Berbahagialah setiap orang yang
takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah
tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur
yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling
mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan
TUHAN. Kiranya TUHAN memberkati engkau
dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan
melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel! (Mazmur 128)
“Berkat Tuhan Atas Keluarga”
Mazmur 128 ini memiliki ciri khas
didikan yang secara vital berhubungan dengan sastra Hikmat. Ajaran hikmat yang
mendasar adalah "takut akan Tuhan adalah permulaan dari hikmat / pengetahuan,"
(Ul 6:2, 13, 24; Ams 9:10). Kebenaran ini khusus untuk situasi rumah tangga
yang ideal.
Rumah tangga ideal adalah rumah tangga
yang mengandalkan berkat kasih karunia Tuhan karena itu berbahagialah setiap
orang yang takut akan Tuhan. Kebahagiaan adalah bagian atau nasib orang yang
mengerti takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan-jalan-Nya. Orang yang takut
akan Tuhan akan baik keadaannya, sebab dia makan dari hasil jerih payahnya
sendiri, tidak kehilangan hasil-hasil itu pada masa kekeringan atau membaginya
dengan tuan-tuan yang menindas. Istrinya diibaratkan pohon anggur yang berbuah
lebat, sementara anak-anaknya dipersamakan dengan tunas yang lembut dari pohon
zaitun. Gambaran tentang kepuasan, sukacita, kelimpahan dan keadaan produktif
ini melukiskan bagaimana orang-orang yang takut akan Allah menemukan
kebahagiaan yang sempurna.
Kebahagiaan hidup rumah tangga dimulai
dari kehidupan pribadi yang benar di hadapan Tuhan yaitu hidup orang yang takut
akan Tuhan dan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Seorang suami
sebagai kepala keluarga harus yang pertama mengambil peran pemimpin rohani bagi
keluarganya. Secara pribadi seharusnya suami memiliki sikap keteladanan hidup
yang berkenan kepada Tuhan, sehingga dapat mengarahkan keluarganya kepada
jalan-Nya. selanjutnya masing-masing anggota keluarga harus juga memiliki sikap
hidup benar sehingga menciptakan keluarga yang berbahagia.
Gambaran keluarga bahagia dimulai saat seorang
suami yang hidup benar di hadapan Tuhan dan memenuhi tanggungjawabnya sebagai
kepala keluarga. Demikian juga seorang istri adalah wanita yang menyenangkan
hati suami dan anak-anaknya, sehingga suasana rumah damai dan nyaman. Demikian
pula dengan anak-anak yang kelak akan menjadi pewaris keluarga orang benar.
Tuhan akan mencurahkan berkat - berkatNya
atas rumah tangga yang senantiasa menjaga kebenaran hidup di hadapan Tuhan. Kebahagiaan
sejati menjadi bagian dari kehidupan seluruh anggota keluarga, maka perlu perlu
komitmen kuat untuk;
Pertama; menjadikan keluarga yang
menekankan sikap diri takut akan Tuhan sebagai dasar keluarga (Maz 128:1,4). Sikap hidup keluarga
yang takut akan Tuhan akan mendatangkan berkat kasih karunia Tuhan (Maz
128:1-4). Orang yang takut akan Tuhan akan bekerja keras dan diberkati Tuhan (Maz
128:1-2). Berkat Tuhan atas keluarga ini bagi mereka yang takut akan Tuhan dan bukan
hanya dirasakan dalam lingkup rumah tangga, tetapi juga untuk keturunan
selanjutnya (Maz 103:17; Yes 65:23). Keluarga yang takut akan Tuhan merupakan
pilar-pilar pembentuk bangsa yang kokoh dan membawa kesejahteraan bagi generasi
yang akan datang (Maz 128:5-6; Ams 1:5-6) .
Kedua, seluruh anggota keluarga hidup
beriman, percaya sepenuhnya ada dalam pemeliharaan Allah yang ditunjukkan dalam
ketekunan untuk berusaha mendatangkan berkat dan hidup dengan rasa cukup dan
tidak hidup berlebihan atau konsumtif. (Luk 3:14; Ibr 13:16)
Ketiga, anggota keluarga hidup penuh percaya
bahwa kebahagiaan itu bersumber dari Tuhan sendiri (Maz 128:5a). keluarga yang
bergantung kepada Tuhan akan mendapatkan pertolongan pada waktu kesesakkan dan
memberikan kemenangan, dan sekalipun jatuh tetapi itu tidaklah lama karena
Tuhan segera mengangkat. (Maz 20)
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral:
3 Juni 2018
Marilah
kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi
ALLAH dalam hidup ini. Keluarga yang berbahagia adalah dambaan semua rumah
tangga, dan kesadaran ini terbangun bila orang takut akan Tuhan dan
sungguh-sungguh melakukan perintah - NYA.
Winner Voice
Orang yang merindukan rumah tangga
yang harmonis harus mengawali dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan
Tuhan Sang Pencipta.
Pengakuan Iman
Aku ingin
menjadi orang yang takut akan TUHAN dan yang hidup menurut jalan yang
ditunjukkan-Nya.
Aku mau
bekerja keras dan memakan hasil jerih payah tangan sendiri agar baik keadaanku
dan berbahagia hidupku.
Aku percaya
Tuhan akan memberkati orang yang takut akan Tuhan, aku dan keturunanku
selanjutnya. Amin
No comments:
Post a Comment