Saturday, December 1, 2018

Menghadirkan Kerajaan Allah (3)


Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. (Kisah Para Rasul 2:1-3)
 “Hari Pentakosta”
Pentakosta merupakan hari raya terbesar yang kedua dalam tarikh Yahudi. Pentakosta, artinya yang kelima puluh, merupakan istilah Yunani yang dipakai untuk Hari Raya Tujuh Minggu yang dilukiskan dalam (Im 23:15-22), yaitu yang merayakan akhir masa panen.  Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (Im 23:17).
Demikianlah hari Pentakosta bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah dalam dunia. Dapat dikatakan bahwa sesungguhnya Gereja lahir pada hari Pentakosta, manakala Roh Kudus diberikan kepada manusia dengan cara yang baru untuk mengumpulkan orang-orang yang percaya kepada Yesus ke dalam hubungan yang baru.
Pentakosta merupakan hari dimulainya penggenapan janji Tuhan Yesus Kristus kepada para murid-Nya sebelum kenaikan-Nya. Janji itu adalah bahwa mereka akan menerima kuasa bila Roh Kudus turun atas mereka untuk melaksanakan misi dari Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus berjanji sebelum terangkat ke sorga, akan mencurahkan Roh Kudus untuk meneruskan dan mewujudkan misi-Nya di dunia yaitu menelanjangi dosa, menobatkan, memeteraikan, menguduskan dan mewujudkan persatuan orang percaya. Langkah awal perwujudan misi ini nampak ketika Roh Kudus memampukan para rasul berbicara dalam berbagai bahasa yang digunakan dan dibutuhkan saat itu, sehingga setiap orang dari berbagai wilayah dan daerah mengerti kesaksian para rasul tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
Penggenapan janji Tuhan Yesus adalah saat turunnya Roh Kudus ke atas para murid sehingga mereka mengalami kuasa-Nya. Mereka mendapatkan karunia berkata-kata di dalam berbagai bahasa asing. Selanjutnya mereka mendapatkan keberanian untuk berkata-kata di depan orang banyak. Sebenarnya mereka berkumpul di satu tempat saja di sebuah rumah (Kis 2:1). Namun saat Roh Kudus mengurapi mereka, mereka ke luar dan berbicara di tengah-tengah kerumunan orang Yahudi yang sedang beribadah di sekitar bait Allah.
Hari Pentakosta bagi kita sekarang adalah saat untuk menaikkan syukur atas kuasa Roh Kudus yang menaungi gereja dan orang percaya untuk memberitakan Injil dengan berani. Gereja perlu memperlengkapi dan mengutus orang percaya untuk pergi ke seluruh dunia membawa berita Injil itu. Tuhan sebenarnya sedang menggerakkan hati kita untuk menyerahkan diri memenuhi panggilan-Nya. Adakah di antara kita yang terpanggil untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan Yesus ?
Hari Pentakosta ada saat Roh Kudus mengawali suatu pembentukan kehidupan umat Kristiani yang bersekutu dan berdoa. Bila gerak awal Roh Kudus itu diimbangi dengan aktivitas gereja secara baik dan bertanggung jawab, tentu orang Kristen akan merasakan suatu gerak rohani yang sangat bermanfaat dalam rangka saling menguatkan iman percaya. Namun kenyataan yang ada saat ini justru muncul banyak perselihan paham yang mempertentangkan dan membatasi kehadiran Roh Kudus. Kelompok yang satu menuduh kelompok yang lain tidak memiliki Roh, sebaliknya yang satu menuduh yang lain terlalu berlebihan. Bukankah selisih paham ini menunjukkan bahwa kita telah menyelewengkan tujuan kehadiran Roh Kudus ?
Sudah saatnya kita kembali kepada tujuan ROH KUDUS datang ke dunia ini, sehingga makna Penthakosta dapat di rasakan oleh semua orang percaya dan lebih lagi berani untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang agar lebih banyak lagi orang-orang yang diselamatkan. Amin
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 20 Mei 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Penthakosta adalah awal yang baru dari kehidupan rohani setiap orang percaya supaya kita menyadari adanya kuasa dalam diri untuk menjalankan misi keselamatan bagi banyak orang.   

Winner Voice
Penthakosta adalah meninggalkan hidup lama dan hidup baru bersama ROH KUDUS untuk menerima kuasa menolak keduniawian.

Pengakuan Iman
Aku percaya bahwa Allah memberikan hidup baru bagiku, hidup yang lama telah berlalu dan yang baru aku dapatkan bersama ROH KUDUS.
Aku percaya ROH KUDUS didalam hidupku memberikan kuasa untuk menjadi anak Allah.
Aku percaya ROH KUDUS menaruh misi Sorga dalam hidupku supaya aku menjadi saksi Tuhan memberitakan kabar keselamatan bagi banyak orang. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...