natanael dan Tomas? Tidak. Justru sebaliknya, Natanael dipuji-Nya sebagai orang Israel sejati (Yoh 1:47). Bahkan Tomas dizinkan-Nya meraba luka-luka di tubuh-Nya. Tomas juga ditantang Yesus untuk menanggalkan ketidakpercayaannya itu dan sebaliknya percaya dan tetap hidup dalam iman (Yoh 20:27).
Dalam kisah Tomas diperlihatkan pada kita bahwa Yesus memberi perhatian juga pada orang yang kritis dan hanya mau berdiri di atas fakta atau realitas. Ia membuat diri-Nya nyata dengan membiarkan Tomas berhadapan dan bersentuhan dengan Dia. Tomas adalah murid yang tidak mudah mempercayai kesaksian atau pendapat orang lain. Tak heran bila ia juga tidak mudah mempercayai cerita murid-murid lain bahwa mereka telah melihat Tuhan (Yoh 11:16, 25). Tomas ingin membuktikan sendiri, ini adalah salah satu sikap kritis.
Tuhan Yesus tidak marah menghadapi sikap Tomas, Yesus malah berkenan menyatakan diri kepada Tomas. Melihat bahwa Tomas hanya mau percaya kalau membuktikan sendiri maka Yesus menawarkan kesempatan pada Tomas untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh-Nya yang berlubang. Pembuktian itu membuat mulut Tomas mengakui kekuasaan Tuhan Yesus. Tomas bertelut dan segera membuat pengakuan iman, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 11:28). inilah sikap seorang beriman.
Tomas menjadi orang pertama yang secara tegas dan jelas mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Berarti ia mengaku bahwa Yesus bukan dewa, tuan tanah, ataupun kaisar. Yesus adalah Tuhan Allah yang berkuasa atas hidup dan mati, atas langit dan bumi, atas segala sesuatu. Para “tuhan” di dunia ini bukanlah Tuhan sesungguhnya sebab mereka bukan Allah dan mereka tidak setara dengan Yesus. Dari kondisi ragu yang sangat kritis, Tomas melangkah maju menjadi pencetus pengakuan iman yang sedemikian penting dan bagian ini menjadi puncak dari kisah-kisah pengakuan terhadap Yesus.
Ucapan Yesus: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20:29) ditujukan kepada semua orang. Kita tidak mungkin lagi bersikap seperti Tomas, meminta pada Yesus untuk melihat dan meraba lubang di tangan dan kaki serta lambung-Nya untuk membuktikan kebangkitan-Nya. Ada banyak tanda yang diperbuat oleh Yesus sebagai bukti bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup selamana. Yesus tidak meminta tiap orang untuk beriman tanpa sikap kritis melainkan Ia mendorong setiap orang untuk menguji kebenaran kesaksian para  penulis injil.
Seperti halnya Tomas, iman kita pun bisa mandek. Kekecewaan, kesedihan, keraguan bisa membuat orang berhenti bertumbuh, bahkan tidak yakin akan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tetapi, Tuhan yang memulai iman akan menuntun kita terus agar dewasa rohani (Fil 1:6; Ibr 12:2).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 1 Juli 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Marilah kita semakin dewasa dalam rohani kita, belajarlah beriman dengan sungguh-sungguh membuktikan Tuhan dan bukan sekedar menerima informasi saja.


Winner Voice
Beriman bukan berarti meninggalkan pikiran sehat

Pengakuan Iman
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,  tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:29-31)
Aku percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang telah mati dan bangkit menebus dosa-dosa-ku.
Aku percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesiar, Anak Allah dan oleh iman aku memperoleh hidup dalam nama-NYA
Aku percaya bahwa kuasa dan mujizat Tuhan Yesus tetap ada dan terjadi sampai akhir jaman. Amin....

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...