Ketika
tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah
seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. (Kisah
Para Rasul 2:1-3)
“Hari Pentakosta”
Pentakosta merupakan hari
raya terbesar yang kedua dalam tarikh Yahudi. Pentakosta, artinya yang kelima
puluh, merupakan istilah Yunani yang dipakai untuk Hari Raya Tujuh Minggu yang
dilukiskan dalam (Im 23:15-22), yaitu yang merayakan akhir masa panen. Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian
setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (Im 23:17).
Demikianlah
hari Pentakosta bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah
dalam dunia. Dapat dikatakan bahwa sesungguhnya Gereja lahir pada hari
Pentakosta, manakala Roh Kudus diberikan kepada manusia dengan cara yang baru
untuk mengumpulkan orang-orang yang percaya kepada Yesus ke dalam hubungan yang
baru.
Pentakosta
merupakan hari dimulainya penggenapan janji Tuhan Yesus Kristus kepada para
murid-Nya sebelum kenaikan-Nya. Janji itu adalah bahwa mereka akan menerima
kuasa bila Roh Kudus turun atas mereka untuk melaksanakan misi dari Tuhan Yesus.
Tuhan
Yesus berjanji sebelum terangkat ke sorga, akan mencurahkan Roh Kudus untuk
meneruskan dan mewujudkan misi-Nya di dunia yaitu menelanjangi dosa,
menobatkan, memeteraikan, menguduskan dan mewujudkan persatuan orang percaya.
Langkah awal perwujudan misi ini nampak ketika Roh Kudus memampukan para rasul
berbicara dalam berbagai bahasa yang digunakan dan dibutuhkan saat itu,
sehingga setiap orang dari berbagai wilayah dan daerah mengerti kesaksian para
rasul tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
Penggenapan
janji Tuhan Yesus adalah saat turunnya Roh Kudus ke atas para murid sehingga
mereka mengalami kuasa-Nya. Mereka mendapatkan karunia berkata-kata di dalam
berbagai bahasa asing. Selanjutnya mereka mendapatkan keberanian untuk
berkata-kata di depan orang banyak. Sebenarnya mereka berkumpul di satu tempat saja
di sebuah rumah (Kis 2:1). Namun saat Roh Kudus mengurapi mereka, mereka ke
luar dan berbicara di tengah-tengah kerumunan orang Yahudi yang sedang
beribadah di sekitar bait Allah.
Hari
Pentakosta bagi kita sekarang adalah saat untuk menaikkan syukur atas kuasa Roh
Kudus yang menaungi gereja dan orang percaya untuk memberitakan Injil dengan
berani. Gereja perlu memperlengkapi dan mengutus orang percaya untuk pergi ke
seluruh dunia membawa berita Injil itu. Tuhan sebenarnya sedang menggerakkan
hati kita untuk menyerahkan diri memenuhi panggilan-Nya. Adakah di antara kita
yang terpanggil untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan Yesus ?
Hari
Pentakosta ada saat Roh Kudus mengawali suatu pembentukan kehidupan umat
Kristiani yang bersekutu dan berdoa. Bila gerak awal Roh Kudus itu diimbangi dengan
aktivitas gereja secara baik dan bertanggung jawab, tentu orang Kristen akan
merasakan suatu gerak rohani yang sangat bermanfaat dalam rangka saling
menguatkan iman percaya. Namun kenyataan yang ada saat ini justru muncul banyak
perselihan paham yang mempertentangkan dan membatasi kehadiran Roh Kudus.
Kelompok yang satu menuduh kelompok yang lain tidak memiliki Roh, sebaliknya
yang satu menuduh yang lain terlalu berlebihan. Bukankah selisih paham ini
menunjukkan bahwa kita telah menyelewengkan tujuan kehadiran Roh Kudus ?
Sudah
saatnya kita kembali kepada tujuan ROH KUDUS datang ke dunia ini, sehingga
makna Penthakosta dapat di rasakan oleh semua orang percaya dan lebih lagi
berani untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang agar lebih banyak lagi
orang-orang yang diselamatkan. Amin
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
20 Mei 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Penthakosta adalah awal yang baru dari kehidupan rohani
setiap orang percaya supaya kita menyadari adanya kuasa dalam diri untuk
menjalankan misi keselamatan bagi banyak orang.
Winner Voice
Penthakosta adalah meninggalkan
hidup lama dan hidup baru bersama ROH KUDUS untuk menerima kuasa menolak
keduniawian.
Pengakuan Iman
Aku
percaya bahwa Allah memberikan hidup baru bagiku, hidup yang lama telah berlalu
dan yang baru aku dapatkan bersama ROH KUDUS.
Aku
percaya ROH KUDUS didalam hidupku memberikan kuasa untuk menjadi anak Allah.
Aku
percaya ROH KUDUS menaruh misi Sorga dalam hidupku supaya aku menjadi saksi
Tuhan memberitakan kabar keselamatan bagi banyak orang. Amin
No comments:
Post a Comment