Thursday, November 29, 2018

TINGGAL DI DALAM KRISTUS (4)


Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. (1Yohanes 3:1)
Anak-Anak ALLAH
Manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (1Yoh 3:1).
Status sebagai anak ALLAH membuat dunia tidak mengenal kita lagi dan menjadikan kita sebagai musuhnya. Kita tidak perlu heran bila melihat orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mengalami penderitaan di dunia, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai sebagai Anak ALLAH, sehingga mereka juga menolak kita sebagai anak ALLAH yaitu kita yang adalah pengikut Tuhan Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan sementara yang kita alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar-benar anak Allah.
Sebagai anak ALLAH maka kita menjadi seperti Kristus (1Yoh 3:2). Maka seperti Yesus yang adalah Anak Allah, demikianlah senyatanya kita orang beriman menjadi anak-anak Allah juga. Sebagai anak ALLAH maka kita harus hidup suci (1Yoh 3:3), merupakan dorongan bagi setiap kita untuk hidup seperti Tuhan Yesus yang suci.
Meskipun berhadapan dengan persoalan hidup yang berat, sebagai anak ALLAH justru hal ini membuat kita semakin bergantung sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Setiap persoalan hidup akan membentuk orang percaya menjadi semakin serupa dengan Yesus. Inilah hidup suci yang didedikasikan untuk tetap berani menghadapi permasalahan hidup.
Sebagai anak ALLAH maka seharusnya tidak melakukan dosa lagi (1Yoh 3:6). Di dalam Tuhan Yesus tidak ada dosa, maka setiap orang yang percaya pada-NYA demikian. Bahkan setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa (1Yoh 3:8-10). Maka setiap perbuatan dosa merupakan bukti bahwa orang tidak berada dalam Tuhan Yesus. Sebenarnya bagi anak Allah ada kemungkinan untuk berbuat dosa dan atau tidak berbuat dosa. Sampai Tuhan Yesus datang kedua kali, maka anak-anak Allah hidup di dalam konflik di antara dua kemungkinan tersebut.
Kebenaran bahwa Allah adalah Bapa sorgawi dan kita menjadi anakNya merupakan salah satu penyataan terbesar dalam sejarah Perjanjian Baru. Karena pertama, menjadi anak Allah adalah hak istimewa terbesar dari keselamatan kita (Yoh 1:12; Gal 4:7).
Ke dua, bahwa menjadi anak Allah adalah landasan dari iman dan kepercayaan kepada Allah yang sejatiNya Maha Kasih (Mat 6:25-34). Inilah pengharapan kita akan kemuliaan kekal di dalam Sorga. Sebagai anak-anak Allah, kita adalah ahli waris Allah dan menjadi waris bersama Kristus dalam kerajaan Sorga. (Rm 8:16-17; Gal 4:7). Ketiga, Allah sendiri menginginkan agar melalui Roh Kudus, yaitu "Roh yang menjadikan kita anak Allah," kita makin menyadari (Rm 8:15) bahwa kita benar anak-Nya dan Roh Kudus membuat kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa" di dalam hati kita.  
Menjadi tugas Roh Kudus untuk menciptakan perasaan kasih anak di dalam hati kita  yang menyebabkan kita dapat mengenal Allah sebagai Bapa. Istilah "Abba" (Aram = "Bapa") mengungkap kedalaman, keintiman, perasaan mendalam, kesungguhan, kehangatan, dan keyakinan dan Roh Kuduslah yang menyebabkan kita berseru kepada Allah demikian (Mar 14:36; Rm 8:15,26-27). Yang pasti dari pekerjaan Roh di dalam kita adalah seruan spontan kepada Allah sebagai "Bapa" dan ketaatan spontan kepada Tuhan Yesus Kristus.  
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral: 25 Maret 2018
Marilah kita menjadi pribadi “SADAR” rohani yaitu dengan memberikan yang terbaik bagi ALLAH dalam hidup ini. Allah sungguh Maha Kasih terbukti dengan menanggat kita menjadi anak-anak-NYA, menjadi kewajiban kita untuk menjaga nama baik Beliau terjaga melalui tindakkan dan perkataan kita yang benar.

Winner Voice
Jika kita berbuat dosa berarti persekutuan dengan Allah sedang terganggu, segera bertobat!

Pengakuan Iman
Betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada ku, sehingga aku disebut anak-anak Allah, dan memang aku adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal ku, sebab dunia tidak mengenal Bapa. (1Yohanes 3:1)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...