Thursday, December 20, 2018

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR (1)


Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!  Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!  Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.  Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel! (Mazmur 128)
 “Berkat Tuhan Atas Keluarga”
Mazmur 128 ini memiliki ciri khas didikan yang secara vital berhubungan dengan sastra Hikmat. Ajaran hikmat yang mendasar adalah "takut akan Tuhan adalah permulaan dari hikmat / pengetahuan," (Ul 6:2, 13, 24; Ams 9:10). Kebenaran ini khusus untuk situasi rumah tangga yang ideal.
Rumah tangga ideal adalah rumah tangga yang mengandalkan berkat kasih karunia Tuhan karena itu berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan. Kebahagiaan adalah bagian atau nasib orang yang mengerti takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan-jalan-Nya. Orang yang takut akan Tuhan akan baik keadaannya, sebab dia makan dari hasil jerih payahnya sendiri, tidak kehilangan hasil-hasil itu pada masa kekeringan atau membaginya dengan tuan-tuan yang menindas. Istrinya diibaratkan pohon anggur yang berbuah lebat, sementara anak-anaknya dipersamakan dengan tunas yang lembut dari pohon zaitun. Gambaran tentang kepuasan, sukacita, kelimpahan dan keadaan produktif ini melukiskan bagaimana orang-orang yang takut akan Allah menemukan kebahagiaan yang sempurna.
Kebahagiaan hidup rumah tangga dimulai dari kehidupan pribadi yang benar di hadapan Tuhan yaitu hidup orang yang takut akan Tuhan dan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Seorang suami sebagai kepala keluarga harus yang pertama mengambil peran pemimpin rohani bagi keluarganya. Secara pribadi seharusnya suami memiliki sikap keteladanan hidup yang berkenan kepada Tuhan, sehingga dapat mengarahkan keluarganya kepada jalan-Nya. selanjutnya masing-masing anggota keluarga harus juga memiliki sikap hidup benar sehingga menciptakan keluarga yang berbahagia.
Gambaran keluarga bahagia dimulai saat seorang suami yang hidup benar di hadapan Tuhan dan memenuhi tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Demikian juga seorang istri adalah wanita yang menyenangkan hati suami dan anak-anaknya, sehingga suasana rumah damai dan nyaman. Demikian pula dengan anak-anak yang kelak akan menjadi pewaris keluarga orang benar.
Tuhan akan mencurahkan berkat - berkatNya atas rumah tangga yang senantiasa menjaga kebenaran hidup di hadapan Tuhan. Kebahagiaan sejati menjadi bagian dari kehidupan seluruh anggota keluarga, maka perlu perlu komitmen kuat untuk;
Pertama; menjadikan keluarga yang menekankan sikap diri takut akan Tuhan sebagai dasar  keluarga (Maz 128:1,4). Sikap hidup keluarga yang takut akan Tuhan akan mendatangkan berkat kasih karunia Tuhan (Maz 128:1-4). Orang yang takut akan Tuhan akan bekerja keras dan diberkati Tuhan (Maz 128:1-2). Berkat Tuhan atas keluarga ini bagi mereka yang takut akan Tuhan dan bukan hanya dirasakan dalam lingkup rumah tangga, tetapi juga untuk keturunan selanjutnya (Maz 103:17; Yes 65:23). Keluarga yang takut akan Tuhan merupakan pilar-pilar pembentuk bangsa yang kokoh dan membawa kesejahteraan bagi generasi yang akan datang (Maz 128:5-6; Ams 1:5-6)  .
Kedua, seluruh anggota keluarga hidup beriman, percaya sepenuhnya ada dalam pemeliharaan Allah yang ditunjukkan dalam ketekunan untuk berusaha mendatangkan berkat dan hidup dengan rasa cukup dan tidak hidup berlebihan atau konsumtif. (Luk 3:14; Ibr 13:16)
Ketiga, anggota keluarga hidup penuh percaya bahwa kebahagiaan itu bersumber dari Tuhan sendiri (Maz 128:5a). keluarga yang bergantung kepada Tuhan akan mendapatkan pertolongan pada waktu kesesakkan dan memberikan kemenangan, dan sekalipun jatuh tetapi itu tidaklah lama karena Tuhan segera mengangkat. (Maz 20)
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 3 Juni 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Keluarga yang berbahagia adalah dambaan semua rumah tangga, dan kesadaran ini terbangun bila orang takut akan Tuhan dan sungguh-sungguh melakukan perintah - NYA.    

Winner Voice
Orang yang merindukan rumah tangga yang harmonis harus mengawali dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan Sang Pencipta.

Pengakuan Iman
Aku ingin menjadi orang yang takut akan TUHAN dan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Aku mau bekerja keras dan memakan hasil jerih payah tangan sendiri agar baik keadaanku dan berbahagia hidupku.
Aku percaya Tuhan akan memberkati orang yang takut akan Tuhan, aku dan keturunanku selanjutnya. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...