Saturday, December 1, 2018

Menghadirkan Kerajaan Allah (2)


Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:14-15)
 “Janji Kerajaan Allah”
Yesus memulai pelayanan-Nya setelah Yohanes pembabtis menyelesaikan tugas dari Allah yaitu  mempersiapkan jalan bagi Mesias dan telah selesai ketika Herodes memenjarakannya. Tertangkapnya Yohanes Pembaptis merupakan awal khotbah Yesus yang berthemakan  “Injil Allah” (Mrk 1:14). Ini adalah kabar baik dikatakan bahwa Allah akan memerintah umat-Nya. Namun, sebelum semua terlaksana ada persyaratan penting yang harus terlebih dahulu terjadi di tengah-tengah umat Allah yaitu umat-Nya harus bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (Mrk 1:15).
Kata “waktunya telah genap” ini memberi makna bahwa masa (kairos) persiapan telah selesai bahwa periode Perjanjian Lama telah mencapai penyempurnaan sesuai dengan rencana Allah (Gal 4:4). Prinsip “Kerajaan Allah” mengacu kepada pemerintahan Allah yang berdaulat selaku Raja di atas segala raja. Kedaulatan ilahi ini disebutkan sebagai sudah dekat, sudah di ambang pintu. Syarat umat ALLAH dapat masuk kerajaan-NYA ialah “bertobatlah” dan “percayalah kepada Injil”. Pemberitaan Yohanes adalah pemberitaan tentang pertobatan, tetapi di sini ditambahkan sebuah catatan yang baru dan positif. Kerajaan di dalam ayat-ayat ini bersifat rohani dan ada sekarang (Yoh 3:3,5; Kol 1:13).
Yesus Kristus datang untuk memberitakan Injil Allah yaitu tentang Kerajaan Allah (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:
Pertama, kerajaan Allah itu di dalam Israel yang pada Perjanjian Lama tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia. Israel telah menolak Mesias dan kerajaan-Nya. Oleh karena itu, Kerajaan Allah dan kuasa-Nya diberikan kepada orang lain, kepada mereka yang menerima Injil, baik orang Yahudi atau bukan (1Pet 2:9). Prinsip ini masih berlaku. Kerajaan Allah dan kuasa-Nya akan diambil dari orang yang tidak setia kepada Kristus serta menolak cara-cara-Nya yang benar (Rom 11:19-22); sebaliknya, kerajaan itu akan diberikan kepada mereka yang bersedia untuk memisahkan diri dari dunia serta mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Mat 5:6; 6:33). Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka (Mat 21:43).
Kedua, bahwa kerajaan Allah itu di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam pribadi dan karya Yesus sang Raja di atas segala raja (Luk 11:20).
Ketiga, kerajaan Allah itu ada di dalam gereja-NYA. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil (Yoh 3:3,5; Rom 14:17; Kol 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (Mrk 1:27; 9:1)
Keempat, bahwa kerajaan Allah itu dalam perwujudannya merupakan Kerajaan Mesias yang diberitakan oleh para nabi (Mzm 89:37-38; Yes 11:1-9; Dan 7:13-14). Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Why 20:4-6) dan gereja akan memerintah bersama Dia atas bangsa-bangsa (1Kor 6:2-3; 2Tim 2:12; Why 2:26-27)
Kelima, kerajaan Allah itu kekal. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Why 21:1-4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem Baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman Perjanjian Lama (Why 21:12) dan Perjanjian Baru (Why 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah ALLAH" (Why 22:4)
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 13 Mei 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Marilah kita semakin sungguh hati mengikut Tuhan Yesus, bertobat dan tidak berbuat dosa lagi serta teguh iman percaya kepada Injil, karena janji kerajaan ALLAH adalah kepastian bagi kita. Tuhan Yesus memberkati.   

Winner Voice
Kerajaan ALLAH adalah bagi mereka yang bersedia bertobat dengan tidak lagi melakukan dosa serta percaya kepada Injil.

Pengakuan Iman
Aku sadar dan mengerti bahwa Kerajaan ALLAH sudah dekat.
Aku sadar dan mengerti harus sungguh-sungguh bertobat dan tidak melakukan dosa lagi.
Aku sadar dan mengerti bahwa Injil Allah patut di percaya segenap hati. Amin.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...